Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kuliah lapangan merupakan kunjungan industri dalam mata kuliah wajib
berupa kegiatan mengunjungi pabrik-pabrik kimia yang dilakukan oleh
mahasiswa.. Kuliah lapangan adalah salah satu sarana bagi mahasiswa Teknik
Kimia untuk mengetahui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi teknik kimia
di lapangan. Tujuan dari kuliah ini adalah untuk menyelaraskan aplikasi dengan
keilmuan bidang teknik kimia yang didapat di kampus secara teori dengan kondisi
di lapangan. Pemahaman proses dan operasi yang terjadi di pabrik merupakan hal
penting untuk menambah wawasan mahasiswa tentang industri. Oleh karena itu,
kegiatan ini diharapkan menjadi gambaran langsung untuk mengetahui kondisi di
lapangan dengan mengetahui alat-alat dan proses kimia yang terjadi untuk
menghadapi dunia kerja. Kuliah lapangan dilaksanakan sebagai proses
pembelajaran outdoor yang membantu untuk memberikan suasana baru dalam
pembelajaran di dunia perkuliahan
Pabrik yang dikunjungi yaitu PT. Petro Oxo Nusantara yang merupakan
produsen pionir & terbesar produk berupa 2-Ethyl Hexanol (2-EH), Normal-Butyl
Alcohol (NBA), dan Iso-Butyl Alcohol (IBA), dan Liquid Carbon Dioxide
(LCO2) di Indonesia dan Asia Tenggara. PT. Petro Oxo Nusantara terletak di Jl.
Gubernur Suryo No.134, Lumpur, Tlogopojok, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur 61118

I.2 Sejarah
PT. Petro Oxo Nusantara (selanjutnya disingkat PT. PON) merupakan
sebuah pabrik dengan produk utama berupa 2-etyhlehexanol (2-EH) dan hasil
samping berupa iso-butanol (IBA) dan n-butanol (NBA). Pabrik ini merupakan
pabrik 2-EH pertama di Asia Tenggara. Sejarah pendirian pabrik ini dimulai tahun
1995 saat pembuatan agreement pendirian pabrik. Perancangan teknologi yang
digunakan di pabrik ini dilakukan oleh Mitsubishi Chemical Corporation dan
kegiatan konstruksinya dilakukan oleh Mitsubishi Heavy Industry Itd. Kedua
perusahaan tersebut berpusat di Jepang. Investasi yang dibutuhkan untuk proyek
pembangunan PT. PON bernilai sekitar 187 juta dolar Amerika Serikat. Dana
investasi tersebut diperoleh oleh berbagai investor seperti PT. Tirtamas Majutama,
PT. Eterindo Anugrah Prakasa, Southern Pacific Petrochemical, dan Globechem
Hongkong dengan perbandingan saham berturut-turut sebesar 40%, 40%, 10%,
dan 10%.
Pada bulan Juli tahun 1995, PT. PON mendapatkan operating license:
Investment Coordinating Board nomor 387/I/PMA/1995. Upacara peletakan batu
pertama dilakukan pada bulan Mei 1996. Konstruksi pabrik berlangsung selama
kurang lebih dua tahun. Pada bulan Januari 1998, semua unit telah siap tetapi
belum beroperasi secara maksimal. Tetesan pertama produk pada tanggal 14
Februari 1998. Pabrik melakukan guarantee test run pada September 1998. Pabrik
beroperasi dengan kapasitas 110% pada Januari 2000 dan memperoleh sertifikat
ISO 9002 dari Lloyd’s Register Quality Assurance pada bulan Mei 2000. Pabrik
ini diresmikan pada bulan Agustus tahun 2000 oleh Presiden Republik Indonesia
yang menjabat saat itu, KH. Abdurrahman Wahid.
Target kapasitas produksi 2-EH, NBA,dan IBA di PT. PON adalah
berturutturut 134.000 ton/tahun, 500 ton/tahun dan 15.000 ton/tahun pada tahun
2010. Pada realisasinya, PT. PON berhasil memproduksi sekitar 160.000
ton/tahun 2-EH. Target produksi pada tahun 2011 adalah 145.000 ton/tahun 2-EH,
sedangkan untuk IBA ditargetkan sebanyak 20.000 ton/tahun. Pada tahun 2011,
karena pertimbangan ekonomi, saat ini PT. PON tidak lagi menargetkan produksi
NBA karena sebagai produk samping.
Tujuan utama produk PT. PON adalah untuk pasar luar negeri.
Distribusinya dilakukan melalui jalur darat dan laut. Distribusi jalur darat untuk
pasar lokal dilakukan antara lain dengan menggunakan truk tangki, kontainer,
maupun drum sedangkan untuk distribusi laut dilakukan menggunakan kapal
tangki dengan memanfaatkan Pier Facilities milik Pelindo III. Selain cara-cara
tersebut, ada sejumlah produk yang didistribusikan melalui sistem perpipaan
secara langsung ke konsumen.
Ekspansi produk CO2 Liquid dengan kapasitas 100 ton per hari, memakai
lisensi teknologi dari UNION Engineering. Commisioning plant CO2 liquid
dimulai di awal bulan September 2015. Pada tahun 2015, PON berhasil
membangun dan mengoperasionalkan plant LCO2 (Liquid Carbon Dioxide)
dengan kapasitas produksi sebesar 33.000 Metrik Ton per tahun. Keunggulan dari
plant LCO2 adalah dapat menyerap kembali gas buang CO2 dan mengolahnya
menjadi produk petrokimia yang memiliki nilai tambah bagi PON. Fasilitas
produksi LCO2 menggunakan teknologi proses DOW untuk pemisahan CO2,
UOP untuk Membran PSA, dan UNION Engineering untuk CO2 cair. Di tahun
2016 mendapatkan Sertifikat Resmi FSSC:2000.

Gambar I.2.1 Pabrik PT Petro Oxo Nusantara


I.3 Topografi

Gambar I.3.1 Lokasi PT. Petro Oxo Nusantara


Lokasi pabrik PT. Petro Oxo Nusantara berada di wilayah Kawasan
Industri Gresik (KIG), kawasan Kota Gresik, 40 km dari Kota Surabaya, Jawa
Timur. Lokasi pabrik tepatnya di Jalan Gubernur Suryo 134 Tlogopojok-Gresik,
Jawa Timur dan jalan arteri menuju pelabuhan Gresik dan di belakang PT. Petro
Oxo Nusantara adalah PT. Petrosida.

I.4 Tujuan
Tujuan diadakannya kuliah lapangan yaitu :
1. Menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dalam industri secara
nyata.
2. Mengetahui mekanisme proses industri chemical pada PT. Petro Oxo
Nusantara
3. Mengetahui kegunaan alat-alat produksi pada PT. Petro Oxo Nusantara
4. Mempelajari keterkaitan antara proses pembuatan produk dengan bidang
ilmu teknik kimia

Anda mungkin juga menyukai