FASILITATOR:
DSR.TNANO NIKOLAUS MA.-
TEORI
HARI KEDUA
SUM SUK SM
BKH
UANG KAS
BJK
Yang harus selesai setiap hari dan tidak boleh ditunda
BB
NS
LKSB
PERANGKAT PEMBUKUAN :
Jumlah atau nilai kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang
bruto setelah dikurangi dengan taksiran (nilai) piutang yang tidak dapat
diterima
Ada Dua Metoda Pencatatan Kerugian
Piutang :
Contoh Laporan Keuangan CU Immaculata pada akhir Desember 2013 terdapat Piutang
sebesar Rp 150.000.000. Dari jumlan piutang tersebut yang tidak dapat
diterima/ditagih sebesar Rp 500.000, maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
sebagai berikut :
Piutang Rp 150.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 500.000
Piutang neto Rp 149.500.000
Piutang Rp 500.000
Kas Rp 13.650.000
Contoh Perhitungan Pembelian Dalam Satu Paket
JENIS HARGA ALOKASI HARGA
NO % DARI TOTAL HARGA PASAR PERHITUNGAN % DARI HARGA BELI
PERALATAN PASAR PEROLEHAN
Peralatan tersebut dibeli dari Toko A pada tanggal 16 Juli 2008, dan total harga yang ditawarkan oleh Toko A untuk semua peralatan tersebut
sebesar Rp 25.000.000. Final yang dibayar oleh CU X sebesar Rp 20.000.000. Maka Harga Peroleh an untuk masing-masing jenis peralatan
dapat dilihat pada tabel di atas.
Pembelian Dalam Satu Paket(Lump-Sum)
Pembelian dalam satu paket terjadi bila bebarapa jenis aktiva dibeli
secara bersama dalam satu transaksi.
Apabila terjadi pembelian secara paket, maka harga borongan (paket)
harus dialokasikan keberbagai jenis aktiva.
Untuk mengalokasikan harga borongan adalah dengan mendasarkan
pada harga pasar masing-masing golongan aktiva yang tercakup
dalam pembelian tersebut.
Dalam pembelian secara paket, penentuan harga perolehan tiap
golongan aktiva biasanya tidak didasarkan pada harga buku menurut
pembukuan pihak penjual, karena umumnya harga buku tidak
mencerminkan harga pasar aktiva pada saat pembelian terjadi.
Perolehan Dengan Membangun Sendiri
Kadang-kadang Credit Union membangun sendiri aktiva yang
diperlukan. Contoh Credit Union membangun sendiri garasi tanpa
memborongkannya pada pihak luar, melainkan membeli material dan
mencari tukang sendiri dengan menggunakan fasilitas Credit Union yg
ada.
Harga perolehan aktiva yang diperoleh dengan membangun sendiri
meliputi ; harga material dan tenaga kerja yang dibayar Credit Union,
biaya lain seperti listrik, solar, dan depresiasi peralatan milik Credit
Union yang digunakan dalam pembangunan tersebut. Dalam hal ini
mungkin juga terdapat biaya bunga, seandainya dana pembangunan
berasal dari pinjaman pada pihak luar.
Jika harga perolehan aktiva yang diperoleh dengan membangun sendiri
ternyata lebih rendah (murah) dari harga pasar aktiva sejenis, maka
Credit Union tidak diperkenankan untuk mengakui adanya keuntungan
dari pembangunan yang dilakukan sendiri tersebut.
Konsep Depresiasi
Sesi empat oleh Drs.Tnano Nikolaus, MA.-
Nilai residu dan masa manfaat ditaksir berdasarkan pengalaman Credit Union
dalam menggunakan aktiva sejenis dimasa lalu.
Metode Garis Lurus
Beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama
besarnya
Harga Perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai
residu.
Depresiasi bisa juga dinyatakan dalam bentuk tarif depresiasi pertahun . Rumus
Tarif Depresiasi = (100% : masa menfaat)
Nilai Buku pada akhir masa manfaat sama dengan nilai residu. Rumus untuk
mencari Nilai Buku adalah Harga Perolehan dikurangi dengan Akumulasi
depresiasi.
Jika Aktiva tidak dibeli pada awal tahun, maka besarnya depresiasi harus
disesuaikan dengan masa pemakaian pada tahun – tahun yang bersangkutan
Rumus Depresiasi
Biaya Depresiasi = (Harga Perolehan Didepresiasi : Masa Manfaat)
Contoh Perhitungan Metode Garis Lurus
HP YG TARIF BIAYA AKUMULASI
THN NILAI BUKU
DIDEPRESIASI DPRESIASI DEPRESIASI DEPRESIASI
1. Pembelian mesin yang dilakukan pada awal tahun 2010 akan direvisi tgl 1 Januari 2013, dengan
2. Harga beli Mesin Ginset pada awal tahun 2010 sebesar Rp 13.000.000
3. Nilai Residu Rp 1.000.000
Kas Rp 16.000.000
Akumulasi depresiasi mobil Rp 49.000.000
Laba penjualan mobil Rp 5.000.000
Mobil Rp 60.000.000
(untuk mencatat penjualan dan laba penjualan mobil)
Laba penjualan aktiva tetap diloprkan dalam laporan rugi – laba pada bagian
pendapatan dan keuntungan lain – lain.
Contoh rugi penjualan aktiva tetap
Harga perolehan mobil Rp 60.000.000
Akumulasi depresiasi mobil Rp 49.000.000
Nilai buku pada tanggal penjualan Rp 11.000.000
Penjualan mobil Rp 9.000.000
Rugi penjualan mobil Rp 2.000.000
Maka jurnal untuk mencatat penjualan dan rugi penjualan mobil adalah sebagai berikut :
Kas Rp 9.000.000
Akumulasi depresiasi mobil Rp 49.000.000
Rugi penjualan mobil Rp 2.000.000
Mobil Rp 60.000.000
(untuk mencatat penjualan dan rugi penjualan mobil)
Rugi penjualan aktiva tetap diloprkan dalam laporan rugi – laba pada bagian biaya dan
kerugian lain – lain.
Pertukaran Aktiva
Harga perolehan aktiva tetap diukur dengan jumlah kas yang dibayar dalam
transaksi kas , atau sebesar nilai wajar dari aktiva yang diterima atau diserahkan,
tergantung mana yang lebih rendah. Aktiva biasanya ditetapkan sebesar harga pasar
aktiva pada saat terjadi pertukaran . Dengan demikian jika terjadi pertukaran , maka
aturan umum yang harus diikuti adalah sebagai berikut :
1. Harga perolehan aktiva (baru) yg diterima adalah harga pasar aktiva
(lama) yang diserahkan ditambah kas yang dibayar.
2. Laba atau rugi pertukaran adalah selisih antara harga pasar dengan nilai
buku aktiva yang diserahkan.
Aturan ini berlaku umum, baik pertukaran terjadi antara aktiva sejenis maupun
tidak sejenis. Namun demikian ada satu pengecualian, yaitu bila pertukaran
dilakukan antara aktiva sejenis dan diperoleh keuntungan, maka laba/keuntungan
yang diperoleh dari pertukaran aktiva sejenis harus ditangguhkan dengan cara
menurunkan harga perolehan aktiva baru.
Pertukaran antara aktiva tidak sejenis
Kas Rp 31.000.000
Peralatan angkutan lama Rp 40.000.000
Laba pertukaran Rp 7.000.000
(untuk mencatat pertukaran peralatan angkutan dengan tanah)
Perlakuan jika terjadi rugi pertukaran aktiva tidak sejenis
CU.X memutuskan untuk menukarkan peralatan angkutan dengan sebidang tanah yang akan digunakan
untuk lokasi pembangunan kantor. dengan perhitungan sbb;
Harga pasar peralatan angkutan lama Rp 3.000.000
Kas Rp 31.000.000
Kas Rp 31.000.000
Kas Rp 31.000.000
Perusahaan Y
Neraca
Per 31 Desember 1990
Kas Rp 2.000.000 Utang Wesel Rp 9.500.000
Piutang (neto) Rp 6.400.000 Utang Dagang Rp 1.500.000
Persediaan Rp 5.600.000 Modal Bambang Rp 32.000.000
[aktiva bersih ]
Aktiva Tetap [neto] Rp 29.000.000