Anda di halaman 1dari 8

Tugas PKN Biografi

Nama : Demica Trismina


Kelas : VIII B
Alamat : Kp. Pagersari RT 01 RW 20, No 20D
SMP NUR KAUTSAR
Raden Dewi Sartika merupakan salah satu tokoh pejuang emansipasi
perempuan. Sama halnya dengan RA Kartini, perempuan yang dilahirkan di
Cicalengka, 4 Desember tahun 1884 ini, bercita-cita memajukan pendidikan
para perempuan.

Dewi Sartika dibesarkan oleh seorang priyayi (kelas bangsawan) Sunda yaitu
Raden Somanagara. Ibunya juga merupakan perempuan Sunda yang
bernama Nyi Raden Ayu Rajapermas. Kedua orangtua Dewi Sartika juga
merupakan pejuang Indonesia yang menentang pemerintah Hindia Belanda.

Akibatnya, mereka mendapat hukuman keras dari pemerintah Hindia Belanda,


diasingkan ke Ternate dan terpisah dari Dewi Sartika. Setelah kedua orang
tua Dewi Sartika meninggal, dia diasuh oleh pamannya yang merupakan
kakak kandung dari Ibundanya, yang bernama Aria. Dia merupakan seorang
patih di Cicalengka. Dari sang Paman, Dewi Sartika mendapatkan ilmu
pengetahuannya terkait adat budaya sunda.

Selain itu, seorang Asisten Residen berkebangsaan Belanda juga


mengajarkan Dewi Sartika tentang budaya dan adat bangsa Barat. Kedua
orang tua Dewi Sartika sebenarnya sudah mengenalkannya tentang
pendidikan sedari kecil, meskipun hal tersebut bertentangan bagi seorang
perempuan. Dewi Sartika juga mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di
Cicalengka.

Minat Dewi Sartika terhadap dunia pendidikan sudah terlihat sejak masih
anak-anak. Dia seringkali bermain guru-guruan dengan anak seusianya.
Karena mahir membaca dan menulis, Dewi Sartika sering berperan sebagai
guru. Dia mengaplikasikan kemampuannya dengan mengajarkan anak-anak
di sekitarnya, khususnya anak perempuan pribumi.

Dewi Sartika juga memiliki kemampuan berbahasa Bahasa Belanda.


Menginjak usia remaja, Dewi Sartika mulai mengajarkan baca dan tulis

2
kepada warga sekitar. Hal inilah yang menjadi cikal bakal Dewi Sartika agar
anak-anak perempuan memperoleh pendidikan yang sama.

Pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika mulai mendirikan sekolah. Hal ini juga
mendapatkan dukungan dari Kakeknya, Raden Agung A Martanegara dan
seorang Inspektur Kantor Pengajaran, Den Hamer. Dewi Sartika berhasil
mendirikan sebuah sekolah untuk kaum perempuan yang bernama Sekolah
Isteri.

Ketika pertama kali dibuka, Sekolah Isteri hanya memiliki 20 murid wanita. Di
sekolah itu, para wanita tidak hanya sekadar belajar membaca, menulis dan
berhitung. Mereka turut belajar menjahit, merenda dan belajar agama.

Dua tahun setelah mendirikan Sekolah Isteri, tepatnya pada 1906, Dewi
Sartika menikah dengan salah seorang guru di Sekolah Karang Pamulang,
yang menjadi Sekolah Latihan Guru. Kesamaan visi dan misi di antara mereka
berdua menambah semangat Dewi Sartika.

Sekolah Isteri hanya memiliki dua ruang kelas. Jumlah wanita yang ingin
bersekolah terus meningkat. Alhasil, ruang kelas ditambah dengan meminjam
sebagian ruang kepatihan Bandung. Namun, masyarakat yang mendaftar
terus bertambah setiap harinya. Karena ruang kepatihan Bandung yang telah
dipinjam sudah tidak cukup lagi, sekolah dipindahkan.

Perpindahan tempat turut mengubah nama sekolah menjadi Sekolah


Keutamaan Isteri. Sejalan dengan kepindahan sekolah, pada tahun 1910,
Sekolah Keutamaan Isteri resmi dibuka di gedung yang lebih luas.

Sekolah keutamaan Isteri yang telah dibuka memiliki beberapa perbedaan dari
sebelumnya. Para wanita tidak hanya diajarkan keterampilan seperti menjahit
saja. Namun, dididik untuk menjadi istri. Gadis-gadis yang nantinya akan
menjadi istri mendapat pelajaran bagaimana menjadi ibu rumah tangga yang
baik, mandiri dan terampil.

Dua tahun setelah perpindahan Sekolah Keutamaan Isteri, perempuan-


perempuan di tanahSunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi
Sartika mulai berani mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan. Hingga
tahun 1912, jumlah sekolah isteri mencapai sembilan sekolah.

Tidak hanya itu, banyaknya sekolah perempuan di Sunda memunculkan


kembali ide untuk mendirikan organisasi. Tahun 1913, berdiri Organisasi
Keutamaan Isteri yang bertujuan untuk menaungi sekolah-sekolah yang telah

3
didirikan di Tasikmalaya. Organisasi ini sengaja dibentuk, guna menyatukan
sistem pembelajaran dari sekolah-sekolah yang telah dibangun Dewi Sartika.

Sekolah Keutamaan Isteri kembali berubah nama menjadi Sekolah


Keutamaan Perempuan. Pada masa itu, seperempat wilayah Jawa Barat telah
berdiri Sekolah Keutamaan Perempuan. Seorang wanita bernama Encik
Rama Saleh, terinspirasi oleh Dewi Sartika. Dia juga mendirikan sekolah di
wilayah Bukittinggi.

Tahun 1929, Sekolah Keutamaan Perempuan berubah nama menjadi Sekolah


Raden Dewi. Bahkan, Pemerintah Hindia Belanda memberikan apresiasi
dengan membangunkan sebuah gedung sekolah baru yang lebih besar dari
sebelumnya.

Dewi Sartika juga ikut banting tulang, untuk membayar pengeluaran


operasional sekolah. Dia tak pernah mengeluh dan merasa terobati saat
melihat kaumnya bisa memperoleh pendidikan.

Dewi Sartika hidup bersama warga dan pejuang di Sunda saat memasuki usia
senja. Pada 1947, Belanda kembali melakukan serangan agresi militer. Dewi
Sartika bersama seluruh rakyat pribumi dan pejuang lainnya ikut melawan
untuk membela tanah air. Seluruh penduduk kemudian mengungsi untuk
mempertahankan Indonesia.

Saat berada di pengungsian, pada 11 September tahun 1947, Dewi Sartika


mengembuskan napas terakhirnya di Tasikmalaya. Karena masih dalam
situasi perang, pemakaman dan upacara dilakukan secara sederhana.
Pemakaman Cigagadon yang ada di Desa Rahayu, Kecamatan Cineam
adalah makam dari Dewi Sartika.

Usai perang agresi militer, sekitar tahun 1950, makam Dewi Sartika
dipindahkan ke kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jl. Karang Anyar –
Bandung. Sesuai SK Presiden RI Nomor 152 Tahun 1966, Dewi Sartika
mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional, tepatnya pada tanggal 1
Desember 1966. Saat itu juga, Sekolah Keutamaan Isteri berusia 35 tahun
dan mendapat gelar Orde van Oranje-Nassau.

4
Biografi pahlawan Indonesia
Nama Keterangan

KH Fakhruddin atau sering dipanggil Muhammad Jazuli, (lahir di


Yogyakarta 1890 - Yogyakarta, 28 Februari 1929[1]) adalah
seorang pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga
K.H Fakhruddin tokoh Muhammadiyah. Ia tidak pernah mendapat pendidikan di
sekolah-sekolah umum. Pelajaran agama mula-mula diterima
ayahnya, H. Hasyim, kemudian dari beberapa ulama terkenal di
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mohamad Ibnu Sayuti atau yang lebih dikenal sebagai Sayuti Melik,
dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pengetik naskah
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dia adalah suami
Sayuti Melik
dari Soerastri Karma Trimurti, seorang wartawati dan aktivis
perempuan pada zaman pergerakan dan zaman setelah
kemerdekaan.
Martha Christina Tiahahu adalah seorang gadis dari desa Abubu,
Nusalaut, Maluku Tengah. Pada usia 17 tahun, ia ikut mengangkat
Martha Christina Tiahahu senjata melawan tentara Belanda. Ayahnya adalah Kapitan Paulus
Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang membantu
Thomas Matulessy dalam Perang Pattimura pada 1817. M.C.
Thomas Matulessy atau Thomas Matulessia, dikenal sebagai
Kapitan Pattimura atau Pattimura, adalah Pahlawan Nasional
Kapitan Pattimura Indonesia yang berasal dari Haria, Saparua, Maluku. Menurut buku
“Kisah Perjuangan Pattimura” yang ditulis oleh M. Sapija, Pattimura
tergolong keturunan bangsawan dari Nusa Ina.
Raden Adjeng Kartini (21 April 1879 – 17 September 1904) atau
sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[a] adalah
seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.[1] Kartini
Raden Ayu Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya,
pada saat itu terutama wanita Jawa.[2]Ia mempunyai tanggal lahir
yang sama seperti dr. Radjiman Wedyodiningrat, yakni sama-sama
lahir pada 21 April 1879.
Hj. Fatmawati adalah istri dari Presiden Indonesia pertama
Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun
Fatmawati 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari presiden
pertama Indonesia yaitu Soekarno dan merupakan ibunda dari
presiden kelima, Megawati Soekarnoputri.
Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang
menjabat pada kurun waktu 1945–1967. Ia adalah seorang tokoh
perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa
Ir. Soekarno
Indonesia dari pengaruh kolonialisme Belanda. Bersama
Mohammad Hatta, ia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Cut Nyak Dhien adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari
Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.
Cut Nyak Dhien
Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara
suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda
Tjoet Nyak Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah
Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi pahlawan
Cut Nyak Meutia
nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor
107/1964 pada tahun 1964.
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah bangsawan Jawa,
aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, guru bangsa, kolumnis,
Ki Hajar Dewantara
politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari
zaman penjajahan Belanda. W

5
Nama Keterangan

Bendara Pangeran Harya Dipanegara adalah salah seorang


pahlawan nasional Republik Indonesia, yang memimpin Perang
Diponegoro
Diponegoro atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga
1830 melawan pemerintah Hindia Belanda
Jenderal Besar TNI Raden Soedirman adalah seorang perwira
tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Sebagai
Soedirman
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah
sosok yang dihormati di Indonesia.
Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. adalah sastrawan, sejarawan,
budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai
pahlawan nasional Indonesi Dia terlibat dalam penyusunan UUD
1945 dan pernah menulis buku Proklamasi dan Konstitusi Republik
Moehammad Yamin
Indonesia (1951). Yamin memiliki kemampuan besar ketika dia
meyakinkan pimpinan sidang dan peserta Kongres Pemuda di
Jakarta tentang rumusan yang kini dikenal sebagai Sumpah
Pemuda
Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo adalah tokoh pejuang
kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional
Ahmad Soebardjo Indonesia. Ia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.
Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang
diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker adalah seorang
pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia. Ia adalah
salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad
Ernest Douwes Dekker ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah
penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta
penggagas nama “Nusantara” sebagai nama untuk Hindia Belanda
yang merdeka.

6
Biografi Rich Brian

Rich Brian atau Brian Chingga merupakan rapper muda Indonesia yang
mendunia. Album perdana pemilik nama lengkap Brian Imanuel yang bertajuk
Amen berhasil puncaki tangga lagu iTunes Hip Hop seluruh dunia.

Brian lahir di Jakarta, 2 September 1999. Laki-laki berdarah Tionghoa ini


mengawali kariernya sejak berusia 11 tahun. Ia rajin mengunggah video
komedi gaya Amerika lewat akun Instagram miliknya. Semua refrensi
didapatkan Brian lewat internet.

Brian mempelajari bahasa Inggris secara otodidak melalui video-video di


Youtube dan lirik lagu dari musisi rap favoritnya seperti Childish Gambino, 2
Chainz, Macklemore, serta Tyler, The Creator.

Karier profesionalnya dalam bidang musik diawali dengan perilisan single


Living the Dream lewat akun Youtube-nya. Namun, popularitasnya meledak
setelah ia meluncurkan single kedua bertajuk Dat Stick.

Salah satu pemicu yang mendompleng ketenarannya di jagat internasional


yaitu video-video reaksi yang menampilkan penyanyi rap Amerika seperti
Ghostface Killah, 21 Savage, Tory Lanez, MadeinTYO, Desiigner. Lagu Dat
Stick menuai banyak pujian. Dat Stick sukses bertengger di peringkat empat
tangga lagu Bubbling Under R&B/Hip-Hop Singles.

Selang 6 bulan, Brian merilis single kedua berjudul Who That Be di iTunes
yang diproduksi oleh Sihk. Selanjutnya, ia menggaet rapper asal Amerika,

7
Ghostface Killah dan Pouya dalam lagu Dat Stick versi remix. Karier Brian
semakin meroket, single Seventeen yang berhasil menembus satu juta kali
putar di Youtube dan Soundcloud.

Brian berkolaborasi dengan Zhu, Skrillex, serta THEY untuk lagu Working for
It yang dirilis pada tahun 2017. Di bulan April, dia mengadakan tur Amerika
perdana selama sebulan. Setelah itu, Brian kembali meluncurkan single
bertajuk Gospel dengan berkolaborasi Bersama XXXTentacion dan Keith Ape.

Lagu Gospel ini adalah lagu pertama yang dirilis di bawah naungan label
88rising. Hingga Oktober 2017, video klip Gospel telah ditonton sebanyak 21
juta kali di Youtube.

Pada tanggal 15 Agustus, Brian merilis single berjudul Glow Like That yang
dapat dinikmati di channel Youtube 88rising. Selanjunya, ia mengadakan tur
nasional bertajuk Come to My Party Tour yang diselenggarakan dari tangal 9
September hingga 21 November 2017.

Brian resmi mengganti nama panggungnya yang semula dikenal sebagai Rich
Cingga menjadi Rich Brian setelah sempat merilis single Chaos, Crisis
(kolaborasi dengan 21 Savage), dan See Me.

Pada 2 Februari 2018, Rich Brian merilis album debutnya bertajuk Amen.
Sebagian besar pengerjaan album ini dilakukan di Los Angeles, Amerika
Serikat. Dalam album itu, terdapat beberapa lagu serius sedangkan sisanya
adalah lagu bertema hal-hal konyol.

Hanya dalam waktu singkat, Rich Brian berhasil menjadi musisi Asia pertama
yang berhasil meraih posisi puncak #1 di iTunes Hip Hop Chart. Luar biasa,
semua pencapaian yang tak terduga dari anak Indonesia. (AC/DN) (Photot:
Instagram/brianimanuel)

Anda mungkin juga menyukai