Anda di halaman 1dari 29

Revisi 00

TRAINING HANDBOOK

Plant People Development


PT. BUKIT MAKMUR UTAMA
‘ growth with us ‘
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat & karunia,
yang telah dan selalu dilimpahkan kepada saya dan anda semua.
Rasa terima kasih yang tak terhingga, atas segala waktu dan kepercayaan
yang diberikan management kepada saya untuk bisa berimprovisasi
dalam menyusun Handbook untuk membantu Self Learning para Mechanic Buma.
Sebelumnya saya meminta maaf,
jika apa yang ada dalam Handbook ini, masih jauh dari sempurna,
karena memang ini merupakan karya pertama saya
yang masih dalam proses pembelajaran dalam menyusun Handbook panduan training.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati saya membuka diri terhadap kritik,
saran dan masukan yang membangun tentu saja dan demi kebaikan kita bersama.
Handbook Lincoln-Auto Lubrication ini disusun untuk membantu para mekanik
dalam memahami hal-hal yang berhubungan dengan Lincoln-Auto Lube System.
Sehingga selain menambah wawasan,
juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan Maintenance Unit.
Juga mudah-mudahan Handbook ini dapat membantu para rekan-rekan Instructor
Dalam memberikan penjelasan menyangkut masalah Lincoln-Auto Lubrication System.
Semoga bermanfaat.

Cileungsi, 19 Agustus 2010

payib2010194
(plant instructor buma site kideco - batukajang)

‘tetaplah menabur, dan yakinlah suatu saat anda pasti menuai’


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Plant People Development 1 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Plant People Development 2 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

GREASE
 Grease adalah Pelumas yang mempunyai wujud semi-liquid hingga mendekati padat.

Penyusun Grease

Base oil:
 Mineral Oils (90% of application)
 Synthetic (polyalphaolefin, Ester, Silicon)
 Vegetable/Biodegradable

Additives:
 Stabilizer
 Anti Oxidants
 Corrosion inhibitor
 Anti-Wear & EP additives
 Solid Lubricants : Molybdenum Disulphide & graphite Powder.
 Tackifiers : Meningkatkan surface adhesion properti  Poly-iso-butene

Thickening Agent:
 Lithium & Lithium Complex
 Calcium & Calcium Complex
 Sodium
 Aluminium Complex
 Inorganic : Bentonite, Silica, Hectorite (High Temp)
 Organic: Polyurea

Plant People Development 3 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

DISTILASI

GREASE STRUCTURE

Grease adalah produk atau dispersi padatan/solid atau semifluida dari thickening
agent dalam pelumas cair. Bahan lain dapat pula ditambahkan yang dapat mengubah atau
meningkatkan kualitas dan sifat pelumas (misal: aditive). (ASTM D288 “Standard Definitions
of Terms Relating to Petroleum”)

Jadi Grease adalah campuran/mix dari :


 80 % lubricant cair,
merupakan virgin oil, atau semi cair atau wax atau bahan sintetis
 10 % thickener,
atau disebut “body of grease”, terbuat dari mettalic soap : al
 calsium : bersifat water resistance, low shock
 sodium : hight shock tapi kurang bersifat water resistance
 lithium : multy purpose
 10 % additive,
bahan tambahan untuk memperbaiki sifat grease sbg :
 antioksidasi/oxidation inhibitor
 pencegah karat/ rust inhibitor
 extreme pressure

Plant People Development 4 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Lithium Soap-base grease Calcium Soap-base grease

Plant People Development 5 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

GREASE PROPERTY

Properti Aliran

Konsistensis
Pengukuran terhadap kehalusan dan kekakuan menggunakan piramida metal, di pengaruhi
oleh Temperature, Thickener, Base oil, dan working condition.

Kesetabilan mekanikal
Kemampuan grease untuk bertahan terhadap perubahan kosistensi selama operasi /
mechanical work. Di ukur dengan membandingkan konsistensi sebelum dan sesudah grease
di kondisikan di grease worker untuk waktu tertentu.

Dropping Point
Temperatur grease dimana base oil mulai berpisah dari campuran.

Oil Separation
Munculnya sedikit oli di permukaan grease dalam kemasan drum/grease tank adalah
normal.

Oxidation stability
Grease yang teroksidasi menjadi berubah warna kehitaman/gelap dan menjadi lebih soft.

Compatibility
3 factor yang perlu di pertimbangkan : Thickener, Base oil, and Component compatibility.

Water Resistance
Ketahanan terhadap sapuan air

Corrosion Resistance
Anti-wear & EP properties

Plant People Development 6 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Keuntungan & Kerugian

Keuntungan: Kerugian:
 Grease dapat dengan mudah diletakkan  Grease tidak mampu melepaskan panas
di tempatnya dan bertahan di po- se-efektive oli
sisinya.  Contaminant: Grease dengan mudah
 Grease tetap pada tempatnya saat terkontaminasi oleh debu, geram,
machine berhenti, sehingga protection product oksidasi, etc.
terhadap wear saat machine startup  Keterbatasan design: Terbatas untuk
lebih baik. bearing yang beroperasi pada ke-
 Sealing ability, perlindungan terhadap cepatan rendah ke menengah.
corrosion dan minimum terjadinya
leaking
 Kebersihan : oil cenderung bocor &
terpercik, grease tidak food factory,
pharmaceutical, & textile.

PEMILIHAN GREASE

Rekomendasi OEM :
Sebagai panduan yang utama untuk menentukan grease yang tepat untuk specific applikasi.

Kecepatan :
Grease ditujukan untuk melumasi bearing dengan kecepatan relative rendah. Grease harus
mampu masuk kedalam celah ball/roller bearing untuk membentuk oil film. NLGI 2 biasa di
pilih untuk applikasi ini.

Ukuran Bearing
Beban : Beberapa grease di design untuk applikasi dengan Shock load maupun Extreme
Pressure (EP).

Temperature Operasi
Lingkungan : Coal mine & Quarry umumnya menggunakan grease juga sebagai sealing dari
dirt. Lingkungan yang tinggi intensitas water wash menggunakan grease dengan ability
water wash yang tinggi. Unit yang beroperasi di sungai, danau, perkebunan menggunakan
grease dengan biodegradable base oil. Untuk operasi dgn vibrasi tinggi dibutuhkan grease
dgn daya rekat lebih baik.

Plant People Development 7 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

GREASE for PLAIN BEARING & GEAR

Plain Bearing/Journal Bearing :

Grease umumnya digunakan karena design yang Umumnya membuat kecendrungan


pelumas untuk Bocor/keluar system.
Applikasi dengan heavy load dan low speed cocok dengan grease.
Design yang umumnya ter-expose ke lingkungan rentan thd kontaminasi dan ini bisa di
minimalkan dengan menggunakan grease.

Grease untuk Gear :

Umumnya digunakan untuk applikasi gear :


1. ukuran kecil
2. kecepatan rendah
3. tidak menghasilkan panas yang berlebihan.
4. Applikasi design yang mensyaratkan tidak boleh ada kebocoran/percikan juga cocok
menggunakan grease.
5. Intermittent operation

Plant People Development 8 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

SYSTEM PENAMAAN SHELL GREASE

FAMILY BRANDNAME: Standard kekentalan atau placticity


SUFFIX 1, SUFFIX 2, NLGI maka grease di berikan nomor
NLGI (National Lubricating Grease
EG : ALVANIA HDX2 Institute) sbb :
ALVANIA = Industrial Medium Temp 1. NLGI No 000 encer
HD = Heavy Duty 2. NLGI No 00
X = Solid lubricant (MoS2) 3. NLGI No 0 semi fluid
2 = NLGI 2 Grade 4. NLGI No 1
5. NLGI No 2 lunak/soft
6. NLGI No 3
 SUFFIX 1
7. NLGI No 4 sedang/firm
• CD = Chassis 8. NLGI No 5
• CF = Cold forging 9. NLGI No 6 keras/hard
• CS = Centralized System
• EP = Extreme Pressure Beberapa hal yang perlu diperhatikan
• EV = Extreme velocity dalam aplikasi grease :
 Pilih grease dengan nomor NLGI
• GL = Gear Lubricant
yang sesuai dan tidak boleh
• HD = Heavy Duty berganti nomor.
• HV = High Velocity  Jika regreasing pilih grease yang sama
• JB = Journal Bearing (NLGI, jenis thickener, merk) dengan
• LA = Low speed Axle grease yang ada dalam motor.
• LX = Lithium Complex  Bila mengganti grease dengan merk
atau thickener berbeda, harus
• RL = Regular load (non EP)
membersihkan grease yang digantikan.
• STC = Storage & Thread  Grease yang berbeda thickener dan
Compound atau merk/pabrikan kemungkinan besar
tidak kompatibel satu dengan yang
 SUFFIX 1 (Contruction.) lain.
• TC = Thread Compound
• WB = Wheel bearing
• WP = Water pump
• WR = Water Resistant
• SD = Severe Duty
• LF = Lead Free
• OGH= Open Gear Heavy

 SUFFIX 2
• S = Synthetic
• Q = Quiet
• B = Biodegradable
• X = Solid lubricant (e.g..
MoS2)

Plant People Development 9 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Regreasing : Semenjak itu:


 Pelumasan mesin2 rotary merupakan  Preventive & Predictive Maintenance
suatu hal yang amat sangat penting. membuat penelitian yang kemudian
 Kerusakan motor yang memakai menghasilkan program yang kom-
rolling element bearing sebesar 51 % prehensive.
disebabkan oleh bearing yang salah  Banyaknya Grease yang diperlukan
pelumasan / greasing. Mengontrol untuk sebuah bushing adalah sepertiga
jumlah grease sudah lama menjadi dari luas bushing tersebut harus
masalah kebanyakan industri, karena dilumasi sehingga saat pin berputar
rekomendasi dari pabrikan motor maka grease pada sepertiga lapisan
terlalu sederhana sehingga tidak bushing tersebut akan merata pada
cukup untuk menjawab masalah. seluruh bushing.
 Problematic over-greasing dicermati  Namun setiap pabrikan berbeda-beda
th1988 di sebuah Power Plant Nuclear, dalam menentukan jumlah grease.
diketemukan banyak motor listrik dari  Pada dasarnya adalah tidak boleh
Power Plant Nuclear mengalami berlebihan.
kerusakan yang disebabkan oleh  Karena dengan kita memberi
penambahan grease yang keliwatan. berlebihan tersebut akan muncul
problem lain seperti:
1) Seal sobek
2) Kotoran yang menempel pada
bushing akan lebih banyak

Plant People Development 10 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

LINCOLN-AUTO LUBRICATION

Pengertian dasar:

Sistem hydraulic pump ini dirancang untuk dipergunakan dengan system tekanan sehingga
grease akan terpusat pada tank dan distribusikan ke semua bushing dengan system Single
Line atau system jalur tunggal.

Pada pompa ini menggunakan type Double Acting Pump yang artinya saat piston naik
ataupun turun maka proses pumping grease akan terjadi.

Pengaturan pada single line ini meliputi jumlah dan waktu greasing diatur dengan sebuah
controller atau istilahnya adalah ‘LUBRICATING SYSTEM TIMER CONTROLLERS’.

Komponen Utama dari Auto lub ini adalah:


1. Pilot Chief ( Hydraulic Double Acting ) Grease Pump
2. Hydraulic direct acting Grease vent pump
3. Grease Pressure Switch
4. Ligh weigh metal reservoir untuk menempatkan grease 20 kg ( tergantung kapasitas
containers tank )

Plant People Development 11 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Plant People Development 12 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

LINCOLN AUTOMATIC LUBRICATION SYSTEM


Lincoln Automatic Lubrication System adalah
system pelulmas/greasing bertekanan yang
menyuplai sejumlah grease bertekanan pada
titik pelumasan yang dituju. Sistem ini
dikontrol dengan sebuah timer electric yang
mana sinyal menuju solenoid valve
menyebabkan bekerjanya grease pump secara
hydraulic (electric over hydraulic system).
Komponen-komponennya terdiri dari; valve,
pump dan reservoir/canister.

System Components
Sistem ini terdiri dari komponen-komponen
utama ini ditambah dengan hose-hose dan
piping-piping;
1. Hydraulically Powered Reciprocating
Cylinder and Pump (1 & 5, Figur 4-5).
Spesifikasi pump:
 Pressure Ratio: 16 : 1
CATATAN: Secara teori ratio dari pump
adalah 16:1. Hal ini bergantung pada
aplikasi dan variasi gesekan, pada saat
operasi ratio nya berkisar pada 10 : 1.
 Hydraulic Supply Pressure (Input):
300-3000 PSI (2.1 - 20.1 MPa)
 Input Flow (when pumping):
1.0 gpm (3.8 l/min)
 Maximum Hydraulic Temperature:
210°F (98.8°C)
 MAXIMUM Output Pressure:
Not to Exceed 3500 PSI (24.1 MPa)
WARNING: Kelebihan terhadap nilai ini 2. Combination Valve Body (3, Figur 4-
akan merusak komponen dan/atau 5) termasuk:
menyebabkan komponen pecah, yang a) Solenoid Valve 24VDC (SV1 & SV2)
bisa menyebabkan kecelakaan serius digunakan untuk mengontrol hydraulic
pada personal yang berdekatan. pump.
 Output Flow: 11 cu. in./min. (180 cc/min.) Solenoid Valve SV1 (9), mengontrol supply
 Operating Ambient Temperature: grease yang menuju ke pressure reducing
-40°F to + 135°F (-40°C to + 57.7°C) valve dan vent valve.
 Seals: Buna-N Solenoid Valve SV2 (8), mengarahkan
 Filtration Required: grease menuju hydraulic cylinder yang
10 Micron (Hydraulic Supply) memfungsikan grease pump.
b) Pressure Reducing Valve (10) menurunkan
24VDC power source pressure grease pada range kerja dari
hydraulic pump cylinder. Valve ini di set
oleh pabrik pada maksimum pressure 300
PSI (2069 kPa), namun demikian masih
bisa di set lebih rendah.

Plant People Development 13 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

c) Cylinder Pressure Gauge (2) menunjukkan 6. 24 VDC Solid State System Timer
tekanan grease yang menuju ke pump (tidak terlihat): timer ini mengirim sinyal
cylinder setelah melalui pressure reducing 24 VDC dengan interval waktu untuk
valve. menghidupkan solenfoid valve yang
d) Orifice Fitting Assembly (4) mengukur menyebabkan pump grease bekerja. Timer
tekanan hydraulic dari pressure reducing ini dipasang dalam cabin (di dalam housing
valve menuju bagian atas dari vent valve di bawah seat penumpang/sebelah kanan
assy (ini memungkinkan vent valve bekerja operator) untuk menjaga temperature
stabil, tanpa hentakan). Fitting ini tetap stabil. Range temperature kerjanya
dipasangkan pada bagian samping dari adalah -20ºF - 131ºF (-29º - 55ºC).
Valve VBody (3) dan dihubungkan dengan 7. Lube Injectors (10, Figur 4-6): masing-
hose ¼ in. bertekanan tinggi pada bagian masing injector mengalirkan sejumlah
atas dari Vent Valve Assy (11). grease bertekanan yang diatur menuju ke
3. Pump Cycle Timer (7, Figur 4-5) [juga titik pelumasan. Lihat pada Figur 4-6 untuk
disebut sebagai timer ‘Flasher’, karena lokasi/titik pelumasannya.
didalamnya terdapat LED yang menyala 8. Safety Unloader Relief Valve (tidak
saat ada power yang menuju ke SV2]: terlihat), berada di bagian belakang dari
Pump Cycle Timer ini dipasang pada vent valve (11, Figur 4-5). Unloader Relief
solenoid SV2 yang membangkitkan sinyal Vlave ini di desain untuk membuka jika
pulsa dalam waktu tertentu yang mana tekanan di dalam jalur grease meningkat
menyebabkan valve dalam solenoid hingga 4000 PSI (27,5 MPa)*. Jika valve ini
bergerak on/off (buka/tutup). Pergerakan terbuka maka grease akan mengalir keluar.
dari valve ini merubah arah aliran grease di * Catatan: Valve ini tidak bisa di adjust.
dalam cylinder pump dari atas ke bawah
dan sebaliknya, menyebabkan piston pump WARNING: Tekanan melebihi 3500 PSI
grease bergerak naik turun atau (24,1 MPa) akan merusak komponen
memompa. dan/atau menyebabkan komponen
pecah, yang bisa menyebabkan
4. Grease Reservoir: Untuk HD1500-5,
kecelakaan serius pada personal yang
Canister atau Reservoir (6, Figur 4-5)
berdekatan.
dipasang pada deck bagian kanan di
sebelah cabinet hydraulic persis di atas
suspensi depan kanan. Reservoir ini
berkapasitas 7,7 gal. atau 60 lbs. (27 kg)
grease.
5. Vent Valve (11, Figure 4-5): Ketika
solenoid SV1 mendapat arus, tekanan
hydraulic menutup Vent Valve, dan juga
menyebabkan pump bekerja. Pump
bekerja hingga solenoid SV1 putus
arus/off. Ketika hal ini terjadi tekanan
hydraulic terputus menyebabkan Vent
Valve terbuka. Tekanan grease drop
hingga 0 dan injector kembali mengisi
untuk langkah berikutnya.

Plant People Development 14 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Contoh autolube pada HD1500-5

Plant People Development 15 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

FIGURE 4-6. HD1500-5 AUTO LUBE ARRANGEMENT

Group Lube Location “A” Contains 3 Injectors 1. Grease Pump/Cylinder


Group Lube Location “B” Contains 3 Injectors 2. Cylinder Pressure Gauge
Group Lube Location “C” Contains 3 Injectors 3. Pressure Regulator/Solenoid Valve
Group Lube Location “D” Contains 3 Injectors 4. Electrical Harness
Group Lube Location “E” Contains 5 Injectors 5. Hydraulic Pressure Supply
Group Lube Location “F” Contains 3 Injectors 6. Hydraulic Return to Tank
Group Lube Location “G” Contains 3 Injectors 7. Reservoir / Canister
Group Lube Location “H” Contains 3 Injectors 8. Grease Supply Line
Group Lube Location “J” Contains 4 Injectors 9. Vent Valve Assy.
Group Lube Location “K” Contains 3 Injectors 10. Lube Injector
Group Lube Location “L” Contains 3 Injectors 11. Typical Lube Injector Group

Plant People Development 16 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

System Operation: 10. Ketika vent valve terbuka, tekanan dalam


1. Selama unit beroperasi, dengan pump dan saluran grease akan dibebaskan kembali ke
timer pada kondisi standby, setting waktu reservoir sehingga tekanannya turun
intervalnya (2,5 – 80 menit). hingga 0. Sehingga, injector dapat kembali
mengisi untuk putaran berikutnya.
2. Solid state system timer mengirim sinyal
24 VDC untuk menyalakan SV1, dan juga 11. Saat ini system standby dan siap untuk
flash timer pada SV2. putaran pelumasan berikutnya, dan
urutannya akan kembali diulang-ulang.
3. Dengan terbukanya SV1, grease
bertekanan mengalir melalui pressure
reducing valve dan menuju ke SV2.
4. Pressure reducing valve menurunkan
tekanan grease hingga mencapai tekanan
kerja pump hydraulic [tekanan maximum Kelebihan tekanan pada system, modifikasi
300 PSI (2069 kPa)]. Tekanan ini juga part, menggunakan bahan atau grease
memberikan sinyal/sensor pada Vent Valve yang tidak sesuai atau meggnunakan part
hingga valve ini menutup. aus ataupun rusak, bisa menyebabkan unit
5. Setelah tekanan direduce, pressure akan rusak dan/atau menyebabkan cidera
menuju ke SV2. Setiap SV2 bekerja, akan serius.
menggerakkan cylinder hydraulic yang  JANGAN melebihi tekanan maksimum
mana grease pump akan bekerja. Dengan pompa 3500 psi (24,1 MPa).
bekerjanya SV2 ‘On’ dan ‘Off’ secara  Jangan mencoba modifikasi part pada
bergantian (lihat pada cycle timer/flasher system ini kecuali ada ijin dari pabrik.
di bawah), hal ini akan merubah arah  Jangan mencoba memperbaiki atau
gerakan cylinder hydraulic bolak-balik yang membongkar unit sementara
menyebabkan gerakan memompa. bertekanan.
6. Cycle timer/flasher mengirim sinyal pulsa 1  Pastikan semua sambungan
detik ‘On’ dan 1 detik ‘Off’ (dan bisa dikencangi sebelum mengoperasikan
diadjust) menuju ke SV2. Solenoid valve unit.
SV2 melangsungkan grease menuju ke  Bacalah dan ikuti petunjuk pabrik
pump 30 kali per menit (30 cycle/menit). pelumas dan rekomendasi
7. Dengan tertutupnya vent valve, pump penggunaan pelumas, dan
bekerja hingga tekanan grease mencapai penggunaan alat pelindung diri.
tekanan maksimum output pump* (pump  Periksa semua peralatan secara
stall). Saat saluran grease mencapai berkala dan lakukan perbaikan atau
tekanan maksimum, injector akan ganti segera part yang aus atau rusak.
menyemprotkan grease pada titik
pelumasannya. Peralatan ini menghasilkan tekanan yang
* WARNING: Tekanan maksimum Pump tinggi. Waspadalah saat mengoperasikan
Tidak Boleh Lebih dari 3500 PSI (24,1 peralatan, kebocoran dari kompenen yang
MPa). Tekanan yang melebihi batasan ini kendor atau pecah bisa menyemburkan
akan merusak komponen dan/atau grease menembus kulit dan masuk ke
menyebabkan komponen pecah, yang bisa dalam tubuh yang menyebabkan cidera
menyebabkan kecelakaan serius pada serius bahkan kemungkinan amputasi.
personal yang berdekatan. Perlindungan yang memadai diperlukan
untuk melindungi percikan material pada
8. Setelah 75 detik, Solid State System Timer kulit atapun mata.
kembali stanby dengan memutus sinyal
menuju solenoid valve SV1. Jika terpapar grease bertekanan yang
9. Dengan terputusnya sinyal menuju SV1, masuk ke dalam kulit segera hubungi
supply hydraulic menuju pressure reducing tenaga medis. Jangan dianggap luka bisa.
valve dan vent valve juga terputus yang Katakan kepada medis jenis pelumas apa
menebabkan vent valve terbuka. yang telah melukai.

Plant People Development 17 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

System Priming ini akan merusak komponen dan/atau


menyebabkan komponen pecah, yang
Agar bekerja dengan baik system/saluran bisa menyebabkan kecelakaan serius
harus penuh dengan grease dan bebas dari pada personal yang berdekatan.
udara terjebak. Setelah melakukan perawatan,
jika saluran primer atau sekunder diganti, Jika tekanan tidak tercapai, lakukan
perlu dilakukan pemancingan/bleeding/buang adjustment pada Pressure Reducing Valve
angin. sesuai kebutuhan (lihat pada ‘Pressure
1. Isi tabung dengan grease jika perlu. Reducer Adjustment’).
2. Lepas plug dari semua saluran dan injector CATATAN; JANGAN MELEBIHI 300 PSI
manifold paling ujung. (2,1 MPa) pada Cylinder Pressure Gauge (2,
CATATAN: Untuk mengaktifkan grease pump Figur 4-5).
saat priming, putar starting switch ‘ON’ dan 6. Lepas kabel jumper, dan system harus
hubungkan kabel jumper antara terminal drain.
‘LUBE SW’ dan ‘SOL’ pada solid state timer. 7. Putar kunci kontak ‘Off’ dan matikan
3. Aktifkan grease pump hingga grease engine untuk mematikan system. Lepas
mengalir ke semua plug pada system yang pressure gauge 5000 PSI (35 MPa)
dibuka. Pasang kembali plug yang dilepas. kebalikan dari saat memasang. Sambung
4. Ulangi langkah 3 hingga semua jalur penuh kembali sistemnya.
dan pasang semua plug.
CATATAN: Isi semua jalur dengan grease Pressure Reducer Adjustment
sebelum menghubungkan saluran outlet
injector menuju bearing. Hal ini akan CATATAN: Untuk prosedur ini, tekanan dalam
mencegah/mengurangi langkah pemompaan accumulator steering dibutuhkan sebagai
sepanjang 1,0 in (25 mm) tiap langkah antara sumber tenaga autolube system.
injector dan fitting pada bearing.

System Checkout

Untuk memeriksa system operasinya (tidak Ketika engine hidup, dan/atau


termasuk timer), lakukan seperti berikut: accumulator terisi, waspadalah ketika
1. Putar kunci kontak (3, Figur 4-11) ‘Off’ dan bekerja di seputar grease pump! Pada saat
matikan engine untuk mematikan system. ini tekanan steering sedang bekerja.
Jagalah agar personal jauh dari roda depan
2. Putar kunci kontak ‘On’ dan hidupkan
untuk menghindari terlindas! Menjauhlah
engine untuk menghidupkan system. dari pergerakan komponen engine dan
3. Angkat kursi penumpang, dan hubungkan jangan kendorkan/lepas sambungan hose
terminal ‘SOL’ dan ‘LUBE SW’ pada 24 VDC bertekanan.
timer solid state lube. Pump harus bekerja.
CATATAN: Jika identifikasi terminal pada solid Untuk men set Pressure Reducing Valve:
state timer tidak jelas, lihat pada Figur 4-11
untuk posisi terminalnya. 1. Setelah kunci kintak ‘Off’, engine mati dan
accumulator steering bleeddown, pasang
4. Biarkan kabel jamper terhubung hingga
pressure gauge 5000 PSI (35MPa) pada
pump kondisi stall.
jalur supply (13, Figur 4-5)
5. Awasi pressure gauge 5000 PSI (35 MPa)
2. Pada Hydarulic Bleeddown Manifold, lepas
pada jalur supply grease. Tekanan harus
bleeddown solenoid. (Hal ini akan
mencapai 2500 – 3000 PSI (17,2 – 20,7
mencegah accumulator bleeddown saat
MPa).
engine dimatikan, pada langkah 4).
WARNING!: Tekanan maksimum Pump
Tidak Boleh Lebih dari 3500 PSI (24,1
MPa). Tekanan yang melebihi batasan
Plant People Development 18 payib2010194
Lincoln – AUTO LUBRICATION

3. Hidupkan engine, setelah pressure steering b) Pressure pada gauge pressure grease
dan brake stabil, tarik lever retarder hingga (dipasang pada langkah 1) drop hingga 0.
posisi penuh untuk mengaktifkan brake. c) Semua injector reset (pin indicator
4. Putar kunci kontak ‘Off” untuk mematikan bergerak ke atas).
engine. Kemudian putar kunci kontak posisi 9. Lepas pressure gauge (pada langkah 1).
‘On”.
10. Pada Hydraulic Bleeddown Manifold,
5. Angkat kursi penumpang dan hubungkan pasang kembali Solenoid Bleeddown
terminal ‘SOL’ dan ‘LUBE sw’ pada 24 VDC (dilepas di langkah 4). Pastikan bahwa
solid state timer. Pump harus bekerja, dan hydraulic system dapat bleeddown
biarkan kabel terhubung hingga pompa kembali.
stall.
6. Perhatikan pressure gauge 5000 PSI (35
24 VDC Solid State Timer Check
MPa) pada jalur supply grease. Tekanan
harus sebesar 2500 – 3000 PSI (17,2 –
Untuk memeriksa kerja dari Solid State Timer
20,7 MPa).
tanpa menunggu setting normal dari timer,
lakukan hal berikut:
1. Lepas cover dust timer.
CATATAN: Timer dilengkapi dengan
pelindung cairan dan debu yang terikat
kuat yang mana harus selalu terpasang
WARNING!: Tekanan maksimum Pump
selama operasi.
Tidak Boleh Lebih dari 3500 PSI (24,1 2. Adjust timer pada 5 menit setting interval.
MPa). Tekanan yang melebihi batasan ini
akan merusak komponen dan/atau 3. Timer harus berputar selama 5 menit saat
menyebabkan komponen pecah, yang bisa engine running.
menyebabkan kecelakaan serius pada
CATATAN: Jika pemeriksaan dilakukan saat
personal yang berdekatan.
start awal masih dingin, cycle pertama
Jika tekanan tidak tercapai, lakukan
akan lebih banyak sekitar 2 kali lipat dari
adjustment pada Pressure Reducing Valve
setting cycle. Cycle-cycle berikutnya harus
hingga tekanan pada pressure gauge
berada dalam range setting timer.
(terpasang pada langkah 1) menunjukkan
2500 – 3000 PSI (17,2 – 20,7 MPa) tekanan 4. Pemeriksaan tegangan pada timer harus
grease. dilakukan jika pemeriksaan di atas
menunjukkan tanda-tanda normal.
CATATAN; JANGAN MELEBIHI 300 PSI
(2,1 MPa) pada Cylinder Pressure Gauge (2, a) Pastikan hubungan ground dari timer
Figur 4-5). bersih dan kencang.
7. Sementara kabel jumper terpasang, b) Dengan kunci kontak posisi on, check
periksalah apakah hal-hal berikut terjadi: tegangan antara ‘BAT (+)’ dan ‘BAT (-)’
pada terminal solid state timer. Pembacaan
a) Pump mulai memompa dan LED pada
normalnya harus 18 – 26 VDC, tergantung
flasher unit di bagian atas dari SV2
apakah engine running atau tidak.
menyala ‘On’ dan ‘Off’ dengan interval
waktu sekitar 1 detik.
24 VDC Solid State Timer Adjustment
b) Semua injector memompa ke bawah.
c) Pump mencapai kondisi stall tanpa tanda- Timer ini diset oleh pabrik pada 2,5 menit
tanda pergerakan piston. interval (waktu off). Waktu pumping nya
8. Putar kunci kontak ‘Off’ dan lepas kabel sekitar 1 menit, 15 detik. Untuk interval (off
jumper yang dipasang pada langkah 5, time) yang lebih lama bisa didapatkan dengan
kemudian periksalah hal-hal berikut: memutar Selector Knob (3, Figur 4-7) sesuai
a) Pressure pada Cylinder Pressure Gauge (2, dengan interval yang diinginkan.
Figur 4-5) drop hingga 0.
Plant People Development 19 payib2010194
Lincoln – AUTO LUBRICATION

CATATAN: Setting timer dengan memutar


Selector Knob (3) pada titik 2,5 menit.
Kemudian putar knob searah jarum jam 1
detent/1 klik untuk waktu yang diinginkan atau
hingga setting maksimum tercapai pada 80
menit.
Setting yang direkomendasikan adalah 20
menit.

CAUTION!: Solid state timer merupakan


sealed unit, jangan dibongkar.

Plant People Development 20 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Pump Cycle Timer (Flasher Timer): Pump Cycle Timer (Flasher Timer)
Adjustment:
Pump Cycle Timer dipasang pada solenoid SV2
dan membangkitkan sinyal pulsa timer untuk Pump Cycle timer di setting pabrik pada 1
mengontrol jumlah langkah reciprocating dari detik ‘On’ dan 1 detik ‘Off’ untuk 30
grease pump. langkah/menit. Jika diperlukan peng adjust an,
lihat pada Figur 4-9 dan ikuti petunjuknya.
Pump Cycle Timer (Flasher Timer) Sebuah adjustment screw mewakili kedua
Installation waktu ‘On’ dan ‘Off’ yang sama. Range
adjustment nya dari 0,5 detik (60
1. Pasang timer pada SV2. Pastikan juga langkah/menit) hingga 5,0 detik (6
gasketnya terpasang. langkah/menit). Juga, adjustment screw
2. Hubungkan terminal ‘Sol’ dari Solid State memungkinkan 15 putaran melebihi range
Timer’ dengan kabel Coklat pada Cycle waktu.
Timer dan satu kabel dari SV1. 1. Adjustment screw harus diputar 20 putaran
3. Hubungkan kabel putih dari Cycle Timer berlawanan arah jarum jam untuk
dengan kabel lain (gnd) dari SV1. memastikan awal start minimum.
CATATAN: Timer tidak bisa di adjust di
bawah minimum – tambahan putaran
kekiri tidak akan berpengaruh.

2. Setiap putaran kekanan/searah jarum jam


dari adjustment screw sama dengan
sekitar 0,3 detik.
3. Tambahkan jumlah putaran searah jarum
jam untuk mendapatkan timing yang
diinginkan.
Sedikit tambahan adjustment mungkin
diperlukan untuk mendapatkan akurasi
FIGURE 4-9. PUMP CYCLE TIMER yang diperlukan.
1. Adjustment Screw CATATAN: Gunakan lampu yang menyala
2. Red LED (Indicates Timer Has Turned On.) pada cycle timer untuk membantu dalam
setting waktu. Lampu akan menyala saat
ada power menuju ke SV2.

Plant People Development 21 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

FIGURE 4-10. HYDRAULIC SCHEMATIC FOR AUTOMATIC LUBE


1. Grease Pump Cylinder 5. Combination Valve 8. Solenoid (SV1) 12. Hydraulic Supply
2. Grease Pump (Pressure Reducing & 9. Gauge (Cyl. Press.) 13. Hyd. Tank (Return)
3. Grease Reservoir Solenoid Valves) 10. Safety Unloader Valve 14. Injectors
4. Vent Valve 6. Solenoid (SV2) 11. Orifice Assembly Fitting
7. Pressure Reducer

FIGURE 4-11. TYPICAL ELECTRICAL HOOKUP FOR AUTOMATIC LUBE


1. Timer Assembly 3. Keyswitch* 5. Timer (solid State) 8. Battery (24 V)
2. Combination Valve 4. Relay 6. Solenoid (SV1) 9. Cycle Timer
(Pressure Reducing & 7. Solenoid (SV2)
Solenoid Valves)
* Keyswitch (3) must be closed (“ON”) to energize Timer (1).

Plant People Development 22 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Componen
Grease Pump

1. Vent valve grease pada kedua langkah, saat naik


2. Pump (upward) dan turun (downward).
3. Follower plate  Pump diaktifkan secara automatis
4. Tube mengguna kan oil pressure switch dan
5. Cover controller.
6. Grease tank  Saat grease disupply, dan jika pressure
7. Pressure gauge gauge (7) mencapai 4.9 – 19.6 MPa {50 –
200 kg/cm2}, artinya system bekerja
A. Oil inlet port normal.
B. Grease chamber  Tetapi jika pressure gauge menunjuk
C. Grease feed port dibawah 4.9 MPa {50 kg/cm2}, berarti
(if equipped: with refill function) grease tank kosong.
D. Grease drain port  Jika grease tank atau vent valve mengalami
(if equipped: with refill function) kerusakan, caution lamp akan menyala dan
T. Pump drain port jenis trouble akan ditampilkan pada
machine monitor.
Prinsip kerja :
Specifications
 Pada auto grease system, hydraulic pump Grease delivery (Max.) : 28 ltr/min
digunakan untuk men-supply grease dari Set pressure (reducing valve) :
grease chamber (B). 2.3 ± 1.0 MPa {23.5 ± 1 kg/cm2}
 Karena Pump merupakan double-action Grease tank capacity : Approx. 180 kg
type, maka akan menghasilkan discharge

Plant People Development 23 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Injector distribution valve

1. Adjustment screw
2. Injector body
3. Injector piston
4. Piston spring
5. Slide valve
6. Manifold

Delivery: 0.13 – 1.31 cc/rev

Plant People Development 24 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

OPERATION – INJECTOR

Stage 1
 Grease pressurized yang dihasilkan oleh pump
akan mendorong ke atas Slide valve (5)untuk
menghubungkan manifold (6) dan passage P.

Stage 2
 Grease yang mengalir melalui passage P akan
menekan ke bawah Injection piston (3) dan
menekan keluar grease dari dalam discharge
chamber D menuju ke oil hole h.

Plant People Development 25 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Stage 3 Stage 4
 Injector piston (3) akan bergerak turun  Jika slide valve (5) tertekan ke bawah,
sampai menekan slide valve (5) agar passage P akan dihubungkan dengan
bergerak turun untuk menutup hubungan discharge chamber D oleh valve port q dan
manifold (6) and passage P. grease dalam measuring chamber M akan
dikirimkan menuju ke discharge chamber D
untuk supply berikutnya. Putaran proses
selesai pada kondisi tersebut dan akan
terus terulang.

Plant People Development 26 payib2010194


Lincoln – AUTO LUBRICATION

Injectors (SL-1) CATATAN: Hal-hal di atas merupakan


informasi mengenai adjustment jumlah
a. Masing-masing injector hanya melayani 1 output injector. Adjustment timer juga harus
titik pelumasan. dirubah jika jumlah delivery grease kurang
b. Injecor tersedia dalam bentuk bank yang atau terlallu banyak. Output injector tidak
terdiri dari 2, 3, 4 dan 5 injector dalam satu boleh di adjust kurang dari seperempat
unit suku cadang. kapasitasnya.
c. Quantity output injector bisa di adjust:
Maksimum ouput = 0,08 in³ (1,31 cc).
Minimum output = 0,008 in³ (0,13 cc).
d. Pada kasus pump tidak berfungsi, masing-
masing injector dilengkapi dengan fitting
grease yang tertutup sehingga
memungkinkan greasing dengan pump dari
luar.

Injector Adjustment

Output injector bisa di adjust dari 0,008 in³


hingga 0,08 in³ (0,13 cc – 1,31 cc) grease tiap
semprotan. Jarak langkah dari piston injector
menentukan jumlah grease yang di supply kan.
Jarak piston ini bisa di adjust dengan screw
yang terdapat pada bagian atas dari injector.
Putar screw (2, Figur 4-8) berlawanan arah
jarum jam untuk menambah jumlah grease
dan searah jarum jam untuk mengurangi
jumlah grease.
Dengan setting 20 menit pada Solid State
Timer, rekomendasi setting nya adalah:
Putar ke kiri/berlawanan arah jarum jam
hingga maksimum, kemudian putar ke
kanan/searah jarum jam 4 putaran. Setting ini
menghasilkan 0,04 in³ (66 cc) output grease
per langkah.
Ketika injector tidak bertekanan, volume
maksimum bisa dicapai dengan memutar
adjusting screw (2) kekiri berlawanan arah
jarum jam hingga pin indicator (1) menyentuh
adjusting screw. Pada titik supply maksimum,
sekitar 0,38 inch (9,7 mm) ulir dari adjusting
screw harus terlihat. Untuk mengurangi jumlah FIGURE 4-8. TYPE SL-1 SERIES INJECTOR
supply, putar adjusting screw kekanan searah 1. Visible Indicator Stem 3. Outlet – 0.125 inN.P.T.
jarum jam untuk membatasi langkah piston 2. Adjusting Screw 4. Manifold
injector.
Jika hanya setengah grease yang dibutuhkan,
putar adjusting screw hingga panjang ulir yang
nampak sekitar 0,009 inch (0,22 mm).

Plant People Development 27 payib2010194

Anda mungkin juga menyukai