FOR MECHANIC
OPTIONAL
SYSTEM
Proses terjadinya api adalah gabungan dari tiga unsure diatas. Sedangkan api sendiri
adalah reaksi kimia yang diikuti pengeluaran cahaya dan panas
Potensi bahaya Kebakaran Pada Kendaraan
Kebakaran jenis bahan cair dan gas minyak, oli, grase, lpg
3) Kelas C
Pada Chubb Fire Supression System terdapat tiga (3) jenis sistem pengoperasian, yang
dibedakan berdasarkan aktifasi fire suppression system
1) R.O.P ( Rise Of Pressure )
Sistem pemadam kebakaran yang diaktifkan dengan penambahan tekanan pada jalur
aktifasi.Penambahan tekanan ini di hasilkan dari aktifasi Actuator (cartridge)
danPyrotube (pyrowick). Pyrotube (pyrowick). Pyrotube (pyrowick)
128737 128738
Bracket
Clamp Bracket
Rubber Strip
Vibration mounting
4) Nozzle kit
Berfungsi untuk mengarahkan semburan foam ke area yang di lindungi. Terdapat 5
type standard nozzle kit.
Aqueous film memisahkan bahan bakar, oksigen dan api, sedangkan foam
melindungi lapisan film dari panas.
ROP Valve
Tekanan gas yang dihasilkan dari salah satu komponen aktifasi (actuator, pyrotube,
detection tubing) menekan pneumatic piston dan valve stem assy.
Pyrowick :
Aktif pada temperature maksimal 175° celcius.
Dapat menghasilkan tekanan hingga 11 Mpa.
Harus menggunakan filter.
Dapat terbakar tanpa oksigen, tahan terhadap kelembaban dan masa pemakaian
satu tahun.
Jarak antara daerah/komponen yg akan di deteksi dengan pyrotube minimal 20
cm dan maksimal 1 meter.
Cartridge CO² :
Service Life 5 tahun.
Tekanan ± 5.6Mpa @ 20°C
Volume 95 cc & berat isi 60 g ± 3 g
Total berat cartridge 265 g ± 3 gr
Cartridge harus di ganti jika berat telah
berkurang 10% dari berat asal.
15) Actuator
Berfungsi untuk mengaktifkan fire supression sistem secara manual dengan
melepaskan tekanan yang ada pada jalur aktifasi.
a) Manual Pressure
Manual release ini bekerja secara elektrik dengan mengalirkan arus kembali ke
control module dengan tahanan atau resistant tertentu.
• Posisi Stand by / normal tahanan sebesar 1000 Ω.
• Posisi Aktif / ditekan . tahanan sebesar 33 Ω.
• Fault terjadi jika tahanan 0 Ω (short circuit) dan tidak terbaca (putus/open
circuit)
Jika di perlukan Fire supression menggunakan lebih dari 1 manual release
dengan dihubungkan secara seri.
Jika menghubungkan manual release secara seri, tahanan 1000 Ω pada setiap
manual release harus di putus kecuali pada manual release terakhir
System electric ini berfungsi sebagai safety pada unit, jika fire suppression aktif maka
fire panel akan memberikan signal ke controller engine untuk menshutdown engine
Pada pembahasan ini yang akan dipelajari lebih lanjut adalah pelumasan luar (grease).
Komponen-komponen yang dilumasi adalah pin, gear, bushing dll. Grease dapat
diklasifikasikan menurut pengujian ASTM D-217 (Uji Penetrasi Kerucut). Skala yang
Terdapat Terdapat dua dua system system operasi operasi pelumasan otomatis, yaitu
yaitu :
Centromatic Lube System
(1) Hydraulic operated type, biasa digunakan di excavator dan dozer
(2) Pneumatic operated type, biasa digunakan di haul truck dan wheel loader
1) Control Panel
Grease tank
Delivery
Grease pump
Grease pump digerakkan dengan electric motor yang operasinya telah diatur oleh
control panel sesuai setingan. Ada beberapa macam grease pump vogel yaitu:
Note: The indicated delivery rates refer to the delivery of NLGI grade 2 grease at a temperature of 20 °C and a back pressure of
50 bars. Temperatures and pressures that deviate from these figures lead to a lower delivery rate. The indicated values must be
considered when planning a centralized lubrication system.
3) Feeder
Berfungsi untuk mengatur dan menyalurkan grease dari outlet pump kekomponen
yang akan dilumasi. Ada 3 tipe untuk feeder ini:
a. VPM
2 outlet setiap sisi. Namun hanya 1 yang digunakan. Sehingga outlet kedua harus
ditutup. Dilengkapi dengan check valve pada supply nya.
Operating pressure: 10-250 bar
c. VPBM
Grease pump vogel ini digerakkan dengan motor elektrik dibawah grease tank (assy),
saat grease pump bekerja (Time to contact/Tco) maka pompa menyuplay grease ke
1 4
2 5
3 6
Panas yang dapat merubah wujud/bentuk suatu benda, tetapi tidak merubah suhu
benda tersebut
3) Pressure (Tekanan)
Gaya tegak lurus yang dikenakan pada satuan luasan tertentu pada benda padat,
cair atau gas
a) Absolute Pressure
Basic Mechanic Course 35
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Tekanan yang dibebankan pada dinding didalam suatu bejana oleh gas
dinamakan tekanan absolut. Yang disebut complete vacuum pressure
dimana tidak timbul aktivitas molekul, yang diistilahkan sebagai zero
pressure.Absolut pressure ini digunakan sama seperti absolut temperatur
ketika memperlakukan masalah secara teoritis. Satuan absolut pressure
adalah kg/cm² abs untuk membedakan dari pressure yang biasa.
1 Atm = 1.03 Kg/cm2
= 760 mm.Hg.
b) Gauge Pressure
Pressure yang diukur dengan pressure gauge pada zero barometric pressure
dinamakan gauge pressure. Pressure ini menunjukan perbedaan antara
absolute pressure dengan atmospheric pressure.
Untuk perhitungan teoritis, gauge pressure harus dikonversikan ke absolut
pressure. Dalam kebanyakan kasus, pressure mengacu pada gauge pressure.
Satuan gauge pressure adalah kg/cm² g, untuk membedakan dari pressure
yang biasa.
c) Atmosphere Pressure
Ini adalah pressure dari udara. Standard atmospheric pressure adalah 1,03
kg/cm² abs.pada permukaan laut.yang sebanding dengan 760 mmHg atau
10,3 m H2O. Hubungan antara absolut pressure dengan atmospheric
pressure ditunjukan dengan rumus sbb :
absolut pressure = gauge pressure + atmospheric pressure.
Bahkan jika gauge pressure dari gas Bahkan jika gauge pressure dari gas
didalam wadah adalah nol, gas actualnya adalah 1,03 kg/cm² abs.
4) Refrigerant
Refrigerant disini digunakan sebagai media mengambil kalor, adapun refrigerant
yang digunakan sekarang adalah R134a. adapun sifat-sifat refrigerant adalah:
Tidak mudah terbakar
Tidak mudah meledak
Tidak beracun
Berbau
Korosif
Jenis-jenis refrigerant:
Refrigeran CFC Refrigeran Penggunaan Keterangan
Pengganti
AC mobil
R-134a (HFC- Lemari es R-134a tidak dapat digunakan
R-12 (CFC-12)
134a) Cold Storage langsung pada mesin R-12
Chiller
Berfungsi untuk:
Mensirkulasikan refrigerant ke seluruh sistem
Mengkompresikan refrigerant bertekanan rendah menjadi bertekanan tinggi
dan bertemperatur tinggi
Compressor Sanden
Compressor tipe ini menggunakan piston pump fix, yang mana pada saat piston
bergerak kebawah akibat kemiringan rocker cam, valve intake membuka dan
refrigerant akan dihisap masuk ruang cylinder melalui intake passage, kemudian
pada saat langkah kompresi piston bergerak keatas dan menekan refrigerant
kesaluran exhaust dan membuka valve exhaust.
2. Magnetic Clutch
Magnetic clutch adalah sebuah clutch dengan magnet. Clutch ini bekerja untuk
menghentikan kompresor seperlunya ketika temperature ruangan telah mencapai,
melebihi atau dibawah temperatur yang dikehendaki ketika mesinsedang bekerja.
1. Electro magnet
2. Pulley
3. Hub
4. Flange
5. Compressor shaft
Gambar condenser
4. Pressure Switch
Merubah dari ON ke OFF sesuai dengan
tekanan dari refrigerant.
ON : 18 kg/cm²
OFF : 14 kg/cm²
Fusible plug
Fusible plug juga dinamakan melt bolt. Ini adalah sebuah bolt yang dibor pada
titik tengahnya dan diisi dengan patri khusus yang akan mencair pada 103 –
110ºC. Jika kondensor tidak dapat menukar udara dengan sempurna, yang
membuatnya tidak mungkin untuk secara menyeluruh membuang panas, tekanan
disisi dalam kondensor dan receiver akan meningkat tajam dan dapat
menyebabkan alat ini rusak.
Pada kasus seperti ini patri khusus di fusible plug akan meleleh, mengemisikan
refrigerant ke udara luar.
Sight glass
Ini adalah jendela untuk mengamati kondisi dari refrigerant yang mengalir dalam
siklus pendingin.
Secara umum, jika gelembung udara terlihat, ini menandakan bahwa sistem
pendingin kekurangan refrigerant. Bila diamati tidak terdapat gelembung udara,
refrigerant dengan jumlah yang cukup tersedia di sistem.
Ketika tidak terdapat refrigerant didalam sistem, tidak akan ada gelembung udara
yang terlihat.
1. Valve
2. Diaphram chamber
3. Capillary tube
4. Diaphragm
5. Push rod
6. Pressure spring
7. Adjusting screw
8. Heat sensitizing tube
Fungsi
Ini adalah sebuah valve pengembang yang bekerja sesuai dengan temperatur, yang
mempunyai fungsi sbb:
1) Mengubah refrigerant berbentuk cair bertekanan dan bersuhu tinggi menjadi
refrigerant berbentuk kabut atau uap bertekanan dan bersuhu rendah.
2) Mengatur jumlah refrigerant yang di uapkan di evaporator
8. Thermostat
Thermostat digunakan untuk mencegah
terbentuknya es pada evaporator. Jika
temperatur fin evaporator atau
temperature penguapan (evaporasi) dari
refrigerant dibawah 0ºC, es akan terbentuk
pada fin atau menjadi sangat dingin, yang
akan mengurangi supply udara dan
memperburuk kapasitas pendinginan.
Untuk mencegah masalah ini, thermostat
digunakan untuk mengontrol temperature
ruangan sesuai level yang diinginkan.
4. Equipment Tools
1. Tabung Refrigeran
Tabung Refrigerant digunakan untuk menyimpan refrigerant baik fasa gas dan
cair
2. Vacum Pump
Vacum Pump digunakan untuk mengeluarkan refrigerant, udara dan uap air dari
sistem (memvacum sistem)
Basic Mechanic Course 51
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
3. Gauge Manifold
Fungsi
Mengetahui tekanan Hi dan Lo yang ada pada system.
Melakukan pengisian refrigerant
Bersama dengan vacuum pump untuk membuang udara dan uap air yang ada
di system.
Mengetahui kebocoran pada system.
Pengisian Sistem AC
1. Posisi Engine Stop
2. Flushing sistem
3. Isi oli kompresor sampai level
4. Vakum sistem
5. Isi refrigerant kira-kira setengah dari pengisian maksimal
• Pengisian pada sisi suction atau discharge
• Refrigerant fasa gas dan atau cair (akhiri pengisian dengan fasa gas)
6. Isi refrigeran hingga sesuai dengan ambient temperatur yang dipakai
7. Periksa sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah
Discharge Pressure = 15 – 17 Kg/cm2
Suction Pressure = 3 – 4 Kg/cm2
Pengisian Refrigerant
1. Pasang manifold gauge
2. Tutup valve HI
3. Buka valve LO, atur bukaan valve sehingga pembacaan tekanan rendah tidak
lebih dari 7 kg/Cm2 (100 psi )
4. Buka pintu dan jendela pada cabin
Basic Mechanic Course 54
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
5. Hidupkan engine dengan putaran 1200 - 1500 rpm
6. Atur blower dan temperatur pada posisi Hi ( max )
7. Lakukan pengisian hingga sistim sirkulasi berisi cukup refrigerant ( HI = 15-17
kg/cm2 dan LO = 3–4 kg/cm2 ), pada sight glass tidak terlihat adanya gelembung-
gelembung tetapi sekali-sekali gelembung akan terlihat. Standar mengacu pada
ambient temperatur 38 0 C
8. Tunggu hingga sistim AC stabil
9. Periksa kembali tekanan HI dan LO
10. Tambah/kurangi bila tidak sesuai standard
5. Buzzer
Buzzer adalah perangkat sinyal audio yang
banyak digunakan untuk alarm, bell,
klaxon dan lain‐lain.
6. Switch
Switch adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menghubungkan dan memu
tuskan suatu arus listrik yang akan mengalir ke rangkaian dengan menggunakan
kontaktor mekanis.
TIPE – TIPE SWITCH.
• Mechanics Switch : Toggle SW, Push Button SW, Joystick SW,Lever Act
SW, Proximity SW, Speed SW.
• Liquid SW : Liquid Level SW, Liquid Flow SW.
• Temperatur SW
• Tilt Mercury SW
Basic Mechanic Course 58
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
7. Converter
Voltage Converter merupakan parts elektronik yang berfungsi mengkonversi
tegangan input menjadi tegangan output yang dibutuhkan, dalam hal ini diaplikasi
kan untuk Radio komunikasi. Dengan mengambil tegangan input 24V dan dikonv
ersi ke tegangan output 12V. Keuntungan yang besar dari ini adalah bahwa
mereka tidak memerlukan akses ke baterai posting tengah, sehingga mereka
dapat diinstal di manapun pada bus sistem listrik yang telah ada yaitu 24V :
8. Inclanation Sensor
Inclanation Sensor adalah komponen elektronik yang dibuat dan didesain
untuk melakukan sensor terhadap suatu kemiringan yang telah ditentukan. Dileng
kapi dengan Instrumen elektrik didalamnya alat ini akan bekerja sebagai pemutus
atau penghubung suatu arus listrik pada saat kemiringan telah tercapai.
Jenis Incline Sensor :
• Mekanik menggunakan mercury switch tube & Relays.
• Elektronik menggunakan komponen elektronik (IC Accelerometer).
3. Langkah ketiga tekan tombol navigasi kearah bawah untuk memilih menu
“Set Param”, kemudian tekan tombol OK.
4. Langkah keempat tekan tombol navigasi kearah atas atau bawah untuk
mencari parameter “B29T = 03:00m” atau sesuai dengan regulasi di setiap
site.
6. Langkah keenam tekan tombol navigasi kearah kiri ‐ kanan untuk penunjukan
angka yang akan dirubah. Tekan tombol navigasi kearah atas bawah untuk
merubah parameter angka (0 – 9) dan satuan (s/m/h) sesuai yang diinginkan.
2. Optional Lamp
4. Engine Shutdown