Anda di halaman 1dari 119

Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

BUKU BIMBINGAN BELAJAR MANDIRI

MECHANIC COMPETENCY ASSESSMENT

Editor :
1. Meidi Wibowo
2. Dedi Harnadi
3. Johannes Kevin

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-1


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

BAGIAN I

PENGETAHUAN

PREVENTIVE MAINTENANCE

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-2


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

DAFTAR ISI BAGIAN I, meliputi :

I. Pengetahuan Oli …………………………………………………………… 3-6


II. Pengetahuan Grease ……………………………………………………… 7
III. Pengetahuan Bahan baker (Fuel) …………………...…………………… 8
IV. Pengetahuan Water ……………………………………………………….. 9
V. Pengetahuan Filter ………………………………………………………. 10
VI. Pengetahuan Component …………………...………………………….. 11
VII. Pengetahuan Tools ……………………………………………………… 12 - 15
VIII. Pengetahuan istilah umum (technical terms) .………………………… 16 - 22
IX. Trouble Analysis ………………..…………………...…………………… 23 - 36

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-3


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

I. PENGETAHUAN OLI

1. Fungsi Oli Pelumas secara Umum


??Sebagai Pelumas
??Sebagai Penyekat
??Sebagai Pendingin
??Sebagai Bantalan
??Sebagai Anti Karat
??Sebagai Pembersih
??Sebagai Pemindah Tenaga

2. Jenis Oli
??Hydraulic Oil
??Engine Oil
??Gear Oil
??Automatic Transmission Fluid Oil
??Brake Oil

3. Klasifikasi Oil
Engine Oil CA, CB, CC, CD, CE, CF / 0API SAE 10 ~ 50
Hydraulic Oil ISO VG ~ 32 s/d ISO VG ~ 1500.
Gear Oil AGMA, GL-1 s/d GL-8A (SAE 60 ~ 250).

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-4


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

4.Standard Kekentalan Hydraulic Oil


Yaitu ISO - VG (Internasional Soceity of Organization - Viscosity Grade)

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-5


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

5.Standard Kekentalan Engine Oil yaitu : SAE (Soceity of Automatic Engineering)

6. Multi Grade Oil:


Oli yang mempunyai sifat kekentalannya dapat menyesuaikan dengan perubahan
temperatur :
Contoh. SAE 20 W - 50.
Artinya : Untuk ambient temperatur 200C, oli tersebut mempunyai kekentalan SAE 20W,
tapi pada temp. 100'C, oli tersebut akan mempunyai kekentalan SAE 50.

7. Pengertian Kontaminasi & Deteriorasi


?? Kontaminasi Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar system.
?? Deteriorasi Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam,system.

8. Penyebab Kontaminasi
??Debu
??Kotoran
??Air, dan sebagainya

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-6


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

9. Penyebab Deteriorasi
• Karena proses pembakaran
• Beroperasi pada tempat tinggi
• Reaksi kimia cepat.

10. Aplikasi OLI terhadap pengaruh temperatur


Contoh :
Untuk Engine Oil Pan
- Ambient Temp. < -10'C s/d 10'C Gunakan SAE 10 W
- Ambient Temp: 0 - > 30 'C Gunakan SAE 30
- Apabila memakai Multi Grade Oil, daxi kedua Contoh ambient temperatur tersebut,
maka harus memakai Oli SAE 10W - 30. Untuk lebih detail : baca OMM ( Operation
and Maintenance Manual).

11. Pengertian Oxidasi & Demulsibility.


??Oksidasi adalah suatu peristiwa kimia sebagai berikut :
Oli + 02 C02 + H20

panas > 500C.


• Demulsibility adalah: Kernampuan oli untuk memisahkan dirinya terhadap air.

12. Arti Viscosity Index :


Adalah Suatu angka yang menunjukkan ketahanan (kestabilan oli terhadap perubahan
temperatur. Angka Viscositas Index ini bervariasi sebagai berikut:
Viscositas Index, V I = 1 ~ 29 Rendah
V I = 30 ~ 79 Sedang
V I = 80 ~ 100 Tinggi
V I =100 ~ up Sangatbaik.
Disarankan :
Untuk Standard Industri angka VI berkisar antara 90 ~ 100

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-7


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

13. Mengapa oli harus diganti ?


Sebab, setelah oli dipakai akan mengalami kerusakan (perubahan kekentalan) akibat
adanya:
?? Oxidasi (tidak dapat dihindari)
?? TimbuInya Kontaminasi & Deteriorasi, dan
?? Angka TBN-nya turun.

14. Cara Penanganan 0Ii


• Cara Penyimpanan Oli harus terlindung / tertutup terhadap sinar matahari dan hujan.
• Cara Pengisian : - jangan membiarkan pipa isap pump (oil pump) menyentuh dasar
drum pada saat mengisi dan pipa outlet harus betul - betul bersih.
- Pipa & pompa oli harus selalu bersih (kalau bisa jangan di campur
dengan pompa solar).

15. Pengertian & fungsi additive (additive asli dari oli)


Pengertian Additive: Adalah zat carmpuran yang ditambahkan pada Base Oil untuk
mempertinggi ketahanan & kemampuan oli
Fungsi Additive ini bermacam-macam seperti :
?? Tahan terhadap temperatur tinggi
?? Oilness
?? Anti busa, dan sebagainya.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-8


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

16. Arti & Tujuan TBN


• Arti TBN (Total Base Number)
Adalah Angka yang menunjukkan banyaknya unsur kandungan BASA di dalarm Oli.
• Tujuan TBN:
Adalah untuk menetralkan ASAM yang timbul didalain oli karena pengaruh kadar
sulfur pada fuel.
Reaksinya sebagai berikut:
S + 02 S02
S02 + H20 H2S04
H2S04 adalah merupakan ASAM, dan harus dinetralkan sebab akan menimbulkan
proses karat.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I-9


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

Catatan :
Oli yang telah terpakai maka angka TBN-nya akan turun (untuk Indonesia Angka
miniinuin yang diizinkan adalah 12).

17. Pengertian Synthetic Oil


Synthetic oil adalah oli yang menggunakan base oil-nya bukan dari CRUIDE OIL, minyak
nabati / hewani, tapi dibuat khusus secara kimiawi, sehingga mempunyai ketahanan &
kemampuan yang lebih baik !!
Contoh: TOP ONE, POWER UP, OMEGA, DAN LAIN-LAIN.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 10


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

II. PENGETAHUAN GREASE

1. Fungsi Grease secara umum adalah


- sebagai pelumas padat
- sebagai pelindung karat

2. Standar kekentalan Grease adalah NL-GI 000 – 6 (National Lubricating Grease Institute)

3. Applikasi Grease.
Adalah berbeda didalam penggunaannya. Grease yang akan dipakai untuk bagian dalam
berbeda dengan grease untuk penggunaan pada bagian luar. Jadi tidak boleh
menggunakan grease semaunya. Untuk penggunaan lebih lanjut dan benar harus
mengacu. pada standar grease yang dianjurkan. Lihat petunujuk dan saran dari factory-
nya.

4. Cara penanganan grease adalah


o Simpan ditempat yang terlindung dari panas matahari dan hujan.
o gunakan grease sesuai spesifikasi yang direkomen.
o grease drum harus tertutup rapat.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 11


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

III. PENGETAHUAN BAHAN BAKAR (FUEL)

1. Jenis fuel yang digunakan pada Diesel Engine adalah Fuel Light Oil, ASTM D 975 NO.
2. (ASTM = Association Standard Testing Material).

2. Pengaruh kadar Sulphur pada fuel terhadap jadwal pergantian oli adalah sbb:
?? Apabila kadar Sulphur berkisar antara 0,5 - 1%, maka jadwal pergantian oli adalah
setengah dari jadwal regulernya.
?? Apabila kadar Sulphur > 1 %, maka jadwal pergantian oli menjadi seper-empat dari
jadwal regulemya.

3. Akibat fuel bercampur Kerosin.


?? Sifat kerosin tidak bisa berfimgsi sebagai pclumas, oleh sebab itu faktor gesekan
benda-benda yang bersinggungan menjadi lebih besar.
?? Kerosin memiliki kadar Sufflu. yang sangat tinggi, 1 sehingga bisa mempercepat
proses korosi.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 12


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

4. Cara penanganan fuel


o Penyimpanan harus terlindung dah panas matahari dan hujan.
o Main tank harus dilengkapi dengan water drain cock.
o Kalau di dalam drum, pemasangan pipa isap pompa (saat memompa fuel) haruslah
± 20 cm dari dasar drum (jangan sampai menyentuh dasar drum).

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 13


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

IV. PENGETAHUAN AIR (WATER)

1. Syarat penggunaan air untuk Radiator adalah:


?? Bersih, bening dan pH = 7
?? Gunakan City water.

2. Alat untuk mengukur tingkat keasaman air


?? pH tester / pH meter
?? kertas lakmus.

3. Fungsi Anti Freeze adalah


Untuk mencegah air menjadi beku saat ambient temperature < 00C.
Anti Freeze yang digunakan adalah Ethylene Glycol Base.
Contoh Anti Freeze: AF-ACL atau AF PTL

4. Pengertian Radiator Penetran : ,


Adalah Suatu zat kimia yang dicampurkan kedalam air radiator untuk mencegah
timbulnya karat pada sistim pendingin. Tapi syarat yang harus diingat adalah : untuk
pencampuran ini harus diketahui dulu berapa pH air yang dipakai dan jenis dari penetran itu
sendiri.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 14


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

V. PENGETAHUAN FILTER

1. Fungs! dan Klasifikasi filter.


Fungsinya sebagai penyaring.
Klasifikasinya : (Menurut standar ISO)
?? Platted Paper Element
?? Wire Mesh Filter
?? Metal Edge Filter
Menurut Standar SAE:
- Strainer
- Screen
- Filter; fine filter & Coarse filter

2. Pengertian Filtering Area adalah luas bidang Penyaringan sebuah filter

3. Arti Mesh dan Mikron


Mesh adalah jumlah pori-pori persatuan inch pangkat dua pada sebuah filter.
Mikron adalah besarnya diameter pori-pori sebuah filter.

4. Model Filter
Cartridge dan element.

Cartridge Element

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 15


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

5. Jenis-jenis Air Filter


Wet Type dan Dry Type.

6. Penanganan Filter:
- Tidak boleh disimpan pada daerah yang lembab
- Tidak boleh penyok dan jatuh
- Harus terbungkus rapi (jangan terbuka packingan-nya)

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 16


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

VI. PENGETAHUAN COMPONENT

1. Fungsi Water Separator adalah alat untuk


memisahkan/mendeteksi antara air dan fuel.

2. Fungsi Dust Indicator : adalah untuk mengetahui


kebuntuan Air Cleaner.

3. Fungsi Corrosion Resistor : adalah untuk mencegah


timbulnya karat (berupa larutan kimia magnesium)
untuk ph air normal.

4. Fungsi Evacuator Valve : adalah unluk membuang debu


pada Air Cleaner Housing saat engine akan mati. Gb. Water Separator

5. Fungsi E jector Pipe : adalah untuk menyedot debu dan kotoran dari Pre-Cleaner secara
otomatis untuk dibuang ke atmosfir melalui exhaust
pipe saat engine hidup.

6. Fungsi Pre-Cleaner :
adalah untuk menyaring debu yang/partikel yang
besar-besar. (sebagai penyaring awal).

Gb. Precleaner

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 17


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

7. Jenis Pre-Cleaner : SikIon dan Multi SikIon (komaclone).

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 18


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

VII. PENGETAHUAN TOOLS

1. Tachometer.
Fungsinya : alat untuk mengukur putaran
Cara : lihat Buku Petunjuk dari Factory.
Satuan : revolution Per- Minute (RPM)

2. Compression test KIT.


Fungsinya : Seperangkat alat ukur, untuk mengukur tekanan kompresi di dalarn
cylinder.
Cara : Lihat Buku Petunjuk dari Factory.
Satuan :Kg/cm2; PSI

3. Blow By Checker.
Fungsinya : Alat untuk mengukur tekanan didalarn engine crankcase
Cara : lihat Buku Petunjuk dari Factory.
Satuan : mmH20; M3 /menit.

4. Temperatur Tester Kit


Fungsi : Alat untuk mengukur suhu.
Cara : lihat buku petunjuk.
Satuan : OC, OF

5. Handy Smoke Checker


Fungsi : alat untuk mengukur warna exhaust gas.
Cara : lihat buku, petunjuk
Satuan : persentase warna, konversi ke bosch index.

6. Pressure Gauge
Fungsi : alat untuk mengukur tekanan
Cara : lihat buku petunjuk.
Satuan : Kg/CM2, Bar, PSI.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 19


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

7. Radiator Cap Tester


Fungsi : Alat untuk mengukur tekanan didalam radiator, untuk mendekati
kebocoran cooling system
Cara. : lihat buku petunjuk
Satuan : Kg/cm2, Bar.

8. Anemometer.
Fungsi : Untuk mengukur kecepatan angin, dan mendeteksi kebuntuan fin radiator.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan : M/ sec.

9. Dial Gauge
Fungsi : Sebagai.alat untuk mengukur panjang, dalam dsb
Cara : Sesuai kebutuhan,
Satuan : mm, Inch.

10. Thermometer / Thermistor


Fungsi : alat untuk mengukur suhu
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan : OC, OF.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 20


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

11. Jangka Sorong Mistar


Fungsi : Sebagai alat ukur panjang lebar dsb.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan : mm, cm, M.

12. Convex Scale


Fungsi : Sebagai alat ukur jarak / panjang.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan : cm, M.

13. Hydro Tester


Fungsi : Untuk mengukur berat jenis Electrolyte (air batere).
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan :-

14. Flow Meter


Fungsi : Alat untak mengukurjumlah aliran (flow)
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan : m3/det, cm3 / det.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 21


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

15. Multi Tester :


Fungsi : Alat untuk mengukur Arus, tegangan dan tahanan.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan Arus = Ampere
Tegangan = Volt
Tahanan = ohm.

16. Shift checker & modulating checker


Fungsi :Untuk memeriksa kondisi transmission, shift, lock up clutch, transmission
input/out put shaft speed.
Cara : lihat buku. petunjuk
Satuan : Signal lamp., Rpm, Aur.

17. Wiring Hardners


Fungsi : alat untuk membantu mempermudah, pengukuran tegangan, tahanan.
Cara : Iihat buku petunjuk
Satuan :-

18. Push Pull Scale


Fungsi : alat /tool yang digunakan untuk mengukur besamya operating force.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan :-

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 22


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

19. Setting Shaft dan Setting Sleeve.


Fungsi : tool yang digunakan untuk mengadjust ketinggian release lever pada main
clutch.
Cara : lihat buku petunjuk
Satuan :-

20. Air Leak Tester.


Fungsi : Alat untuk mengukur kebocoran udara.
Cara : lihat buku petunjuk.
Satuan : Kg / CM2.

21. Wear Gauge- Kit.


Fungsi : alat untuk mengukur tingkat keausan komponen undercarriage.
Cara : lihat buku petunjuk.
Satuan : mm; cm; M.

22. Harness Checker / Checker Ass'y / Systern Checker


Fungsi : alat untuk mengukur engine rotating speed, pump discharge pressure;
TVC command current & throttle command voltage.
Cara : lihat buku. petunjuk.
Satuan : Rpm; Kg/CM2; mA; Volt.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 23


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

VIII. PENGETAHUAN ISTILAH TEKNIS (TECHNICAL TERM)

1 Engine low idle


Adalah putaran engine terendah tanpa beban.

2. Engine High Idle


Adalah Putaran Engine tertinggi tanpa beban.

3. Rated Speed
Adalah Putaran Engine pada horse power maximum.

4. Stall - speed
Adalah Putaran engine ketika torque converter stall.

5. Hydraulic Stall Speed


adalah Putaran Engine ketika hydraulic system dalam keadaan relief.

6. Full Stall Speed


Adalah putaran engine pada saat Torque Converter stall dan hydraulic system relief
secara bersamaan.

7. Modulating Time
Adalah waktu untuk menaikkan tekanan oli secara bertahap.

8. Compression Pressure
Adalah tekanan udara yang dihasilkan pada langkah compressi di dalam cylinder

9. Blow by pressure
Adalah tekanan udara gas yang diizinkan di dalam crank case yang disebabkan :
• Kebocoran ring piston engine liner.
• Kebocoran seal pada sisi turbin di dalarn turbo charge.
• Kebocoran Ring Piston pada compressor udara / liner

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 24


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

10. Engine Hunting


Adalah keadaan putaran engine yang fidak stabil.

11. Turbo Charger Play Adalah Gerakan Axial / Radial dari Rotor.

12. Boost Pressure.


Adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo charger.

13. Hydraulic Drift.


Adalah Penurunan Attachment yang diizinkan disebabkan karena kebocoran pada
hydraulic system, ketika control lever posisi netral.

14. Internal Leakage of pump.


Adalah kebocoran di dalam pump yang
menyebabkan flow rate pump tur-un /
effeciency rendah.

15. Relief Pressure. 1


Adalah tekanan oli maximum di dalarn
hydraulic system, pada saat operasi.

16. Safety Pressure


Adalah tekanan oil maximum di dalam hydraulic
system pada saat lever Control Valve dalarn posisi netral
yang diakibatkan adanya gaya dari luar pada actuator

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 25


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

A. Pada Dump Truck Product

17. Brake Cooling System.


Adalah system pendinginan pada rear brake. ketika retarder dioperasikan.

18. Brake Cooling Valve.


AdaIah berfungsi untuk mendrain oli pada oil brake cooling system ketika tidak
dioperasikan dan mengarahkan aliran oli serta membatasi tekanan oli maximum ke rear
brake pada saat retarder dioperasikan.

B. Pada NISSAN PRODUCT

19. Direct Drive Transmission.


Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi sama dengan saw, dimana
kecepatan putaran engine dan putaran propeller shaft sama.

20. Over Drive Transmission


Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi kurang dari saw. dimana
kecepatan putar propeller shaft lebih besar dari kecepatan putar engine.

21. Caster.
Adalah besar sudut antara King Pin dengan garis vertical, jika dilihat dari sisi
kendaraan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 26


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

22. Camber.
Adalah sudut kemiringan roda dengan
garis vertical dari ground.

A: Camber
B: Kingpin in-elination

23. King Pin Inclination.


Adalah sudut antara garis tengah King Pin dengan garis vertical dari ground.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 27


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

24. Toe-In
Adalah selisih jarak antara roda depan
bagian dalam dengan roda depan bagian
belakang.

25. Clutch Outer Lever


Adalah jarak antara Outer Release Lever
dengan ujung Flywheel Housing.

26. Pre-Load
Adalah beban awal/axial yang sengaja
diberikan pada saat pemasangan Tapper
Rolling Bearing dengan tujuan untuk mendapatkan hearing clearance.

27. Input Test


Adalah pengetesan yang dilakukan untuk rnengetahui fungsi kerja dari EGS Control
System; dimana pada display akan menunjukkan kode N; F: FU;FD; R: RU: RD: P dan
C apabila kondisi EGS dalam keadaan normal.

28. Output Test


Adalah pengetesan EGS yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sernua solenoid
control transmisi yaitu solenoid F:R: 1; 2; 3; dan S dimana kondisi masing-masing akan
ditunjukkan pada display dengan kode-kode sebagai berikut :
G (Good Circuit); 0 (open circuit) atau S (short circuit ? to ground)

29. MPH-Test
Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan unit.

30. Configuration Test


Adalah pengetesan yang bertujuan untak mengetahui Standard Attachment yang
dimiliki oleh unit.

31. Back Lash


Adalah jarak bebas/clearance antara roda gigi yang bersinggungan/berpasangan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 28


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

32. Tooth Contact.


Adalah luasan permukaan bidang kontak antara roda gigi yang berpasangan

33. Speed Sensor Test.


Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui RPM output Torque
Converter (turbin shaft).

Posisi Control Lever EGS untuk melakukan pengetesan adalah sebagai berikut:

Bagian depan mesin


Output test Input test

MPH test Speed sensor test

Bagian belakang mesin

1. Posisikan Control lever EGS seperti garmbar diatas sesuai dengan pengetesan apa
yang akan dilakukan.
2. ON -Kan starting switch, tunggu beberapa saat sampai control display menunjukkan
kode pengetesan yang dilakukan.
3. Khusus untuk Sensor Test dan MPH Test unit harus dijalankan.

C. Pada EXCAVATOR

34. Travel Deviation


Adanya gerak menyimpang pada saat unit jalan lurus (Travel lever RH dan LH di
operasikan full) & dengan posisi attachement tertentu.

35. HIC (Hydraulic Idler Cushion)


Sistem penegang track & peredam track ass'y (dengan sistem hidrolik + accumulator)

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 29


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

pada saat front idler mendapat benturan dari luar.

36. Track Gauge:


Adalah jarak antaxa titik tengah track shoe kiri dan titik tengah track shoe kanan.

37. Lock up clutch pressure :


Adalah tekanan yang diperlukan untuk meng-engage-kan lock up.

38. Front brake cut OFF


Adalah valve yang berfungsi untuk memutus aliran udara dari brake valve ke relay
valve; sehingga saat front brake switch diposisikan "OFF" maka front brake tidak
berfungsi (released).

39. Brake Cooling Valve (BCV)


Adalah brake valve yang berfungsi untuk membebaskan oil cooling brake saat retarder
tidak difungsikan guna mengurangi kerugian tenaga saat travelling.

40. Brake Cooling System


Adalah sistem pendinginan brake (tipe disc & plate). Dengan oil.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 30


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

IX. TROUBLE ANALYSIS

1. Blow-By Pressure Terlalu Tinggi


?? Terjadi keausan pada Ring Piston &
Liner, sebabnya :
?? Interval Penggantian Oli terlalu
lambat.
?? Incomplet Combustion
?? Pori-pori Air Cleaner membesar,
karena jarang diganti atau
perryemprotan dengan tekanan
terlalu tinggi
?? Engine Breather buntu
?? Valve, valve seat valve stem, keausan
berlebihan.
?? Turbo charger, sisi turbin bocor.

2. Exhaust Temperature Terlalu tinggi


Pada dasarnya : Air excess ratio menjadi rendah, disebabkan olch :
• Air cleaner buntu
• Valve clearance membesar
• Turbocharger tidak berfungsi.
• Timing tidak tepat
• Quantity fuel membesar (jumlah fuel yang diinjeksikan)

3. Exhaust Temperature Terlalu Rendah, disebabkan disebabkan oleh:


?? Valve clearance terlalu kecil
?? Timing tidak tepat
?? Quantity fuel kecil, Engine Low Power, karena Fuel filter / strainer buntu.

4. Boost Pressure Terlalu Rendah


Catatan : Air Cleaner Good Condition
• Penyebabnya turbo tidak berfungsi
• Terjadi kebocoran / udara dari sisi exhaust intake manifold

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 31


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

5. Stall Speed Terialu Rendah, penyebabnya


• Engine low power
• Scavenging pump tidak berfungsi.
• Strainer T/C buntu.

6. Stall Speed Terlalu Tinggi


Pada dasamya Oli di dalam T/C kurang, disebabkan :
?? Oli kurang
?? Setting Relief valve terialu rendah
?? Setting Regulator system terlalu rendah
?? Transmission Pump tidak berfungsi.
?? Strainer buntu.

7. Pump Flow - Rate Rendah


• Internal Leakage telah membesar
• Strainer buntu

8. Steering wheel play terlalu besar


• Adjustment pada gear box tidak benar
• Terjadi ke-ausan pada worm gear.
• Terjadi keausaln pada rod-end nya.

9. Braking effect distance terlalu besar, disebabkan :


?? Air pressure rendah ? untuk WA 350 Up.
?? SettingRelief pada brake rendah.
?? Terjadi keausan padaDisc brake / pad.
?? Master brake tidak beifungsi.
?? Brake pedal play terlalu besar.

10. Modulating Time terialu besar, disebabkan


• Disc-plate mengalami keausan sehingga strokenya besar
• Flow pump kurang
• Oli kotor
• Transmssion Strainer buntu.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 32


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

11. Boom Drift besar (hyd. Dift.), disebabkan :


Terjadi Kebocoran pada piston rod & control valve

12. Engine Hunting


Pada dasarnya fuel kemasukan udara, karena :
• Filter kendor, dan
• Cari sebab-sebab lain yang berhubungan dengan udara.

13. Engine Overheat disebabkan oleh :


?? Air kurang
?? Belt kendor
?? Radiator Fin / core buntu
?? Radiator pressure rendah (radiator cap bocor)
?? Thermostat Jammed tertutup
?? Water pump rusak.

14. Charging system tidak berfungsi, disebabkan oleh :


?? V-Belt kendor
?? Fuse putus.
?? Specific Gravity Battery Electrolyte terlalu. rendah.
?? Alternator tidak berfungsi
?? Regulator tidak berfungsi, dan
?? Lihat Wiring Diagram.

15. Torque Converter Over heat, disebabkan oleh :


• Oli pada case transmission banyak
• Operasi selalu Over Load.
• Sama dengan stall speed tinggi.

16. Transmission Slip, disebabkan :


??Transmission oil pressure drop.
??Clutch pack aus / bocor.
??Main relief valve spring lernah (WA).
??Oli kotor.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 33


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

Masuk angin / udara dalam system.


??

17. Steering terasa berat.


• Masuk angin / udara dalam system.
• Strainer buntu.
• Linkage adjustment tidak benar.
• Flow Pump kurang.
• Demand valve tidak berfungsi (WA).

18. Parking brake tidak mau release


??Piston bocor pada chamber (WA)
??Air Pressure drop.
??Air valve tidak berfungsi.

19. Gerakan Work Equipment Lambat.


• Terjadi kebocoran flow
• Linkage (keausan pada balljoint, dan lain-lain).

20, Transmission Cut-Off tidak bekerja.


• Electrical switch tidak berfungsi.
• Solenoid valve tidak bekerja.

A. Pada Dump Truck

21. ECMV Pressure Tidak Tercapai. Penyebabnya adalah :


• Transmission oil pressure drop
• Piston mengalami keausan/bocor.
• Oli kotor.
• Masuk angin/udara ke dalam sistem
• Controller rusak
• ECMV-nya sendiri rusak.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 34


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

22. Lock-up clutch pressure terlalu rendah,


penyebabnya adalah
??Transmission oil pressure drop.
??Transmission oil pump rusak.
??Piston bocor/aus.
??Oil kotor.
??Masuk angin/udara ke dalam sistem.
??Controller rusak.
??Lock-Up Valve rusak.
??Lock-Up Solenoid rusak.

23. Retarder Brake Tidak Berfungsi,


penyebabnya adalah :
?? Tekanan udara kurang.
?? Retarder Brake Valve rusak.
?? Double Cheek Valve rusak.
?? Reducing Valve rusak

24. Braking Effect TerIalu Jauh,


penyebabnya adalah :
??Tekanan udara berkurang.
??Brake Valve rusak.
??Double Check Valve rusak.
??Relay Valve rusak
??Brake Chainber rusak.
??Piston bocor.

25. Torque Converter Lock-Up Clutch Tidak Bekerja, penyebabnya adalah :


• Speed Sensor tidak bekerja.
• Controller tidak berfungsi.
• Lock-up clutch pressure terlalu rendah.

26. Torque Converter Low Eficiency, penyebabnya adalah :


• Torque Converter Relief Valve setting terlalu rendah

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 35


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

• Oil Flow yang masuk ke Torque Converter kurang.


• Internal Leakage pada Torque Converter terlalu besar.

B. Pada NISSAN PRODUCT.

27. Engine Knocking, penyebabnya


adalah :
a.- Incorrect Injection Timing
- Injection Timing terlalu cepat
- Injection Timing terIalu
lambat.
b. Fuel Injection tidak baik
- Fuel tidak mengabut
- Setting Pressure terIalu
rendah
- Nozzle Spring putus/patah.

28. Clutch Slips, penyebabnya:


a. Clutch Lever play tidak normal
• tidak ada play pada clutch pedal
• pressure spring lemah
• clutch-disc, flywheel/pressure plate
• kemasukan air.
b. Clutch Lever tidak ada play-nya
- clutch master cylinder di-set terIalu panjang
- clutch -disc telah mengalami keausan.
- push-rod pada clutch booster di-set terIalu panjang.
- clutch cylinder return port tersumbat, buntu.

29. Unit Bergetar Saat Clutch Engage, penyebabnya adalah :


?Rivet pada clutch-disc terlepas
?Diapraghma Spring patah/putus,
?Pressure Spring patah/putus
?Damper Spring putus/patah.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 36


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

30. Propeller Shaft Bergetar, penyebabnya adalah :


a. Propeller Shaft dan Spline Yoke tidak lurus.
b. Propeller Shaft twist/bending
c. U-Joint Journal/Needle Roller Bearing aus.
d. Pemasangan Propeller Shaft kendor.
e. Propeller Shaft tidak balance.
f. Center Bearing patah/aus.

31. Clutch Pedal Terasa Berat, penyebabnya adalah :


a. Clutch booster rusak atau air cleaner buntu
b. Bushing Release Shaft jammed atau pelumasannya kurang.
c. Release Bearing Collar bending.
d. Release Lever Bushing kurang pelumasan.

32. Gear Shifting Terasa Berat, penyebabnya adalah :


a. Control Linkage
o adjustment control linkage tidak benar.
o control linkage journal kendor.
o control linkage bengkok
b. Transmisi
?? bearing rusak/aus
?? syncrhomesh mechanism tidak berfungsi.
?? gear shaft rusak/aus.
?? shifter shaft rusak

33. Transmisi Netral Sendiri, penyebabnya adalah :


a. Control Linkage
• poor condition
• shift lever bergerak karena unit bergerak.
b. Transmission
• locking ball aus/ball groove aus pada shifter shaft.
• locking spring patah/putus.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 37


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

34. Steering Terasa Berat, Penyebabnya adalah :


a. Low hydraulic pressure
b. Pelurnasan pada Steering Gear kurang
c. Kemasukan udara pada sistern
d. Spool Valve tidak berfungsi
e. Power Piston O-Ring atau Seal Ring mengalami keausan ataupun rusak.
f. Power Cylinder dan Piston aus/rusak.

35. Brake Spring Tidak Man Release, Penyebabnya adalah :


a. Terjadi kebocoran udara pada piping
b. Tekanan udara kurang dari standardnya.
c. Piston pada Spring Brake Chamber aus/rusak.
d. Seal pada piston Spring Brake Chamber rusak
e. Terjadi kebocoran udara pada Relay Valve.

36. Braking Effect Distance Terlalu Jauh, penyebabnya adalah :


a. Brake Valve stroke terIalu kecil.
b. Camshaft tidak berfungsi.
c. Push Rod pada Brake Chamber di-adjust terIalu pendek.
d. Gerakan Relay Valve lambat/rusak.
e. Brake Shoe Clearance terlalu besar

38. Differential Lock Tidak Mau Engage


a. Differential lock clutch aus
b. Seal piston bocor
c. Oil pressure drop
d. Solenoid Diff. Lock tidak berfungsi.

39. Gas Buang Berwarna hitam, penyebabnya adalah :


a. Air Cleaner buntu.
b. Bolt Intake manifold kendor.
c. Pengabutan nozzle jelek.
d. Compression pressure rendah.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 38


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

40. Transmission Overheat, penyebabnya adalah :


a. Jumlah oli kurang
b. Oil Filter buntu
c. Oil Cooler buntu
d. Engine overheat
e. Salah peng-operasian
f. De-Clutch tidak berfungsi
g. Tekanan oli terIalu rendah
h. Transmission Clutch aus.

41. Gear Shifting Berlangsung Lambat, penyebabnya adalah :


a. Control Lever EGS diposisikan maju/mundur sebelum Controller bekerja
b. Kecepatan unit terlalu tinggi
c. Tekanan oli terIalu rendah

42. Service Brake Tidak Mau Release, penyebabnya adalah :


a. Back Pressure pada brake circuit terlalu tinggi.
b. Piston pada wheel brake end atau disc jammed.

43. Steering Terasa Lambat/ berat, penyebabnya adalah :


a. Priority Valve tidak berfungsi.
b Sistern kemasukan udara.
c. Output pressure of pump terlalu rendah.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 39


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

C. Pada MOTOR GRADER

44. Direct Drive System


- Main Clutch Slip
a. Engage spring lemah.
b. Stelan/adjustment plate
kurang rapat.
c. Keausan plate & disk
berlebiban. d. Disk rusak.
- Main clutch lever
operating force terlalu
ringan
a. Spring lemah.
b. Linkage dari pedal
sampai clutch ada yang
patah

- Transmisi Gear susah masuk


?? Control linkage.
a. Penyetelan/tidak tepat.
b. Deformasi / bengkok.
?? Transmisi.
a. Keausan atau kerusakan pada bearing.
b. Keausan atau kerusakan pada gear
shaft.
c. Kerusakan pada shifting fork shaft.
?? Lainnya.
a. Clutch tidak bisa engage dengan
sempurna.
b. Inersia brake tidak bekerja dengan sempurna.
c. 0Ii pelumas yang digunakan terlalu kental.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 40


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

- Transmisi netral dengan sendirinya


?? Control Linkage.
a. Kondisi kontrol linkage
sudah rusak.
b. Shift lever bisa bergerak
oleh gerakan/goncangan
unit.
?? Transmisi
a. Shifter aus atau mengalami perubahan bentuk.
b. Keausan pada interlock device.
c. Spring pada interlock
defice sudah lernah atau
patah

- Transmisi slip :
a. Backlash antara gear
terlalu besar.
b. End play terlalu besar.
c. Spline pada hub aus atau
ujung hub sudah aus.
d. Main shaft bearing sudah
aus.

45. Parking Brake Tidak Mau Release.


a. Penyetelan tidak tepat.
b. Cable macet.
c. Lever tidak bisa digerakkan dari posisi engage
ke disengage.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 41


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

46. Hydraulic Drift Besar


a. Kebocoran pada silinder hidrolik.
b. Kebocoran pada control valve.
c. Kebocoran pada hose-hose.

47. Terjadi Keausan Yang Berlebihan Pada


Front Wheel
a. Perryetelan toe-in diluar standart.

48. Front Wheel Bergetar (Sway) Ketika


Berjalan
a. Penyetelan toe-in diluar standart.
b. Tekanan pada masing-masing ban
depan tidak sama.
c. Kontak ball nut jelek.
d. Pemasangan roda tidak benar.
e. Pemasangan front wheel bearing nut
kendor.

D. Pada EXCAVATOR
49. Work Equipment Low Power, disebabkan oleh :
Catatan : Engine Good Condition.
• Flow rate. pump rendah (internal leakage pada pump besar).
• internal leakage pada control valve besar.
• Internal leakage pada Actuator besar.
• Setting tekanan main relief valve rendah.
• Oil Hidrolik kurang.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 42


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

50. Terjadi Abnormal Noise pada Hydraulic Pump, disebabkan oleh :


• Oli hidrolik kurang.
• Strainer untuk saluran suction buntu.
• Jarak antara rocker cam dan shoe retainer besar.

51. Hydraulic Oil Over Heating, disebabkan oleh :


• Salah pemakaian oli.
• Hydrolic oil cooler buntu.
• Setting Main Relief Valve terlalu tinggi.

52. Travel Deviation Out Of Standart, disebabkan Oleh :


?? Ketegangan track kanan & kiri tidak sama.
?? Internal leakage Travel Motor kiri & kanan tidak sama.
?? Kebocoran pada saluran swivel joint untuk Travel Motor RH & LH tidak sama.
?? Flow rate pump untuk Travel Motor RH & LH tidak sama.
?? Adjustment lever travel LH & RH tidak sama.

53. Swing Speed Lambat, disebabkan Oleh :


• Adjustment PPC untuk swing terIalu longgar.
• Internal leakage Swing Motor besar.
• Internal leakage spool swing besar.
• Setting safety valve untuk swing terlalu rendah,

54. Starting Motor tidak bisa berputar saat


starting Switch dari posisi "OFF"
diputar ke posisi start, disebabkan
oleh :
• SG pada battery rendah.
• Starting Motor rusak.
• Battery relay rusak.
• Starting switch rusak.
• Fuse link putus.
• Safety relay rusak.
• Lihat wiring diagram.

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 43


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

55. Engine Oil Pressure Monitor Panel tidak mau mati ketika engine posisi "Idle",
disebabkan oleh :
• Oil pressure switch jamed
tertutup.
• Tekanan oil engine terlalu
rendah
• Oil Engine kurang.
• Strainer oil engine buntu.
• Terjadi short pada wiring
untuk oil pressure monitor.

F. Pada PART INVENTORY

56. Periodical Replacement Part, yaitu :


Item-item yang secara periodik diganti seperti yang tertulis di buku operation and
maintenance manual.
Contohnva : Filter elements (full flow, fuel, by-pass, corrosion, air cleaner,
transmission, steering, hydraulic oil dan sebagainya).

57. Consumable parts, yaitu :


1. Item-item yang harus diganti karena rusak dipakai.
Contohnya:
1. Parts yang berhubungan dengan perlengkapan earth-moving seperti blade dan
bucket (teeth, cutting edges, end bits, ripper point, bolt dan ilut).
2. Parts yang berhubungan dengan undercarriages (slice assemblies, link
assemblies, carrier roller assemblies dan beserta komponen-komponen
partnya seperti segment teeth, final drives dan wear guards).
3. Carbon brushes, brake dan clutch disc linings brake pads, rivets

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 44


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

2. Atau Item - item yang tidak rusak dipakai akan tetap relatif secara periodik diganti
(biasanya item yang berhubungan dengan electrical system).
Contohnya: Fuse, bola lampu, V-belts dan sebagainya.

58. Vital Parts yaitu :


1. Item-item yang harus diganti karena materialnya sudah tua atau membutuhkan
ukuran yang tepat.
Contohnva: Gears, bearings, shafts, pins, rods, springs, bushings, cylinder
heads, valves, liners. pistons, batteries dan sebagainya.
2. Item-item yang membutuhkan tahan uji atau dengan ratio tahan uji atau dengan
ratio tahan uji lebih dari 0,9 pada 15.000 jam operasi (20.000 jam kerja untuk
dump truck).
3. Item yang mana kalau rusak tidak mesti diganti seperti component part yang di
las.
Contohnva: Cases, cover, brackets, main frames, track frames dan sebagainya.

59. Losable parts, yaitu :


Item-item yang sangat rendah ratio kerusakannya tetapi dapat hilang dalam operasi
unit atau proses repair.
Contohnva : Starting key, radiator caps, fuel caps. Hydraulic oil tank caps dsb

60. Injurable parts, yaitu :


1. Item yang sangat rendah ratio penggantinya, tetapi sangat tinggi resiko rusaknya
selama operasi atau transportasi dari unit tersebut.
Contohnva : Mirrors, window glass, lamps, dsb
2. Item yang sudah menjadi sifatnya dan juga sangat tinggi kemungkinan, rusaknya
selama operasi atau transportasi dari unit tersebut.
Contohnva : Hoses, pipings dsb.

61. Unreusable parts, yaitu :


Item-itern yang harus diganti pada proses reassembling setelah overhoul.
Contohnya : Gasket, shims, oil seal, rings, gasket kit, 0-ring, dust seals, dsb

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 45


Belajar Mandiri – Preventive Maintenance

Mechanic Competency Assessment - MeCA I - 46


Belajar Mandiri – Overhaulling

BAGIAN II

PENGETAHUAN

OVERHAULING

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 47


Belajar Mandiri – Overhaulling

Engine Overhaul
I. TECHNICAL TERM

1. ENGINE FOUR CYCLE


Adalah engine yang memerlukan 4 langkah piston untuk menghasilkan satu kali proses
pembakaran yang merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis, empat langkah tersebut
meliputi : Intake stroke, Compression stroke, Power stroke, dan Exhaust stroke (lihat
gambar). Sehingga dalam dua kali putaran crankshaft menghasilkan satu kali pembakaran.

2. DIRECT INJECTION ENGINE


Adalah engine dengan sistem injeksi bahan bakar langsung ke dalarn ruang bakar. Direct
Injection digunakan pada engine dengan tipe ruang bakar langsung (direct combustion
chamber ) yang memiliki keuntungan :
a. Efisiensi panas tinggi dan pernakaian bahan bakar hemat karena bentuk ruang bakar
yang sederhana

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 48


Belajar Mandiri – Overhaulling

b. cocok untuk mesin besar ( high power ) kerana konstruksi cylinder head sederhana dan
mudah di start pada waktu mesin dingin tanpa alat pemanas. Contohnya lihat gambar
berikut.

3. COMPRESSION RATIO
Perbandingan volume udara di dalam cylinder sebelum di kompresi dengan sesudah
dikompresi. Dapat dirumuskan seperti berikut :

Vs ? Vc
Cr ?
Vc
dimana:
Cr = Compession ratio
Vc = Compession of volume
Vs = Stroke of volume

Untuk diesel engine nilai Cr = 14 s/d 22


Untuk gasoline engine nilai Cr = 5 s/d 10

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 49


Belajar Mandiri – Overhaulling

Engine Overhaul – Technical Term,……..


4. EXCESS AIR RATIO
Adalah perbandingan kelebihan udara pada proses pembakaran. Dalam proses
pembakaran dibutuhkan campuran udara dan bahan bakar. Perbandingan (nyata) antara
berat udara (GU) dan berat bahan bakar (GB) pada campuran itu disebut perbandingan
campuran.
GU
Perbandingan Campuran ?
GB

Atau sering disebut dengan udara lebih untuk mencapai pembakaran sempurna.
Secara teoritis pembakaran sempurna dibutuhkan perbandingan campuran teoritis yaitu
berat minimum udara terhadap berat bahan bakar. Pembakaran sempuma dibutuhkan
14,5 gr udara untuk membakar 1 gr bahan bakar.

GU
Perbandinggan campuran teoritis (RTS) ? (teoritis)
GB

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 50


Belajar Mandiri – Overhaulling

Excess air ratio (X) adalah perbandingan campuran nyata terhadap perbandingan
teoritis. Atau dirumuskan menjadi :

GU
X? GB
RTS
Excess air ratio untuk engine diesel X = 1,5 - 2. Semakin kecil excess air ratio
berarti bahwa bahan bakar yang dipakai terlalu banyak atau kekurangan udara.
Sehingga untuk 1 gr bahan bakar dibutuhkan 21.25 gr sampai 29 gr udara.

5. LOW EMISSION ENGINE


Engine yang memiliki tingkat emisi gas buang yang rendah sehingga tidak
mencemari lingkungan. Emisi gas buang mengandung :
- Senyawa hidrocarbon karena proses pembakaran tidak sempuma,
- Terbetuknya carbon monoxide (Co) akibat kurangnya udara dalam pembakaran
- Kandunan NOX yang. terIalu tinggi karena temperatur pembakaran yang terlalu tinggi
Bila kandungan unsur diatas melebihi batas standar akan mencemari lingkungan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 51


Belajar Mandiri – Overhaulling

9. MECHANICAL ALL SPEED GOVERNOR.


Governor mekanikal yang digunakan.untuk pengaturan putaran engine sesuai bahan
bakar dan putaran, yaitu putaran engine pada saat start, idle, full load dan stop.

10. LONG STROKE ENGINE


Engine yang memiliki panjang langkah dari TDC ke BDC lebih besar dari ukuran
diameter silindernva, atau panjang langkah dibanding diameter silinder > 1

L
Engine long stroke ? >1
D
L
Engine square stroke ? =1
D
L
Engine short stroke ? = <1
D

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 52


Belajar Mandiri – Overhaulling

11. ENGINE OVER RUNNING


Engine yang berputar melebihi batas putaran maksimum. Engine over running bisa
disebabkan oleh karena engine terputar oleh power train pada saat unit berjalan menurun
dan unit menggalami over speed. Over speed adalah kecepatan laju unit yang melebihi
kecepatan laju maksimum unit pada speed tertentu.

12. HORSE POWER


Horse power adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya tenaga
yang dihasilkan oleh engine.
1 HP = 76,04 Kgm/detik
1 HP = 0,746 KW
1 HP = 1.014 Ps ( 1Ps = 75 Kgm/detik )

13. IN-DIRECT INJETION ENGINE


Adalah engine yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar tidak langsung.
Dimana bahan bakar tidak secara langsung ke dalam ruang bakar tetapi bahan bakar di
injeksikan terlebih dahulu ke ruang bakar muka ( Pre Combussion Chamber ).

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 53


Belajar Mandiri – Overhaulling

14. NATURAL ASPIRATED ENGINE


Engine yang menggunakan sistem pemasukan udara kedalarn ruang bakar secara
alami yaitu dengan menggunakan gaya hisap akibat kevacuman yang di timbulkan oleh
pergerakan piston dari TDC ke BDC.

15. SUPER CHARGER ASPIRATE ENGINE


Engine yang memanfaatkan gas buang untuk memutarkan turbocharge yang
membantu penghisapan udara kedalam silinder, sehingga udara yang masuk ke dalam
silinder dipaksakan agar berat udara persatuan volumen-ya bertambah.

16. INTERNAL COMBUSTION ENGINE


Engine dengan proses pembakaran untuk menghasilkan tenaga berlangsung di
dalam ruang bakar (dalam sistem).Contoh : diesel engine.
Eksternal combustion proses adalah pembakaran untuk menghasilkan tenaga tidak
berlangsung di ruang bakar (dalam sistem ).Contoh : Ketel uap.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 54


Belajar Mandiri – Overhaulling

17. OVER STROKE ENGINE


Sama dengan long stroke engine (lihat point 10)

18. SQUARE STROKE ENGINE


Engine yang memiliki panjang langkah (dari TDC ke BDC) sama dengan diameter
silindernya.(Iihat point 10).

19.SWIRL CHAMBER
Swirl chamber adalah ruang bakar pusar
yang memiliki prinsip kerja yang sama dengan
ruang bakar muka (pre combustion chamber) tetapi
berbeda bentuk chambernya yang berbentuk
bundar.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 55


Belajar Mandiri – Overhaulling

20. TOTAL PISTON DISPLACEMENT


Volume keseluruhan langkah piston dari TDC ke BDC untuk engine yang memiliki
jumlah silinder lebih dari satu.

?
Total piston displacement = x D2 x s x n
4
Dimana : ? = Konstanta = 22/7
D = Diameter
S = Stroke
n = Jumlah silinder

21. ENGINE TORQUE


Besarnya torque yang dihasilkan
oleh engine karena proses pembakaran
dalam ruang bakar.

Torque = F x R (Kgm)

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 56


Belajar Mandiri – Overhaulling

22. FUEL CONSUMPSION RATIO


Nilai rata rata banyaknya pengunaan bahan bakar (dalam satuan gram) untuk
menghasilkan setiap tenaga 1 ( HP ) Horse Power selama 1 jam pada saat engine menerina
beban maksimum. Fuel Consumpsion Ratio menggunakan satuan = gr / HP.h

23. BOLT PLASTIC RANGE


Batas nilai performance plastic (perubahan berikut tetap) pada bolt. Bolt plastic
range digunakan untuk metode pengencangan bolt sampai bolt mengalami deformasi plastis
untuk menghasilkan gaya pengikatan yang besar dan akurat. Metode pengencangan yang
digunakan adalah "Plastic Range Turning Angle" yaitu pengencangan bolt dengan metode
pengencangan sudut setelah terlebih dahulu dikencangkan (diberi preload) dengan Torq
Methode. Pada pengencangan dengan Torq Methode gaya pengencangan kurang akurat
akibat adanya koefisien gesek. (libat gambar pada point 24, berikut ini)

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 57


Belajar Mandiri – Overhaulling

24. BOLT ELASTIC RANGE


Batas nilai deformasi elastis (perubahan bentuk elastis) pada bolt. Bolt yang
mengalami gaya tarik akan mengalami perpanjangan, tetapi bisa kembali separti semula bila
perpanjangan yang terjadi masih dalam batas nilai, deforrnasi elastisnya. Perpanjangan bolt
tidak bisa kembali seperti semula bila perpanjangannya melebihi batas elastisnya (berada
pada nilai plastis)

Elastic : Memanjang namun dapat kembali ke bentuk semula.


Plastic : Memanjang dan kembali namun tidak ke ukuran/bentuk semula

25. PISTON OFF SET


Ketidak-sentrisan sumbu pin piston terhadap
sumbu piston. Piston offset dibuat untuk :
?? Mempermudah awal langkah power sehingga tidak
akan terjadi over turn
?? Mengurangi keausan dinding silinder karna gesekan
dengan piston

26. FCD - PISTON


Adalah piston yang terbuat dari bahan Ferro
Cast Ductile (FCD)

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 58


Belajar Mandiri – Overhaulling

27. AL - ALLOY PISTON


Adalah piston yang terbuat dari bahan aluminium alloy

28. RATED HORSE POWER


Horse Power maksimum yang mampu dihasilkan oleh engine (lihat gambar pada
point 29)

29.TORQUE RISE (TR)


Besarnya persentase harga selisih antara Torque maksimum dengan torque pada
rated HP dibandingkan dengan harga torque yang dihasilkan pada rated HP.

TR = Torque Maksimal - Torque Rated X 100%


Torque Rated

Torque rise (TR) sebagai indikasi kemampuan hentakan engine (Lugging Ability Of
Engine)
A? B
TR = x100%
B

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 59


Belajar Mandiri – Overhaulling

II. STRUCTURE AND FUNCTION

A. AIR INTAKE & EXHAUST SISTEM

1. INTAKE VALVE
Untuk membuka dan menutup
saluran intake pada cylinder head yang
timing-nya ditentukan oleh camshaft
dengan perantara Push Rod dan Rocker
Arm.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 60


Belajar Mandiri – Overhaulling

2. EXHAUST VALVE
Untuk membuka dan menutup saluran Exhaust pada cylinder head yang timing-nya
ditentukan oleh camshaft dengan perantara Push Rod dan Rocker Arm, lihat gambar di atas.

3. MUFFLER
Untuk meredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan temperatur gas
buang.

4. VALVE ROTATOR
Spring seat pada intake valve yang
berfungsi sebagai rotator intake valve agar
terjadi keausan yang merata pada valve
dengan valve seat.

5. AFTER COOLER/ INTER COOLER


Pendinginan udara sebelum masuk ke
silinder dengan menggunakan air dari system
pendingin engine (Cooling Sistem). Karena udara
dari Turbo Charger panas maka kerapatan udara
rendah berat udara persatuan volumenya
berkurang sehingga untuk mendapatkan
kerapatan udara tinggi (padat) maka harus
didingginkan

6. RIBBON HEATER
Elemen pemanas yang.
digunakan pada proses pre-heating
untuk menimbulkan panas pada
intake manifold. (lihat gambar pada
point 7).

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 61


Belajar Mandiri – Overhaulling

7. GLOW-PLUG
Pemanasan listrik yang di gunakan
untuk menghidupkan engine yang
menggunakan pre combustion chamber pada
saat dingin. Lihat gambar berikut.

B. MECHANISM SYSTEM

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 62


Belajar Mandiri – Overhaulling

1. CROSS HEAD
Penerus gerakan dari rocker arm ke dua buah valve.

2. CYLINDER HEAD GASKET


Cylinder head gasket sebagai perapat
gas pembakaran, air pendingin dan oli
pelumas yang bersirkulasi antara cylinder
block dan cylinder head

3. VIBRATION DAMPER
Sebagai peredam getaran yang bekerja pada crank shaft sebagai akibat adanya
“torsional force” yang berasal dari gaya hasil pembakaran.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 63


Belajar Mandiri – Overhaulling

4. CAMSHAFT
Camshaft dipasang untuk membuka
dan menutup intake dan exhaust valve dan
juga untuk menggerakan injector (Cummins)

5. PUSH ROD
Push rod berfungsi untuk meneruskan gerakan
vertikal ke rocker arm.

6. TAPPET/ CAM FOLLOWER


Putaran camshaft di rubah melalui cam ke dalarm gerakan vertikai tappet/cam
follower dan meneruskan gerakan vertikal ke push rod.

7. CRANK SHAFT
Crank shaft berfungsi merubah gerakan
turun naik piston, menjadi gerakan berputar.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 64


Belajar Mandiri – Overhaulling

8. CONECTING ROD
Conecting rod menerima gerakan turun
naik dari piston dan diteruskan ke crank
shaft

9. FLY WHEEL
Fly wheel dipasang pada crankshaft dengan diikat bolt, yang meneruskan putaran
engine ke power train dan juga sebagi peredam gaya inertia yang disebabkan variasi torque
pada engine.

10. ROCKER ARM


Tiap rocker arm disusun pada rocker arm shaft pada cylinder head. Rocker arm
berfungsi meneruskan gerakan push rod ke valve stem untuk menggerakkan valve dengan
arah yang berlawanan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 65


Belajar Mandiri – Overhaulling

11. VALVE SPRING


Valve spring. berfungsi untuk menggembalikan posisi valve agar tetap tertututp setelah
valve menerima gerakan dari rocker arm untuk membuka.,

12. HALF COLLET


Half collet dipasang. pada valve stem dan spring scat untuk mengunci spring scat
dengan valve stem.

13.TRUST BEARING
Crankshaft berputar mempunyai gaya axial yang menyababkan terjadinya gerakan,
axial pada crank shaft. Besarnya gerakan axial dapat dikurangi dengan memasang trush
bearing.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 66


Belajar Mandiri – Overhaulling

14. TIMING GEAR


Timing gear adalah istilah umum untuk susunan gear untuk meneruskan putaran
crankshaft assesoris engine dan perlengkapan yang berputar lainnya. Timing gear terdiri
dari beberapa gear penggerak yang berputar bersama seperti cam gear, injection pump
gear, oil pump gear, dan lain -lain. Pada timing gear susunan berbeda z beda tergantung
model engine baik jumlah gear maupun tanda hubunan antar gear.

15. PISTON RING


Antara piston dengan linear terdapat clereance untuk mengurangi kebocoran gas
kompresi pada saat langkah
komponen dipasang ring piston.
Ring piston juga menjaga
ketebalan oil film pada dinding
cylinder liner dan transfer panas
dari piston ke cylinder linear.

16. PISTON
Piston adalah komponen engine yang langsung berhubungan dengan gas pembakaran
dan menerima beban berat yang disebabkan tekanan pembakaran dan bergerak dengan
kecepatan tinggi yang berulang. - ulang.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 67


Belajar Mandiri – Overhaulling

17.CRANKSHAFT SEAL
Karena crankshaft sering bergerak dengan seal lip, permukaan shaft akan aus dan
mengurangi daya penyekatan seal. Sedangkan crankshaft yang aus sangat sulit untuk
diperbaiki untuk itu dipasang crankshaft sleeve pencegah keausan pada crankshaft dengan
dipres pada daerah yang bersentuhan dengan seal lip, sehingga bila terjadi keausan hanya
mengganti crankshaft sleeve.

1. Cylinder block
2. Housing (Five wheel housing)
3. Seal (Rear seal)
4. Wear ring
5. Main bearing
6. Crankshaft

18.VALVE SEAL
Valve seal dipasang. pada valve guide sisi exhaust mencegah kebocoran oli
kebocoran di sisi exhaust. Sehingga mencegah timbulnya kerak karena oli yang terbakar
dan mengurangi keausan antara valve guide dengan valve steam sisi exhaust.

19. ENGINE BREATHER


Pada langkah komposisi terdapat
kebocoran gas kompresi yang mengakibatkan
timbulnya Blow by pressure, yang harus di
buzing melalui engine breather.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 68


Belajar Mandiri – Overhaulling

C. COOLING SISTEM

1. THERMOSTAT
Prinsip membuka dan menutupnya Thermostat berdasarkan temperature yang
mengontrol aliran ke radiator secara otomatis untuk menjaga temperatur air pendingin
antara 700 - 950 C.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 69


Belajar Mandiri – Overhaulling

2. WATER PUMP
Water pump merupakan
komponen cooling sistem yang
menghisap air dari radiator dan
menyuplai ke komponen engine
yang lain untuk didinginkan.

3. COOLING FAN
Air di dalam radiator didinginkan dengan hembusan angin ke
fin radiator, untuk mengahenibuskan angin dipasang. cooling fan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 70


Belajar Mandiri – Overhaulling

D. LUBRICATING SISTEM

1. RELIEF VALVE
Relief valve dipasang setelah pump dan berfungsi untuk membatasi tekanan
maksimum oli lubricating dari pump ke oil cooler dan sebagai safety untuk pump dari
kenaikan tekanan yang berlebilian akibat oil cooler buntu.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 71


Belajar Mandiri – Overhaulling

2. REGULATOR VALVE
Regulator valve dipasang sebelum main galery yang berfungsi untuk membatasi
tekanan di dalam main galery.

3. PISTON COOLING NOZZLE


Engine yang menggunakan turbo charger
menghasilkan panas pembakaran yang cukup
panas. Untuk mendinginkan piston maka
dipasang piston cooling nozzle yang
menyemprotkan oli ke piston.

4. OIL THERMOSTAT
Thermostat oil terpasang pada oil cooler yang mengatur aliran oli berdasarkan
temperatur dan akan mengalirkan oli lewat oil cooler secara otomatis untuk didinginkan bila
temperatur oli tinggi sehinga temperatur oli tetap terjaga.

5. OIL PUMP
Oil pump berfungsi untuk menghisap dan
menyuplai oli ke kompomen engine.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 72


Belajar Mandiri – Overhaulling

6. OILCOOLER
Oil cooler befungsi untuk mendinginkan oli lubricating dengan menggunakan air
radiator.

7. OIL PRESSURE SWITCH


Oil prssure switch sebagai sensor switch untuk menunjukan adanya tekanan oli di
lubricating sistem.

8. MECHANICAL PUMP
Dipasang pada engine SA6D170 untuk mensuplai oli ke valve seat sisi intake untuk
mengurangi keausannya.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 73


Belajar Mandiri – Overhaulling

E. FUEL SISTEM

1. FUEL INJECTION PUMP


Memompakan komponen fuel sistem yang. berfungsi mensuplai fuel ke nozzle dan
mengatur injection.

2. FEED PUMP
Feed pump berfungsi untuk menghisap fuel dari fuel tank dan mensuplai ke main
galery FIP.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 74


Belajar Mandiri – Overhaulling

3. NOZZLE
Berfungsi untuk mengabutkan fuel ke ruang
bakar sesuai dengan injection pressurenya.

4. BOOST COMPENSATOR
Boost compensator dipasang pada governor
yang berflungsi untuk menyesuaikan antara control
track untuk jumlah fuel dengan udara yang masuk
ke ruang bakar. Sehingga akan mengurangi asap
hitam pada saat akselerasi.

5. OVER FLOW VALVE


merupakan valve yang berfungsi untuk membuang kelebihan fuel pada main galery
FIP ke fuel tank.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 75


Belajar Mandiri – Overhaulling

6. ADVANCE TIMER
Advance timer secara otomatis mengadakan variasi saat meyemprotkan bahan
bakar sesuai dengan putaran engine, sehingga saat penyalaan bahan bakar tepat pada saat
yang di tentukan.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 76


Belajar Mandiri – Overhaulling

IV. TOOLS

1. Inside micrometer digunakan untuk mengukur diameter dalam dengan ketelitian 1/100
mm.
2. Outside micrometer digunakan untuk meng-ukur diameter luar.

3. R. Gauge dugunakan untuk mengecheck besarnya filet radius pada crankshaft.

4. Block Allignment untuk mengecheck keturusan dari boring crankshaft pada cylinder
block.

5. Conecting Rod Bending Tool adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
kebengkokan dan twist conecting rod.

6. Dial Indicator adalah alat untuk mengukur besarnya Endplay, Backlash, dan lain -lain.

7. Depth Gauge adalah alat untuk mengukur kedalaman.

8. Colour check adalah alat untuk mengecheck ada tidaknya keretakan.

9. Magnetic Flow Detector merupakan alat untuk mengecheck adanya keretakan dengan
menggunakan magnetic.

10. Power Wrench merupakan alat bantu untuk mernbuka dan mengencangkan bolt dan
nut yang, menpunyai torque tinggi.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 77


Belajar Mandiri – Overhaulling

11. Water Leak Tester merupakan alat untuk mengecheck adanya keretakan, kebocoran
antara valve seat dan valve pada cylinder head.

12. Nozzle tester adalah alat untuk mengukur dan mengetest injection pressure dari
nozzle.

13. Valve cutter adalah alat untuk memotong permukaan valve seat agar rata dan sesuai
sudutnya dengan valve.

14. Ring piston holder adalah alat untuk


menekan ring piston pada saat memasukan
piston ke dalam cylinder block

15. Push Pull Tool adalah alat untuk memasang


bearing camshaft, liner, valve guide.

16. Spring Tester merupakan alat untuk mengecheck tension dari spring valve.

17. Piston Ring Groove / Wear Gauge adalah alat untuk mengecheck keausan groove dari
piston ring.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 78


Belajar Mandiri – Overhaulling

IV. ASSEMBLE & DISASSEMBLE

1. Press fit : suaian sesak. Contoh Cam Gear dan Shaft-nya.

2. Shrinking fit adalah metode untuk memasang komponen suaian press fit. Cohtoh: Cam
Gear Shaftnya.

3. Plastic Range Turning Angle Method adalah metode pengencangan baut dengan cara
di torque maksimal standart kemudian ditambahkan beberapa derajat kearah
mengencang.

4. Honning adalah proses pembuatan kekasaran suatu permukaan tabung.

5. Valve Grinding / Skuir : Proses meratakan antara permukaan Valve lip dan valve scat

6. Cylinder Head Lapping : Proses perataan pada permukaan cylinder head.

7. Adhesive LT : Merupakan kode Komatsu bagi adhesive untuk mencegah rubber grubber
gasket, rubber cushion dan cork plug dari kebocoran dan kendor.

8. LMP : Merupakan kode Komatsu bagi anti friction compound (Lubricant Plus
Molibdenum Disulfide) yang dipakai untuk bearing dan taper shaft untuk memberikan
press fitting dan untuk mencegah macet, terbakar atau karat.

9. Lubricant LM-P : Digunakan untuk mencegah tejadinya berkurangnya ukuran atau


lecet- lecet pada ulir, linkage, bearing dan lain - lain.

10. Coating Material : Terdiri dari : adhesive, gasket sealant, lubricant dan grease di
gunakan untuk assembly dan dis-assembly (pemakaiannya dengan dioleskan).

V. INSPECTION & MEASUREMENT

1. BENDING
Kebengkokan dari suatu shaft.
Bending full length (TIR) = Pembacaan nilai keseluruhan

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 79


Belajar Mandiri – Overhaulling

Engine Overhaul – Structure & function,……..

Short Bend = ½ dari TIR

2. TOLERANCE
Batas nilai yang masih diperbolehkan dan harganya ditulis dalam bentuk angka keeil.
Contoh: 10 + 09 ? toleransi.

3. PERMISSIBLE VALUE
Niial yang diizinkan.

4. STANDARD RANGE
Batas nilai yang terkecil sampai dengan nilai yang terbesar dari suatu toleransi, contoh:
10+010 Standard range 0,1 mm.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 80


Belajar Mandiri – Overhaulling

5. ROUNDNESS
Kebundaran dari suatu material yang bundar, perbedaan Y
antara X dart Y pada suatu lingkaran (lihat gambar
disamping).
X
6. CYLINDRICITY
Ketirusan suatu benda panjang bulat perbedaan antara a,
b dan c (lihat gambar dibawah)

7. RADIAL RUN-OUT
Naik turunnya shaft pada saat berputar

8. PACE RUN-OUT
Kerataan permukaan suatu benda yang berputar

9. END PLAY
Gerakan shaft kearah axial

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 81


Belajar Mandiri – Overhaulling

1O.FLATNESS
Kerataan suatu permukaan

11.PROTRUSSION
Ketinggian silinder liner terhadap silinder block

12. FREE LENGTH OF SPRING


Panjang spring kondisi tanpa beban

13. COUNTER BORE


Diameter dalam pada Cylinder Block, tempat persentuhan dengan Cylinder Liner.
(gambar sama dengan gambar di nomor 14)

14. INTERFERENCE / FITING CLEARANCE


Jarak masuknya Shaft ke Hole pada suaian sesak. contoh antara Cylinder Liner
dengan Cylinder Block.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 82


Belajar Mandiri – Overhaulling

15. FILLET RADIUS


Ukuran sudut Crankshaft

16. OVERSIZE
Ukuran pembesaran lubang dari diameter
standardnya. Contoh : Liner

17. UNDER SIZE


Ukuran yang kurang dari standard diameternya. Contoh : Crankshaft.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 83


Belajar Mandiri – Overhaulling

18. STANDARD LIMIT


Batas terkecil yang masih di izinkan dari nilai suatu standar.

19. BLOCK ALLIGNMENT


Keturusan boring diameter pada diameter crankshaft di block

20. SPRING PITCH


Jarak lingkar antar spring

21. VALVE SINKING


Jarak masuknya bibir valve terhadap silinder head.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 84


Belajar Mandiri – Overhaulling

22. BEARING CRUSHING


Bagian belakang dari bearing shell harus
kontak dengan bearing cap agar
mendapatkan pendinginan yang memadai
dan mencegah agar tidak berputar, untuk
itu bering shell harus mempunyai protrusion
(crush'height)

23. BEAD
Tonjolan - tonjolan runcing pada
permukaan liner yang berfungsi untuk
mengikat cylinder head gasket agar tidak
bergeser.

VI. PART RECOMMENDATION

1. STANDARD PART OVERHAUL


Standard komponen yang dikeluarkan oleh plant untuk overhaul yang harus di ganti.

2. PART AND SERVICE NEWS


Informasi yang diterbitkan oleh komatsu tentang service dan part untuk :
?? Parts Modification
?? Adjustment Information
?? Improvement Repair
?? Reinforcement
?? Measurement Procedure (Testing and Adjusting)
3. REUSABLE PART
Untuk menentukan dapat atau tidak dapat saya, digunakan ulang spare part bekas.

4. PUBLICATION NUMBER PADA PART BOOK


Nomor publikasi pada part book digunakan untuk penomoran part book.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 85


Belajar Mandiri – Overhaulling

TECHNICAL TERM

1. CORRECTION FAKTOR (SAE J816b)


Performance dari Diesel engine yang dipengaruhi oleh barometric pressure. temperature
dan kelembaban dari atmosfir, oleh karenanya diperlukan correction factor untuk
mengkonversikan data yang. diperoleh dengan kondisi atmosfir standar yang telah
ditentukan. Rumus correction factor adalah :

Bd (t t ? A)0,7
CD =
Bdt t ? A

CD = Correction Factor untuk Diesel Engine


Bd = Barometric Pressure pada kondisi udara kering ( standard ), SAE
Bdt = Barometric Pressure pada kondisi udara kering (terukur)
tt = Ambient temperatur ( terukur)
t = Ambient temperatur (standard)
A = Koreksi untuk absolut temperatur English 460 0F, SI = 273 0C

Untuk Spark ignition Engine :

Bd (t t ? A)0,5
CS =
Bdt t ? A

2. WET BULB TEMPERATURE


Pembacaan suhu yang di dapat dari Wet Bulb Termometer yang mempunyai bola
yang ditutupi dengan material penghisap seperti linen, dibasahi dengan air destilasi
dan dibiarkan berhubungan dengan udara luar. penguapan akan mendinginkan air dan
bola thermometer menjadi wet bulb temperature. Makin sedikit jumlah uap di udara,
makin rendah pembacaan thermometer.

3. DRY BULB TEMPERATURE


Pembacaan suhu udara yang di dapat dari thermometer udara air raksa biasa.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 86


Belajar Mandiri – Overhaulling

4. AMBIENT TEMPERATUR
Suhu lingkungan dimana engine tersebut di test

5. RELATIVE HUMADITY (Kelembaban Relative) (RH)


Tekanan uap partial pada temperatur tertentu ( Pw ) dibagi dengan tekanan uap
jenuh pada temperatur ( Ps ) dikalikan dengan seratus persen.
Atau secara perumusan adalah :
Pw
RH = x100%
Ps

6. DRY AIR PRESSURE (SAE J816 b)


Adalah tekanan udara kering, yang di dapat dari hasil selisih ambient pressure (tekanan
udara dengan tekanan uap sebagai (partial vapour pressure) dalam satuan mm Hg.

Bd = B - C (mm Hg)

Bd = Tekana udara kering ( Dry Air Pressure or Dry Barometric press)


B = Ambient pressure or barometric pressure (tekanan udara 0 mdpl)
C = Tekanan uap air di atmosfir (Partial Vapour Pressure)

7. OIL - TIGHNESS TEST


Adalah pengetesan yang dilakukan pada feet pump, untuk mengetahui kebocoran pada
priming pump. Caranya :
?? Yakinkan priming pump handle terpasang di tempatnya dengan kuat.
?? Tutup lubang discharge.
?? Berikan udara bertekanan 2 Kg/Cm2 ke inlet pump.
?? Rendam pompa itu di dalam solar atau bensin.
?? Gelembung udara akan keluar.
?? Tampung gelembung itu kedalam tabung pengukur.
?? Gelembung udara yang terkumpul tidak boleh lebih besar dari pada 10 cc/Imenit.
?? Jika kebecoran udara lebih besar dari pada 10 cc/Imenit ganti oil seal

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 87


Belajar Mandiri – Overhaulling

8. SUCTION LIFT TEST

Adalah pengetesan yang dilakukan pada feed pump, untuk mengetahui kemampuan
hisap dari feed pump. Caranya :
?? Operasikan priming pump (dengan tangan) 60 langkah per menit.
?? Priming pump harus mulai mengeluarkan feed pada langkah ke - 20. atau
sedikitnya pada langkah ke- 30.
?? Hidupkan engine dengan putaran 300 pm ( putaran FIP 150 Rpm) feed pump harus
mulai mengeluarkan fuel setelah 30 detik operasi.

9. PARTIAL VAPOR PRESSURE (Tekanan uap sebagian)


?? Tekanan uap yang ada pada tekanan udara keseluruhan.
?? Apabila tekanan uap sebagian yang dikandung pada tekanan udara besar, maka
oksigen yang terkandung pada udara menjadi sedikit.

10. ARM LENGTH OF DYNAMOMETER.


Adalah jarak titik pusat dynamometer/engine ke load dial indicator.

11. DYNAMOMETER TYPE (UIM)


Fungsi utama dynamometer adalah mengukur torque berdasarkan metode pengukuran
torque, dynamometer modern dibagi menjadi 2 kategori :
1. Absorbtion type dynamometer.
Dimana dynamometer tersebut di kopel dengan engine yang akan di test, daya
dari engine diserap olah dynamometer. Dynamometer type ini dilengkapi dengan
absorption device. Absorption dynamometer di kelompokan menjadi 4, yaitu :
a. Hydraulic dynamorneter,
b. Electric dynamometer,

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 88


Belajar Mandiri – Overhaulling

c. Friction dynamometer,
d. Pneumatic dynamometer
2. Transmission type dynamorneter
Drive shaft dari sebuah transmission type dynamometer bersifat seperti sebuah
torsion spring dari jurnlah twist yang terjadi pada shaft ini torque diperoleh;
- Electric torsion dynamometer
- Mechanical torsion dynamometer
- Optical torsion dynamometer

12. ALLIGNMENT ( ENGINE DAN DYNAMOMETER)


Kelurusan antara pusat poros dynamometer dengan pusat crankshaft engine. jika
menggunakan flexible joint, maka. larinya Flange pada bagian dynamometer harus
tidak melebihi 0,13 mm. Pastikan untuk mendapatkan keseimbangan dynamometer dan
agar jarum dynamometer graph menunjukan nol.

13. BURRETE (THREE WAY COCK)


Three way cock adalah kran tiga arah yang terpasang antara tanki bahan bakar dan
engine. Sedangkan Burrete adalah gelas ukur yang terpasang di salah satu saluran
three way cock.

A – B = Banyaknya bahan
bakar yang diukur

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 89


Belajar Mandiri – Overhaulling

II. TROUBLE SHOOTING

1. LUBRICATING PRESSURE TOO LOW :


?? Periksa Quantity oli (dengan depth stick)
?? Periksa Stainer pada oil pump terhadap kebuntuan.
?? Periksa Kebocoran - kebocoran pada lubricating sistem seal - seal
?? Periksa Setting Regulator dan Relief Pressure dan debit Pump.
?? Periksa Viscositas oil (mungkin kesalahan penggunaan oli)

2. EXHAUST TEMPERATUR TOO HIGHT :


?? Periksa pressure/ Cracking pressure nozzle (setting pressure)
?? Periksa air intake system apakah terjadi kebuntuan, sehingga udara yang masuk
kurang (over fueling).
?? Periksa timing injection-nya, timimg injection yang terlambat akan mengakibatkan
detonasi, dan gas buang suhunya akan tinggi.

3. RATED HORSE POWER TOO LOW


?? Periksa Timing Injection (start of injection)
?? Periksa fuel piping, apakah terjadi kebocoran.
?? Periksa kwalitas bahan baker dan setting FIP.
?? Cheek terhadap Engine Hunting.
?? Periksa air intake system apakah terjadi kebuntuan.

4. ENGINE KNOCKING
?? Periksa kwalitas bahan bakar, angka cetana yang rendah akan menyebabkan
detonasi.
?? Periksa Cracking pressure nozzle, cracking pressure yang rendah, menyebabkan
detonasi.
?? Periksa timing injectionnya, timing injection yang terlambat akan mengakibatkan
detonasi. Detonasi akan mengakibatkan knocking.

5. TURBOCHARGER MEMBARA :
?? Periksa kebocoran oli di sisi turbin, karena rusaknya seal ring.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 90


Belajar Mandiri – Overhaulling

?? Periksa cleareance antara valve dengan valve guide. Clearence yang besar
mengakibatkan oli masuk ke exhaust, dan terbakar di turbo.
PENGETAHUAN ENGINE TEST BENCH

1. MONITOR PANEL PADA DYNAMOMETER TEST


BENCH

GAUGE FUNGSI
1. Water Temperature Gauge Untuk mengukur/mendetesi suhu colling system pada
engine
2. Exhause Temperature Gauge Untuk mengukur temperatur gas buang
3. Tacho Meter Untuk mengukur putaran engine
4. Gate Gauge Untuk mengukur (%) prosentase pembebanan
- Switch decrease Untuk menurunkan beban
- Switch increase Untuk menaikan beban
5. Outlet, Valve Gauge Untuk mengukur prosentase membuka/menutupnya
valve

- Switch decrease Untuk menutup valve


- Switch increase Untuk membuka valve
6. Inlet Valve Untuk mengukur prosentase membuka/ menutupnya
valve air yang masuk dari dynamometer
- Switch decrease
Untuk menutup valve
- Switch increase Untuk membuka valve
7. Oil Temperatre Gauge Untuk mengukur Temperature /suhu oil Engine
8. Intake Temperature Gauge Untuk mengukur Temperature suhu udara yang masuk
engine

9. AC Supply Lamp Untuk mendeteksi Ac supply pada dynamo meter

10. Oil Pressure Gauge Untuk mengukur tekanan oil engine


11. Fuel Pressure Gauge Untuk mengukur tekanan fuel system pada PT Pump
12. Am Meter Gauge Untuk mengulcur lmendeteksi Alternator pada engine
13. Starting Switch Untuk menghidupkan engine yang di test.
14. Heater Signal Gauge Untuk mendeteksi Preheater system.
15. Engine Switch Untuk menghubungkan dan memutuskan power Battery
ke Engine
16. Dynamo Press Gauge Untuk mengukur/mendeteksi tekanan air pada dynamo

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 91


Belajar Mandiri – Overhaulling

meter test bench.


17. Throttle Gauge Untuk mengontrol /menaikan dan menurunkan
kecepatan putaran engine
18. Load Meter Gauge Untuk mengontrol / mengetahui beban yang diberikan ke
engine yang ditest
19. Outlet Water Temp Untuk mengontrol/ mendeteksi temperature air yang
keluar dari dynamo Meter
20. Load Cell Amper Untuk mengkalibrasi Load system.
21. Main Sivitch Untuk menghidupkan /mernatikan Dynamo Meter panel /
switch utama
Lihat gambar berikut :

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 92


Belajar Mandiri – Overhaulling

II. PROSEDUR PENGETESAN ENGINE

1. Pilih Dynamo Meter Test Bench yang sesuai dengan Engine yang akan ditest, Contoh :
?? Model S.F 2,5, max Torque 143,2 kgf, max HP 250 ps 15000 Rpm
?? Model S.F 3,0, max Torque 214,8 kgf, max HP 400 ps 14000 Rpm
?? Model S.F 4,0, max Torque ----- kgf, max HP 800 ps

2. Setel / adjust dinamo stand sesuai dengan Engine.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 93


Belajar Mandiri – Overhaulling

3. Pasang Engine pada Engine stand Dynamo, kemudian pasang plate dan propelar shaft
yang menghubungkan flywheel dengan dynamo coupling perhatikan kelurusannya
(Alignment).

4. Pasang, Cooling system, Fuel system, Electrical system, Lubricating system dan isi Oil
Engine dan Lubricating Dynamo.

5. Runing test sesuai shop manual.


Check :
- Kebocoran Cooling system
- Kebocoran Lubricating system
- Kebocoran Fuel system
- Kebocoran Exhaust gas
- Oil Presure
- Oil Temperatur dan Level
- Water temperature
- Low Idle Rpm
- Hight Idle Rpm
- Abnormal Noise

6. Performance test Check : - HP max - Torquemax - Fuel Consumption Ratio - Exhaust


Gas Temperature and Color - Air Cleaner Rectiction 1 Boos press - Blow By Press -
Temperature Ruangan - Tekanan Atmosphere - Kelembaban udara

7. Load Tester : lamanya pengujian ± 6 jam nonstop, Fuel Control lever full throttle, Load
Dynamo Meter 80%

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 94


Belajar Mandiri – Overhaulling

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 95


Belajar Mandiri – Overhaulling

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 96


Belajar Mandiri – Overhaulling

TORQFLOW OVERHAUL

I. ………

II. TROUBLE SHOOTING

1. UN - USUAL NOISE PADA TORQUE CONVERTER.


??Aligment Drive Shaft tidaktepat.
??Bearing Bracket Torque Converter rusak.
??Bearing Shaft rusak.
??Turbin bergesekan dengan pump karena Shaft dan Bos Turbin aus.

2. Putaran output tidak normal (tidak smooth)


??Dudukan seal ring mengecil (untuk shaft Ex repair).
??End Play Shaft lurbin tidak ada.
??Keasusan berlebihan pada dudukon ring seal (Shaft Stator).
??Internal leakage terlalu besar.

3. REGULATOR PRESSURE TERLALU RENDAH.


?? Spring Regulator lemah.
?? Spool aus.
?? Internal leakage T/C terialu besor.
?? Pump Flow Rate terialu kecil.

4. PUTARAN INPUT TERLALU BERAT.


?? Aligment Drive Shaft tidak tepat.
?? Adjustment Bracket Centering T/C tidak tepat (Stand test).
?? Bearing pump T/C rusak,

5. INTERNAL LEAKAGE TERLALU BESAR.


?? Ring Seal rusak ( aus )
?? Shaft Stator (dudukan ring seal) aus

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 97


Belajar Mandiri – Overhaulling

?? Pump retak.
?? Bout Drive Case kendor,
?? Plug Pump T/C lepas.
?? Scavenging Pump mengalami kerusakan (aus).

6. MODULATING TIME TERLALU PANJANG (LAMA).


?? Disc Plate aus.
?? Seal Piston bocar.
?? Setting Pressure Modulating terlalu kecil.
?? Return Spring pada Clutch Pack terlalu lemah.

7. TERJADINYA UN - USUAL NOISE PADA TRANSMISI.


?? Sudah terjadi keausan pada Planetary Gear System.
?? Bearing Shaft rusak.
?? Backlash Gear terialu besar / kecil.

8. CLUTCH PRESSURE TIDAK TERCAPAI


?? Piston Ring bocor.
?? Ring pada Modulating Valve lernah.
?? SpoolModulating Valve aus.

9. TRANSMISI TIDAK BISA SHIFTING (HD WA).


?? Solenoid rusak.
?? Control Valve jammed
?? Modulating Checker rusak.

10. MODULATING PRESSURE TERLALU RENDAH.


?? Spring pada Modulating Valve lemah.
?? Piston Ring bocor.
?? Spool Modulating Valve aus.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 98


Belajar Mandiri – Overhaulling

STEERING & HYDRAULIC SYSTEM

I. TECHNICAL TERM

i. Sirkuit Open Centre


Adalah tipe dari sirkuit hidrolik dimana pada saat control valve posisi netral, aliran oli
dari Pompa hidrolik selalu berhubungan dengan tangki hidrolik (bersirkulasi terus
menerus). Di dalam system tidak bertekanan. Ilustrasi lihat gambar di bawah.

ii. Sirkuit Close Centre


Adalah tipe sirkuit hidrolik dimana pada saat control valve netral, aliran oli dari pompa
hidrolik tidak berhubungan dengan tangki hidrolik (berhenti/ stop pada control valve.
Lihat gambar dibawah ini.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II - 99


Belajar Mandiri – Overhaulling

3. Stand by Pressure
Adalah tekanan yang terdapat di dalam system hidrolik pada saat control valve belum
dioperasikan.
Contoh: pada sirkuit closer center dimana engine dalam keadaan hidup, sedangkan
control valve pada posisi netral.

4. Pressurized Tank
Adalah suatu konstruksi dari suatu tangki hidrolik yang tidak berhubungan dengan
udara luar, sehingga saat unit beroperasi dalam waktu tertentu di dalam tangki
mempunyai tekanan.
Presurized tank dibedakan menjadi 2 :
i. Limited pressureized tank (tekanannya dibatasi)
ii. Un-limited pressurized tank (tekanannya tidak dibatasi)

5. Hidrolik Lock
Adalah oli yang terjebak di dalam suatu system yang tidak dapat mengalir ke komponen
lainnya.

6. Hidrolik Losses
Adalah kerugian dalam system hidrolik (baik aliran oli/tenaga hidrolik), karena adanya
kebocoran di dalam system itu sendiri (internal leakage). Misalnya; pada saat kondisi
relief, netral dan fine control (pada excavator / PC).
Relief Loss : Kerugian tenaga pada system hidrolik saat mencapai setting relief-nya
Netral Loss : Kerugian tenaga pada saat system hidrolik saat posisi netral
Fine control : Kerugian tenaga system hidrolik saat control valve dioperasikan
setengah-setengah

7. Setting pressure
Adalah tekanan maksimum yang diijinkan di dalam system hidrolik, dimana valve
pressure sudah terbuka penuh.

8. Cracking pressure
Adalah tekanan oli yang terjadi, dimana saat awal terbukanya pressure valve yang
menuju ke drain

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


100
Belajar Mandiri – Overhaulling

9. Pick up pressure
Adalah plug / tempat pengecekkan tekana oli.

10. Flow rate


Adalah jumlah aliran oli yang keluar dari pompa pada putaran yang telah ditentukan.

11. Back pressure


Adalah tekanan balik yang terjadi pada system hidrolik, misalnya adanya benturan atau
hentakan dari luar.

12. Fixed displacement pump


Adalah suatu pompa dimana volume ruang pengiriman oli yang tidak dapat berubah
pada setiap putarannya. Misalnya: Gear pump tipe SAL 080, artinya adalh pompa yang
mengalirkan oli sebanyak 80 cc/putaran.

13. Variable displacement pump


Adalah suatu pompa dengan tipr piston dimana volume ruang pengiriman oli yang dapat
berubah-ubah pada setiap putarannya. Misalnya : piston pump variable

14. Axial piston pump, tipe swash plate


Adalah tipe piston pump yang dilengkapi dengan swash plate dan piston yang bertumpu
pada swash plate dan dipasang sejajar denga drive shaft sehingga sudut dari pompa
dapat berubah-ubah, yang menentukan jarak dari langkah piston.
Misalnya : in line axial pump, Bend axis axial pump

15. Radial piston pump


Adalah tipe dari piston pump dengan konstruksinya piston tegak lurus dengan poros
pemutar (drive shaft) . Misalnay

16. Axial piston pump bend axial


Adalah tipe dari piston pump dengan konstruksi dimana housing dari pump tersebut
sudah membentuk sudut.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


101
Belajar Mandiri – Overhaulling

17. Spool control valve 5/4


Artinya control tersebut mempunyai 5 saluran dan 4 posisi yang terdapat pada spool
control valve.

18. Balancing groove


Adalah alur tmpat mengalirnya oli pada sisi discharge ke gear pada sisi suction yang
berguna melawan gaya dorong akibat tekanan oli dari sisi discharge (pada external gear
pump) sehingga balance.

19. Directional control valve


Adalah katup yang mengatur arah aliran oli di dalam system hidrolik yang menuju ke
actuator.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


102
Belajar Mandiri – Overhaulling

20. Flow control valve


Adalah valve yang mengatur jumlah aliran oli didalam sistim hidrolik yang akan masuk
ke actuator atau yang kembali ke actuator.

21. Pressure control valve


Adalah valve yang mengatur tekanan oli di dalam siatim hidrolik dengan mengembalikan
semua atau sebagian ke tangki bila tekanan didalam sistim sudah mencapat setting
pressurnya.
Misalnya: tipe popet ,tipe piston, tpepilot.

22. Prolix switch


Adalah switch pemindah yang berfungsi pada saat cntoroller pada unit PC rusak,
tujuanaya agar unit PC tersebut tetap dapat beroprasi secara manual.

23. PPMC (Pum Engine Mutual Control)


Adalah sistim pengaturan pompa dan engine secara terpadu berdasarkan sensor
tekanan oli didalam sistim hidrolik, sehinggs unit PC tersebut dapat beroprasi dengan
kemampuan dan prodoktifitas tinggi.

24. EMACC (Electronic Monitor And Control Consule)


Adalah sistim kondisi mesin dengan beberapa sensor yang terpasang pada mesin yang
dapt ditampilkan melalui layer monitor.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


103
Belajar Mandiri – Overhaulling

25. Stage relief valve


Adalah katup pembebas tekanan (pressure control valve) dengan dua tingkat setting
pressure.
Misalnya: pada safety valve spring

26. Hydraulic Cushion Cylinder (unit PC)


Adalah sistim peredam yang dipasang pada boom cylinder sisi head dan arm cylinder
sisi head dan bottom yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya pukulan pada piston
pada akhir langkah

27. High Oil Introduction Hole (pada external Gear Pump tipe P dan K)
Adalah lubang kecil yang terdapat pada gear case sisi belakang dimana fungsinya
untuk menghubungkanoli ke sisi discharge ke side platguna memperkecil sisi clearance.

28. Hydraulic Circuit Paralel


Misalnya unit PC

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


104
Belajar Mandiri – Overhaulling

29. Hydraulic Circuit Tandem


Misalnya Unit Dozer Shovel (WA)

30. Hydraulic Circuit Series


Misalnya Buldozer

31. Bucket Positioner (unit WA)


Adalah system pengaturan posisi bucket secara otomatis, pada posisi level rata atau
rata dengan permukaan tanah, bekerjanya pada saat bucket dioprasikan Dun ke posisi
tilt maka posisi tilt control valve akan kembali keposisi netral secara otomatis dan posisi
bucket sudah level atau rata dengan permukaan tanah (karena posisi kemagnetan dari
system bucket positioner), sehingga oprator tinggal menurunkan atau mengoprasikan
lever boom.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


105
Belajar Mandiri – Overhaulling

32. Boom Kick Out


Adalah system pengoprasian atau batas ketinggian maximum posisi boom yang bekerja
secara otomatis.
Bekerjanya saat boom dioprasikan dari posisi lower ke raise, maka sepool raise control
valve akan kembali secara netral secara otomatis (karena proses kemagnetan dari
system Boom Kick Out) sehingga mengurangi benturan piston pada akhir langkahnya)

33. Percentage Of Flow Loss


Adalah proses kerugian aliran oli yang di suplai pompa berdasarkan perhitungan debit
(lt/mnt)pada saat tekanan 70 kg/cm² hasilnya dibagi debit (lt/mnt) pada saat 7 kg/cm²
lalu dikali 100%

Atau Q ( 7 kg/cm² ) – Q ( 70 kg/cm² )


(%) Flow Loss = X 100%
Q ( 7 kg/cm² )

Dimana
Q = debit (lt/mnt)
Bila (%) Flow Loss> 10% artinya pompa harus diganti.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


106
Belajar Mandiri – Overhaulling

II STRUCTUR DAN FUCTION

1. PPC Valve (unit PC)


Kepanjanganya : Proportion Pressure Control Valve
Fungsinya : Sebagai boster (memperingan kerja oprator) saat mengoprasikan lever
attachment.
Cara kerjany : Saat control lever digerakkan maka PPC Valve akan terbuka untuk
mengalirkan oli guna mendorong spool control valve hingga
bergerak sebanding dengan penggerakakn control lever, yang gerakkanya
dimanasatu lever dapat bergerak secara kombinasi.

2. POC Valve (unit WA)


Kepanjanganya : Pilot Oprating Control Valve
Fungsinya : Sama dengan PPC Valve
Cara kerjanya : Sama dengan PPC Valve, hanya gerakkanya tidak dapat secara
kombinasi

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


107
Belajar Mandiri – Overhaulling

3. Cushion Cylinder (pada boom of arm cylinder)


Fungsinya : - Mengurangi benturan antara piston dan cylinder
- Mengurangi suara pukulan piston

4. Quick Drop Valve


Fungsinya : Untuk mempercepat penurunan blade sewaktu lift control valve spool
digerakkan ke posisi lower, dimana oli dari posisi cylinder head
disalurkan ke posisi cylinder bottom

5. Piston Valve
Fungsinya : - Mengurangi benturan antara piston dengan cylinder
: - Sebagai safety ketika posisi full raise atau full lower

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


108
Belajar Mandiri – Overhaulling

6. Throtle Valve
Fungsinya : Mengalirkan oli kedua arah dimana arah dialirkan kembali dipersempit
sehingga kapasitas oli yang mengalir menjadi kecil

7. Vacum Valve/Make Up Valve/Saction Valve/Intake Valve/Antivoid Valve


Fungsinya : Untuk mencegah terjadinya kevacuman dalam sirkuit hidrolik

8. Main Relief Valve


Fungsinya : Membatasi tekanan oli di sistim hydrolik pada saat spool control valve
dioprasikan dan attachement mendapat beban berlebihan

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


109
Belajar Mandiri – Overhaulling

9. Safety Valve
Fungsinya : Membatasi tekanan oli di sistim hidrolik (actuator) pada saat spool control
valve netral dan attachement mendapat beban berlebihan

10. Check Valve


Fungsinya : Untuk mengalirkan oli ke satu arah.

11. Hydrolik Pump


Fungsinya : Mensuplai oli menuju ke komponen-komponen hidrolik

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


110
Belajar Mandiri – Overhaulling

12. Safety Valve with Vacum Valve


Fungsinya : Membatasi tekanan oli didalam sistim hidrolik (actuator) pada saat spool
vacuum control valve netral dan attachement medapat beban
berlebihan untuk mencegah terjadinya kevacuman di actuator

13. Shuttle Valve (Double Check Valve)


Fungsinya : Untuk mengarahkan oli ke satu arah saja

14. Boom Hoding Valve


Fungsinya : untuk memperkeil Hydrulic drift pada boom system

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


111
Belajar Mandiri – Overhaulling

15. Pressure Compensation Valve (pada unit PC)


Fungsinya : Untuk mengatur jumlah oli yang akan masuk ke actuator (silinder) pada
saat dioprasikan gabungan seinggakecepatan gerak attachement
sama walaupun bebanya berbeda.

16. NC (Netral Control) Valve (unit PC)


Fungsinya : - Meminimumkan sudut main pump pada control lever netral.
: - Memvareasikan sudut main pump pada saat control lever digerakkan
fine control

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


112
Belajar Mandiri – Overhaulling

17. CO (Cut Off) Valve (unit PC)


Fungsinya :Meminimumkan sudut main pump pada saat control lever
dioprasikan sedangkan tekanan pada sistim hidrolik mendekati
relief (290 kg/cm²)

18. TVC (Torque Variable Constan Control Valve)


Fungsinya : Meminimumkan sudut main pump pada saat control lever
dioprasikan sedangkan tekanan pada sistim hidrolik telah
mencapi setting Hourse Power sehingga energi yang diserap pada main
pump tetap pada setting (constant)

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


113
Belajar Mandiri – Overhaulling

19. Merger Devider Valve (unit PC)


Fungsinya : Menggabungkan atau memisahkan aliran olidari pompa belakang dan
depan

20. LS (Load Sengsing) Valve (unit PC)


Fungsinya : - Meminimukan sudut main pump opada saat control lever netral.
: - Memvareasikan sudut main pump pada saat control lever digerakkan
fine control
: - Memperkecil sudut main pump pada saat control lever dioprasikan
sedang tekanan di sistem hidrolik mendekati relief.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


114
Belajar Mandiri – Overhaulling

21. Flow Devider


Fungsinya : untuk membagi aliran dari pompa menjadi dua aliran dimana salah satu
aliranya konstan.

22. Demand Valve


Fungsinya : Untuk menjaga agar aliran yang menuju kesistem steering selalu
konstan.

23. Pilot Check Valve


Fungsinya : mencegah terjadinya drop (turun) pada perlengkapan kerja
(attachement) pada saat katup pengontrol posisi netral

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


115
Belajar Mandiri – Overhaulling

24. Spool Control Valve


Fungsinya : - Mengarahkan aliran oli dari pompa ke actuator
- Menutup oli yang mengalir ke silinder hidrolik pada saat spool control
valve netral.

25. Motor Hidrolik


Fungsinya : Untuk menggerakkan (memutar) attachment
Cara kerjanya : Merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanis (putaran).

26. Cylinder Hydraulic


Fungsinya : Untuk menggerakkan attachment
Cara kerjanya : Merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


116
Belajar Mandiri – Overhaulling

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


117
Belajar Mandiri – Overhaulling

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


118
Belajar Mandiri – Overhaulling

Mechanic Competency Assessment - MeCA II -


119

Anda mungkin juga menyukai