Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI TANAMAN SAWIT

OLEH : 1. Fansza Adhitama

2. Rafil Almuzaki H

3. Rika Wulantari

4. Nazla Febriani

Kelas X 2

PROJEK / P5

SMAN 4 MANDAU

TP 2022/2023
ANATOMI TANAMAN SAWIT
 Ciri-ciri Fisiologi Tanaman Kelapa Sawit

1. Daun

Majemuk, bewarna hijau tua, dengan pelepah bewarna sedikit lebih muda

2. Batang

Diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun, pelepah yang
mengering akan terlepas hingga tanaman menjadi mirip pohon kelapa.

3. Akar

Serabut, mengarah kebawah dan kesamping. Terdapat juga akar napas yang mengarah tumbuh
kesamping atas.

4. Bunga

Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan yang berbeda sehingga jarang
terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk panjang dan lancip, bunga betina
lebih besar dan mekar.

5. Buah

Mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan.
Buah yang bergerombol dalam tandan yang muncul dari setiap pelepah.
 Ciri-ciri Morfologi Tanaman Kelapa Sawit

1. Daun

Susunan daun kelapa sawit berbentuk majemuk dan menyirip sehingga membentuk satu pelepah
sepanjang 7-9 meter. Anak daun pada setiap pelepah daun kelapa sawit adalah sekitar 250-400
helai.

Setiap pohon kelapa sawit yang ditanam, umumnya memiliki pelepah daun sebanyak 40-
50 helai daun. Tetapi apabila pohon kelapa sawit tersebut tumbuh liar, pelepah yang tumbuh bias
mencapai 60 helai.

2. Batang

Tanaman kelapa sawit termasuk kedalam golongan monokotil atau tanaman biji keping satu.
Itulah mengapa batangnya tidak berkambium dan tidak bercabang kecuali pada kondisi tidak
normal.

Batangnya tumbuh lurus dan terbungkus berlapis lapis pelepah daun. Batang bagian
bawah pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan bagian atas. Batang kelapa sawit
pada umumnya tidak terlihat karena selalu terbungkus pelepah daun, bahkan hingga umurnya 3
tahun.

3. Akar

Pada kelapa sawit yang baru saja tumbuh, atau juga dikenal sebagai kecambah, umumnya
memiliki jenis akar tunggang. Akan tetapi, akar ini mati setelah 2 minggu setelah proses pre-
nursery dan selanjutnya akan tumbuh akar serabut.

Jenis akar serabut ini akan memiliki sedikit cabang tebal dan akan membentuk anyaman
yang rapat. Sebagian dari akar serabut tersebut akan terus tumbuh kebawah dan sisanya tumbuh
menyamping. Akar tanaman ini bias tumbuh hingga 8 meter kebawah apabila drainase dan aerasi
dan sekitarnya cukup baik.
Sedangkan akar yang tumbuh menyamping bisa mencapai panjang hingga 16 meter. Selain itu,
genetik, umur tanaman, dan system pemeliharaan juga menjadi factor yang paling menentukan.

 Perkembangbiakan Kelapa Sawit


Perkembangbiakan tanaman sawit adalah dengan cara generatif. Buahnya akan matang pada
kondisi tertentu, embrionya akan menghasilkan tunas (plumula),kemudian bakal akar (radikula).

Kelapa sawit dapat hidup dengan baik di daerah tropis. Tanaman ini dapat tumbuh sempurna
pada ketinggian 0 – 500 meter dari permukaan laut dengan kelembaban 80% – 90%. Sawit
membutuhkan iklim curah hujan stabil pada 2000 – 2500 mm, yaitu daerah yang tidak tergenang
saat hujan dan tidak kering saat musim kemarau. Pola hujan tahunan bisa memengaruhi perilaku
pertumbuhan dan produksi buah tandan buah segar.

 Jenis-jenis Kelapa Sawit Yang Perlu Diketahui


Masyarakat awam mungkin hanya mengenal satu jenis kelapa sawit. Sebenarnya, ada beberapa
jenis kelapa sawit yang perlu diketahui. Pada umumnya, kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri
dari 2 tipe yaitu Elaeis Guineensis dan Elaeis Oleifera. Elaeis Guineensis adalah tipe yang paling
banyak dibudidayakan masyarakat.

Kedua jenis tanaman ini memiliki keunggulannya masing-masing. E. Guineensis


memiliki produksi yang sangat tinggi, sementara E. Oleifera memiliki tinggi tanaman yang
rendah. Itulah sebabnya banyak orang menyilangkan kedua jenis ini untuk mendapatkan tanaman
sawit yang produksinya tinggi dan mudah dipanen. Saat ini, E. Oleifera mulai dibudidayakan
untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.

 Hama Perusak Daun Ordo Lepidoptera

A. Ordo Lepidoptera (kupu-kupu & ngengat). Dari ordo ini yang banyak merusak tanaman
adalah larvanya (ulat). Tipe alat mulut larva menggigit-mengunyah. Akibat serangannya ialah
bagian organ tanaman hilang atau rusak, pertumbuhan tidak normal, bahkan dapat menimbulkan
kematian tanaman atau bagian tanaman.

B. Ordo Hemiptera (kepik). Tipe alat mulut ordo Hemiptera adalah menusuk-mengisap. Bagian
tanaman yang diserang akan mengalami kehilangan cairan sel. Bekas tusukan bisa menimbulkan
nekrosa (kematian jaringan tanaman).

C. Ordo Orthoptera (belalang). Tipe alat mulut ordo Orthoptera adalah menggigit-mengunyah.
Akibat serangan hama ordo ini ialah bagian organ tanaman, terutama daun, mengalami
kerusakan, bolong-bolong sehingga kemampuan fotosintesis berkurang.
D. Ordo Thysanoptera (thrips). Tipe alat mulut ordo Thysanoptera adalah memarut-mengisap
atau menusuk-mengisap. Serangan sering diikuti dengan masuknya udara ke dalam sel-sel yang
telah diisap cairannya, sehingga tampak berwarna putih seperti perak.

E. Ordo Homoptera (aphid). Tipe alat mulut hama ordo Homoptera adalah menusuk-mengisap.
Akibat serangan hama ini tanaman mengalami kehilangan cairan sel sehingga warna daun
menguning. Pada serangan berat, tanaman tampak seperti terbakar.

F. Ordo Diptera (lalat). Stadium hama yang banyak merugikan tanaman adalah larvanya. Larva
ordo Diptera sering disebut belatung atau tempayak. Tipe alat mulut tempayak adalah menggigit-
mengunyah. Umumnya tempayak menyerang tanaman dengan cara menggerek dan masuk ke
bagian dalam tanaman, kemudian memakan bagian dalam tanaman tersebut. Akibat serangannya
bisa menim-bulkan perubahan bentuk, pembusukan, atau pertumbuhan tanaman ter-hambat
(kerdil).

G. Ordo Coleoptera (kumbang). Tipe alat mulut ordo Coleoptera adalah menggigit-mengunyah.
Akibat serangan hama ordo ini ialah bagian organ tanaman hilang atau mengalami kerusakan.

 Ciri-ciri Sawit Berkualitas


Ada 9 ciri-ciri sawit berkualitas, yaitu:

1. Bentuk tuna yang berwarna putih normal;

2. Bentuk anak daunnya melebar dan tidak kusut;

3. Keadaan tempurung bibit kelapa sawit berwarna hitam gelap;

4. Kondisi akar panjangnya tidak lebih dari 2 sampai 3 sentimeter;

5. Kondisi bongkot atau batang dibagian bawah gemuk dan pendek;

6. Warna calon akar kekuning-kuningan mendekati hijau sedangkan warna batang dan daun
bersih keputih-putihan;

7. Ukuran atau panjang calon batang bibit kelapa sawit yang bagus antara 2 sampai 3 meter;

8. Bentuk bibit kelapa sawit bulat atau lonjong seperti buah melinjo;

9. Telah diperiksa oleh Karantina dan dinyatakan sehat


 Cara Mengetahui Kecambah Sawit Yang Palsu

1. Tingkat ketebalan tempurungnya lebih tipis sebab diambil langsung dari kebun.
2. Tekstur permukaan biji akan terasa lebih kasar dan tampak kotor.
3. Prosentasi tingkat kematian kecambah juga lebih tinggi.

 Benih Kelapa Sawit Asli


1. Berasal dari varietas unggul DxP yang telah dilepas secara resmi oleh mentri pertanian.
2. Diproduksi dikebun benih khusus yang sudah di sertifikasi dengan cara menyilangkan
pohon ibu induk Dura ( D ) dengan menyilangkan pohon bapak Pisifera ( P ) yang telah
teruji keunggulannya.
3. Dapat di sertifikasi karena kemurnian genetik terjamin dan perkecambahan benih
dilakukan dengan rapi dan sistematis sehingga asal usul nya dapat ditelusuri ke pohon
induk.

 Mendapatkan Benih Kelapa Sawit Yang Baik Dan Benar

1. Kecambah kelapa sawit dapat dipesan ke sumber benih kelapa sawit resmi (ditetapkan oleh
pemerintah) dengan membawa Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2B-KS)
yang diterbitkan oleh Ditjen Perkebunan/Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Benih dalam polybag dapat dibeli dari penangkar benih resmi (memiliki Tanda Registrasi
Usaha Perbenihan/TRUP) dan disertifikasi oleh UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan
setempat

Anda mungkin juga menyukai