KULIAH LAPANGAN
PT. ARCHROMA INDONESIA
Disusun oleh :
Dosen Pembimbing
Mitha Puspitasari, ST., M.Eng.
Disusun oleh
Dosen Pembimbing
Mitha Puspitasari, ST., M.Eng.
Kuliah lapangan merupakan bagian dari kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Program ini dapat dilakukan di berbagai pabrik yang telah
mendapat persetujuan dari pihak kampus, salah satunya adalah PT. Archroma Indonesia.
Dengan mengikuti kuliah lapangan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi mahasiswa
tentang proses pembuatan produk yang ada dalam PT. Archroma Indonesia dan mengetahui
mekanisme dalam mengoprasikan suatu sarana produksi.
PT. Archroma Indonesia terletak di JI. Gatot Subroto Km. 4, JI. Kali Sabi No.o1.Bd
Ground floor, Kec. Cibodas, Tangerang. PT. Archroma Indonesia beroperasi sebagai
produser getah polipropilena yang digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk
konsumer, termasuk pengemasan makanan, alas karpet, dan peralatan rumah tangga plastik.
CAP mulai beroperasi secara komersial di tahun 1993. TPIA terutama terlibat dalam produksi
resin homopolimer, random kopolimer dan kopolimer blok yang digunakan pada berbagai
benang, injection molding dan produk film plastik, dan juga pada aplikasi rekayasa khusus.
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia Archroma adalah perusahaan bahan kimia warna dan khusus global yang
berkantor pusat di Reinach dekat Basel, Swiss. Ini beroperasi dengan 3.000 karyawan lebih
dari 35 negara dan dengan 24 lokasi produksi.Tiga bisnisnya - Brand & Performance
Specialties, Packaging & Paper Specialties, dan Coatings, Adhesives & Sealants -
memberikan solusi kinerja dan warna khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar
lokal mereka, menyentuh dan mewarnai kehidupan masyarakat setiap hari, di mana-mana.
Archroma dibentuk pada Oktober 2013 dari bisnis tekstil, kertas dan emulsi
Clariant. Clariant sendiri dibentuk pada tahun 1995 sebagai spin off dari Sandoz, sebuah
perusahaan kimia yang didirikan di Basel pada tahun 1886. Pada tahun 1997, Clariant
mengakuisisi bisnis bahan kimia khusus dari Hoechst, sebuah perusahaan kimia Jerman.
PT. Archroma terletak di JI. Gatot Subroto Km. 4, JI. Kali Sabi No.o1.Bd Ground floor,
Kecamatan Cibodas,Provinsi Banten.
1.2. TUJUAN
1. Meningkatkan wawasan tentang pengetahuan yang ada dalam pabrik PT. Archroma
Indonesia.
2. Mengetahui kegunaan alat-alat produksi dan proses pembuatan produk yang dihasilkan
oleh PT. Archroma Indonesia.
3. Mempelajari keterkaitan antara proses pembuatan suatu produk dengan bidang ilmu teknik
kimia .
BAB II
PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN
A. Pembekalan
Waktu : Selasa, 16 Oktober 2018
Tempat : Kampus 2 Babarsari UPN “Veteran” Yogyakarta,
Jl.Babarsari, No.2, Yogyakarta 55281
Pemateri :
Manfaat Pembekalan :
Pembekalan merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan KL atau Kuliah
Lapangan. Pembekalan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa
sebagai peserta bagaimana pelaksanaan KL sejak awal pelaksanaan sampai akhir
pelaksanaan serta hal–hal penting lainnya yang harus dikerjakan oleh peserta.
Pembekalan ini juga memberikan pengetahuan sepintas atau sekilas tentang industri
yang akan dikunjungi, sehingga peserta KL bisa mempelajari lebih lanjut dan
menanyakannya pada industri tersebut. Pembekalan juga untuk menghindari
kebingungan peserta yang mungkin akan terjadi ketika pelaksanaan KL.
cairan bening yang tidak dapat larut(immiscible), namun dapat larut secara perlahan dalam
air, selain itu VAMmerupakan cairan yang mudah terbakar. Pada jumlah yang sedikit
memiliki baumanis seperti buah, namun pada level lebih tinggi memiliki bau yang menyengat
dan dapat menyebabkan iritasi.Vinil asetat merupakan bahan kimia antara yang dapat
dijadikan bahan bakuuntuk pembuatan polivinil asetat, vinil asetat kopolimer, polivinil
alkohol, dan vinil klorida
2
Pra Rancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer (VAM)
dari Etilen, Asam Asetat, dan Oksigen dengan Kapasitas 65.000 ton/tahun
1.2
Kegunaan Produk
Kegunaan dari
vinyl acetate monomer
(VAM) yaitu 83 % digunakan untuk
kebutuhan bahan baku industri emulsi
polyvinyl acetate
dan resin. Kegunaan lain
dari VAM yaitu sebagai bahan baku dalam pembuatan cat,
coatings
, perekat
(termasuk logam, porselen, kayu dan kertas), dan tekstil.
1.3
Ketersediaan bahan baku
Bahan baku pembuatan VAM dengan proses dasar ethylene dengan reaksi
fase gas dan terjadi reaksi adisi. Yaitu penambahan ikatan rangkap dari
ethylen dan asam asetat menjadi VAM. Ethylene merupakan senyawa
hidrokarbon tidak jenuh (C2H2) yang pada suhu
kamar berbentuk gas. Di Indonesia sendiri
perusahaan yang memproduksi Ethylene salah satunya adalah PT.
Chandra Asri
Petrochemical, Tbk. dengan kapasitas produ
ksi ethylene sebesar 600.000
ton/tahun
2. VAM
3. Styrene
4. EA
5. 2EHA
6. MMA
7. BA
B. Fasilitas
1. Pabrik Olefins
Pabrik Olefins Perseroan dilisensi oleh Teknologi Lummus dan KBR yang
berkelas dunia.
3. Pabrik Polypropylene
SMI mengoperasikan pabrik yang terdiri dari dua train dengan kapasitas
340KTA yang menggunakan Tekonologi Mobil-Badger dan Teknologi Lummus. SMI
terletak secara strategis untuk memenuhi permintaan dari industri hilir lokal dan
regional.
RPU didirikan pada tahun 1980 dan bergerak sebagai perantara terminal
tangki penyimpanan massal dan jasa manajemen jetty untuk produk kimia. RPU juga
menangani produk minyak olahan untuk perusahaan minyak lokal dan internasional.
5. Pabrik Butadiene
Gambar 6. Pabrik Butadiene
6. Jetty
Gambar 7. Jetty
Kami mengoperasikan tiga jetty: Jetty A dengan kapasitas untuk melabuhkan
kapal bermuatan 80,000DWT untuk Naphtha, LP Propylene dan Py-Gas. Jetty B
dengan kapasitas untuk melabuhkan kapal bermuatan 6,000DWT untuk HP
Propylene, LPG, serta Naphtha. Jetty C dengan kapasitas untuk melabuhkan kapal
bermuatan 10,000DWT untuk Ethylene, Py-Gas, Raffinate-1, Butadiene, Naphtha dan
PFO.
7. Fasilitas Pendukung
Utilitas pendukung lainnya adalah generator turbin gas, generator turbin uap,
boiler, fasilitas pengolahan air, sistem air pendingin, sistem pemadam kebakaran,
tangki penyimpanan bahan baku dan produk.
C. Produk
Produk dari PT. Archroma Indonesia:
1. Ethylene
Ethylene adalah bentuk paling sederhana dari Olefins yang mengandung
ikatan rangkap dua antara atom karbon. Rumus kimia untuk Ethylene adalah C2H4.
Ethylene adalah kimia organik yang paling banyak digunakan di dunia.
Metode pengiriman dengan Jetty C. Produk turunannya berupa Linear Low
Density Polyethylene (LLDPE), High Density Polyethylene (HDPE), Styrene
Monomer (SM).
2. Propylene
Propylene adalah bentuk paling sederhana kedua dari Olefins dengan rumus
kimia C3H6. Propylene banyak digunakan untuk memproduksi Polypropylene,
polimer serbaguna yang digunakan untuk pengaplikasian kemasan.
Metode pengiriman dengan pipeline atau vessel. Produk turunannya berupa
Polypropylene (PP).
3. Pyrolysis Gasoline (Py-Gas)
Py-Gas adalah produk turunan dari Naphtha steam cracking. Py-Gas kaya
akan hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa organik C6-C8 yang lebih berat. Py-Gas
dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan komponen bernilai tinggi seperti
Benzene, Toluene dan Xylene. Selain itu, Py-Gas juga digunakan sebagai gasoline
blending untuk meningkatkan oktan.
Metode pengiriman dengan vessel. Produk turunannya berupa Benzene,
Toluene, Mixed Xylene.
4. Mixed C4
Mixed C4 merupakan salah satu produk dari steam cracking process. Mixed
C4 adalah bahan baku untuk pabrik Butadiena yang merupakan komponen penting
dalam pembuatan karet sintetis.
Metode pengiriman dengan pipeline atau vessel. Produk turunannya berupa
Butadiene.
5. Pyrolysis Fuel Oil (PFO)
PFO merupakan produk bawah dari Naphtha steam cracking. PFO adalah
cairan yang berisi campuran hidrokarbon aromatik yang lebih berat (C10 & ke atas).
PFO dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar atau sebagai bahan baku untuk
produksi Carbon Black.
Metode pengiriman dengan land transport. Produk turunannya berupa Carbon
Black.
6. Polyethylene
a. Linear Low Density Polyethylene (LLDPE)
b. High Density Polyethylene (HDPE)
7. Polipropilena
8. Styrene Monomer
9. Butadiene
10. Raffinate-1 (produk sampingan)
D. Uraian Proses
A. Proses Cracking Naptha
Proses Cracking Naptha terbagi menjadi dua daerah operasi, yaitu:
1. Hot Section
Umpan (Light Naphta, Heavy Naphta, C3-LPG, H-NGL) dalam fasa cair dan bersuhu
± 60°C masuk ke cracking heater yang terdiri dari 8 buah furnace. Umpan kemudian
dipecah menjadi campuran gas hidrokarbon (C1-C4), hydrogen dan air dengan suhu
berkisar 820-835°C. Selanjutnya produk dari cracking heater ini dimasukkan ke
Transfer Line Exchanger (TLE) untuk didinginkan hingga suhu 385°C. dari TLE, gas
didinginkan lebih lanjut di dalam quench fitting secara kontak langsung dengan oil
hingga suhu berkisar 185-190°C. Arus-arus dari setiap quench fitting digabung dan
diumpankan ke Gasoline Fractionator (GF). Dari GF ini diperoleh hasil bawah
berupa Pyrolisis Fuel Oil (PFO) dan Pyrolisis Gas Oil (PGO) yang selanjutnya
dipisahkan dan dijual atau dimanfaatkan sendiri. Sedangkan hasil atas berupa uap
campuran Gasoline dan material ringan lainnya. Uap hasil atas quench water
diumpankan ke Charge Gas Compressor (CGC) sedangkan hasil bawahnya yaitu
gasoline yang terkondensasi dan telah terpisahkan dari pecyrculating quench water,
lalu dikembalikan ke GF sebagai refluk.
2. Cold Section
2. Proses reaksi
Sistem reaksi pada LLDPE terdiri dari sebuah Fluidized Bed Reactor, Cycle
Gas Compressor, Cycle Gas Cooler Catalyst Feeder dan Product Discharge
System.
a. Fluidized Bed Reactor
Reactor berupa tumpukan seed (bibit) resin Polyethylene, Ethylene,
Hidrogen, Nitrogen, dan Comonomer dimasukkan dalam reaktor melalui bagian
bawah reaktor dari Cycle Gas Cooler, Ethylene, Hidrogen, dan Nitrogen
dimasukkan ke dalam pipa Cycle Gas yang terletak sebelum Cycle Gas Cooler.
Sedangkan katalis masuk ke reaktor melalui Catalyst Feeder yang terletak di
samping reaktor.
b. Catalyst Feeder
Katalis dimasukkan secara terus-menerus/berlanjut ke dalam reactor
dengan menggunakan Catalyst Feeder berupa Catalyst Iinjection Tube. Medium
pembawa katalis ini adalah Deoigenasi-nitrogen bertekanan tinggi.
c. Cycle Gas Compressor
Alat ini digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas pada sistem reaksi. Jenis
kompresor yang digunakan adalah kompresor sentrifugal.
d. Cycle Gas Cooler
Alat ini digunakan untuk mentransfer panas reaksi yang dihasilkan dari
reaksi polimerisasi. Medium pendingin yang digunakan adalah Cooling Water
dengan arah aliran Cycle Gas.
A. Bahan Baku