Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN


MENGGUNAKAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING
DI PT. INDACO WARNA DUNIA
KARANGANYAR

Oleh
Santa Julia Sihaloho 192105012

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2022

0
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING
DI PT INDACO WARNA DUNIA
KARANGANYAR

Nama : Santa Julia Sihaloho


NPM : 192105012
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Tempat Pelaksanaan : PT. Indaco Warna Dunia
Pelaksanaan : 29 Agustus 2022 – 29 Januari 2023

Yogyakarta, 15 Agustus 2022

Mengetahui
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Ibnu Abdul Rosid, S.T., M.Sc. Grita Supriyanto Dewi, S. T.,M.Sc.


NPP. 2021.13.0172 NPP : 2022.130188

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................
1.1. Latar Belakang...........................................................................................
1.2. Tujuan Merdeka Bejalar Kampus Merdeka (MBKM)..........................
1.3. Mamfaat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).......................
1.3.1. Bagi Perusahaan....................................................................................
1.3.2. Bagi Universitas....................................................................................
1.3.3. Bagi Mahasiswa....................................................................................
1.4. Batasan Masalah........................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
2.1. Kualitas Produk..........................................................................................
2.1.1. Pengertian Kualitas Produk...................................................................
2.1.2. Indikator Kualitas Produk.....................................................................
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi..................................................................
2.2. Metode Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling).........................10
2.2.1. Pengertian Metode Sampling penerimaan (Acceptance Sampling)....10
2.2.2. Keunggulan dan Kekurangan Sampling Penerimaaan........................11
2.2.3. Jenis Perencanaan Sampling...............................................................12
BAB 3 PELAKSANAAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA...13
3.1. Tempat Merdeka Belajar Kampus Merdeka........................................13
3.2. Tahapan Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka................13
3.3. Metode Pengumpulan Data.....................................................................14
3.4. Jadwal Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). .14
3.5. Biodata Peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)..........15
BAB 4. PENUTUP...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Perbedaan MIL STD 105 E Dengan MIL STD 414............................13

Tabel 3. 1. Gantt Chart Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka


15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan
sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan
karier masa depan. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa
dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja serta kemajuan
teknologi yang pesat di era globalisasi ini, kompetensi mahasiswa harus disiapkan
untuk lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan zaman.
Salah satu program MBKM yang ditawarkan oleh Kemdikbud yaitu
Program Magang. Program Magang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa/i dalam dunia kerja
nyata. Magang program MBKM adalah kegiatan akademis yang dapat menjadi
pilihan mahasiswa setara penerapan 20 SKS Mata Kuliah yang dilaksanakan di
luar kampus sebagai media bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman rill
dalam dunia industry. Salah satu tempat yang dapat digunakan untuk pelaksanaan
program MBKM yaitu pada sektor Industri. Indaco Warna Dunia merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak pada sector industri pembuatan cat.PT. Indaco
Warna Dunia beralamatkan di Jl. Raya Solo-Sragen Km. 13,2, Pulosari,
Kebakkramat, Dadagan, Pulosari, Kec. Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah. Perusahaaan tersebut memiliki produk cat jenis NC untuk otomotif
dan perindustrian, serta cat anti korosi untuk industri baja maupun alat berat. PT
Indaco memeliki beberpa divisi diperusahaaan. Divisi tersebut antara lain Bagian
Umum, Keuangan, Kepegawaian, Manufactur, Human Resource, Pembayaran,
Pengiriman, Penjualan, Sales, Promo dan lain-lain. Untuk menghasilkan produk
yang berkualitas maka dari produksi cat di PT. Indaco Warna Dunia terus
menancapkan komitmen sebagai produsen cat dekoratif ramah lingkungan sejak
kali pertama didirikan 13 tahun silam.

1
Pada awalnya PT. Indaco Warna Dunia bergerak pada produksi cat NC
untuk bidang otomotif dan cat sintetic alkyd serta cat anti karat untuk industri
logam. Dalam perkembangan selanjutnya, PT. Indaco mencoba memproduksi cat

dekoratif berbahan dasar air yang sedang digandrungi oleh pasar cat Indonesia
Dengan kata lain, Indaco merupakan cat yang aman untuk kesehatan. Kami
sekarang dan selanjutnya akan terfokus pada usaha untuk mengembangkan cat
dekoratif berbahan dasar air dan pelarut organik. Jangkauan pasar kami meliputi
pengecer dan distributor besar. Ketersediaan jenis produk saat ini meliputi: Cat
dekoratif berbahan dasar air dengan merek Belazo dan Envi Latex Cat sintetik
dengan merek Envi Alkyd Bahan kimia untuk bangunan dengan merek Modacon.
Dalam proses produksi diperlukan hasil berupa produk yang berkualitas
tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Secara
umum dapat dikatakan bahwa kualitas produk dapat diwujutkan apabila seluruh
kegiatan perusahaan dapat berorientasi pada kepuasan pelanggan. Kualitas adalah
karakteristik menyeluruh dari suatu entitas (“entity”: barang, kegiatan, proses,
organisasi, manusia) yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang ditentukan atau dimaksudkan (ISO 8420- 1992). Statistic quality
control (pengendalian kualitas statistik) adalah teknik yang digunakan untuk
mengendalikan dan mengelola proses baik manufaktur maupun jasa melalui
penggunaan. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian
masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendaliakan, menganalisis,
mengelola, dan memperbaiki produk dengan proses menggunakan metode-metode
statistik. Metode sampling penerimaan bukan merupakan alat pengendalian
kualitas, namun alat untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkan tersebut
telah memenuhi spesifikasi.
1.2. Tujuan Merdeka Bejalar Kampus Merdeka (MBKM)
Adapun tujuan dilaksanakannya program MBKM ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman aplikatif sehingga mendorong
sensitivitas kritis cara berpikir dan kemampuan manajerial.
2. Memperoleh kemampuan praktis di lapangan, sehingga mahasiswa
memahami kondisi dunia kerja.

2
3. Memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan
passion dan bakatnya.
4. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman didunia kerja di PT Indaco
Warna Dunia Karanganyar.
5. Mengetahui bidang pekerjaan di PT Indaco Warna Dunia Karanganyar
6. Mendapatkan gambaran nyata tentang proses produksi, organisasi dan
manajemen PT Indaco Warna Dunia Karanganyar.
7. Untuk mengetahui bagaimana proses pengendalian kualitas produk dengan
menggunakan metode acceptance sampling di PT Indaco Warna Dunia
Karanganyar.
1.3. Mamfaat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
1.3.1. Bagi Perusahaan
Adapun mamfaat dilaksanakannya program magang ini bagi perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-mahasiswa yang
melakukan program MBKM.
2. Adanya kerjasama/hubungan baik antara perusahaan dan universitas sehingga
perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademisi dan dunia pendidikan.
3. Membantu memecahkan masalah perusahaan dengan adanya laporan-laporan
MBKM yang diberikan pada perusahaan.
1.3.2. Bagi Universitas
Adapun mamfaat dilaksanakannya program MBKM ini bagi universitas adalah
sebagai berikut:
1. Terjalinnya hubungan baik antara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Dan Teknologi Informasi Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
dengan PT. Indaco Warna Dunia sehingga memungkinkan kerjasama
ketenagakerjaan dan kerjasama lainnya.
2. Universitas dapat menguji kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam
menerapkan teori di bidang praktik.
3. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum di masa depan.

3
1.3.3. Bagi Mahasiswa
Adapun mamfaat dilaksanakannya program MBKM ini bagi mahasiswa adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dalam bangku kuliah
dengan keadaan didunia industri.
2. Memperoleh pengalaman untuk terlibat langsung dengan pekerjaan disebuah
perusahaan sebelum terjun ke dunia industri setelah lulus dari masa
perkuliahan.
3. Mengetahui aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan atau instansi yang bergerak
dibidang industri manufaktur yang memproduksi cat.
4. Mengenali dan mencari jawaban masalah dengan mengaplikasikan
pengetahuan yang diperoleh selama 6 (enam) semester.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kualitas Produk


2.1.1. Pengertian Kualitas Produk
Kualitas (mutu) suatu produk adalah gabungan seluruh karakteristik produk
dan pelayanan baik dari segi rekayasa, manufaktur, pemasaran, sampai perawatan
dan pelayanan purna jualnya (Sulistiyowati & Khamim, 2009). Kualitas
didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang
berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun
yang tersirat. Di dalam permasalahan kualitas produk di UD. Rizky Barokah
dalam sektor kualitas produk yaitu, masih cukup banyak barang yang memiliki
cacat produk tetapi masih dijual kepada konsumen.
2.1.2. Indikator Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan
oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.
Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan
membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan
tampilan, lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi, jika
tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar (Santosa,
2012). Indikator kualitas produk yaitu:
1. Performance (kinerja) berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari
sebuah produk.
2. Durability (daya tahan) yang berarti berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya
tahan produk.
3. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) yaitu sejauh
mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu
dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

5
4. Features (fitur) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk.
5. Reliabilty (reliabilitas) adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika) berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa
dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived Quality (kesan kualitas) sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas
produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari
harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal.
Menurut (Wibisono, 2019) indikator untuk variabel kualitas produk sebagai
berikut:
a. Daya tahan produk menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu
produk sebelum produk itu digantikan atau rusak.
b. Keistimewaan produk persepsi konsumen terhadap keistimewaan atau
keunggulan suatu produk.
c. Keandalan produk merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core
product) yang dibeli.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Estetika produk, yaitu yaitu daya tarik produk terhadap panca indera,
Berdasarkan penjelasan di atas, kualitas suatu produk dapat diukur melalui 10
(sepuluh) indikator tersebut. Setiap produsen dapat menggabungkan beberapa di
antara indikator tersebut dalam suatu inovasi produk sehingga lebih memiliki nilai
keunggulan dibandingkan produk dari competitor lain.
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk
Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah
besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah

6
dialami dalam periode sebelumnya (Ardiwijayanta, 2017). Beberapa factor yang
mempengaruhi kualitas produk yaitu:
1. Pasar (Market)
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh
pada laju yang eksplosif. Pelanggan diarahkan untuk mempercayai bahwa ada
sebuah produk yang dapat memenuhi hampir setiap kebutuhan. Pasar menjadi
lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam
barang yang ditawarkan.
2. Uang (Money)
Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan fluktuasi
ekonomi dunia telah menurunkan batas (margin) laba. Pada waktu yang
bersamaan, kebutuhan akan otomasi dan pemekanisan mendorong pengeluaran
mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang
baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayar melalui naiknya produktivitas,
menimbulkan kerugian yang besar dalam memproduksi disebabkan oleh barang
pabrikan dan pengulangkerjaan yang sangat serius.
3. Manajemen (Management)
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa kelompok
khusus. Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan produknya, harus
membuat persyaratan produk. Bagian perancangan bertanggung jawab merancang
produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian produksi mengembangkan
dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup
dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan. Bagian pengendalian
kualitas merencanakan pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses yang
menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan kualitas
pelayanan, setelah produk sampai pada pelanggan menjadi bagian yang penting
dari paket produk total.
4. Manusia (Man)
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh
bidang baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang
besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini

7
menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua
bidang spesialisasi untuk bersama merencanakan, menciptakan dan
mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang
diinginkan.
5. Motivasi (Motivation)
Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah
tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara
pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas tercapainya
tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang tidak ada
sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang
kesadaran kualitas.
6. Bahan (Material)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik
memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat daripada sebelumnya. Akibatnya
spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih
besar.
7. Mesin dan Mekanis (Machine and Mecanization)
Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume
produksi untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan
pabrik yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang
dimasukkan ke dalam mesin tersebut. Kualitas yang baik menjadi faktor yang
kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan
sepenuhnya.
8. Metode Informasi Modern (Modern Information Method)
Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak
terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara
untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses produksi dan
mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke pelanggan. Metode
pemprosesan data yang baru dan konstan memberikan kemampuan untuk

8
memanajemen informasi yang bermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat
ramalan mendasari keputusan yang membimbing masa depan bisnis.
9. Persyaratan Proses Produksi (Mounting Product Requirement)
Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukan
pengendalian yang lebih ketat pada seluruh proses pembuatan produk.
Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih tinggi bagi produk menekankan
pentingnya keamanan dan keterandalan produk.
2.2. Metode Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling)
2.2.1. Pengertian Metode Sampling penerimaan (Acceptance Sampling)
Sampling penerimaan suatu bidang pokok pengendalian kualitas statistik.
Apabila pemeriksaan bertujuan untuk penerimaan atau penolakan suatu produk,
berdasarkan kesesuaiannya dengan standar, jenis prosedur pemeriksaan yang
digunakan biasanya dinamakan sampling penerimaan. Penerapan yang khas dari
sampling penerimaan adalah sebagai berikut:
Suatu perusahaan menerima kiriman produk dari penjual. Sampel diambil
dari suatu kotak dan suatu karakteristik kualitas unit dalam sampel diperiksa.
Berdasarkan informasi dalam sampel ini, diambil suatu keputusan mengenai
kedudukan kotak. Biasanya keputusan ini adalah menerima atau menolak kotak.
Kotak yang diterima dimasukkan kedalam gudang penyimpanan, sedangkan kotak
yang ditolak akan dikembalikan kepada penjual.
Umumnya kita menggunakan 100% pemeriksaan dalam keadaan dimana
komponen sangat kritis dan meloloskan setiap unit cacat akan mengakibatkan
biaya kegagalan yang tinggi tidak dapat diterima pada tingkat berikutnya, atau
kemampuan proses penjual tidak cukup memenuhi spesifikasi. Sampling
penerimaan mungkin sekali berguna dalam keadaan berikut:
1. Apabila metode pengujian yang digunakan merupakan jenis pengujian rusak
(destructive test).
2. Apabila biaya pemeriksaan 100% sangat tinggi.
3. Apabila pemeriksaan 100% secara teknologi tidak mungkin, atau akan
memerlukan waktu lama sehingga penjadwalan produksi akan sangat dipengaruhi.

9
4. Apabila banyak benda yang harus diperiksa dan tingkat kesalahan
pemeriksaan cukup tinggi sehingga pemeriksaan 100% mungkin akan
menyebabkan persentase unit rusak yang diloloskan akan lebih tinggi dari pada
yang akan terjadi dengan menggunakan perencanaan sampling.
5. Apabila penjual mempunyai sejarah kualitas yang istimewa dan diinginkan
pengurangan pemeriksaan dari 100%, tetapi perbandingan kemampuan proses
penjual cukup rendah sehingga tanpa pemeriksaan merupakan alternatif yang
tidak memuaskan.
6. Apabila terdapat resiko tanggung jawab produk yang cukup serius dan
meskipun proses penjual memuaskan, perlu program pemantauan produk secara
terus-menerus.
2.2.2. Keunggulan dan Kekurangan Sampling Penerimaaan
Apabila dibandingkan dengan pemeriksaan 100%, sampling penerimaan
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sebagai berikut:
a) Biasanya lebih murah karena pemeriksaan lebih sedikit.
b) Lebih sedikit penanganan terhadap produk, jadi kerusakan akan berkurang.
c) Dapat diterapkan untuk menggunakan metode uji rusak terhadap suatu
produk.
d) Penolakan seluruh kotak dibandingkan dengan pengembalian beberapa
produk yang rusak sering memberikan motivasi yang lebih kuat bagi penjual
untuk meningkatkan kualitas.
Selain keunggulan-keunggulan diatas, sampling penerimaan juga memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya:
a) Berisiko menerima kotak yang rusak dan menolak kotak yang baik.
b) Sampling penerimaan memerlukan perencanaan dan dokumentasi tentang
prosedur sampling pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan 100% tidak.
2.2.3. Jenis Perencanaan Sampling
Perencanaan sampling penerimaan terdiri atas dua klasifikasi utama yaitu
klasifikasi dengan sifat (atribut) dan klasifikasi dengan skala numeric (variabel).
Perencanaan sampling terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
a) Perencanaan Sampling Tunggal

10
Prosedurnya adalah dengan cara memilih benda secara acak dari kotak. Jika
terdapat x atau lebih sedikit yang cacat di dalam sampel itu, maka terima kotak
tersebut. Namun jika terdapat lebih dari x benda yang cacat dalam.
b) Perencanaan Sampling Ganda
Setelah sampel awal, dibuat keputusan apakah menerima kotak atau
menolak kotak atau mengambil sampel kedua. Jika sampel kedua diambil,
informasi dari sampel pertama dan kedua digabung untuk mencapai satu
keputusan apakah menerima atau menolak kotak.
c) Perencanaan Sampling Multiple
Merupakan perluasan dari konsep sampling ganda, dimana lebih dari dua
sampling mungkin diperlukan untuk mencapai keputusan mengenai kedudukan
kotak. Biasanya ukuran dalam sampling ini lebih kecil.
Ada beberapa perbedaan antara MIL STD 105 E dengan MIL STD 414 yang
dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2. 1. Perbedaan MIL STD 105 E Dengan MIL STD 414

MIL STD 105 E MIL STD 414


1. Digunakan untuk sampling 1. Digunakan untuk sampling
penerimaan atribut. penerimaan variabel.
2. Terdiri dari 3 tingkat pemeriksaan 2. Terdiri dari 5 tingkat pemeriksaan
umum dimana tingkat 2 dinyatakan umum dan tingkat 4 dinyatakan
sebagai pemeriksaan normal dan 4 sebagai tingkat normal.
tingkat pemeriksaan khusus. 3. Tingkat kualitas yang dapat
3. Tingkat kualitas yang dapat diterima diterima merentang dari 0.04 %
merentang dari 0.10 % sampai 10%. sampai 15 %.

11
BAB 3
PELAKSANAAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

3.1. Tempat Merdeka Belajar Kampus Merdeka


Lokasi pelaksanaan MBKM ini adalah di PT. Indaco Warna Dunia. Alamat:
Jl. Raya Solo-Sragen Km. 13,2, Pulosari, Kebakkramat, Dadagan, Pulosari, Kec.
Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
3.2. Tahapan Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dalam pelaksanaan magang ini kami telah membuat rencana untuk kegiatan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama berada di PT. Indaco Warna
Dunia yakni antara lain sebagai berikut:
a. Pengenalan Kondisi Lingkungan Tempat Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dalam hal ini, peserta diharapkan dapat mengetahui struktur organisasi dari
perusahaan serta pengenalan perusahaan secara umum terkait dengan bagian-
bagian dan departemen yang ada di PT. Indaco Warna Dunia.
b. Penempatan Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Mahasiswa melaksanakan magang pada departemen yang sudah ditentukan.
c. Observasi Lingkungan dan Mengidentifikasi Masalah
Melakukan penilitian pada lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
masalah yang terjadi dilapangan sehingga dapat ditemukan penyelesian yang
terbaik.
d. Proses Pembimbingan dan Penyusunan Laporan Akhir
Membuat laporan hasil MBKM dengan memperoleh bimbingan dari dosen
dan pembimbing lapangan selama 6 bulan setelah selesai. Kemudian
menyerahkan hasil laporan MBKM yang telah dibuat kepada PT. Indaco
Warna Dunia dan Jurusan Teknik Industri Universitas Jenderal Achad Yani
Yogyakarta.

12
Adapun jadwal pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat
dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini;
Tabel 3. 1. Gantt Chart Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Kegiatan Bulan Ke-


1 2 3 4 5 6
Pengenalan kondisi lingkungan peruahaan tempat
program MBKM
Pengenalan setiap divisi
Penempatan pelaksanaan program MBKM
Pemahaman cara kerja sistem dan peralatan
Observasi lingkungan dan mengidentifikasi masalah
Pengumpulan data
Analisis kebutuhan sistem

Penyelesaian masalah
Penyusunan laporan akhir
Proses bimbingan laporan akhir dengan dosen
pembimbing
Seminar hasil

3.3. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dengan cara pengendalian kualitas statistik.
Statistika disini dilakukan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta
penganalisaannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup
beralasan berdasarkan fakta dan analisa yang dilakukan.
3.4 Jadwal Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan berjalan
dalam kurun waktu 6 (enam) bulan, terhitung mulai pada tanggal 29 Agustus 2022
sampai dengan 29 Januari 2023 (bertepatan dengan masa perkuliahan pada
semester 7).

13
3.5 Biodata Peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
Biodata
Nama : Santa Julia Sihaloho
Tempat,Tanggal Lahir : Hutaraja, 18 Juli 2000
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Progo No.1, Kec.Gamping,
Kab.Sleman, Yogyakarta
No.Telepon : 081225530513
Email : santahalohooo@gmail.com
Data Keluarga
Ayah : Albiden Sihaloho
Ibu : Roulina Simanjuntak
No. Telpon/Handphone : 085370113930
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD N 101409 Hutaraja Tahun Lulus 2012
Sekolah Menengah Pertama : SMP N 1 Hutaraja
Tahun Lulus 2015
Sekolah Menengah Atas : SMA Kesuma Indah Tahun Lulus 2018
Pengalaman/Prestasi/Kursus
1. Divisi Badan Pengurus Organisasi HMTI UNJAYA Tahun 2019-2020
2. Bendahara HMTI UNJAYA Tahun 2020-2021
3. Divisi RPK BEM FTTI UJAYA Tahun 2020-2021
4. Divisi Produk di Program Volunteer Innerworld Tahun 2021
5. Divisi Program Stategis Desamind Chapter Yogyakarta Tahun 2022
6. Divisi Data Base di Program Magang Sunday Lab Tahun 2022

Yogyakarta, 11 Agustus 2022


Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembuat pernyataan

(Grita Supriyanto Dewi, S. T.,M.Sc.) (Santa Julia Sihaloho)

14
NPP : 2022.130188 NPM : 192105012
BAB 4
PENUTUP

Demikian proposal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) penulis


buat. Penulis harap pelaksanaan MBKM ini mendapatkan persetujuan dari pihak
PT. Indaco Warna Dunia. Penulis juga berharap setelah melaksanakan MBKM
dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Sehingga terdapat keuntungan
timbal balik antara kedua belah pihak dan terjalin kerjasama yang baik antar
pihak sivitas akademik dengan PT. Indaco Warna Dunia serta masyarakat pada
umumnya.
Atas ketersediaannya, bimbingan serta bantuan, penulis mengucapkan
terima kasih

15
DAFTAR PUSTAKA

Ardiwijayanta, H. (2017). Pengendalian Mutu Dengan Metode


AcceptanceSampling Di Pt. Kencana Gemilang.
Santosa, A. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan
Pada Hasil Produksi “Tjiwi Kimia” di Surabaya Selatan. Media
Mahardhika, 9(3), 41–57.
Sulistiyowati, W., & Khamim, M. (2009). BUKU AJAR TEKNIK
PENGENDALIAN KUALITAS Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Teknik
Pengendalian Kualitas Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra. Teknik Industri, 186.
Wibisono, E. S. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen UD. Rizky Barokah
di Balongbendo. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol.
53, Issue 9).

16

Anda mungkin juga menyukai