Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR GELADI

PT. YANMAR DIESEL INDONESIA

DIVISI PRODUKSI (SEC. PAINTING)

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program

Studi S1 Teknik Industri Universitas Telkom

Disusun Oleh :

Aditya Candradesta 1201144183 S1 Teknik Industri

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2016
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM GELADI

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan bahwa telah menyelesaikan Geladi
selama 6 minggu terhitung dari tanggal 23 Mei 1 Juli 2016, bertempat di Jalan Raya Jakarta-
Bogor Km. 34. 8, Cilodong, Depok 16415, Jawa Barat, Indonesia.

Nama : Aditya Candradesta

NIM : 1201144183

Jurusan : S1 Teknik Industri

Fakultas : Rekayasa Industri

Disetujui dan disahkan oleh :

Depok, 1 Juli 2016

Pembimbing Lapangan

Titoz Siagian

NIK. 2010001
ABSTRAK

Setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus tingkat dua (2) maka seluruh mahasiswa
wajib untuk mengikuti program matakuliah Geladi, Geladi ini ialah program atau kegiatan
yang dirancang untuk memberikan pengalaman dan sosialisasi kerja kepada pesertageladi. Hal
ini sangat penting, peserta geladi akan mengenal dan menghayati kondisi dalam ruang
lingkuplapangan kerja yang akan mereka pilih setelah lulus dari Universitas Telkom, dan
diharapkan dapat dengan cepat beradaptasi dilingkungan pekerjaan, pada tahun ini
Alhamdulilah saya melaksanakan geladi di PT. YANMAR DIESEL INDONESIA.

PT. YANMAR DIESEL INDONESIA bertempat di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km.


34.8, Cilodong, Depok 16415, Jawa Barat, Indonesia. Selama proses geladi ini saya
ditempatkan di Divisi Produksi yang difokuskan di section Painting. Banyak hal yang
didapatkan dari proses geladi ini, antara lain disini saya dapat mengaplikasikan pelajaran yang
saya dapatkan di bangku perkuliahan, seperti analisis menggunakan diagram fishbone dalam
mencari akar dari sebuah permasalahan dan masih banyak lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan


dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang
jadi untuk dijual.

Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke
produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan
untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang
besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Dalam ekonomi pasar
bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah


menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. PT.
Yanmar Diesel Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berdiri di
Indonesia.

1.2 Profil Perusahaan

1.2.1 Alamat Perusahaan

Jalan Raya Jakarta-Bogor Km. 34. 8, Cilodong, Depok 16415, Jawa Barat, Indonesia

1.2.2 Sejarah Perusahaan

"Yanmar" didaftarkan sebagai nama dagang pada 1921. Nama ini adalah
kombinasi dari capung Yanma (lebih dikenal dengan nama Oniyanmar dan
Ginyama) dan "Yama" dari nama pendiri perusahaan Mogokichi Yamaoka. Pada
tahun 2002, dibuat langkah baru sebagai holding company, dan mengganti nama ke
nama yang sekarang dipakai, Yanmar Co., Ltd.
1.2.3 Bidang Usaha Perusahaan

PT. Yanmar Diesel Indonesia adalah produsen motor diesel horizontal 4


(empat) langkah berpendingin air yang dapat digunakan dalam:

1. Bidang industri
2. Bidang pertanian
1.2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
PT. Yanmar Diesel Indonesia produsen dan eksportir motor diesel
pertama di indonesia bertekad menjadi pabrik motor diesel terbaik dalam
aspek mutu, lingkungan hidup dan k3 menuju perusahaan industri
manufaktur motor diesel kecil kelas dunia yang handal serta berguna bagi
kesejahteraan umat manusia.
Misi :
1. Melaksanakan perbaikan- perbaikan secara terus menerus untuk
menciptakan daya saing terhadap produk sejenis dan memberikan
pelayanan purna jual yang wajar dengan selalu mengutamakan
kepuasan pelanggan.
2. Melakukan usaha untuk menguasai segmen pasar motor diesel stationer
berkualitas super dengan kapasitas sampai 30 daya kuda.
3. Menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi untuk bidang kerja
yang sesuai guna dapat meningkatkan profesionalisme kerja,
produktivitas serta kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan
karyawan.
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1 : Struktur Organisasi Perusahaan

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses produksi di PT. Yanmar Diesel Indonesia?


2. Apa saja penyebab kecacatan (repair) pada proses Painting?
3. Bagaimana pengaruh latar belakang operator dalam proses Painting?

1.5 Struktur Organisasi

Gambar 2 : Struktur Organisasi Section Painting


1.6 Batasan Masalah

1. Proses Painting di PT. Yanmar Diesel Indonesia.


2. Kecacatan yang disebabkan oleh manusia dan lingkungan.
3. Latar belakang pendidikan operator.

1.7 Tujuan Pelaksanaan Geladi

Tujuan yang ingin dicapai dari laporan ini adalah :

1. Mendeskripsikan proses Painting secara keseluruhan.


2. Mendeskripsikan apa saja penyebab kecacatan dengan metode diagram fishbone.
3. Mendeskripsikan pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kinerja operator.

1.8 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi

Waktu

Tabel 1 : Waktu Pelaksanaan Geladi

Tempat

PT. Yanmar Diesel Indonesia, Jalan Raya Jakarta-Bogor Km. 34. 8, Cilodong, Depok
16415, Jawa Barat, Indonesia.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Proses pengecatan

Sejak dahulu kala cat telah dikenal, bahkan cat banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pengecatan merupakan salah satu bentuk pelapisan suatu benda dimana
bahan pelapis yang dipakai biasanya memiliki warna tertentu. Secara umum pengecatan
sering digunakan untuk pengerjaan akhir (finishing) produk-produk dari logam, kayu,
plastik, dan lain-lain.

Adapun tujuan utama dari proses pengecatan bahan logam ataupun non logam
sebagai berikut :

a. Tujuan Dekorasi (Aesthetic)

Pengecatan bertujuan untuk memperindah benda / barang yang dicat, sehingga


benda / barang tersebut mempunyai nilai seni dan daya tarik yang lebih tinggi
dibanding sebelum dilakukan pengecatan.

b. Fungsi Pelindung (Protective)

Pengecatan bertujuan melindungi permukaan bahan/material yang dicat,


terutama pada bahan-bahan logam. Perlindungan ini untuk menghambat terjadinya
korosi akibat pengaruh cuaca/lingkungan sekitar, sehingga dapat memperpanjang
usia logam tersebut dari korosi/karat.

c. Fungsi Khusus

Pengecatan yang digunakan untuk tujuan-tujuan khusus antara lain :

pemantulan cahaya
isolasi
penghantar listrik
peredam suara
Proses pengecatan suatu benda didasarkan pada jenis bahan mentah yang akan dicat.
Bentuk pengecatan bahan mentah misalnya :

pengecatan besi / baja (Painting Steel)


pengecatan ABS (Painting Plastic)
pengecatan Aluminium
Secara umum aliran proses pengecatan material plastik maupun logam adalah sama.
Secara detail proses pengecatan, ada sedikit perbedaan perlakuan terhadap bahan yang
dicat terutama terhadap material logam. Misalnya pada pengecatan Steel ataupun
Aluminium dilakukan proses Pretreatment sebelum material dicat.

Tahap proses pengecatan pada umumnya sebagai berikut :

Persiapan Pengecatan Pengeringan Pengecekan

Gambar 3 : Tahap proses pengecatan secara umum

B. Analisis diagram fishbone

Fishbone diagram (diagram tulang ikan - karena bentuknya seperti tulang ikan)
sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh
Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari
tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita
ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team
cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.

Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika
masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini
dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools
yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana
terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya
permasalahan.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek
atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah
akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material,
mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang
perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.

C. Hubungan antara pendidikan dan kinerja

Pendidikan sekolah yang bersifat umum, pada dasarnya hanya mengakibatkan


penguasaan pengetahuan tertentu, yang tidak dikaitkan dengan jabatan atau tugas tertentu.

Dengan menempuh tingkat pendidikan tertentu menyebabkan seorang pekerja


memiliki pengetahuan tertentu. Orang dengan kemampuan dasar apabila mendapatkan
kesempatan-kesempatan pelatihan dan motivasi yang tepat, akan lebih mampu dan cakap
untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dengan demikian jelas bahwa
pendidikan akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Pola pendidikan memberikan kemampuan kepada karyawan untuk :

a. Menyesuaikan dan menyederhanakan situasi yang kompleks.


b. Menganalisa masalah untuk menentukan penyebab yang kritis dalam unit
kerja.
c. Memilih tindakan terbaik untuk memecahkan masalah.
d. Mengantisipasi masalah-masalah sehingga mereka dapat mencegah terjadinya
masalah berikutnya.

Kecepatan dan kecermatan perlu selalu diperhatikan, ditingkatkan dan dipelihara


oleh para karyawan, sehingga dari kombinasi tersebut dapat selalu berfungsi untuk terus
memperbaiki kinerja agar semakin baik. Maka yang diuntungkan dari hal itu adalah
pegawai itu sendiri, pimpinan dan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah


faktor untuk membangun kinerja karyawan, di samping itu tentunya ada faktor-faktor lain
juga berpengaruh terhadap kondisi tenaga kerja.
BAB III

PELAKSANAAN GELADI

3.1 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan geladi tahun ajaran 2016/2017 dimulai pada hari senin tanggal
23 Mei 2016 dengan berkeliling pabrik, penjelasan singkat dari pembimbing lapangan
serta pemilihan section yang akan dipilih oleh peserta geladi. Setelah memilih section,
dipersilahkan mempelajari section yang telah dipilihnya dan di bimbing oleh foreman
dari section yang dipilih.

3.2 Pelaksanaan

Minggu
Uraian Kegiatan
ke-
Pembukaan
Pengenalan dengan pembimbing lapangan
Berkeliling pabrik dan kantor ditemani pembimbing lapangan
Penjelasan singkat mengenai divisi produksi oleh dosen pembimbing
1
Pemilihan section
Berkenalan dengan Foreman section Painting
Penjelasan mengenai Painting oleh Foreman
Melakukan dokumentasi
Melakukan pengamatan per work station
2 Melakukan dokumentasi per work station
Membuat design layout terbaru dari Painting Shop
Pengolahan data
3
Pembuatan laporan akhir
Merekap data dan penyelesaian laporan akhir
4
Melakukan presentasi laporan akhir dengan pembimbing lapangan

Tabel 2 : Uraian kegiatan pelaksanaan geladi


3.3 Hasil
1. Proses Painting PT. Yanmar Diesel Indonesia

Gambar 4 : Layout keseluruhan dari proses Painting

Berikut merupakan proses Painting yang diterapkan di PT. Yanmar Diesel Indonesia,
yaitu:

Proses persiapan part

Banyak hal yang harus disiapkan sebelum part di cat, seperti


perakitan pada Cylinder Body yang bertujuan untuk mempersingkat waktu,
memasang penutup di lubang- lubang pada F.O. Tank yang bertujuan untuk
melindungi bagian dalam agar air pada proses pencucian tidak masuk,
pengambilan cat dan thinner dari gudang, pengadukan campuran antara cat
dan thinner dan menyalakan blower setengah jam sebelum proses
pengecatan dimulai.
Gambar 5 : Persiapan Cylinder Body sebelum proses pengecatan

Proses pengadukan cat

Proses ini dilaksanakan setiap pagi, sebelum dimulainya proses


pengecetan. Pengadukan cat ini dilakukan selama 15 menit dengan
komposisi perbandingan cat dengan thinner yaitu 2:1. Hasil pengadukan
akan dihilung lama menetesnya cat dari sebuah cup, standarnya yaitu untuk
1 cup cat akan habis menetes selama kurang lebih 21- 23 detik.

Gambar 18 : Proses pengadukan cat

Proses pengangkutan part ke conveyor dan penggantian hanger

Pada proses ini part akan digantungan pada conveyor dengan


bantuan mesin hoist. Mesin hoist berfungsi sebagai alat bantu operator
dalam pengangkutan part ke conveyor, mesin hoist ini dapat mengangkat
beban hingga 250 kg. Pada proses ini membutuhkan 1 operator dengan
waktu sekitan 15 detik untuk pengangkutan satu partnya.
Gambar 6 : Pengangkutan part ke conveyor

Proses pencucian pertama

Pencucian pertama atau Pretreatment 1 ini adalah proses pencucian


menggunakan cairan obat bersuhu 50oC- 60oC yang terdiri dari falfos dan
parcolit. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan minyak dan anti karat
yang masih menempel pada part sehingga cat akan menempel sempurna
pada permukaan part. Pada proses ini part akan mengalami pencucian
sekitar 2 menit dan tidak membutuhkan operator.

Gambar 7 : Part memasuki proses pencucian pertama


Proses pencucian kedua

Pencucian kedua atau Pretreatment 2 merupakan proses pencucian


menggunakan air panas dengan suhu 60oC- 70oC yang berfungsi untuk
memebersihkan cairan obat sisa dari proses sebelumnya. Pada proses ini
part akan dicuci selama sekitar 1 menit dan tidak membutuhkan operator.

Gambar 8 : Tangki air panas

Proses semprot angin

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan air yang menempel pada


part menggunakan mesin semprot angin. Proses ini membutuhkan operator
sebanyak 1 orang dan diwajibkan menggunakan penutup telinga, karena
alat penyemprot angin tersebut mengeluarkan suara yang cukup keras.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyemprot 1 buah part yaitu sekitar 30
detik.

Gambar 9 : Proses semprot angin


Proses oven lampu dan elemen pemanas

Pada proses ini part hanya dibiarkan berjalan melewati oven lampu
dan elemen pemanas yang bersuhu sekitar 90oC selama hampir 2 menit.
Proses ini bertujuan agar part kering merata dan siap untuk di cat. Pada
proses ini tidak membutuhkan operator untuk menjalankannya.

Gambar 10 : Part memasuki oven lampu

Proses pengecatan awal/ dasar

Cat dasar ini bertujuan untuk menjadi lapisan dasar yang berfungsi
untuk menutupi permukaan dasar part sehingga nantinya ketebalan cat akan
sesuai dengan batas standar. Warna yang dipakai sebagai cat dasar adalah
warna abu- abu. Pada proses ini membutuhkan 1 operator karena teknik
yang digunakan adalah airbrush. Part akan di cat selama sekitar 30 detik
pada proses ini.

Gambar 11 : Proses pengecatan dasar


Proses pengecatan akhir

Proses ini adalah proses pengecatan lapisan luar atau yang terlihat.
Pada proses ini dibutuhkan operator sebanyak 2 orang dengan waktu yang
dibutuhkan untuk mengecat 1 part adalah sekitar 30 detik. Warna yang
dipakai pada proses ini ada 3, yaitu merah, hitam metalik dan abu- abu.
Part akan dicat sesuai ketentuan, tidak asal pilih warna.

Gambar 12 : Proses pengecatan akhir

Gambar 13 : Proses pengecatan akhir (warna hitam doff)

Proses bake oven

Proses ini bertujuan untuk menguapkan solvent / thinner sebagai


salah satu komponen cat sehingga diperoleh kondisi cat kering yang lebih
keras. Pada proses ini tidak dibutuhkan operator karena suhu oven
mencapai 130oC- 150oC. Part akan melewati oven ini hampir selama 20
menit sehingga cat akan kering sempurna.
Gambar 14 : Oven minyak tanah

Proses akhir dan pengecekan

Pada proses ini semua penutup yang dipasang pada part akan
dilepas dan part akan dikumpulkan di penyimpanan sementara. Untuk
Cylinder Body akan dibongkar kembali dengan tujuan memudahkan untuk
proses assembly. Untuk silencer akan dilanjutkan ke meja perakitan
silencer yang nantinya akan teruskan ke bagian packaging. Pada proses ini
dibutuhkan 1 atau 2 operator (sesuai keadaan). Disisi lain foreman juga
melakukan pengecekan ketebalan cat menggunakan elcometer dan juga
kecacatan pada hasil pengecatan. Jika sudah OK, part akan diteruskan
menuju tempat penyimpanan dan jika cacat maka akan diletakkan di meja
repair untuk proses pengecatan ulang.

Gambar 15 : Pengecekan ketebalan cat menggunakan elcometer


Gambar 16 : Proses akhir silencer di meja perakitan silencer

Proses cek rutin cairan obat

Proses ini sangat penting, karena kadar cairan obat pada pencucian
pertama akan sangat mempengaruhi hasil dari pengecatan. Proses ini rutin
dilakukan setiap dua jam oleh foreman.

Gambar 17 : Proses cek rutin cairan obat


2. Penyebab repair/ kecacatan

Gambar 19 : Diagram fishbone penyebab kecacatan

3. Pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kinerja

Menurut analisa penulis, latar belakang pendidikan tidak berpengaruh besar


terhadap kinerja operator pada proses pengecatan, karena tidak ada pelajaran di
sekolah atau perguruan tinggi yang mempelajari pengecatan. Di proses pengecatan
yang dibutuhkan ialah kemauan belajar operatornya. Karena dengan adanya kemauan
ini operator akan bisa mengecat dengan cara mencobanya sendiri.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan geladi, penulis


dapat menarik kesimpulan sebagai beikut:

Proses pengecatan terdiri dari 5 tahap inti yaitu persiapan, pencucian,


pengecatan, pengeringan dan pengecekan.

Kejenuhan operator, hasil pengadukan cat dan kebersihan lingkungan sangat


berpengaruh terhadap hasil akhir pengecatan.

Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh besar dalam kinerja operator di


proses pengecatan.

Setelah melaksanakan geladi penulis mendapatkan banyak pengalaman


berharga serta ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak dimiliki.

4.2 Saran

Saran yang diajukan berdasarkan studi lapangan yang dilakukan selama proses
geladi adalah sebagai berikut:

Dalam mengurangi kebosanan operator, divisi produksi PT. Yanmar Diesel


Indonesia dapat menyediakan permen mint, karena dengan mengkonsumsi
permen mint, operator dapat berkonsentrasi bekerja kembali tanpa membuang
waktu yang cukup banyak.

Kebersihan lingkungan kerja dan pemeliharaan mesin berpengaruh terhadap


hasil pengecatan. Dengan ditingkatkannya kebersihan lingkungan kerja dan
pemeliharaan mesin yang rutin, jumlah part yang harus direpair akan berkurang.
Sehingga tidak perlu membuang waktu yang banyak untuk melakukan proses
pengecatan ulang.

Semua perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya. Dalam hal ini


kelengkapan dari obat- obatan dan P3K juga harus lebih diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai