DASAR-DASAR PELUMAS

Fungsi Pelumas
Mengurangi Gesekan Membuat lapisan film yang
memisahkan permukaan yang
bergesekan
Mengurangi Kehausan Mencegah terjadinya abrasi

Mencegah Karat Melindungi permukaan dari

bahan pembuat karat
Mengatur Suhu Menyerap dan menyalurkan
kalor (panas/dingin)
Mencegah Kontaminasi Membawa partikel kotoran ke
alat pemisah atau filter

Transfer Tenaga/Daya Di dalam sistem hidrolik,

menggerakan tuas atau piston

Ref :
JCF
Komposisi Pelumas

Base Oil Additives

Mineral atau Synthetic Organic dan Inorganic

1) Mengatur kekentalan 1) Memperbaiki karakteristik

pelumas base oil

2) Memberikan ketahanan 2) Menekan karakteristik base

terhadap oksidasi dan korosi oil yang tidak diinginkan

3) Memberikan kemampuan 3) Memberikan base oil

menyerap atau menyalurkan kemampuan baru atau lebih
kalor
Ref : SAITS
Mineral Base Oil

Dibuat dari proses penyulingan minyak bumi dengan bantuan

bahan kimia. Kira-kira 95% pelumas adalah mineral.

Paraffin Branch Paraffin Naphthenic Aromatic

Mineral % % % % %
Base Oil Paraffins Nephthanes Aromatic % Wax Asphalt Sulfur
Paraffinic 45-60 20-30 15-25 1-10 0-5 0.5
Naphthenic 15-25 65-75 ~10 Trace 0-5 1

Aromatic ~5 60-75 20-25 0-0.5 0-20 -

 Karakteristik Mineral Base Oil

Spec.Grav.@ sulfur % Kinematic Vis. cSt Pour Flash Point

16C by wt VI 40 C 100 C Point C C
100 Neutral 0.860 0.065 101 20.39 4.11 -13 192
200 Neutral 0.872 0.096 99 40.74 6.23 -20 226
350 Neutral 0.877 0.126 97 65.59 8.39 -18 252
650 Neutral 0.882 0.155 96 117.90 12.43 -18 272
150 Bright Stock 0.895 0.263 95 438.00 29.46 -18 302

Naphthenic Base Oil Paraffinic Base Oil

Temperatur Operasi Rendah Temperatur Operasi Tinggi

Viscosity Index Rendah Viscosity Index Tinggi
Titik Tuang Rendah Titik Tuang Tinggi
Titik Nyala Rendah Mengadung Lilin
Langka Banyak
Hubungan Antara Karakteristik Base Oil dengan Kemampuan Pelumasan

Tebal Lapisan Film

Kecairan pd Temperatur Tendah
Kemudahan Dipompa pd Temperatur Rendah
Kinerja pd Suhu Tinggi
Efisiensi Energi
Kehausan

Kekentalan
Busa
Emulsi
Korosi Metal Aktivitas Deposit formation
Kehausan Permuka Oksidasi Oil thickening
-an Build-up of acidity
Corrosion of metals
Service life
Kelarutan Titik Nyala

Kelarutan Additive Konsumsi Oli

Kebersihan Mesin Pembentukan
Seal/Sekat Deposit
Synthetic Base Stocks / Synthetic Base Oil

Dirancang oleh ilmuwan dan mempunyai molekul

yang berulang dan sama (polymer)
Dalam proses produksi, polymer dapat dibentuk
konsisten sehingga karakteristiknya sama

Molekul Individual: AABB

Polymer: AABB-AABB-AABB-AABB-AABB-AABB
 Properties of Synthetic Lubricants

Viscosity cSt Pour Temp

Type 40 C 100 C -40 C VI Point oC Flash oC Range oC
Alkylated Aromatic 29.37 5.10 9047 119 -54 224 -40 to 177
PAO - 1 18.12 3.95 2371 126 -79 221 -65 to 232
PAO - 1 43.07 6.00 8176 143 -68 243 -65 to 232
Basic Acid Ester 19.58 ---- 3450 --- -51 232 -54 to 204
Polyol Ester 15.00 3.50 2360 --- -51 232 -59 to 280
Polyglycol 50.00 ---- ---- 150 -55 177 ----

•Kurang lebih 3% pelumas memakai synthetic

base stocks

•Dipakai di aplikasi berat diluar

kemampuan mineral base oil

•Dipakai di aplikasi tertentu yang membutukan

kemampuan khusus
Synthetic Lubricants/Pelumas Sintetis

Positif :
1. Titik nyala tinggi dan titik tuang rendah
2. Temperatur operasi yang lebar
3. Tahan api
4. Kemampuan pelumasan yang lebih baik
5. Kemampuan menahan oksidasi lebih tinggi
6. Indeks viskositas lebih tinggi
7. Tahan banting dan stabil
8. Umur pakai lebih panjan (2~4x)

Negatif :
1. Biaya tinggi
2. Dapat mencemarkan lingkungan
3. Perlu seal khusus
4. Perawatan lebih susah
Ref : JCF
 Poly - Alpha - Olefins (PAO’s)

• Cara Pembuatan
– ethylene gas molecules digabung melalui proses polimerisasi, hasilnya
identik dengan parafin murni
• Karakteristik Positif
– bebas dari wax (lilin), titik tuang rendah (-30 C to - 60 F), indeks viskositas
diatas 140+, kekentalan 40 oCdari 2 - 1000 cSt, stabil pada suhu panas, tahan
oksidasi, dapat dicampur mineral base oil untuk membuat semi-synthetic,
tidak terurai oleh air.
• Karakteristik Negatif
– Additive tidak larut dalam PAO (harus dicampur dgn 5-20% diester of polyol
ester), seal dapat menyusut, 4~8x lebih mahal dari oli mineral
• Aplikasi
– Oli mesin bensin&diesel, gear, turbin uap, kompresor, mesin pendingin,
turbin gas

• Contoh Produk
– Mobil SHC, Castrol 778, Mobil Delvac, Mobil AV, Mobilith SHC, Mobil Pegasus,
Mobil Rarus, Gargoyle
Di-Basic Acid Esters (Di Esters)

• Cara Pembuatan
– Reaksi antara asam oksida dengan alkohol, dan menghasilkan air sebagi
produk sampingan
• Karakteristik Positif
– Titik tuang rendah (-40 ~ -60oC) ,tahan panas ,tahan oksidasi, daya larut
tinggi, melarutkan deposit dengan baik, cocok dengan Buna dan Viton seal,
Indeks Viskositas tinggi (120-160), daya lumas tinggi, sangat polar sehingga
additif mudah larut, cukup cocok dengan minerals oils.

• Karakteristik Negatif
– Mudah terurai dengan air: membentuk alkohol dan asam, melunakan plastik,
karet alam, neoprene, and beberapa Buna-N seal, 5~7x lebih mahal dari
mineral oil, kemampuan anti-korosi rendah, dan membuat emulsi dengan air
• Aplikasi
– Rotary screw dan reciprocating (piston) kompresor

• Contoh Produk
– Mobil Rarus 824,826,827,829, Exxon Turbine Oil 274, Aeroshell 390, Castrol
3000 .
Polyol Esters

• Cara Pembuatan
– Reaksi antara asam dengan alkohol

• Karakteristik Positif
– Lebih stabil s/d 50 oC diatas diester, Titik tuang rendah (-10~60 oC), Viscosity Index
(120-160), tahan oksidasi (lebih baik dari diester dan PAO), ramah lingkungan, tahan
panas tinggi, kelarutan aditif yang tinggi, mempunyai kemampuan anti-wear .

• Karakteristik Negatif
– 10~14x lebih mahal dari mineral oil, melembekan plastik, tidak mudah terpisah
dari air, tidak mencegah karat, mudah menyerap air dari kelembaban udara

• Aplikasi
– Turbin gas, mesin jet, heavy duty gear oil, pelumas 2T, kompressor

• Contoh Produk
– Mobil Jet Oil II, Mobil Jet Oils 25
 Polyalkylene Glycols (PAG’s), also Water Glycols

• Cara Pembuatan
– Polimerisasi alkylene oxides dari ethylene or propylene oxide.

• Karakteristik Positif
– Ramah lingkungan dan tidak beracun, cenderung terbakar dari pada
membentuk deposit atau sludge pada suhu tinggi, VI tinggi
• Karakteristik Negatif
– 6~8x lebih mahal dari mineral oil, PAG propylene oxide tidak cocok dengan
mineral oil, kemampuan melarutkan aditif rendah, tidak dapat dicampur
dengan PAO dan ester
• Aplikasi
– Kompresor udara, kompresor natural gas , industrial gear oils, water-water
base hydraulic fluids(fire resistance and enviromentally friendly), severe duty
bearings, ANSI process pumps.
• Commercial Products
– Mobil Glycol
EHC Phosphate Ester Fluids

Karakteristik Umum :
• Mempunyai kinerja Anti-Wear dan Extreme Pressure alami
• Mencegah karat
• Tekanan uap rendah
• Tahan Oksidasi

Resiko pada Pemakaian

• Hydrolysis (water contamination, kontaminasi dengan air)
• Mudah terkontaminasi dengan debu
• Busa berlebihan (Foaming)
• Total Acid Number (TAN) mudah naik
• Electro kinetic erosion pada servo valves (kehilangan gesekan)
 General Electric EHC Fluids Specifications

Property Test New Operating

Color ASTM D 1500 1.5 1.5
Specific Gravity ASTM D 1298 1.12 1.12
Viscosity 100 oF ASTM D 445 43.2 ~ 49.7 43.2 ~ 49.7
Viscosity 210 oF ASTM D 445 4.97 4.97
Pour Point ASTM D 97 0 oF 0 oF
Water content ASTM D 1744 0.1% 0.2%
TAN ASTM D 974 0.1 0.2
Chlorine content,ppm,max. GE test method 100 100
E500A345
Auto Ignition Temp.min. ASTM D286 or 1050 oF 1050 oF
ASTM E 659
Resistivity,ohm-cm,min. at 20 C ASTM D1169
o 5 x 10% 5 x 10%
ISO Code (cleanliness) ISO 4406 ------ 18/15

Additional requirements :
1. Non-corrosive to steel, copper, aluminum,and zinc (MIC-H-FH57)
2. Elastomer compatibility, silicon, butyl, Viton and EPR

Approved Fluids :
1. Fyrquel EHC Fluid, Akzo Chemicals, Inc
2. Durad EHB, FMC Corporation
3. Reolube Turbofluid 46 or 46 XC, Ciba-Geygy
 Rentang Temperatur Kerja Base stocks
oC -75 -50 -25 0 100 150 200 250 300 350
oF -103 -58 -13 32 212 302 392 482 572 662
Mineral Oil
Di-Esters
Perfluorinated Aliphatic Ethers (PFAE)
Phospate Ester
Polyalphaolefins (PAO)
Polyglycols (PAG)
Polyol Esters
Polyphenyl Esters
Silicons
Pemakaian Normal
Pemakaian dengan kondisi khusus, atau perlu modifikasi polymer

Faktor2 pemilihan synthetic base stocks :

Viscosity Viscosity Index Improver
Wax Pour Point Thermal Oxidation Stability
Natural Viscosity Index Thermal Additive Stability
 Synthetic Lubricants

Chlorinated Hydrocaron

Synthetic Hydrocarbon
E - EXCELLENT

Dialkylated Benzene
Perfluorpolyether
G - GOOD

Phosphate Ester

Alkylated Aromatic
Polyalphaolefin
P - POOR

Silicate Ester
Polyol Ester
VL- VERY LOW

Mineral Oil
Polyglycol
L - LOW

Di-ester
M - MEDIUM

Silicone
H - HIGH
VH-VERY HIGH
NA-NOT AVAILABLE

Temperature Range G E E F G F G E F G G F P
Pour Point L VL L L L M G VL H VL VL G F
Flash Point G E E F G F E E F E E G M
Viscosity Range H VH H M M H H H M M H NA L
Oxidation Stability G E E F G G G G E G NA NA P

Corrosion Stability E F P P P F G F G G E NA E
Compatible with E P P F F P P P NA G NA E -
Mineral Oil

Seal Compatibility G G G P P F P P P G NA F L
Cost M H VH M M M VH H VH H NA NA L
 Komposisi Pelumas

Pelumas Mesin Diesel

Peralatan Aditif yang Dipakai BASE OIL 81.9%
VI IMPROVER 6.7%

Mesin Diesel Anti-oxidant, corrosion inhibitor,

detergent/dispersant, antiwear,
anti foam, alkalinity improver
Turbin Uap, Anti-oxidant, corrosion inhibitor,
11.5%
kompresor antiwear, anti -emulsifier

Gear, spiral Antiwear, anti-oxidant, anti foam,

bevel or hypoid sometimes corrosion inhibitor,
extreme pressure FOAM INHIBITOR 6%
POUR DESPRESSANT 1%
Gear, worm Extreme pressure, anti-oxidant, RUST INHIBITOR 1%
ANTIOXIDANT 2%
corrosion inhibitor. FRICTION MODIFIER 4%
ANTIWEAR AGENT 11%
Hidraulik Anti-oxidant , antiwear, anti
DETERGENT 52%
foam, corrosion inhibitor, pour
DISPERSANT 52%
point depressant, viscosity index
improver
Pentingnya Polaritas Additive

Molekul additive Molekul base stock tidak

adalah polar polar umumnya
Q. Apakah molekul polar itu? A. Molekul bermuatan listrik dan saling
menarik satu dengan yang lainnya.
+ - Contoh: air dengan spons
Fungsi Polaritas Cara Kerja Additive yang Dipakai
Metal Wetting Additive menempel ke pori2 Antiwear, extreme pressure, oiliness
(membasahkan permukaan logam seperti agent,corrosion inhibitors, rust inhibitors
logam) magnet. Dengan cara bereaksi
atau menempel saja
Particle Enveloping Additive membungkus partikel Detergents, dispersants and metal
(membungkus dan mencegah pengendapan deactivators
partikel) atau terjadinya reaksi kimia yg
tdk diinginkan (korosi)
Water Emulsifying Kepala additive polar mengikat air Emulsifier
(membuat emulsi dan minyak sehingga tidak terjadi
dgn air) pemisahan antara air dan minyak
 Additives : Anti-Oxidants (Oxidation Inhibitor)

Additive Tujuan Cara Kerja Komponen

Anti-Oxidants Mencegah oksidasi base Additive mencari radikal bebas Hindered phenol (chain
oil yang menghasilkan dan peroxides dan breaking), zinc
produk sampingan yang mengoksidasinya dithiophosphates
merusak (perioxides destroying),
aromatic amine

Uninhibited Oxidation
Chain-Reaction Base oil
molecule
Process
High Temp continued,
Molecule Base
Oxygen (O2) being fast
Oil Fraction
Metal Catalysts
Humidity
Sludge (insoluble
Free Base Oil molecules)
Radicals Molecule
and Rust and Varnished
Corrosion ( polar
Peroxides (active,polar molecules) molecules)
Additives : Boundary Lubrication Films

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Oiliness agents Mengurangi Koefisien Membentuk lapisan yang Fatty acids
(Friction Gesek (melicinkan) menempel di bidang yang
Modifiers) dilumasi

Antiwear (AW) Mengurangi Gesekan Membentuk lapisan film dan Zinc dialkyldithiophospate
Additives dan Keausan memisahkan melindungi bidang (ZDDP), tricresylphosphate
yang dilumasi (TCP)
Extreme Memberikan pelumas Bereaksi dengan bidang yang Sulfur-Phosphorus or solid
Pressure (EP) kemampuan extra dalam dilumasi dan hasilnya adalah dispersions like borate
Additives pelumasan antar lapisan film yang kuat (<0.5 microns) & MoS2 (<5
permukaan menempel microns)

Paraffinic base stock only

Paraffininc base
Gear oil with EP
stock
additive

With (dengan) Gear oil with EP and

oiliness agent oiliness agent reaction
With AW temperature
agent
Contact Temperature
Contact Temperature Contact Temperature
 Bagaimana Antiwear & Extreme Pressure Additives
Berkerja

Oil Solubilizing Side Load

Surface Sliding
Surface Attracting
Attracting Side
Side
Bulk
Oxide Lubricant
film
Surface
Attracting
Side
Antiwear (AW) membentuk Extreme Pressure Additive
bereaksi dengan logam dan
lapisan film licin di permukaan membentuk lapisan film yang
Ketebalan Permukaan Film dan Cara Kerja

1000
DIATAS
PERMUKAAN 100 ANTIWEAR
(mikron) EP
10

1
PERMUKAAN METAL

1
DIBAWAH
PERMUKAAN 10
(mikron) 100

1000
Additives : Viscosity Index (VI) Improvers (Modifiers)

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Viscosity Index Mengurangi sensitivi- Long-chain oil soluble polymers Ethelyne propylene
Improvers tas kekentalan ter- thicken oil at high temperatures copolymers,
(Pengental) Hadap suhu by swelling action polymethacryslates

100.000

10.000

1000

Kinematic Viscosity (cSt)

200
100
50
40
30
20
Suhu Rendah 15
10
5
4

35 30 25 20 15 10 5 0 5 10 15 20 30 40 60 70 80 90 100 110 120

Temperature (oC)
Efek Viscosity Index Improver
(VII) Terhadap Kekentalan
Suhu Tinggi Pelumas
VII
 Additives : Corrosion Inhibitors

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Rust Inhibitor Mencegah karat pada Additive menempel pada Long-chain fatty acids,
permukaan metal (Besi) permukaan metal dan naphthalene sulphorates,
mencegah molekul air phosphoric acid derivatives
menempel
Copper Mencegah korosi pada Membentuk lapisan pelindung Chelating compounds of
Corrosion benda yang imidazole and
inhibitor mengandung tembaga benzotriazole, ZDDP

Molekul
Air Membentuk lapisan
Lapisan film menolak pelindung
molekul air

Permukaan
Besi
 Additives : Dispersants and Detergents

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Detergents Membersihkan mesin Menangkap jelaga hasil organos-metallic soaps of
dan dari deposit dan pembakartan dan barium, calcium and
Dipersants mencegah terjadinya melarutkannya dalam pelumas magnesium
deposit

Miscelles Status Ukuran jelaga Arti

(mi-’sels) (soot)
Oil Soluble Tail
(Olephilic) Baik < 0.5 micron Kemampuan Dispersant baik
Waspada 0.5-1 micron Mulai terjadinya deposit
Buruk 1~5 micron Dispesant mulai habis
Kritis >5 micron Dispersant sudah habis

Polar head Detergent mempunyai kemampuan ganda:

-membersihkan deposit
-menetralisir asam (acid) hasil pembakaran (detergent
bersifat basa)
Cara Kerja Detergent
 Additives : Pour Point Depressant (PPD)

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Pour point Mencegah pembekuan Membungkus kristal lilin dan Aklyalted wax naphthalene,
disperssants pelumas karena kristal mencegah pembekuan polymethacrylates,
lilin pada suhu rendah alkylated wax phenol

Molekul
Pelumas Pour Point
Despressants

Pelumas dengan
PPD
PPD menurunkan titik
Kristal Lilin
beku dengan
Pelumas tanpa PPD mencegah kristal lilin
bersentuhan dengan
pelumas dan
Kristal Lilin membuat menurunkan titik tuang
pelumas menjadi beku
lebih cepat
Additives : Antifoam

Additive Kegunaan Cara Kerja Komponen

Antifoam Mempercepat Menurunkan tegangan Silicone Oil, Polyacrylate
pemecahan busa permukaan
(gelembung udara) di
permukaan

Stable Foam

Gelembung kecil
bergabung membentuk
Busa sukar hancur pada
yang lebih besar
pelumas berkekentalan
tinggi

Anti-foam dapat Anti-foam mempercepat busa

memperlambat gelembung (gelembung udara) pecah di
udara naik ke permukaan permukaan
Foaming Tendency Test

* ASTM D-892

TYPICAL RESULTS

Foam Foam
Volume Volume at
at end of end of
5 minute 10 minute
Blowing Blowing
Period Period
ml ml
@ 75 F 10 0 ~ Trace
@ 200 F 20 0 ~ Trace
@ 75 F 10 0~5

5 minute
blowing time
Efek Kecepatan dan Beban pada pemilihan Pelumas dan
Kekentalan

Solid Lubricants e.g., Kesalahan yang

graphite, molybdenum sering terjadi
disulfide, talc, mica, Teflon
pada aplikasi
pelumas di
Grease/Gemuk
mesin adalah
salah pemilihan
High viscosity Oil (Kekentalan Tinggi)
kekentalan.
Low viscosity oil (Kekentalan Rendah)

Gas
 Tiga (3) Jenis Pelumasan

Boundary Elastohydrodynamic Hydrodynamic

Kedua permukaan Kondisi antara Lapisan Film Pelumas

bersentuhan, dan Boundary dan memisahkan kedua
pelumasan bergantung Hydrodynamic permukaan
dari lapisan film anti-
wear atau extreme Boundary film
pressure additive (Antiwear additive
protection)

Start, Stop and Bulk Kecepatan

Shock load Lubricant(viscosity Penuh
Condition protection)
 Fungsi Pelumas
corrosion Water in oil gives acid greatest
destructive potential. Water is the
central promotor of rust

film strength loss Water in elastohydrodynamic contact

(e.g rolling element bearing or gear)
cause film strength failure.

cavitation Water is the leading cause of hydraulic

pump cavitation

Filter plugging Water causes poor filterability and

valve stiction

Ref :
JCF
 Komposisi Pelumas

Pelumas Mesin Diesel

Machine Common additives used BASE OIL 81.9%
VI IMPROVER 6.7%

Engines Anti-oxidant, corrosion inhibitor,

detergent/dispersant, antiwear,
anti foam, alkalinity improver
Steam turbine, Anti-oxidant, corrosion inhibitor,
11.5%
compresor antifoam, anti –emulsifier

Gear, spiral Antiwear, anti-oxidant, anti foam,

bevel or hypoid sometimes corrosion inhibitor,
extreme pressure FOAM INHIBITOR 6%
POUR DESPRESSANT 1%
Gear, worm Extreme pressure, anti-oxidant, RUST INHIBITOR 1%
ANTIOXIDANT 2%
corrosion inhibitor. FRICTION MODIFIER 4%
ANTIWEAR AGENT 11%
Hydraulic Anti-oxidant , antiwear, anti
DETERGENT 52%
foam, corrosion inhibitor, pour
DISPERSANT 52%
point depressant, viscosity index
improver