Anda di halaman 1dari 35

GEMUK LUMAS (GREASE)

&
BANTALAN

Integrated Lubricantion Management Academy


Jl. MH Thamrin, Oil Centre Bldg 7th,
Jakarta Pusat
DEFINISI GEMUK
 Dua jenis pelumas yang umum:
 Pelumas cair: Minyak Lumas (biasa disebut Pelumas)
 Pelumas padat: Gemuk Lumas (biasa disebut Gemuk)
 Definisi Gemuk (Grease):
Pelumas berbentuk padat-lunak sampai semi cair, yang
terdiri dari campuran antara Thickener (bahan
pengental) dan base oil dengan/tanpa aditif.
 Pemakaian:
Untuk melumasi bagian-bagian peralatan atau mesin,
yang karena konstruksi atau letaknya sulit
menggunakan oli/minyak lumas (pelumas cair).

Page 2
KEUNTUNGAN GEMUK
DIBANDINGKAN PELUMAS CAIR (Oli)

 Mengurangi kebocoran/bersih
 Memperpanjang masa penggantian pelumas
 Menyekat (sealing) air dan kotoran
 Sistim/peralatan pelumasan lebih simpel
 Mengurangi biaya pemeliharaan

Page 3
KEKURANGAN/KELEMAHAN GEMUK (GREASE)
DIBANDINGKAN PELUMAS CAIR/OLI

 Kekurangan gemuk lumas :


 Tidak bisa mendinginkan
 Tidak bisa membersihkan (membawa partikel,
kontaminan & pengotor lainnya ke filter)
 Hanya untuk sekali pakai

Page 4
Rolling Element Bearing

Outer ring/
cincin luar Ball
(rolling element)

Inner ring/
cincin dalam
Raceway

Separator

Gemuk lumas (Grease) umumnya


didesain untuk pelumasan bearing

Page 5
Jenis-jenis Rolling Element
Bearing
(Bantalan Gelinding)

Single Double Cylindrical Taper


row ball row ball roller roller

Page 6
PLAIN BEARING
Bearing Material

CC 206 new bearing


Previous CC type bearing
Spare part supplied by GE directly
Spare part supplied by KAI (some INKA, some self produce)
Very soft material, can be scratched with bare hand, white look
Sturdier, black look, probably contain some graphite
apparently from white metal alloy

Page 7Source : machinerylubrication.com – a NORIA publication


KLASIFIKASI GEMUK
 Berdasarkan NLGI*) Grade
 Berdasarkan jenis Thickener:
 Soap
 Lithium (Simple/Complex)
 Calcium (Simple/Complex)
 Alumunium (Simple/Complex)
 Sodium (Simple/Complex)
 Non-soap
 Clay
 Silica
 Urea

*) NLGI = National Lubricating Grease Institute (USA)

Page 8
KLASIFIKASI KONSISTENSI GEMUK BERDASARKAN
ASTM D-217

Page 9
KLASIFIKASI GEMUK
BERDASARKAN JENIS THICKENER
Jenis Thickener Drop Point (oC) Typical Service
Temperature (oC)
Lithium
Stearate 190 100-120
Hydroxy stearate 185 130-150
Complex > 250 175
Calcium
Conventional 100 50
Complex > 250 150
Alumunium
Conventional 90 50
Complex > 250 150
Sodium 160
Conventional 250 100
Complex 150
Clay > 250 150
Silica > 250 150
Urea 230 175
Page 10
KOMPONEN GEMUK

 Thickener (Pengental): Soap/Non-soap (3% - 40%) *)


 Base Oil: Mineral/Sintetik (5% - 95%)
 Aditif: Liquid/Solid (0% - 10%)
 Antiwear/Extreme pressure (EP)
 Antioxidant
 Antirust
 Antifatigue
 Polymer
 Tackiness Agents (tambahan)
Catatan:
*) Thickener yang paling umum adalah jenis Soap (Sabun): Lithium,
Calcium, dan Alumunium (Jenis Simple atau Complex)

Page 11
Minyak dasar (80 - 85%)

Grease
Aditif (5 - 10%)

Pengental (Thickener) (10 - 15%)

Page 12
ANATOMI OF LUBRICATING GREASE

Page 13
Pengental (Thickener)
Pengental (Thickener)
 Lithium - Titik jatuh tinggi, daya tahan air cukup bagus; suhu operasi
yang tinggi (sampai 135°C); Stabilitas mekanis yang unggul. Gemuk
yang multiguna
 Calcium - daya tahan air yang sangat bagus;
bagus stabilitas mekanis yang
sedang; murah.
 Sodium - Penggunaan suhu beragam (-20°C to 130°C); Stabilitas
mekanis yang layak ; menyerap air - tidak cocok untuk kondisi
basah.
 Lithium complex greases - Dapat digunakan pada suhu beragam
daripada gemuk “lithium soap konventional” (sampai 150°C); tahan
air dengan bagus dan stabilitas mekanis yang unggul.
 Calcium complex greases - Dapat digunakan hingga 130°C;
Mengeras pada penyimpanan yang lama atau ketika ditempa suhu
tinggi.

Page 14
THICKENER
• Soap Thickener Saponifikasi
Metal hydroxide + Fatty acids Soap
Lithium Various Simple atau
Kompleks

• Organo-Clay Thickener (Non-Soap)


Clay + Quaternary amines Hydrophobic

Page 15
TYPE OF GREASE

Page 16
STRUKTUR GEMUK
Gemuk dapat dibayangkan seperti busa spon (thickner)
yang pori-porinya terisi oli :
 Pembentukan gemuk pelumas (grease) karena adanya thickener
yang berbentuk serat-serat
 Serat-serat thickener melekat satu sama lain akibat gaya tarik
menarik kimia.
 Pori-pori/celah/rongga diatara serat-serat thickener diisi oleh minyak
pelumas/oli (minyak dasar + aditif)
Saat oprasi pelumasan oleh grease kejadiannya diumpamakan seperti
saat menyapu badan mobil dengan spon yang telah dicelup ke air
(base oil) sabun (aditif), ketika spon tertekan maka air sabun keluar
untuk membasahi, melumasi dan merontokkan kotoran yang
menempel .

Page 17
KONDISI YANG MEMPENGARUHI APPARENT
VISCOSITY

Kondisi Reversible Irreversible


Shear X
Suhu X
Kelelahan thickener X
Kehilangan minyak X
Kontaminasi X

Page 18
FUNGSI & TUNTUTAN UNJUK KERJA GEMUK

 Pelumasan: mengurangi gesekan dan keausan


 Mencegah korosi
 Berlaku sebagai penyekat (seal) air dan kotoran
 Menahan kebocoran, menetes dan melekat dengan baik
 Menahan perubahan struktur (konsistensi)
 Tidak mengeras saat udara dingin
 Mudah digunakan
 Kompatibel dengan seal (elastomer) dan bahan lainnya
 Toleran terhadap kontaminan, seperti: air, kotoran, dll.
 Untuk aplikasi tertentu: Stabilitas oksidasi/panas

Page 19
Sifat Gemuk Pelumas

Ukuran kelunakan atau kepadatan gemuk

Kemampuan gemuk menahan perubahan dalam


konsistensi selama bekerja.

Temperatur saat gemuk mulai mencair disebut


sebagai titik jatuh (dropping point).

Tingkat pemisahan antara minyak dan thikner suatu gemuk


juga penting ; jika tidak, gemuk tidak dapat melumasi
dengan yang baik/cukup.
Page 20
Sifat Gemuk Pelumas
kesesuaian
Minyak dasar gemuk mungkin tidak cocok dengan thickener
atau dengan yang lainnya.
stabilitas oksidasi
Ketika gemuk beroksidasi biasanya menjadi gelap atau
melunak.
ketahanan terhadap air
Untuk mekanisme pelumasan yang terbuka bagi
penyemprotan atau percikan air.
perlindungan terhadap korosi
Beberapa gemuk memerlukan aditif pencegah korosi
yang dicampur.
perlindungan terhadap keausan
Umumnya gemuk diberi aditif anti wear
Page 21
BIODEGRABILITY DAN TOXICITY
• Biodegrability
Base Oil % Ter-biodegradasi
Minyak mineral 42 - 48
Minyak tumbuhan 72 - 85
Poliglikol 6 - 38
Ester sintetik 55 - 90

Catatan: Biodegradability merupakan pengaruh dari base oil


• Toxicity
Gemuk Kadar Max yang
bersifat non-toxic
Konvensional gemuk 200 - 2000 ppm
Gemuk non-toxic > 2000 ppm

Page 22
Cetralised Greasing System

Page 23
GEMUK LUMAS
PERTAMINA

Page 24
TYPICAL CHARACTERISTIC

Page 25
TYPICAL CHARACTERISTIC

Page 26
TYPICAL CHARACTERISTIC

Page 27
PERTAMINA GREASE APPLICATION

Suitable for Bearing and Chassis of vehicles


include wheel bearing which required multi
purpose grease. It can be used up to 140°C at
service.

Recommended for Plain and Roller Bearing,


even in the presencenof moisture and moderate
to severe conditions at operating temperature up
to 140°C.

Page 28
PERTAMINA GREASE APPLICATION

Recommended for Heavy duty bearings served


by central dispensing system and EP gear grease
at normal ambient temperature
Recommended for heavy duty rolling and plain
bearings and other general use, even in the wet
environment and severe shock load conditions at
operating temperature up to 140°C

Can be used for lubrication of ball and roller


bearings and Journal Bearings which operate up
to temperatures of 140°C
Suitable for applications of medium and high
speed operation with extreme load.
Can also be used for Coupling, Chassis, Gear
etc.

Page 29
PERTAMINA GREASE APPLICATION

Can be used for lubrication of ball and roller


bearings and Journal Bearing.
Suitable for Wire Ropes and Open Gears.
Also used tolubricate hinges, turnbucles, screw,
fair leads etc

Used to lubricate the various type of Bearings


and Gears that operates up to 190°C.
Also suitable for the application with low speed
and with extreme load and shock load
Complete with 2% molybdenum to accomodate
Shock Load.

Page 30
PERTAMINA GREASE APPLICATION

Used to lubricate the various type of Bearings


and Gears that operates up to 190°C.
Also suitable for the application with low speed
and with extreme load and shock load
Complete with 3% molybdenum to accomodate
shock load.

Grease LiCx-2 are used for the grease lubrication


of heavy duty bearings used in machinery found
in the following applications :
Continuous Casting
GREASE PERTAMINA LiCx-2 Vibrating Sieves
Quarries
Breakers
Roller Conveyors
Automotive Wheel bearings

Page 31
Memilih Gemuk Pelumas Yang Tepat

Karakter
Karakter fisik
fisik yang
yang harus
harus
diperhatikan
diperhatikan
•NLGI
•Thickener
•Viskositas Base Oil
•Temperatur operasi & droping point
•Aditif anti wear
Page 32
Memilih Gemuk Pelumas Yang Tepat

Faktor-faktor
Faktor-faktor yang
yang harus
harus
dipertimbangkan
dipertimbangkan
•Kecepatan
•Ukuran Bantalan
•Beban
•Suhu
•Lingkungan

Page 33
PETUNJUK GREASE COMPATIBILITY
Lithium Calciu Lithium Lithium Calciu Aluminiu Clay Polyure
m /Calciu Comple m m a
m x Comple Complex
x
Lithium V V V V X X X V/X
Calcium V V V V X X V V/X

Lithium/ V V V V X X X V/X
Calcium
Lithium V V V V V V X V/X
Complex
Calcium X X X V V X X V
Complex
Alumi’u X X X V X V X V/X
m
Complex
Clay X V X X X X V X
Polyurea V/X V/X V/X V/X V V/X X V
Note : V= Boleh dicampur (Compatible); V/X= Bisa tercampur sedikit saja; X= Tidak boleh dicampur

Page 34
Terima Kasih

Page 35

Anda mungkin juga menyukai