Anda di halaman 1dari 7

1. Ir.

Soekarno

sumber: ANRI
Ir. Soekarno atau biasa dikenal dengan nama Bung Karno adalah salah satu pahlawan
nasional yang paling diingat masyarakat Indonesia.

Ir Soekarno adalah salah satu proklamator kemerdekaan dan presiden pertama Republik
Indonesia.

Perjuangan Soekarno hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tidaklah


mudah.

Bahkan Soekarno sempat menjadi tahanan politik di Penjara Banceuy.

Dari balik penjara inilah Soekarno menulis sebuah pidato yang sangat terkenal bertajuk
“Indonesia Menggugat”.

2. Mohammad Hatta
sumber: Perpusnas RI
Nama pahlawan nasional yang sangat akrab di telinga kita selain Soekarno adalah
Mohammad Hatta.

Bersama Soekarno, Bung Hatta juga menjadi proklamator kemerdekaan Republik


Indonesia.
Perjuangan Bung Hatta hingga Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sangat tidak
mudah.

Di tengah perjuangannya, Hatta bahkan sempat diasingkan ke Digul dan Banda Neira.

Setelah Indonesia merdeka, Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden pertama


Indonesia.

Dia juga sempat menjadi Predana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan Republik
Indonesia Serikat.

Pada 1956, Mohammad Hatta mundur dari jabatan Wakil Presiden setelah berselisih
dengan Soekarno.

3. Soetomo

sumber: Kumparan.com
Nah, nama pahlawan nasional satu ini dikenal dari peristiwa bersejarah di Surabaya, yaitu
“Pertempuran 10 November 1945”.

Dari peristiwa tersebut, kini setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari


Pahlawan.
Soetomo atau Bung Tomo adalah seorang jurnalis asal Surabaya yang kemudian dikenal
lewat semboyannya, “Merdeka atau Mati” dalam pertempuran 10 November tersebut.

Dalam pertempuran itu, dia memimpin rakyat Surabaya untuk melawan pasukan
Nederlandsh Indie Civil Administration (NICA).
4. Raden Adjeng Kartini

sumber: Liputan6.com
Nama pahlawan nasional satu ini dikenal bukan karena jasa di medan perang.

Dia dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan kaum perempuan.

Pada masanya, kaum perempuan tidak mendapat hak sama dengan kaum laki-laki karena
memiliki status sosial yang rendah.

Kartini ingin kaum perempuan bangkit, bisa memiliki kebebasan untuk menuntut ilmu
dan belajar.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah sebuah surat yang bertajuk “Habis Gelap
Terbitlah Terang”.

5. Raden Dewi Sartika


sumber: dokumentasi Buku Raden Dewi Sartika Sang Perintis
Satu lagi nama pahlawan nasional yang memperjuangkan hak kaum perempuan, yaitu
Raden Dewi Sartika.

Demi memperjuangkan hak pendidikan kaum perempuan, Dewi Sartika membangun


sekolah khusus perempuan bernama Sakola Isteri pada 1904 di Paseban Kulon Pendopo
Kabupaten Bandung.

Perjuangannya pun terus melebar, hingga pada 1912, sudah ada sembilan sekolah
khusus perempuan yang tersebar di seluruh Jawa Barat.
6. Cut Nyak Dhien

sumber: minews.id
Kata siapa medan perang hanya milik kaum pria?

Nama pahlawan nasional asal Aceh ini adalah bukti bahwa kaum perempuan bisa
memimpin pasukan untuk berperang secara gerilya.

Berawal dari gugurnya sang suami, Gle Tarum pada 1878 di medan perang, mengobarkan
semangat Cut Nyak Dhien untuk bertarung melawan Belanda.
Tidak sendirian, dia bertarung bersama Teuku Umar, seorang pria yang menikahinya
pada 1880.

7. Ki Hajar Dewantara

sumber: detik.com/Wikimedia Commons


Soewardi Sorjaningrat atau Ki Hajar Dewantara adalah nama pahlawan nasional yang
berjasa di bidang pendidikan.

Ki Hajar Dewantara adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di masa
penjajahan Belanda.

Salah satu peninggalannya adalah Sekolah Taman Siswa yang memberikan kesempatan
bagi warga pribumi saat itu untuk memperoleh pendidikan.

Kini, tanggal kelahirannya, yaitu pada 2 September, diperingati sebagai Hari Pendidikan
Nasional.

8. Mohammad Yamin

sumber: Liputan6.com/Wikipedia
Berbicara tentang kontribusi pemuda di masa perjuangan kemerdekaan, tentu tidak bisa
melewatkan nama Mohammad Yamin.

Mohammad Yamin adalah tokoh yang merumuskan Sumpah Pemuda pada Kongres
Pemuda II.

Selain itu, menjelang hari kemerdekaan, Yamin terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUKI).

9. Mohammad Natsir

Mohammad Natsir adalah nama pahlawan nasional dan pemikir Islam yang sempat
menjabat Ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi.

Natsir dikenal sangat aktif dalam pergerakan kemerdekaan sejak bersekolah di Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara dengan Sekolah Menengah Pertama pada
era penjajahan Belanda.

Setelah kemerdekaan, Natsir juga sempat menjabat sebagai perdana menteri pada tahun
1950 sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 1951 karena berselisih paham dengan
Soekarno.

Di luar pemerintahan, Natsir juga dikenal kerap mengritik pemerintah baik di era
Soekarno atau pun Soeharto.
10. Jenderal Soedirman
sumber: Wikipedia
Siapa tidak kenal dengan nama pahlawan nasional ini?

Namanya dikenal karena kegigihannya memimpin pasukan berperang secara gerilya di


Yogyakarta melawan Belanda pada tahun 1948.

Padahal, saat itu, Jenderal Soedirman sedang sakit TBC.


Kondisi paru-paru yang tidak dapat bekerja baik 100 persen, membuatnya mudah
kelelahan dalam perang gerilya yang mengharuskannya keluar masuk hutan.

Akhirnya, di tengah perjalanan, para pasukannya menandu Jenderal Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai