Keramik
Di Susun Oleh :
Nama
1. bcsdbc
2. ndjd
3. jndj
4. jeijw
5. kjdo
6. ndioe
Kelas
NIS
Program Studi Keahlian
: XI Kimia 2
:
: Kimia Industri
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah kewirausahaan ini dengan judul
Keramik. Salawat serta salam tercurah kepada baginda alam nabi besar
Muhammad SAW.
Tujuan makalah yang kami buat adalah sebagai salah satu objek penilaian
dari ibu guru yang bersangkutan dan bahan presentasi untuk disampaikan kepada
temanteman sekalian. Sebenarnya kewirausahaan ini pelajaran yang bukan butuh
hapalan melainkan untuk dipahami. Manfaat dari makalah ini yaitu agar pembaca
dapat memahami cara membuat keramik .
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari sempurna.
Seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak tiada sesuatu yang sempurna,
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dari penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr Wb
Penyusun
Agustus 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Keramik merupakan kebutuhan properti utama. Proses pembuatannya sangat lah
sulit. Bahan baku dan bahan cadangan diperlukan untuk efisiensi pembuatan
keramik agar lebih menguntungkan
1.1 Latar belakang
Sejalan perkembangan infrastruktur dan properti yang semakin pesat,
permintaan produk Keramik meningkat secara signifikan. Cadangan bahan
baku dan bahan bakar proses produksi semakin berkurang. Produsen
menciptakan
kreatifitas,
inovasi
keramik
berkualitas
baik
perkembangan
industri
keramik,
proses
yang
lebih
Latar Belakang
1.2
1.3
BAB II ISI
2.1
Pengertian Keramik
2.2
Kesimpulan
BAB II
ISI
Bahan baku pembuatan keramik dan Proses pembuatan keramik sangat
menunjang isi dari makalah. barbagai penunjang yaitu:
2.1 Pengertian Keramik
Keramik merupakan salah satu dari bahan teknik tertua yang sangat
diperlukan keberadaannya dalam suatu pembangunan. Seiring dengan
perjalanan waktu, keramik dilihat dari segi manfaat, macam, bentuk, maupun
teknik. Walaupun demikian, industri keramik masih terus meningkatkan
kualitas untuk menghadapi persaingan di dunia industri.
Pada dasarnya keramik terdiri dari 3 jenis golongan, yang
dikategorikan sebagai keramik adalah : kaca, semen dan lantai
1) Kaca dibuat dengan memanaskan dan membentuknya secara bersamaan.
2) Semen
dibuat
dengan
memanaskan
terlebih
dahulu,
kemudian
dengan
membentuk
terlebih
dahulu,
kemudian
membentuknya.
3) Lantai
dibuat
memanaskannya.
Jadi pada umumnya keramik didefinisikan sebagai semua bahan
galian yang dibentuk hingga menjadi suatu produk melalui suatu proses
pembakaran diatas suhu 1000oC. Produk keramik ini dibuat dari campuran
bahan galian anorganik non-logam yang dalam prosesnya mengalami panas
tinggi, mempunyai struktur kristalin, non-kristalin atau campuran dari
keduanya. Bahan baku keramik ini berasal dari tanah batuan, karena didalam
tanah banyak mengandung silikat (SiO 2). Senyawa silikat ini paling besar
pengaruhnya dalam menentukan kualitas keramik. Oleh karena itu, dilakukan
berbagai macam analisa dan pengujian terhadap bahan bakunya.
b.
2.2.2
Mineral Lempung
Mineral lempung adalah senyawa-senyawa alumina silikat hidrat
mempunyai butir sangat halus dan merupakan mineral yang dominan
didalam lempung. Mineral lempung terbagi menjadi beberapa kelompok
yaitu :
Kelompok Kaolin :
Kaolinte Al2O3.2SiO2.2H2O
Dickite Al2O3.2SiO2.2H2O
Nacrite Al2O3.2SiO2.2H2O
(Al2O3.2SiO2.2H2O)
Anauxite Al2O3.3SiO2.2H2O
Allophane Al2O3.nSiO2.nH2O
Kelompok Montmorillonit :
o Montromorillonit (Mg,Ca,Al2O3).5SiO2.nH2O
o Beidellite Al2O3.3SiO2.nH2O
o Nontronite (Al,Fe)O3,3SiO2.nH2O
o Saponite 2MgO.3SiO2.nH2O
Metabentonite K2O.MgO.Al2O3
b)
silika
Muskovit (K2O.3Al2O3.6SiO2.2H2O)
Biotit K (Mg,Fe)3.AlSi3O10(OH)2
Hidromica (illit,serisit)
o Olivin (Mg Fe Ca)2 SiO4
o Pyroxene (Mg Fe Ca) SiO3
o Amphibole (hornblende)
vermikulit,
hidromica,
stalpugit,
epidot
4CaO
Silika
bentuk
kombinasi
alumina
membentuk
mineralmineral
lempung.
o Dalam bentuk kombinasi alumina, alkali seperti feldspar dan mica.
o Dalam bentuk kombinasi dengan alkali membentuk garam, seperti
wollastonit.
Pengaruh silika bebas dalam lempung : mengurangi keplastisan,
mengurangi susut kering dan susut baker, mengurangi kekuatan tekan serta
tarik, kecuali bila butir sangat halus. Dan mengurangi sifat ketahanan api,
walaupun tidak selalu.
Alumina
o Dalam bentuk bebas : gibbsite dan diaspore.
o Dalam bentuk senyawa dengan oksida lainnya : feldspar, mica,
hornblende.
Pengaruh alumina bebas dalam lempung antara lain adalah : mengurangi
keplastisan, mengurangi susut kering dan susut bakar dan meningkatkan
sifat tahan api lempung.
Senyawa Kalsium
Pengaruh senyawa kalsium pada lempung antara lain:
o Bertindak sebagai bahan pelebur.
o Bahan gelas yang terbentuk, bersifat mobil, encer dan sangat korosif.
o Pada temperatur rendah (dibawah temperature reaksi) akan menurunkan
susut dan mempermudah pengeringan.
o Memucatkan warna merah yang diakibatkan oleh senyawa besi, setelah
lempung dibakar.
o Dapat menyebabkan lime blowing pada badan batu bila terdapat dalam
ukuran butir yang kasar.
o Senyawa kalsium sulfat dapat menyebabkan benjolan-benjolan pada badan
keramik.
Senyawa Karbon
Pengaruh bahan-bahan karbon pada lempung adalah:
o Memberikan warna gelap sampai hitam dalam keadaan mentah.
o Menghasilkan suasana reduksi dalam dapur waktu pembakaran.
o Akan mempengaruhi warna serta sifat-sifat vitrifikasi dalam pembakaran.
Air
Air dapat dipandang sebagai mineral dan di dalam lempung mungkin
terdapat dalam bentuk:
o Air higroskopis, jumlahnya tergantung pada luas permukaan lempung.
o Air terabsorbsi, yang berkaitan dengan exchangeable cation pada
lempung.
o Broken bond water , yang mana berkaitan dengan valensi yang tidak jenuh
pada ujung-ujung kristal.
o Air terikat atau kristal yang merupakan bagian-bagian penting dalam
struktur lempung.
b.
keramik:
oFeldspar potas (K2OAl2O3SOi2)
oFeldspar soda (NaOAl2O3Si2)
oFeldspar gamping (CaOAl2O3SiO2)
Clay / Tanah Liat
Clay adalah hidrat alumina silikat, baik yang murni maupun yang
tidak murni. Senyawa ini berasal dari pelapukan feldspar.
K2OAl2O36SiO2 + CO2 + H2OH2K2CO3 + Al2O32SiO22H2O +
4SiO2
Mineral yang mengandung
(Al2O32SiO2H2O),
(Al2O33SiO2H2O),
beidelit
monomorilonit
Wollastonik
Wollastonik berfungsi sebagai stabilizer, daya tahan kimianya baik,
kekuatan mekanik dan ketahanan body. Senyawa penyusun
wollastonik yaitu :SiO2(51.5-55%),CaO(42.4-46%).
Kalkspat
Senyawa penyusun kalkspat yaitu : CaO (53%), dan hp (hilang
pijar)
(43%).
2.2.3
atau panjang
dan
ball
clay,
kandungan
utamanya
adalah
kaolinit
Montmorillonite (MgOAl2O3.xH2O)
Phyropilite (Al2O34SiO2H2O)
d. Bahan baku untuk pembuatan glazur / bahan pelebur (flux)
Bahan ini terdiri dari feldspar yaitu bahan alumina silikat yang
mengandung alkali tanah, secara mineralogis feldspar dapat digolongkan
menjadi:
Ortoklas (K2OAl2O36SiO2)
Alubit (Na2Al2O36SiO2)
Anorit (CaOAl2O36Si2)
Bahan ini berfungsi untuk menurunkan titik lebur atau sebagai pelebur.
Dalam perumusan empirisnya antara oksida basa (alkali / alkali tanah ),
alumina dan silika cenderung mengikuti perbandingan 1:1:6 untuk oksidasi
alkali dan 1:1:2 untuk oksida alkali tanah, karena adanya oksida - oksida
basa tersebut dalam keadaan cair ketika dalam proses pembakaran ia
mampu melarutkan sebagai kuarsa dan bahan lain sehinggga terbentuk
massa gelas yang akan berperan sebagai matrix yang akan mengisi ruang
antara butiran-butiran kristal sehingga bahan keramik akan semakin padat.
Bahan pelebur antara lain :
o Dolomite (CaCO3MgCO3)
o Nephelin (NaOK2O)4Al2O39Si
e. Bahan-bahan aditif / bahan pembantu
Air (H2O)
Air digunakan untuk membentuk suspensi media pencuci dari bahan
mentah yang diolahdiproses. Air memberi pengaruh keplastisan lempung
bila pH air di luar batas pH 6,0 8,5 karena pada pH inilah keplastisan
lempung paling tinggi.
Defloculant
Penyiapan massa tuang keramik banyak menggunakan bahan kimia dari
garam asam lemah seperti natrium, litium, yang memberi pengaruh alkalis.
Pemakaian defloculant ini sedikit saja untuk mendapatkan konsentrasi
tertentu dari (massa tuang ).
Contoh :
o Waterglass (Na2O33SiO2)
o Soda kaustik (NaOH)
o Soda abu (Na2CO3)
o Litium karbonat (Li2CO3)
Floculant ( pengumpal )
Untuk merekatkan massa tuang yang diinginkan dengan maksud tertentu
dapat ditambahkan zat pengumpal yaitu MgSO4.7H2O dan CaCl2. Zat ini
berguna untuk mencegah segergasi pemisah partikel zat.
Bahan Perekat Organik
Bila bahan lempung plastis yang digunakan dalam body
atau glazur
Status Ok
Timbangan
Komposisi/
Formula
Perhitungan
Glazing Line
Milling
Penyimpanan
Residu
Densitas
Viscosity
Viscositas
Warna
Warna
Densitas
Service Tank
Selalu control
Produksi
Rheologi sesuai standar
2.3.4 Pengglazuran
Green tile yang sudah dipanaskan di dalam vertical dryer pada suhu /
temperatur tertentu, kemudian ditransfer ke arena glazing line, siap untuk
glazur dan diaplikasi dengan motif .
Didalam proses pengglazuran yang diperhatikan:
a. Density glazur
b. Viscosity glazur
c. Berat basah glazur
d. Tekstur dan warna glazur
e. Temperature green tile
f. Screen printing tidak cacat
g. Hasil produksi screen
Setelah proses pengglazuran dan pewarnaan green tile dengan motif
selesai, selanjutnya disusun dalam roller car dengan menggunakan mesin
roller matic untuk dibakar/ proses selanjutnya.
2.3.5 Pembakaran
Tegel (green tile) yang berada didalam roller car sebelum dibakar
didalam kiln, biasanya dipanaskan/ dikeringkan dulu dengan kadar air
mencapai <1.4% melalui alat pengering yang disebut maintenance dryer,
kemudian dilanjutkan ke proses pembakaran didalam roller kiln pada suhu
1350C. Karena pembakaran adalah proses terakhir didalam pembuatan suatu
produk keramik, maka ada banyak tahapan yang harus dilakukan agar hasil
produksinya sesuai dengan apa yang dikehendaki.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Keramik merupakan salah satu dari bahan teknik tertua yang sangat
diperlukan keberadaannya dalam suatu pembangunan. Seiring dengan
perjalanan waktu, keramik dilihat dari segi manfaat, macam, bentuk, maupun
teknik. Walaupun demikian, industri keramik masih terus meningkatkan
kualitas untuk menghadapi persaingan di dunia industri.
Bahan baku keramik dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
berdasarkan asal bahan baku keramik, berdasarkan sifat keplastisan bahan
baku keramik dan bahan baku menurut fungsinya.
Pembuatan keramk dimulai dari pembentukan body sampai dengan
pembakaran.