Pangeran Antasari
ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah
pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turuntemurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara
genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya
sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.
3.
Sisingamangaraja XII
Nama Pahlawan :
Sisingamangaraja_XII
lahir : Tapanuli 1849
Wafat :Simsim,17_Juni_1907
Makam: Pulau_Samosir
Nama aslinya Patuan Besar Ompu Pulo
Batu.Nama Sisingamaraja_XII baru dipakai
pada 1867 setelah ia diangkat menjadi raja
menggantikan ayahnya yang
mangkat.Sabng ayah meninggal akibat
serangan penyakit kolera. Febuari 1878,
Sisingamaraja mulai melakukan perlawanan
4.
Penghargaan
Ki Hajar Dewantara
perjuangan melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 JuIi
1922. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada anak
didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing ngarsa sung tulodo, ing madya
mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah
memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Berkat jasanya yang besar di bidang
pendidikan maka pemerintah menetapkan beliau sebagai Bapak Pendidikan dan tanggal
lahirnya, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar
Doctor Honoris Causa dan UniversitaS Gadjah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar
tersebut, beliau meninggal dunia pada tanggat 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di
Taman Wijaya Brata.Tempat/TgI. Lahir
: Yogyakarta, 2 Mei 1889
Tempat/TgI. Wafat
: Yogyakarta, 26 April 1959
SK Presiden
: Keppres No. 305 Tahun 1959, Tgl. 28 November 1959
Gelar
: Pahlawan Nasional
6.
Silas Papare
7.
Sultan Iskandar Muda berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Saat itu,
daerah kekuasaan Aceh semakin besar dan mendapat reputasi internasional sebagai pusat
perdagangan dan pembelajaran tentang Islam. Beliau tidak hanya mampu menyusun dan
menetapkan qanun (undang-undang dan peraturan) yang adil dan universal, tetapi juga
melaksanakan secara adil.Masa kecil Sultan Iskandar Muda yang juga sering dipanggil Perkasa
Alam dihabiskan di lingkungan istana sehingga mendapatkan pendidikan yang baik. Setelah
beranjak besar, ia banyak belajar dan ulama ulama besar yang berkunjung ke Aceh, termasuk
dari Mekah. Kebesaran Sultan lskandar Muda mendapat pengakuan bukan hanya dari
rakyatnya, tetapi juga dari bangsa asing di seluruh dunia.Dalam bidang ilmu pengetahuan dan
pendidikan, beliau menempatkan ulama dan kaum cerdik pandai pada posisi istimewa
sehinggga Aceh Darussalam menjadi pusat ilmu pengetahuan di Asia Tenggara. Pada masa
kekuasaannya pula, hubungan diplomasi dan perdagangan dengan bangsa asing terjalin baik,
seperti India, Cina, Thailand, Perancis, lnggris, dan Portugis. Bahkan, Aceh menjalin hubungan
baik dengan Turki, termasuk dalam bidang militer.Setelah berhasil menyatukan wilayah Pase
(Sumatera), Sultan Iskandar Muda merancang usaha penyerangan terhadap wilayah Malaka di
Semenanjung Melayu. Wilayah ini pada tahun 1540-1586 masih merupakan wilayah kekuasaan
Aceh. Namun karena sebuah hasutan, akhirnya wilayah ini jatuh ke tangan Portugis. Oleh
karena itu, pada tahun 1616 Sultan Iskandar Muda berupaya merebut kembali wilayah ini.
Namun, dalam beberapa kali serangan, pasukan Aceh gagal mengusir Portugis dari
Malaka.Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 M dan makamnya terletak dalam komplek
Kandang Mas yang pernah dihancurkan Belanda. Makam yang ada sekarang merupakan
duplikat hasil petunjuk Pocut Meurah, isteri Sultan Mahmudsyah.
Tempat/Tgl. Lahir : Banda Aceh, 1593
Tempat/Tgl. Wafat : 27 September 1636
SK Presiden : Keppres No. 077/TK/1993, Tgl. 14 September 1993
Gelar : Pahlawan NasionalSultan Iskandar Muda sangat tegas menegakkan hokum. Bahkan,
saat anaknya sendiri melakukan tindakan kejahatan berat, beliau tak ragu menjatuhkan
hukuman mati. Beliau memiliki satu falsafah yang berbunyi Matee Aneuk Meupat Jeurat, Matee
Hukom Pat Tamita. Artinya, jika anak yang mati jelas letak kuburannya, tetapi jika hukuman
yang mati ke mana lagi harus dicari. Sultan Iskandar Muda
8.
Sultan Hasanuddin
Nama Lengkap : Sultan Hasanuddin
Agama : Islam
Tempat Lahir : Makassar, Sulawesi Selatan
Tanggal Lahir : Minggu, 12 Januari 1631
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Indonesia
Terkenal dengan sebutan 'Ayam Jantan Dari Timur', Sultan Hasanuddin adalah pahlawan
nasional dari Sulawesi, tepatnya dari Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa
ke-16, putra dari I Manuntungi Daeng Mattola yang bergelar Sultan Malikussaid (ayah) dan
ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu.Ilmu berpolitik, diplomasi, ilmu pemerintahan dan ilmu
perang dipelajari Hasanuddin ketika ikut mendampingi ayahnya melakukan perundinganperundingan penting, ditambah dengan bimbingan Karaeng Pattingaloang, mangkubumi
kerajaan Gowa, yang sangat berpengaruh dan cerdas.Pergaulan Hasanuddin yang luas dengan
rakyat jelata, orang asing dan Melayu membuatnya sering dipercaya menjadi utusan ayahnya
untuk mengunjungi daerah dan kerajaan lain.
Pada usia 21 tahun, Sultan Hasanuddin ditugaskan untuk menjabat bagian pertahanan
Kerajaan Gowa. Di sinilah Sultan Hasanuddin mulai bermain strategi mengatur pertahanan
untuk melawan serangan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan di Maluku.Setahun
kemudian ayahnya wafat, dan atas titah beliau, Sultan Hasanuddin yang seharusnya tidak ada
dalam garis tahta dinobatkan menjadi raja karena kepintaran dan keahliannya.Peperangan
dengan Belanda berlangsung alot karena dua kubu memiliki kekuatan armada yang sebanding.
Hingga Belanda menemukan bahwa daerah-daerah di bawah kekuasaan Gowa mudah dihasut
dan dipecah belah.Arung Palakka yang merupakan sahabat sepermainan Sultan Hasanuddin
saat kecil memimpin pemberontakan Raja Bone terhadap Kerajaan Gowa.Tahun 1662, Belanda
kembali mengobarkan perang saudara dan di tahun 1664, Sultan Ternate, Sultan Buton dan
Arung Palakka berhasil disatukan di bawah kendali Belanda.Setelah 16 tahun berperang tidak
hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan
Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669.
9.
Raja Balaputradewa
Di tahun yang sama Sultan Hasanuddin
mundur dari jabatannya sebagai Raja Gowa
dan memilih menjadi pengajar agama Islam
sambil tetap menanamkan rasa
kebangsaan dan persatuan. Sultan
Hasanuddin wafat tanggal 12 Juni 1670,
dan tidak mau bekerja sama dengan
Belanda hingga akhir hayatnya.
Maha Patih Gajah Mada Adanya penempatan prajurit Majapahit di Kerajaan Vasal (bawahan)
yang terdiri dari 40 prajurit elite beragama Islam di Kerajaan Gelgel-Bali, Wanin-Papua, Kayu
Jawa-Australia Barat, dan Marege-Tanah Amhem (Darwin) Australia Utara pada abad ke 14
memperkuat bukti bahwa Gajah Mada adalah seorang Muslim. Silakan anda berkunjung ke
daerah tersebut, terutama ke Bali Utara sebelum anda memberi komentar tanpa dasar.Prajurit
Islam ini berasal dari basis Gajah Mada dalam merekrut prajurit elite yang terdiri dari 3 (tiga)
kriteria: Mada; Gondang (Tenggulun-Lamongan) dan Badander (Jombang) yang diketahui
sebagai basis teman-teman lama beliau. Dari desa-desa ini pemudanya direkrut menjadi
Bhayangkara angkatan II dan seterusnya. Tuban, Leran, Ampel, Sedayu sebagai basis Garda
Pantura. Pahang-Malaya, Bugis-Makasar, dan Pasai sebagai basis tentara Laut Luar Jawa.Hal
ini adalah wajar, karena di Jawa, Islam telah berbaur sejak abad ke 10 yang dibuktikan dengan
penemuan Prasasti nisan Fatimah binti Maimun (wafat 1082 M) di Leran, Gresik yang
bertuliskan huruf Arab Kufi. Dan Prasasti Gondang - Lamongan yang ditulis dengan huruf Arab
(Jawi) dan huruf Jawa Kuno (Kawi). Keduanya merupakan peninggalan zaman Airlangga.
Sedangkan orang Islam sudah masuk ke Jawa sejak zaman Kerajaan Medang abad ke 7. Islam
baru berkembang dengan pesat di Jawa pada abad ke 15, atas peran tak langsung dari politik
Gajah Mada, putra desa Mada-Lamongan, politikus abad ke 14.Sementara dilain pihak, Sufyan
Al Jawi, dalam artikelnya yang berjudul Meluruskan Sejarah Maha Patih Gajah
Madamengatakan bahwa Historyografi (Penulisan Sejarah) suatu bangsa merupakan
kewajiban dari bangsa itu sendiri. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati
sejarahnya. Ilmu sejarah itu dinamis, tidak statis.
Meskipun kedinamisan dalam ilmu sejarah itu lamban, dan bisa berubah apabila ditemukan
bukti-bukti baru yang akurat. Tentu harus dengan kaidah Historyografi, yaitu : ilmiah
berdasarkan fakta bukan spekulasi, jujur tidak ada yang ditutupi dan netral terlepas dari
kepentingan politik/agama tertentu.Untuk menulis sejarah tidak bisa hanya dengan membaca
buku-buku status quo, itu berarti merupakan pengulangan/saduran saja. Juga tidak cukup
dengan kajian tesis sejarah dikampus dan seminar, tapi wajib riset di lapangan, observasi
mencari situs tersembunyi, ekskavasi situs, dan bila perlu melakukan forensik.
Sejak JLA Brandes, NJ Krom, dan JH Kern dari tahun 1902-1920 menulis sejarah bangsa kita,
tentang Majapahit dan Sriwijaya secara sudut pandang Barat (Modern), banyak sejarahwan
menulis puluhan buku tentang Majapahit. Namun tak ada satu pun yang berhasil mengungkap
jatidiri tokoh besar Majapahit, Mahapatih Gajah Mada