Anda di halaman 1dari 64

RANGKUMAN MATERI

KELAS XI SMK
Tahun Ajaran 2011 / 2012
MATERI 9

PROGRAM LINEAR

Program Linear adalah suatu cara untuk memecahkan kasalah tertentu dengan
menggunakan model matematika yang terdiri atas pertidakasamaan linear dengan
banyak penyelesaian.

 Membuat Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidakasamaan Linear


Bentuk umum pertidaksamaan linear dengan 2 peubah, dituliskan sbb :
ax+by ≤ c atau ax+by ≥ c, dengan a, b, c ∈ R
Jika diketahui pertidaksamaan, langkah-langkahnya :
1. Gambar grafik ax+by=c
2. Menentukan daerah HP (Himpunan Penyelesaian)
Contoh soal :
Tunjukan pada diagram cartesius himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x≥0;
y≥0; x+y≤4; dan 3x+8y≤24 dengan x, y ∈ R !
Jawab :
x+y≤4 3x+8y≤24
x+y=4 3x+8y=24
Dimisalkan x=0 dan y=0 Dimisalkan x=0 dan y=0
x=0  y=4 (0,4) x=0  y=3
y=0  x=4 (4,0) y=0  x=8
ambil titik uji yg mudah & terdekat ambil titik uji
dengan garis singgung (0,0)  3x+8y ≤24
(0,0)  x+y ≤4 3x+8y-24 ≤0
x+y-4 ≤0 -24 ≤0
-4 ≤0 (benar) (benar)
Jadi HP terletak di arah titik (0,0) Jadi HP terletak di arah titik (0,0)
Gambar diagram cartesius
y
4
3

HP
x
4 8
Jika diketahui daerah HP, tentukan persamaan garisnya terlebih dahulu.
Cara menentukan persamaan garis :
1. Persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan titik Q(x2,y2)
=
2. Persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan gradien m
y-y1 = m(x-x1)
3. Persamaan garis melalui titik P(a,0) dan titik Q(0,b)
bx+ay = a∙b
Contoh soal :

Rangkuman Kelas XII 85


Tentukan pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir pada digram cartesius
berikut :

(0,5) 5
(0,4) 4

HP
(-2,0) (3,0) (7,0) x
-2 3 7

-4 (0,-4)

-6 (0,-6)
Ambil titik (0,y) dan (x,0) pada masing-masing garis.
(0,5),(7,0) -1 ≥ -12
5x+7y = 35  bx+ay = a∙b -4x+3y ≥ -12
Ambil titik uji yg terdapat didalam arsiran
(1,1)  5(1)+7(1) ...35 (0,-6),(-2,0)
12 ≤ 35 -6x-2y = 12
5x+7y ≤ 35 (1,1)  -6(1)-2(1) ... 12
-8 ≥ 12
(0,-4),(3,0) -6x-2y ≥ 12
-4x+3y = -12 (0,4)
(1,1)  -4(1)+3(1) ...-12 Y=4 konstan

Jadi, pertidaksamaan linearnya adalah 5x+7y ≤ 35 ; -4x+3y ≥ -12 ; -6x-2y ≥ 12 ;


dan Y=4

 Menentukan Nilai Optimum Dari Sistem Pertidaksamaan Linear (Masalah


Program Linear)

Langkah-langkahnya :

1. Ubah soal ke model matematika (rumusan matematika dari penafsiran


masalah proglin, biasanya dalam bentuk pertidaksamaan linear)
2. Menentukan fungsi objektif maksimum/minimum
3. Menentukan titik pojok f(x,y), lalu gambar diagram carteciusnya
4. Menguji titik pojok untuk menentukan nilai max/min pada fungsi
objektif
Contoh soal :
Suatu pesawat udara memiliki tempat duduk tidak lebih dari 72 penumpang.
Penumpang kelas 1 boleh membawa bagasi 40 kg, sedang kelas ekonomi 20 kg.
Karena pesawat hanya mampu memuat bagasi tidak lebih dari 1800 kg. Jika
banyaknya penumpang kelas utama x dan ekonomi y orang, tentukanlah :
a. Model matemtika dari permasalahan tsb :
Jawab :
x≥0 ...(1) x+y ≤ 72 ...(3)
y≥0 ...(2) x+y = 72

Rangkuman Kelas XII 86


x=0  y=72 (0,72)
y=0  x=72 (72,0) x+y = 72
2x + y = 90 –
40x+20y ≤ 1800 ...(4) -x = -18
40x+20y = 1800 x = 18
2x+y = 90 x+y = 72
x=0  y=90 (0,90) 18 + y = 72
y=0  x=45 (45,0) y = 54 (18,54)
y

90

72

HP

9
x
0 45 72 90
9
b. Banyak penumpang kelas utama dan ekonomi agar diperoleh keuntungan
maksimum, bila harga tiket kelas utama Rp 750.000,00 dan kelas ekonomi Rp
500.000,00 :
Jawab :
Uji titik pojok f(x,y) = 750.000x+500.000y
f(0,72)  750.000(0) + 500.000(72) = 36.000.000
f(18,54)  750.000(18) + 500.000(54) = 40.500.000
f(45,0)  750.000(45) + 500.000(0) = 33.750.000
jadi, keuntungannya akan maksimum pada titik (18,54), maka penumpang kelas
utam 18 orang dan ekonomi 45 orang

 Menerapkan Garis Selidik

Langkah-langkah :

1. Tetapkan persamaan garis selidik ax+by = k , dengan k ∈ R


2. Buatlah garis // ax+by=k yang disebut garis selidik
3. Jika ax+by=k1 paling jauh dari titik pangkal, maka bentuk obyektif maksimum
4. Jika ax+by=k2 paling dekat dari titik pangkal, maka bentuk obyektif minimum
Contoh soal :
Gambarkan himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut :
x+y≤6 ; 2x+y≥3 ; x≥1 ; x≤4 ; y≥0 ; x,y ∈ R gambar garis-garis yang sejajar
dengan garis 4x+y=0 , kemudian tentukan nilai minimum dan maksimum dari
4x+y !

Rangkuman Kelas XII 87


x+y ≤6
x+y = 6 ...(1) x≤4
x=0  y=6 (0,6) x=4 ...(3)
y=0  x=6 (6,0) x+y =6
4+y =6
2x+y ≥3 Y = 2 (4,2)
2x+y = 3 ...(2)
x=0  y=3 (0,3) 1≤x≤4
y=1  x=1 (1,1) y≥0

f(x,y) = 4x+y
(1,1)  4x+y = 4(1)+(1) = 5
4x+y = 8
x=0  y=8 (0,8)
y=0  x=2 (2,0)

(4,2)  4x+y = 4(4)+(2) = 18


Jadi, nilai maksimalnya adalah 18 pada titik (4,2)
nilai minimalnya adalah 5 pada titik (1,1)

3
HP

x
1 2 4 6
4x+y=18
4x+y=8
4x+y=5
MATERI 10

FUNGSI

 Produk Kartesius
Pasangan bilangan (x,y) dengan x=urutan dan pertama y=urutan kedua
disebut pasangan terurut.
Jika A dan B merupakan 2 himpunan yg tidak kosong, maka produk kartesius
himpunan A dan B adalah himpunan semua pasangan terurut (x,y) dengan x∈A
dan y∈B, dengan notasi :
AxB = {(x,y)|x∈A dan y∈B}
Contoh soal :
Misal A={1,2,3} dan B={a,b}, tentukan AxB, BxB dan banyaknya himpunan
masing-masing !
Jawab :
AxB = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
n(AxB) = 3x2 = 6
BxB = {(a,a),(a,b),(b,a),(b,b)}
n(BxB) = 2x2 = 4

n(AxB) = n(A) ∙ n(B)


n(AxB) = banyak anggota himpunan (AxB)
n(A) = banyaknya anggota himpuan A
n(B) = banyaknya anggota himpuan B

 Relasi
Misalkan AxB adalah produk kartesius himpunan A dan B, maka relasi atau
hubungan R dari A ke B adalah sembarang himpunan bagian dari produk
kartesius AxB, dengan notasi :
R = {(x,y)|x∈A dan y∈B}
Contoh soal :
Relasi dari himpunan A={1,2,3,4} ke himpunan B {0,1,2,3,4} yang ditentukan
oleh F={(1,0),(2,1),(3,2),(4,3)} dapat ditulis sebagai berikut :
F={(x,y)|y=x-1, x∈A dan y∈B}

Relasi juga dapat ditulis ke bentuk :


1. Diagram Panah 2. Grafik Kartesius
Contoh soal : Contoh soal :
Tulis ke dalam bentuk digram Tuliskan ke dalam bentuk
panah relasi grafik kartesius relasi P={(4,-
F={(1,0),(2,1),(3,2),(4,3)} 2),(4,2),(1,-1),(1,1),(0,0)} !

0 2
1 1 1
2 2 0
3 3 1 2 3 4
-1
4 4
-2

Rangkuman Kelas XII 89


 Fungsi (Pemetaan)
Relasi dari himpunan x ke himpunan y disebut fungsi / pemetaan jika dan
hanya jika tiap anggota himpunan x berpasangan tepat di anggota himpunan y,
dengan notasi
f: x  y atau f(x) = y
ket : B
f(x) = rumus / aturan untuk fungsi A F(x=y)
x = variabel bebas x
y = varibel tak bebas
perhatikan diagram panah :
- Daerah asal (domain) fungsi = himpunan A dilambangkan Df
- Daerah kawan (kodomain) fungsi = himpunan B dilambangkan Kf
- Daerah hasil (range) fungsi = himpunan semua peta A di B dilambangkan
Rf
Contoh soal :
1. Tentukan domain alami untuk fungsi ;
 f(x) =  f(x) = log(2-10x)
jawab : jawab :
syarat domain alami x≠0 2 – 10x> 0
2
x – 4x+3 ≠0 x≠3 V x≠1 10x <2
(x-3)(x-1) ≠0 X <
Jadi, Df = {x|x∈R dan x≠1 V Jadi, Df = { x|x∈R dan x< }
x≠3}
 f(x) = √
4x – 2 ≥ 0
4x ≥2
X ≥ jadi, Df = { x|x∈R dan x≥ }
2. Tentukan domain, kodomain, dan range dari grafik berikut :
 Df = {x|-2≤x≤4, x∈R}
4 Rf = {y|-2≤y≤3, y∈R}
3 Kf = { y|-2≤y≤4, y∈R }
2
1
0
-2 -1 1 2 3 4
-1
-2

 Beberapa Fungsi Khusus


1. Fungsi Konstan 2. Fungsi Identitas
Setiap anggota dalam himpunan Fungsi yang memetakan setiap
A hanya berkaitan dengan 1 buah anggota ke dirinya sendiri.
anggota himpunan B. f : x  x , x∈R
f : x  c, c = konstan dan x∈R
4 3
2
1
0
1 2 3
-3 -2 -1 0 1

Rangkuman Kelas XII 90


3. Fungsi Genap f(p) = -|3 – 2p|+5 = 10
f(-x) = +f(x) -3+2p+5 = 10
Contoh soal : 2p =8
f(x) = x2 – 4 P =4
f(-x) = +(-x)2 – 4= x – 4 Jadi, p=4 hasil selalu yg positif
-f(x) = - (x2 – 4) = - x2 + 4
7. Fungsi Surjektif
4. Fungsi Ganjil f : A  B, disebut fungsi surjektif
f(-x) = -f(x) (onto/kepada) jika dan hanya jika
daerah hasil f sama dengan
Contoh soal :
himpunan B.
f(x) = 2x
A B
f(-x) = +(-2x) = -2x
-f(x) = -2x 1 p himpunan B
2 q terpakai
5. Fungsi Tangga 3 r selurunya
Fungsi nilai bulat terbesar. 4

f : x  [x]
Contoh soal : f : A  B, disebut fungsi into (ke
Gambarlah grafik dari dalam) jika dan hanya jika hasil f
pertidaksamaan berikut : merupakan himpunan bagian dari
-2 ≤ x < -1  [x] = -2 B.
A B
-1 ≤ x < 0  [x] = -1
0 ≤x < 1  [x] = 0 1 p himpunan B tidak
1 ≤x < 2  [x] = 1 2 q
terpakai
2 ≤x < 3  [x] = 2, dst. 3 r
seluruhnya
4

2
1 Contoh soal :
0 Ditentukan A={1,2,3,4,5} dan
-2 -1 1 2 3
-1 B={a,b,c,d}. Tentukan relasi
-2 berikut termasuk fungsi onto atau
into !
6. Fungsi Modulus (Harga Jawab :
Mutlak) - {(1,a),(2,a),(3,b),(4,c),(5,d)}
Fungsi yang memasangkan setiap  fungsi onto, karena kodomain
bilangan real dari daaerah asal ke terpakai seluruhnya
unsur harga mutlaknya. - {(1,a),(2,a),(3,a),(4,b),(5,c)}
≥  fungsi into, karena tidak
{
seluruh kodomain terpakai
f : x  |x|
8. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-
Contoh soal :
satu)
Jika diketahui f(x)=|3-2x|+5=10,
B Setiap domain
x∈R. Tentukanlah nilai p agar A
yg berbeda
f(p)=10!
1 p memiliki hasil
Jawab : 2 q yg berbeda
f(p) = |3 – 2p|+5 = 10 3 r
pula.
-2p =2 4 s
p = -1 t
f : A  B , jika dan hanya jika x1, 9. Fungsi Bijektif
x2 ∈A dan x1≠x2 berlaku Gabungan fungsi surjektif dan
f(x1)≠f(x2) injektif atau korespondensi satu-
satu. Jadi, seluruh kodomain terpakai
dan masing-masing domain dipasangkan
tepat satu anggota pada kodomain.

A B

1 p
2 q
3 r
4 s

 Fungsi Linear
persamaan garis lurus
Bentuk umum :
y
l f:x  ax+b
f(x)  ax+b
y  ax+b

f:x  mx+c
α f(x)  mx+c
0 x y  mx+c

1. Persamaan garis lurus melalui 2 titik


PGL melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2)

Contoh soal :
Buatlah persamaan garis lurus melalui titik P(2,2) dan Q(6,8)!
Jawab :
=

=
=
4y – 8 = 6x – 12
6x – 4y – 4 =0
3x – 2y – 2 = 0
PGL melalui titik potong sumbu x(a,0) dan sumbu y(0,b)
bx+ay=a∙b
Contoh soal :
Buatlah persamaan garis lurus melalui titik x(-5,0) dan y(0,2) !
Jawab :
bx+ay = a∙b a b
2x+(-5)y = -5 ∙ 2
2x-5y = -10
2x – 5y+10 = 0

Rangkuman Kelas XII 92


2. Persamaan garis lurus melalui sebuah titik dan gradien m
gradien jika diketahui 2 titik gradien pada garis // (sejajar)
m= m1 = m 2
gradien pada garis ┴ (tegak lurus)
gradien pada bentuk persamaan
ax+by+c=0 m2 = -
m=-
PGL melalui titik (a,b) dan gradien m
y – b = m(x – a)
Contoh soal :
- Tentukan persamaan garis lurus melalui P(4,-3) // 2x – 3y=6 !
2x – 3y=6  a=2 dan b=-3
m=- =- =
persamaan garis lurus
y–b = m(x – a)  (4,-3)
y – (-3) = (x – 4)
y+3 = x-
3y+9 = 2x – 8
2x – 3y – 17 = 0
- Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik potong antara garis
2x+y=4 dan garis x – 3y=9 yang tegak lurus x – 2y=4 !
Jawab :
misal k = 2x+y=4
l = x – 3y=9
m= x – 2y=4
menentukan titik potong k dan l
2x+y =4 x1 2x+y =4
x – 3y =9 x2 2x-6y =18 –
7y = -14
y = -2
substitusi nilai y
2x+y =4
2x – 2 =4
2x =6
x =3
= (3,-2)
titik potongnya  (a,b)
gradien dari m= x – 2y=4
m1 = - =- =

m2 = - =- = -2

persamaan garis lurus


y–b = m(x – a)  (3,-2)
y – (-2) =-2 (x – 3)
y+2 = -2x+6
2x+y-4 =0
PGL melalui (0,0) dan gradien m
y = mx

Rangkuman Kelas XII 93


PGL melalui (0,c) dan gradien m
y = mx+c
cat :
 Jika m=0 maka grafik sejajar  Jika m<0 maka grafik condong
sumbu x ke kiri
y y

x x
 Jika m>0 maka grafik condong  Jika m=∞ maka grafik sejajar
ke kanan sumbu y

y y

x x

3. Invers Fungsi Linear


A B Invers fungsi merupakan relasi dari himpunan
x=f(y) f y=f(x) B ke A yg diperoleh dengan menukarkan tiap
pasangan terurut (a,b)∈f menjadi (b,a)
dengan notasi f-1 :
f-1 : B  A diperoleh f-1(y) = x
f-1
Contoh soal :

Carilah rumus fungsi invers f jika diketahui f(x) = !


Jawab :
misal f(x) =y
f(x) =y

=y
3x+5 = 2xy – 4y
4y +5 = x(2y – 3)

x = jadi, f-1 adalah

 Fungsi Kuadrat
y f:x  ax2+bx+c
y=f(x) f(x) = ax2+bx+c
y = ax2+bx+c

Diskriminan (D) = b2 – 4ac


x
O x2 x1
sumbu simetri
Langkah-langkah membuat fungsi kuadrat :
1. Titik potong dengan sumbu x  y=0
2. Titik potong dengan sumbu y  x=0
3. Sumbu simetri : x = -
4. Nilai ekstrim : y = - atau y = f ( )

Rangkuman Kelas XII 94


5. Titik puncak atau balik P(x,y)  P(- ,- )  P(- ,f( ))
6. Titik lain jika diperlukan.

Contoh soal :

Tentukan titik pembuat nol dan titik puncak dari fungsi f(x) = 2x2 – 6x+4, x∈R
dengan domain {x|-3≤x≤3, x∈R} !

Jawab :

Dari bentuk ax2+bx+c  a=2, b=-6, dan c=4


menentukan pembuat nol dengan f(x) = y = 0
2x2 – 6x+4 =0 2x-4 = 0 V x-1 = 0
(2x-4)(x-1) =0 2x =4Vx =1
x =2 jadi, titik pembuat nol (2,0) dan (1,0)

sumbu simetri : x = - - = =1

nilai ekstrim y=f(x) dengan x=


y = 2x2 – 6x+4
f(x) = 2x2 – 6x+4
f( ) = 2( )2 – 6( )+4
= 2( ) - 9 + 4
=
=-
=-

Titik puncak  (x,y) = (1 , - )

Definit pada pada parabola :

D<0
a>0
D>0 D=0
a>0 a>0

D>0
a<0 D=0 D<0
a<0 a<0

Contoh soal :

Jika diketahui persamaan kuadrat y = px2+(p – 2)x+p adalah definit positif, maka
tentukan interval p !

Jawab :

Dari bentuk ax2+bx+c  a=p, b=(p-2), dan c=p

Rangkuman Kelas XII 95


D < 0
b2 – 4ac < 0
(p-2)2 – 4∙p∙p < 0
p2-4p+4-4p2 < 0
-3p2-4p+4 < 0
(-3p+2)(p+2) < 0

-3p+2 =0 V p+2 =0
-3p =2 p = -2
p =- jadi, intervalnya -2<p<-

 Persamaan fungsi kuadrat jika diketahui titik puncak (xp,yp)


y = a(x – xp)2+yp
Contoh soal :
Tentukan persamaan kuadrat yang memiliki titik puncak (2,-1) dan melalui titik
A(0,3) !
Jawab :
(xp,yp)  (2,-1) xp=2 dan yp=-1
y = a(x – xp)2+yp
y = a(x – 2)2 – 1
y = a(x2 – 4x+4) – 1
masukkan nilai titik substitusi nilai a
2
3 = a(0 – 4∙0 +4) – 1  (0,3) y = 1(x2 – 4x+4) – 1
3 = 4a - 1 = x2 – 4x+4 – 1
4a = 4 = x2 – 4x+3
a =1

 Persamaan fungsi kuadrat jika diketahui titik puncak sumbu x(y=0)


yaitu (x1,0) dan (x2,0)
y = a(x – x1)(x – x2)
Contoh soal :
Tentukan persamaan kuadrat yang melalui titik A(-2,0), B(4,0), dan C(0,-8) !
(-2,0)  x1=-2 dan (4,0)  x2=-2
y = a(x – x1)(x – x2)
y = a(x+2)(x – 4) substitusi nilai a
masukkan nilai titik y = a(x+2)(x – 4)
-8 = a(0+2)(0-4)  (0,-8) = 1(x2 – 4x+2x – 8)
-8 = -8a = x2 –2x – 8
a =1

 Persamaan fungsi kuadrat jika diketahui bentuk y= ax2+bx+c

Penyebab ekstrim x = -

Nilai ekstrim : y = -
Contoh soal :
Tinggi (s) dari sebuah bola yang dilempar vertikal ke atas setelah t(s) diberikan
persamaan gerak s = 19,6t – 4,9t2. Tentukan ketinggian maksimumnya !
Jawab :
Parabola vertikal, berarti a<0

Rangkuman Kelas XII 96


Dari s = 19,6t – 4,9t2  a=-4,9 dan b=19,6
menentukan penyebab maksimum
t=- =- =2
substitusi t ke fungsi
s = 19,6t – 4,9t2
= 19,6(2) – 4,9(2)2
= 39,2 – 19,6
= 19,6
jadi, ketinggian maksimumnya adalah 19,6 meter

 Fungsi Eksponen
fungsi yang memetakan x terhadap a
f(x) = ax a≠0, a>1 , a∈R
dengan, 0<a<1  monoton turun
a>1  monoton naik
Contoh soal :
Gambarlah dalam satu grafik fungsi f(x) = 2x dan g(x) = x
!
tabel koordinat f(x) tabel koordinat g(x)
x f(x) = 2x x f(x) = x

-1 -1 2
0 1
0 1
1 2 1
2 4 y
2

4 sumbu x sebagai asimtot (garis yang


didekati kurva tetapi tidak pernah
3
memotong)
2

1 x

-1 0 1 2
Penerapan fungsi eksponen :
Peluruhan  y = f(x) = k ∙ a-x
Pertumbuhan  y = f(x) = k ∙ ax
Contoh soal :
Di laboratorium terdapat 25 bakteri. Setelah 2 jam jumlahnya bertambah
menjadi 100 bakteri. Jika bakteri tersebut terus bertambah secara eksponensial
yang dirumuskan B(x) = kax, berapakah jumlah bakteri setelah 4 jam ?
Jawab :
pertambahan B(x) = kax menentukan nilai a
jumlah mula-mula = 25 B(x) = kax  setelah 2 jam
menentukan nilai k B(2) = 25 ∙ a2 = 100
B(0) = 25 a2 =4
0
ka = 25 a =2
k∙1 = 25
k = 25

Rangkuman Kelas XII 97


rumus fungsi pada t jam jumlah bakteri setelah 4 jam
B(x) = kax B(4) = 25∙24
B(t) = 25∙2t = 25∙16
= 400
jadi, jumlah bakteri setelah 4 jam adalah 400 bakteri

 Fungsi Logaritma
merupakan invers dari fungsi eksponen
f(x) = alog x
ket :
1. 1/a log x = dicerminkan terhadap sumbu x
2. alog (x+b) = bergeser ke kanan
3. alog (x-b) = bergeser ke kiri
4. (alog x) + b = bergeser ke atas
5. (alog x) – b = bergeser kebawah
6. - alog x = dicerminkan terhadap sumbu y
Contoh soal :
Gambarlah grafik fungsi logaritma dari f(x) = 4 log x pada intrval 1≤x≤16 !
Jawab :
X 1 4 16
f(x) = 4 log x 0 1 2
f(x)
2

x
0 4 8 12 16
Penerapan Fungsi Logaritma

Contoh soal :
Dalam waktu penelitian intensitas I dari sumber sinar semakin berkurang
menjadi I setelah melalui jarak d meter dalam kabut dapat dapat ditentukan
oleh rumus I=Io e0,14d. Pada jarak berapakah intensitas tersebut berkurang
menjadi 0,01 dari intensitas semula ?
jawab :
I = Io ∙ e-0,14d
Io ∙ 0,01 = Io ∙ e-0,14d
log 0,01 = log e-0,14d
log 10-2 = log e-0,14d
-2 = -0,14d ∙ log e e=2,71283...
-2 = -0,14d ∙ log 2,71283
-2 = -0,14d ∙ 0,43 daftar 1
-2 = -0,0602d
d = 33,2 meter
jadi, agar berkurang menjadi 0,01 jarak intensitas adalah 33,2 meter

Rangkuman Kelas XII 98


 Fungsi Trigonometri

1. Fungsi Sinus
Bentuk umum
f(x) = a sin bx
f(x) = a sin bx + k

nilai maksimum = y = a+k


nilai minimum = y = -a+k
amplitudo =a
periode =| |=| |
fungsi baku adalah berbentuk f(x) = sinx dengan interval -1 ≤ sin x≤ 1
gambar grafik baku f(x) = sinx untuk 0o ≤ x ≤ 360o

Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri sin 2x + 5 !
jawab :
a=1, b=2, k=5
nilai maksimum = a+k = 1+5 = 6
nilai minimum = -a+k = -1+5 = 4
periode = = = 180o
amplitudo = 1

Translasi Fungsi Sinus


untuk f(x) = a sin bx+k untuk f(x) = a sin bx – k
bergeser k satuan ke atas bergeser k satuan ke bawah
bergeser satuan ke kiri bergeser satuan ke kanan
Contoh soal :
Tentukan persamaan grafik jika diketahui f(x)=sin2x – 1 ditranslasikan sejauh
π ke kiri !
jawab :
f(x) = sin2x – 1
= sin 2(x+ )–1 positif karena ke kiri

= sin (2x + π) – 1

Rangkuman Kelas XII 99


2. Fungsi Cosinus
Bentuk umum
f(x) = a cos bx
f(x) = a cos bx + k

nilai maksimum = y = a+k


nilai minimum = y = -a+k
amplitudo =a
periode =| |=| |
fungsi baku adalah berbentuk f(x) = cosx dengan interval -1 ≤ cos x≤ 1
gambar grafik baku f(x) = cosx untuk 0o ≤ x ≤ 360o

Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri f(x)=cos x – 4 !
jawab :
a=1, b=1, k=-4
nilai maksimum = a+k = 1-4 = -3
nilai minimum = -a+k = -1-4 = -5
periode = = = 360o
amplitudo = 1

Translasi Fungsi Cosinus


untuk f(x) = a cos bx+k untuk f(x) = a cos bx – k
bergeser k satuan ke atas bergeser k satuan ke bawah
bergeser satuan ke kiri bergeser satuan ke kanan
Contoh soal :
Tentukan persamaan grafik jika diketahui f(x)=3 cos x – 2 ditranslasikan
sejauh 1 satuan ke bawah !
jawab :
f(x) = 3 cos x – 2
= 3 cos x – 2 – 1 minus karena ke bawah

= 3 cos x –3

Rangkuman Kelas XII 100


3. Fungsi Tangen
Bentuk umum
f(x) = a tan bx
f(x) = a tan bx + k

periode =| |=| |
fungsi baku adalah berbentuk f(x) = tanx dengan interval -~ < x < ~
tan tdk memiliki nilai maksimum dan minimum, karena intervalnya -~ < x < ~
gambar grafik baku f(x) = sinx untuk 0o ≤ x ≤ 360o

Contoh soal :
Tentukan nilai maksimum, minimum, periode, dan amplitudo fungsi
trigonometri f(x)=3 tan x – 4 !
jawab :
a=3, b=1, k=-4
nilai maksimum dan minimum = ~
periode = = = 180o
amplitudo = ~

Translasi Fungsi Tangen


untuk f(x) = a tan bx+k untuk f(x) = a tann bx – k
bergeser k satuan ke atas bergeser k satuan ke bawah
bergeser satuan ke kiri bergeser satuan ke kanan
Contoh soal :
Tentukan persamaan grafik jika diketahui f(x)= tan(x – ) ditranslasikan
sejauh π ke kiri !
jawab :
f(x) = tan(x – )
= tan(x – +π)
= tan(x + )

Rangkuman Kelas XII 101


MATERI 11

PELUANG

 Kaidah Pencacahan
1. Kaidah Penjumlahan
adalah menjumlahkan banyaknya kemungkinan (cara) yang dapat dilakukan.
Banyak cara yang dapat dilakukan adalah
n1+ n2+ n3+...+nk
Contoh soal :
Pejalan kaki menuju ke suatu tempat. Dihadapannya ada 2 jalan beraspal, 1 jalan
berbatu, dan 2 jembatan gantung. Berapa banyak jalurkah yang dapat dipilih
pejalan tersebut?
Jawab:
2 (jalan beraspal) + 1 (jalan berbatu) + 2 (jembatan gantung) = 5 jalur
2. Kaidah Perkalian
Aturan pengisian tempat yang tersedia. Secara umum, pengisian tempat yang
tersedia adalah
k1 xk2xk3x...xkn
Dengan : k1 : banyak cara mengisi tempat pertama
k2 : banyak cara mengisi tempat kedua
kn : banyak cara mengisi tempat ke-n
contoh soal :
 Berapa banyak susunan yang dapat dibentuk dari huruf P,E,L,A,N,G,I jika:
a. Huruf pertama vokal
Banyaknya huruf vokal : 3
3 6 5 4 3 2 1 Jumlah kolom ada 7 sesuai dengan jumlah total huruf soal

tempat pertama diisi 3 huruf vokal


tempat kedua diisi 6 huruf yang tersisa
selanjutnya diisi 5 huruf yang tersisa, dst.
3x6x5x4x3x2x1 = 2160 cara
b. Huruf pertama konsonan
Banyaknya huruf konsonan : 4
4 6 5 4 3 2 1
4x6x5x4x3x2x1 = 2880 cara
 Dari angka 0,1,2,3,4,5 akan disusun bilangan yang terdiri dari 4 angka. Berapa
bilangan yang dapat disusun jika:
a. Angka boleh berulang
5 6 6 3 Jumlah kolom ada 4 sesuai dengan soal
tempat pertama diisi 5 angka, karena 0 tidak dapat menduduki nilai tempat puluhan,
ratusan, ribuan, dst.
Jumlah seluruh bilangan
Jumlah bilangan yang tersisa
5x6x6x3 = 540 susunan bilangan
b. Angka tidak berulang
5 4 3 3
5x4x3x3 = 180 susunan bilangan
c. Angka nol sebagai satuan
5 4 3 1
Jumlah bilangan 0 cuma 1

Rangkuman Kelas XII 102


5x4x3x1 = 60 susunan bilangan
d. Angka nol tidak sebagai satuan
4 4 3 2
4x4x3x2 = 96 susunan bilangan
3. Faktorial
Untuk tiap n bilangan asli didefinisikan :
n! = nx(n-1)x(n-2)x(n-3)x ... x3x2x1 atau
n! = 1x2x3x ... x(n-3)x(n-2)x(n-1)xn
n! dibaca n faktorial
contoh soal :
a. = = 9∙7 = 63

b. = = n(n-1) = n2-n
Nyatakan dalam notasi faktorial!
c. =
d. (n+2)(n+1)n(n-1) =
e. Tentukan harga n yang memenuhi persamaan :
4!(n+2)! = 3!(n+3)!
4∙3!(n+2)! = 3!(n+3)(n+2)!
4 = n+3
n =1

 Permutasi
Adalah penyusunan unsur-unsur dengan memperhatikan urutannya.
1. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia adalah
nPr = dimana r≤n
dan banyaknya permutasi n unsur adalah
nPn = n!
Contoh soal :
 Tersedia 3 huruf yang disusun 2 huruf, maka permutasi 2 unsur dari 3 unsur
adalah...
3P2 = = =6

 5P5 = 5! = 5x4x3x2x1 = 120


2. Permutasi yang memuat unsur-unsur yang sama
Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang sama,
dst. Ditentukan
=

Contoh soal :
1. Berapa huruf yang dapat dibentuk dari huruf T,E,R,C,E,C,E,R ?
n (jumlah semua huruf) =8, T=1, E=3, R=2, C=2
= = = 8x7x6x5 = 1680
2. Ada 6 bendera berwarna, keenam bendera itu akan disusun secara
berdampingan. Berapa banyaknya urutan warna yang dapat terbentuk, jika
6 bendera itu terdiri dari 3 berwarna hijau, 2 berwarna merah dan 1
berwarna biru.

Rangkuman Kelas XII 103


= = = 60
3. Permutasi siklis
Banyaknya permutasi siklis (berputar) dari n unsur adalah
P(s) = (n-1)!
Contoh soal :
Dalam suatu pertemuan yang diahdiri 3 orang Cina, 2 orang Arab, dan 4 orang
Belanda.
n=1 , A(Arab)=2, B(Belanda)=4, C(Cina)=3
Tentukan :
1. Apabila duduk mengelilingi meja bundar, berapa cara untuk
menempati tempat duduk tersebut?
P(s) = (9-1)! = 8! = 40.320 cara
2. Apabila duduk mengelilingi meja bundar dan orang Belanda harus selalu
berdampingan, berapa cara untuk menempati tempat duduk tersebut?
P(s) = 4P4 ∙ (6-1)! A B
= 4! ∙ 5! B
Permutasi A Dianggap 1 unsur
= 24 ∙ 120
Belanda B
= 2880 susunan C
C B
C
3. Apabila duduk mengelilingi meja bundar dan orang Cina harus selalu
berdampingan, berapa cara untuk menempati tempat duduk tersebut?
P(s) = 3P3 ∙ (7-1)!
= 3! ∙ 5!
Permutasi
Cina
= 6 ∙ 720
= 4320 susunan

 Kombinasi
Adalah pemilihan satu atau lebih elemen-elemen dari suatu himpunan yang
diberikan tanpa memperhatikan urutannya. Banyaknya kombinasi r unsur yang
diambil dari n unsur yang tersedia ditentukan dengan
nCr = dimana r≤n
Contoh soal :
1. Dalam pelatnas bulu tangkis terdapat 10 orang pemain putra dan 8 pemain
putri. Berapa banyak pasangan ganda yang dapat dipilih untuk :
- Ganda putra
10C2 = = = 45
- Ganda putri
8C2 = = = 28
- Ganda campuran
10C1 ∙ 8C1 = ∙

= ∙
= ∙
= 80
2. n+1C4 = nC3
=

Rangkuman Kelas XII 104


=
=1
n+1 =4
n =3

 Peluang
- Peluang Suatu Kejadian
Titik sampel : hasil dari melakukan percobaan  n(A)
Ruang sampel : semua kejadian yang mungkin terjadi dalam percobaan  n(S)
Jika A adalah suatu kejadian dengan A ⊂ S, maka peluang kejadian A adalah
P(A) =

Peluang terbatas pada kisaran 0≤P(A)≤1 dan


Jika P(A) = 1  kepastian
Jika P(A) = 0  mustahil
Contoh soal :
 Dua dadu (hijau dan ungu) dilempar secara bersama sebanyak satu kali.
Berapa prosen peluang keluarnya mata dadu yang sama dengan 7?
Jawab :
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (1,2) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (1,3) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (1,4) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (1,5) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (1,6) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

n(S) = (1,1)(1,2)...(6,6) = 36
n(A) = (1,6),(2,5),(3,4),(4,3),(5,2),(6,1) = 6
P(A) = = = x 100% = 67%
jadi, peluang munculnya dadu sama dengan 67%
 Sebuah kotak berisi 4 kuning dan 5 biru. Tentukan peluang terambil 2 biru dan
1 kuning jika diambil 3!
A = kejadian terambil 2 biru dan 1 kuning
n(S) = 9C3 n(A) = 5C2 ∙ 4C1
= = ∙

= = ∙
= = 84 = 10 ∙ 4 = 40
P(A) = = =

- Frekuensi Harapan Suatu Kejadian


Misal suatu percobaan dilakukan sebanyak N kali dengan peluang kejadian A
adalah P(A), maka frekuensi harapan kejadian A adalah
Fh(A) = N∙P(A)
Contoh soal :

Rangkuman Kelas XII 105


Tiga keping mata uang logam dilempar bersama sebanyak 32 kali. Tentukan
frekuensi harapan munculnya :
1. 3 gambar A AAA
A
P(3 gambar) = A
G AAG
A AGA
G
Fh(3 gambar) = 32 ∙ =4 BAGAN 3 KEPING G AGG
UANG LOGAM A GAA
2. 2 angka 1 gambar A
G
G GAG
P(2 angka 1 gambar) = A GGA
G
G GGG
Fh(2 angka 1 gambar) = 32 ∙ = 12
- Peluang Komplemen Suatu Kejadian
S Ac adalaha kejadian yang terjadi jika dan hanya jika A
tidak terjadi, maka
A
P(A)+P(Ac)=P(s)
P(A)+P(Ac)= 1
c
A
P(Ac) = 1-P(A)
Contoh soal :
Dua buah dadu dilempar bersama, tentukan peluang munculnya jumlah mata
dadu yang bukan 7!
A = kejadian jumlah kedua dadu bukan 7
Ac = kejadian jumlah kedua dadu 7
P(Ac) =
P(A) = 1 - P(Ac)
=1-
=

- Peluang Gabungan Dua Kejadian


Jika A dan B adalah dua kejadian sembarang, maka peluangnya :
P(A∪B) = P(A)+P(b)-P(A∩B)
Contoh soal :
Dua buah dadu (putih dan merah) dilempar bersama. Berapa peluang
munculnya mata dadu putih ≤ 3 dan mata dadu merah ≤ 2?
Jawab :
A = {(1,1),(1,2),...,(3,6)}  dadu putih
n(A) = 18
P(A) =
B = {(1,1),(1,2),...,(6,2)}  dadu merah
n(B) = 12
P(B) =
A∩B = {(1,2),(1,2),(2,1),(3,1),(3,2)}
n(A∩B) =6
P(A∩B) =
P(A∪B) = P(A)+P(b)-P(A∩B)
= + - = =
- Peluang Gabungan Dua Kejadian Yang Saling Lepas
Jika A dan B adalah 2 kejadian yang saling lepas, maka peluang kejadian :
P(A∪B) = P(A)+P(B)

Rangkuman Kelas XII 106


Contoh soal :
Sebuah dadu memiliki 6 mata dilempar sekali. Berapa peluang munculnya
mata dadu ≤ 2 atau ≥ 5 ?
n(S) =6 B = {5,6}  ≥ 5
A = {1,2}  ≤ 2 n(B) =2
n(A) =2
P(A) = P(B) =
P(A∪B) = P(A)+P(B)
= + = =

- Peluang Dua Kejadian Yang Saling Bebas


Kejadian A dan B disebut saling bebas jika dan hanya jika
P(A∩B) = P(A)∙P(B)
Contoh soal :
Jika dua buah dadu (merah dan putih) dilempar, maka tentukanlah peluang
munculnya mata dadu merah ≤ 2 dan dadu putih >3!
n(S) = 6  dadu merah n(S) = 6  dadu putih
B = {4,5,6}  dadu putih > 3
A = {1,2}  dadu merah ≤ 2 n(B) =3
n(A) =2 P(B) =
P(A) =
P(A∩B) = P(A)∙P(B)
= ∙ =

- Peluang Dua Kejadian Yang Bersyarat


Kejadian A dan B disebut bersyarat jika kejadian B dapat terjadi setelah
kejadian A terjadi.
P( ) = P(A)∙P(B)
Contoh soal :
Dalam sebuah kantong berisi 6 butir kelereng merah dan 4 butir kelereng
putih. Diambil 2 kelereng dengan cara mengambil 1 per 1 tanpa pengembalian.
Tentukanlah peluang terambilnya kelereng pertama merah dan kedua putih!
n(S) = 10  jumlah seluruh kelereng
A = kelereng merah
n(A) =6
P(A) =
n(S) = 9  jumlah seluruh kelereng -1 setelah pengambilan pertama
B = kelerang putih
n(B) =4
P(B) =
P( ) = P(A)∙P(B)
= ∙ =

Rangkuman Kelas XII 107


MATERI 12

DIMENSI 3 (BANGUN RUANG)

 Unsur-Unsur Bangun Ruang


1. Sisi = bidang batas dari bangun ruang, ada 3 jenis sisi : alas, atas, dan tegak.
2. Rusuk = perpotongan garis dari 2 sisi.
3. Titik sudut = titik perpotongan beberapa rusuk / perpotongan 3 sisi.
4. Diagonal Sisi/Bidang = ruas garis yang menghubungkan 2 titik sudut yang
berhadapan pada sisi.
5. Diagonal Ruang = ruas garis yang menghubungkan 2 titik sudut yang
berhadapan pada bangun ruang.
6. Bidang Diagonal = bidang yang dibentuk oleh 2 diagonal sisi / 2 diagonal
ruang / 2 sisi yang berhadapan pada bangun ruang.

 Rumus Umum Luas dan Volume Bangun Ruang


1. Kubus
 Rusuk yg sejajar
AB//CD//GF//GH
s AE//BF//CG//DH
AD//BC//FG//EH

 Bidang yg sejajar
s ABCD // EFGH ; ABFE // CDHG ; BCFG // ADHE
s

 Garis Frontal (garis pada bangun


yg dilukis dengan ukuran yg  Bidang ortogonal
sebenarnya) ABCD , EFGH , ADHE , BCGF
Horisontal = AB, CD, EF, GH
Vertikal = AE, DH, BF, CG  Diagonal Sisi
AC, BD, AF, BE, BG, CF, CH, DG, AH,
 Garis Ortogonal (garis yg dilkis DE, EG, FH
tidak dengan ukuran sebenarnya, Ds = s√
tapi menggunak perbandingan  Diagonal Ruang
proyeksi) AG, BH, CE, DE
AD , BC , EH , FG
Dr = s√
 Bidang Diagonal
 Bidang Frontal
ABGH, BCHE, CDFH, ADFG, DBFH,
ABFE , CDHG
ACGE
s = sisi kubus L bd. diagonal = s2√

L tertutup = 6 ∙ s2
Volume = s3

Rangkuman Kelas XII 108


2. Balok
 Diagonal Sisi
ac = √
t bg = √
be = √

l  Diagonal Ruang
p bh = √

 Luas Bidang Diagonal


abgh =p∙√
bche =l∙√
acge = t ∙ √
p = panjang L tertutup = 2 (pl+pt+tl)
l = lebar Volume =p∙l∙t
t = tinggi

3. Prisma
jika L alas ∆ :
1. L ∆ =
2. L ∆ = ∙ a ∙ b ∙ sin C
= ∙ a ∙ c ∙ sin B
= ∙ b∙ c ∙ sin A
3. L ∆ =√
4. L ∆ = 2R2 ∙ sin A ∙ sinB ∙ sinC

ket.
a = alas ∆
t = tinggi ∆
s= ∙ kell ∆
L selimut = kell alas ∙ t prisma

L tertutup = 2 (L alas) + L selimut


Volume = L alas ∙ t prisma

4. Tabung
L O = π ∙ r2
L selimut = kell O ∙ t
=2∙πr∙t
r = jari-jari tabung dan t = tinggi tabung
t
L tertutup = 2 L O + L selimut
= 2 (π ∙ r2) + (2 ∙ π r ∙ t)
Volume = LO∙t
= π ∙ r2 ∙ t

Rangkuman Kelas XII 109


5. Kerucut
L selimut = π ∙ r ∙ a
a = apotema
= √
a

L tertutup = L O + L selimut
= (π ∙ r2 )+ (π ∙ r ∙ a)
Volume = ∙LO∙t
= ∙ π ∙ r2 ∙ t

Kerucut terpancung
L selimut = π ∙ a (r1+r2)
r1
a =√
a L alas = D = π ∙ r22
t
L tutup = A = π ∙ r12
r2 r1 = jari-jari O atas
r2 = jari-jari O bawah
L tertutup = L alas + L tutup + L selimut
2 2
Volume = ∙ π ∙ t ∙ (r1 + r2 + r1 r2)

6. Limas
L alas = jika =p∙l
= jika = s2

= jika ∆ =

L selimut = jml L sisi tegak

L tertutup = L alas + L jml sisi tegak


Volume = ∙ L alas ∙ t prisma

Limas terpancung
L dasar = D
A L atas = A
L selimut = jml L sisi tegak

D L tertutup = D + A + L selimut
Volume = ∙ t (D+A+√ )
7. Bola
r = jari-jari bola
L bola pejal/padat = 4 π r2
Volume = π r2

Rangkuman Kelas XII 110


8. Euler
adalah sebuah rumus yg menyatakan relasi antara banyaknya :
S = sisi
T = titik sudut
R = rusuk
S+T = R+2

Contoh soal :
1. Perbandingan panjang rusuk ABCD.EFGH dengan kubus KLMN.PQRS adalah
1:3, jumlah luas permukaan kedua kubus adalah 240 cm2 . Hitunglah
perbandingan panjang diagonal ruang dan perbandingan volumenya!
jawab :
=
diagonal ruang1 = s1√
s2 = 3s1
= 2√ cm
L1 + L2 = 6 ∙ s12 + 6 ∙ s22 diagonal ruang2 = s2√
240 = 6 ∙ s12 + 6 ∙ (3s1)2 = 6√ cm
240 = 6s12 + 54s12 d 1 : d2 = 2√ : 6√
240 = 60s12 =1:3
s12 = 4
s1 = √ v1 = s13 = 23 = 8 cm3
= 2 cm v2 = s23 = 63 = 216 cm3
s2 = 3s1 v1 : v2 = 8 : 216
= 3∙2cm = 1 : 27
= 6cm

2. Luas bidang diagonal sebuah balok yg memuat 2 buah rusuk tegak = √ cm3,
jika panjang balok 5cm dan tingginya 3 cm, tentukan lebar, luas, dan volume
balok !
jawab :
L bidang = t √
t (√ )2 = (3 √ )2
369 = 9 (52 + l2) :9
l 25 + l2 =41
p l2 = 16
l =√
= 4 cm
Luas balok = 2 (pl+pt+tl)
= 2 (5∙4 + 5∙3 + 3∙4)
= 2 (20+15+12)
= 2 ∙ 47
= 94 cm2
volume balok = p∙l∙t
= 5∙4∙3
= 60 cm3

3. Prisma segi-6 beraturan seperti gambar dengan rusuk alas 3 m dan rusuk
tegak 4 m. Tentukan :
a. Panjang diagonal sisi alas yg melalui pusat alas

Rangkuman Kelas XII 111


b. Panjang diagonal sisi tegak
c. Luas prisma tsb
d. volume prisma tsb
jawab :
a. diagonal alas = 3m+ 3m=6m
b. diagonal sisi tegak =√
=√
=√
E D 4 = 5m
L AOB = ∙ AO ∙ BO sin 60°
O
F C = ∙3∙3∙ √
= √
A 3 B L alas = 6 ∙ L AOB
=6∙ √
= √
L selimut = kell alas ∙ t
=6∙3∙4
= 72
c. L prisma = 2 L alas + L selimut
=2∙ √ + 72
= (27√ +72)cm2
d. volume = L alas ∙ t
= √ ∙4
= 54√ cm3

4. Bidang 4 siku-siku dititik sudut B. Jika AB=BC=6 dan TA=8. Tentukan :


a. Gambar bidang 4
b. Luas bidang 4
jawab :
T L ∆ABC = ∙ AB ∙ BC

8 = ∙6∙6
= 18 cm2
B TB =√
C
6 E =√
A =√
=√
= 2√
L ∆TAB = ∙ AB ∙ TB
= ∙ 6 ∙ 2√
= 6√ cm2
AC =√
=√
= 6√
AE = EC = 3√

Rangkuman Kelas XII 112


TE =√

=√ √
=√
=√
L ∆TAC = ∙ AC ∙ TE
= ∙ 6√ ∙ √
=3∙√ ∙√ ∙√
= 6√ cm2
L limas = L ∆ABC + L ∆TAC + 2 ∙ L ∆TAB
= 18 cm2 + 6√ cm2 + 2 ∙ 6√ cm2
= (12√ +6√ +18) cm2

 Hubungan Titik, Garis, dan Bidang


1. Jarak titik ke titik
H G panjang garis lurus terpendek
O contoh (perhatikan kubus) :
E F  Jarak titik A ke B = a
P  Jarak titik C ke F = a√
 Jarak titik D ke F = a√
K
D C  Jarak titik H ke O = √
 Jarak titik O ke L = a
L
A B  Jarak titik dari H ke L =
HL2 = OL2 + OH2

HL =√ √

=√

=√

=√

= a√
√ √
=a x
√ √

=
= a√

2. Jarak titik ke garis contoh (perhatikan kubus) :


dari titik tegak lurus ke garis  Jarak titik A ke BC = AB = a
 Jarak titik C ke BD = CL =
a√
 Jarak titik B ke HF = BF = a

Rangkuman Kelas XII 113


3. Jarak titik ke bidang contoh (perhatikan kubus) :
dari titik tegak lurus ke bidang  Jarak AB ke FH = BF = a
 Jarak DH ke BF = BD = FH =
a√

5. Jarak garis ke bidang


Garis l ┴ k dan memotong di P,
garis l ┴ bidang U , dan
contoh (perhatikan kubus) : memotong di Q lmaka jarak garis
 Jarak titik D ke EFGH = DH = k ke bidang U adalah panjang PQ
a
p
 Jarak pertengahan CG (p) ke
BDHF = KP = a√
k

 Jarak K ke ADHE = a
u
4. Jarak antara 2 garis
contoh (perhatikan kubus) :
Garis k ┴ g dan k ┴ l, garis k
 Jarak AB ke EFGH = AE = BF
memotong g di A dan memotong l
=a
di B maka jarak antara garis g
 Jarak EG ke ABCD = AE = CG
dan l adalah panjang AB
= OL = a
g
A

B l

Contoh soal :
Diketahui bidang 4 beraturan dengan rusuk 4 satuan, tentukan tinggi bidang 4 tsb !
jawab :
CD2 = BC2 – BD2
T
CD2 = a2 – ( a) 2

a CD = √

C E =√
a D B
a
A =√
TE2 = CD2 – DT2
2
TE = CD2 – CD2

TE2 = (√ )2 – ( √ )2

TE2 = a2 - ∙ a2
TE2 = a2 - a2
TE2 = a2

TE =√

= a

Rangkuman Kelas XII 114


 Sudut-Sudut Dalam Ruang
1. Sudut antara 2 garis
ambil sudut terkecil
k k’ ∠ (k,l) = ∠ (k’,l)

contoh (perhatikan kubus) :


H G a. ∠ (AB, CG) = ∠(AB,BF)
= ∠(AB,AE)
E F = 90o
b. ∠ (AC,DH) = ∠(AC,AE)
H G
= ∠(AC,CG)
D O
C = 90o
E F
c. tan ∠ (AG,AC) =
A B
=

= D C

= √
o A B
d. ∠ (BG,EG) = 60 (∆BEG sama sisi)
e. cos ∠ (BO,FH) = cos ∠ BOF 2
OB = BF2 + OF2
=
OB2 = a2 + ( √ )2

= OB2 = a2 + a2

√ OB =√
=
√ √
√ √
= √ =a x
√ √
= a√
2. Sudut antara garis dan bidang
∠ (k, bidang V) = sudut antara k dengan proyeksi ke bidang V
contoh (perhatikan kubus):
k H G
a. ∠ (AH, ABCD) = ∠ (AH,AD)
k’ = 45o
E F
b. sin ∠ (DF,EFGH) = ∠ (DF,FH)
=
Q = D C

= √
V
A B
3. Sudut antara 2 bidang
bidang U dan V berpotongan dengan garis potongnya (U,V) garis k ┴ (U,V)
pada bidang U dan garis l ┴ (U,V) pada bidang V, maka ∠ (U,V) = ∠ (k,l)
contoh (perhatikan kubus) :
k
U a. ∠ (ADHE,EFGH) = ∠ (AE,EF)
(U,V) = 90o
b. ∠ (BAH,ABCD) = ∠ (AH,AD)
V = 45o
l

Rangkuman Kelas XII 115


Contoh soal :
Tentukan besar sudut-sudut berikut dari kubus dibawah ini !
H G a. ∠ (BE,GE) = 60 °
b. ∠ (ED,DC) = 90 °
E F c. ∠ (AH,HC) = 60 °
P
d. ∠ (HF,EA) = 90 °

D e. cos P = = =1
C √

f. sin Q = = = √

A B √
g. tan ∠ DHB = = =√
h. tan ∠ ECA = = = √

√ √ √
i. sin ∠ DHB = = = x = √
√ √ √

j. sin ∠ (HF,CD) = = = √

Rangkuman Kelas XII 116


MATERI 13

VEKTOR

Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Seperti : kecepatan, gaya,
geseran, dsb.
B
a A  titik pangkal

A B  titik terminal (ujung)

Notasi “vektor dengan pangkal A dan ujung B diwakili a = ̅ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ”

 Vektor yang sama, berlawanan, dan nol


1. Vektor yang sama  jika kedua vektor memiliki besar dan arah sama.

a a

2. Vektor yang berlawanan  jika kedua vektor memiliki besar sama, tapi
berbeda arah.

a
-a

3. Vektor nol  vektor yang besarnya nol dan arahnya boleh kemana saja dan
dilambangkan 0.
Contoh soal :
Tentukan vektor manakah yang keduanya sama !
a. p
q
b. a a. Vektor p ≠ q (tidak sama)
b b. Vektor a = b (sama)
c. Vektor r = -s (berlawanan)
c. r
s

 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor


Ada 2 metode :
1. Metode Grafis
1. Metode Jajaran Genjang
Cara = 2 buah vektor yang akan dijumlahkan disatukan pangkalnya.
Kemudian dibuat jajaran genjang. Hasil penjumlahan vektornya
adalah diagonal jajaran genjang tsb.
a + b = b + a dan a - b ≠ b - a

b
2. Metode Segitiga
Cara = satukan kedua ujung vektor, buat vektor dengan pangkalnya di A
dan ujungnya di ujung B. Hasil penjumlahan adalah vektor yang baru
dibuat tsb.

Rangkuman Kelas XII 117


a+b 𝐅=a+b
b
a
3. Metode Poligon
Untuk menjumlahkan 3 vektor / lebih
Cara = satukan semua vektor dari ujung ke pangkal satu sama lain.
Kemudian buat vektor baru dengan pangkal di pangkal vektor
pertama dan ujung diujung vektor terakhir.
c d
b
𝐅=a+b+c+d
a

Contoh soal :
Sederhanakan bentuk berikut :
f e c a. a + c + b = f
b. k + d + (-a) = 0
k d c. d + b + c = e
a b d. k + e =f
2. Metode Analitis

|a+b|2 = |a|2+|b|2+2|a||b| cos α

a a a |a–b|2 = |a|2+|b|2 –2|a||b| cos α


α α
-b b
|a| baca besar a , |a+b| baca besar a+b
Contoh soal :
1. Diketahui besar vektor a adalah 3 dan besar vektor b adalah 4 yang
membentuk sudut 120°. Tentukan besar a – b !
Jawab :
|a|=3 , |b|=4 , dan α = 120°
|a–b|2 = |a|2+|b|2 –2|a||b| cos α
= 32 + 42 – 2 ∙ 3 ∙ 4 cos 120°
= 9 + 16 – 24 ∙ -
= 25 + 12
2
|a–b| = 37
|a–b| = √
Jadi besar a – b adalah √
2. Diketahui vektor r dan s , |r|=5 dan |r+s|=10, kedua vektor membentuk
sudut 60°, tentukan |s| !
|r+s|2 = |r|2+|s|2 +2|r||s| cos α
102 = 52 +|s|2 + 2∙5∙|s| cos 60o
100 = 25 +|s|2 + 10∙ |s|
75 = |s|2 + 5|s|
0 = |s|2 + 5|s| - 75


|s| =

Rangkuman Kelas XII 118



=

=

=

=

=

|s| =  gunakan yang positif

 Perkalian Vektor Dengan Skalar


a -2a Jika suatu vektor ditulis dalam bentuk
2a koordinat kartesius :
a = (x1,y1) = ( ) maka,

k∙a = k ( )=( ),k∈R

contoh soal :
1. Diketahui r = ( ), s = ( ), u = ( ), dan v = ( ). Hitunglah 3(r-s)+2(u-v)!
Jawab :
3(r-s)+2(u-v) = 3[( )-( )]+2[( )-( )]

= 3( ) + 2( )

=( )+( )

=( )

2. Diketahui a ( ) dan b ( ) yang berimpit. Tentukan nilai x !


Jawab :
a=m∙b
a =m∙b
( ) =m∙( ) x = 72 m
= 72 ∙
( ) =( )
=9
16 ∙ m = 2
m =

 Vektor Posisi, Besar Vektor, dan Vektor Satuan


1. Vektor Posisi
Adalah vektor yang pangkalnya di titik O(0,0)
y Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ vektor posisinya adalah
A vektor a dan b
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ + (-⃗⃗⃗⃗⃗ )
a = ⃗⃗⃗⃗⃗ - ⃗⃗⃗⃗⃗
=b–a
B
b Jika A(x1,y1) dan B(x2,y2)
0 x

Rangkuman Kelas XII 119


Maka ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ =b–a
=( )-( )

=( )
2. Besar Vektor
Besar vektor a dilambangkan |a|
|a| =√
|b| =√
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗ | =√

3. Vektor Satuan
Vektor satuan dilambangkan e. Vektor satuan dari vektor a adalah ea
( )
ea = =
√ ( )

⃗⃗⃗⃗⃗ ( )
⃗⃗⃗⃗⃗ =
⃗⃗⃗⃗⃗
=
√ ( )

Contoh soal :
 Dikethui titik A(2,-1) dan B(5,3), tentukanlah :
1. Vektor posisi ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ yang diwakili a dan b!
2. Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ !
3. |⃗⃗⃗⃗⃗ | dan |⃗⃗⃗⃗⃗ |
4. ea > eb dan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ !
jawab :
1. ⃗⃗⃗⃗⃗ =a=( ) 4. ea =
⃗⃗⃗⃗⃗ =b=( ) ( )
=
2. ⃗⃗⃗⃗⃗ =b–a √
( )
=( )-( ) =

=( )
⃗⃗⃗⃗⃗ = (√ )
=a–b

=( ) ( )-

=( ) = ( )

3. |⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√ eb =
=√
( )
=√ =

=5
( )
|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√ =

=√
=√ = (√ )
=√

=5

Rangkuman Kelas XII 120


( )
√ =
= ( )

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ( )
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ =
⃗⃗⃗⃗⃗⃗

 Vektor di Bangun Ruang (R3)

z
-x Vektor a di R3 dinyatakan dengan
k
a = (x1, y1, z1) i=( )
j
-y y
=( ) = ( ) (bentuk komponen) j=( )

ix
-z = x1i + y1j + z1k (bentuk linear) k=( )

 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor di R3

a+b+c = ( )

berlaku sifat :
komutatif  a+b=b+a
assosiatif  (a+b)+c = a+(b+c)
unsur identitas dari vektor 0  a+0=0+a=a
invers tambah  a+b=0
contoh soal :

tentukan vektor invers tambah dari b=( )!

a1+4 = 0
Misalkan a=( ) a1 = -4
a+b =0
a2-5 = 0
a2 = 5
=( )+( )=( ) a3+6 = 0
a3 = -6

=( ) =( )

jadi, invers tambahnya a=( )

a-b = a+(-b) = ( )

 Perkalian Vektor di R3

k∙a = k ( )=( ),k∈R

Rangkuman Kelas XII 121


 Vektor Posisi
Jika A(x1, y1, z1) dan B(x2, y2, z2)
Maka ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ =b–a

=( )

= (x2 - x1)i + (y2 - y1)j + (z2 - z1)k


 Besar Vektor
|a| =√
|b| =√
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
 Vektor Satuan

( )
ea = =
√ ( )

( )
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ =
⃗⃗⃗⃗⃗
=
√ ( )

Contoh soal :
1. Diketahui koordinat A(5, -2, 3), B(-2, 1, 5) dan C(0, 6, -3). Tentukan vektor
posisi dan vektor linear dari ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ !
Jawab :
Ubah koordinat ke vektor

a=( ) b=( ) c=( )

Vektor posisi

⃗⃗⃗⃗⃗ = b-a = ( )-( ) =( )  -7i+3j+2k

⃗⃗⃗⃗⃗ = c-b = ( )-( ) =( )  2i+5j-8k

⃗⃗⃗⃗⃗ = a-c = ( )-( ) =( )  5i-8j+6k

2. Jika a=3i+4j-2k, b=3i+4k, c=4j+8k, mak tentukan masing-masing panjang


vektornya!
|a| =√ =√ =√
|b| =√ =√ =5
|c| =√ =√ = √ = 4√
3. Diketahui ∆ABC dengan A(3, 5, -2), B(1, -3, 4), dan C(-3, 4, 1). Hitunglah
kelilingnya !
Menghitung panjang sisi ∆ dengan mengubah koordinat menjadi vektor posisi

⃗⃗⃗⃗⃗ = b-a = ( )-( ) =( )

|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√
= 2√

Rangkuman Kelas XII 122


⃗⃗⃗⃗⃗ = c-b = ( )-( ) =( )

|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√

⃗⃗⃗⃗⃗ = a-c = ( )-( ) =( )

|⃗⃗⃗⃗⃗ | =√
=√
Kell ∆ = |⃗⃗⃗⃗⃗ | + |⃗⃗⃗⃗⃗ | + |⃗⃗⃗⃗⃗ |
= 2√ + √ + √
 Pembagian Ruas Garis di R3 Dalam Vektor
1.
𝐧𝐚 𝐦𝐛 𝒎
c= 
m n 𝐦 𝐧 𝒏
A C B
2.
𝐧𝐚 𝐦𝐛 𝒎
c= -
n 𝐧 𝐦 𝒏
m
C B
A
3.
𝐦𝐛 𝐧𝐚 𝒎
m c= -
n 𝐦 𝐧 𝒏
A B C
Contoh soal :
1. Diketahui titik A(3, 0, 6) dan B(0, 3, -3). Titik P membagi AB di dalam
dengan perbandingan AP:AB=1:2. Tentukan koordinat titik P!
Jawab :

A( ) dan B( ) =

P =

( ) ( )
=

( ) ( )
=

( )
=

=( ) jadi, koordinat P(1, 2, 0)

2. Diketahui titik P (1, -2, -8) dan Q(3, -4, 0). Titik R membagi PQ di luar
dengan perbandingan 3:1. Jika r adalah vektorposisi dari titik R, tentukanlah
koordinat R!

P( ) dan Q( ) =

Rangkuman Kelas XII 123


R =

( ) ( )
=

( ) ( )
=

( )
=

=( ) jadi, koordinat R(4, -5, 4)

3. Titik A(2, 3, 4), B(9, -11, 18) dan C(x, y, -10) segaris. Tentukanlah nilai x
dan y!
Jawab :

a=( ) b=( ) c=( )

⃗⃗⃗⃗⃗ = k ∙ ⃗⃗⃗⃗⃗  jika vektor segaris


(b-a) = k ∙ (c-b)

( )-( ) = k ∙ [( ) ( )]

( ) =k∙( )

menentukan nilai k
14 = -28 ∙ k
k =-
menentukan nilai x
7 = k (x-9)
7 =- (x-9)
7 =- +
=
X = -5
menentukan nilai y
-14 = k (y+11)
-14 =- (y+11)
-14 =- -
=
Y = 17 jadi nilai x adalah -5 dan y adalah 17

 Perkalian Skalar 2 Vektor

a a=( ) = a1i + a2j + a3k

α
b b=( ) = b1i + b2j + b3k

a∙b = |a| |b| cos α


= a1∙b1 + a2∙b2 + a3∙b3

Rangkuman Kelas XII 124


Cos α =
| || |

=
| || |
Contoh soal :
 Tentukan nilai p agar vektor a=i+2j dan b=4i-pj+k saling tegak lurus !
Jawab :
a∙b = a1∙b1 + a2∙b2 + a3∙b3 4-2p = 0
= 1∙4 + 2(-p) + 0∙1 -2p =4
= 4-2p p = -2
a ┴ b pada a∙b = 0 jadi yang memenuhi adalah p=-2
a∙b =0

 Jika A(4, 3, 5), B(1, 1, 1), dan C(-1, 10, -2), tunjukan bahwa ∆ABC segitiga
siku-siku!
C
a=( ), b=( ) , c=( )

⃗⃗⃗⃗⃗ = b-a = ( ) - ( ) = ( )p


B A

⃗⃗⃗⃗⃗ = c-b = ( ) - ( )= ( )q

p∙q = (-3)(-2) + (-2)9 + (-4)(-3)


= 6-18+12
=0
Cos α =
| || |

Cos α =
Cos α = 0
α = arc cos 0
α = 90° jadi ∆ABC adalah siku-siku
 Diketahui jajaran genjang ABCD dengan |AB|=8, |AD|=6 dan ∠ABC=120°.
Jika u adalah vektor AB dan v adalah vektor AD, berapakah nilai u∙(u-v)?
|AB| = |u| = 8
D C |AD| = |v| = 6

6
60° 8
A B
u∙(u-v)= u∙u – u∙v
= |u| |u| cos 120° - |u| |v| cos 60°
= 8∙8∙- – 8∙6∙
= -32 – 24
= -56
 Perkalian Vektor 2 Vektor
a= a1i + a2j + a3k
b= b1i + b2j + b3k
s s= vektor satuan yg tegak lurus dengan vektor a & b
a
α b
axb = |a||b| sin α ∙ s

=| |

= (a2b3 – a3b2)i + (a3b1 – a1b3)j + (a1b2 – a2b1)k


Contoh soal :

Diketahui a=( ) dan b=( ). Tentukan axb dan bxa !

axb =| | i| | , j| | , k| |

= i| | - j| | + k| |
= (2∙2 – 0∙4)i – (1∙2 – (-1)∙4)j + (1∙0 – (-1)∙2)k
= (4-0)i – (2+4)j + (0+2)k
= 4i – 6j + 2k
bxa = -4i + 6j - 2k dibalik (+) dan (-)

 Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks merupakan gabungan bilangan real (nyata) dan imajiner
(khayal) yang dihubungkan dengan tanda penjumlahan atau pengurangan.
Notasinya : z = a+bi dengan
a, b ∈ R dan i= bilangan imajiner, dengan i=-1  i2 = -1
Bentuk bilangan kompleks ada 2 :
1. Bentuk Siku
Z = a+bi , dengan
I Sumbu imajiner
a = r ∙ cos θ
Z=a+bi b = r ∙ sin θ
b
2. Bentuk Polar
r Z = a+bi
b
=r
θ Z = r ∠ θ , dengan
R r =√
0 a Sumbu nyata
a
θ = arc tan

contoh soal :
 Ubah z = 3 – 3i ke bentuk polar
a = 3 dan b = -3 θ = arc tan
= arc tan
r =√
= arc tan -1
=√
= 45°
=√
= (360° - 45°) kuadran IV karna a
= 3√ dan -b
= 315°
Jadi, z = 3√ ∠ 315°
 Ubah z = 4 ∠ 135° ke bentuk siku
r = 4 dan θ = 135° = 4 ∙ -cos 45°
a = r ∙ cos θ =4∙- √
= 4 ∙ cos 135°
= -2√

Rangkuman Kelas XII 126


b = r ∙ sin θ =4∙ √
= 4 ∙ sin 135°
= 2√
= 4 ∙ sin 45°
Jadi, z = -2√ + 2√ i

 Operasi Hitung Bilangan Kompleks

 Penjumlahan Bilangan Kompleks


- Jika keduanya bentuk siku
(a1+b1i)+(a2+b2i) = (a1+a2)+(b1+b2)i
Contoh soal :
2(4+2i)+(6-2i) = 8+4i+6-2i
= 14+2i
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku, maupun keduanya bentuk polar
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks.
Contoh soal :
(4+6i) + 8 ∠ 30°
r = 8 dan θ = 30° b = r ∙ sin θ
a = r ∙ cos θ = 8 ∙ sin 30°
= 8 ∙ cos 30°
√ =4
= 4√
(4+6i)+( 4√ +4i) = 4+4√ +10i

 Pengurangan Bilangan Kompleks


- Jika keduanya bentuk siku
(a1+b1i)-(a2+b2i) = (a1-a2)+(b1-b2)i
Contoh soal :
(4+2i) – 5(6-2i) = 4+2i-30+10i
= -26+12i
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku, maupun keduanya bentuk polar
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks.

 Perkalian Bilangan Kompleks


- Jika keduanya bentuk siku
(a1+b1i)(a2+b2i) = a1a2 + (a1a2 + b1b2)i + (b1b2)2
Contoh soal :
6(6-2i)(4+2i) = 6(24+12i-8i-4i2) i2 = -1
= 6(24+12i-8i-4∙-1)
= 6(24+4i+4)
= 6(28+4i)
= 168+24i
- Jika keduanya bentuk polar
(r1 ∠ θ1) ∙ (r2 ∠ θ2) = r1 ∙ r2 ∠ (θ1+θ2)
Contoh soal :
6 ∠ 60° ∙ 3 ∠ 30° = (6∙3) ∠ (60°+30°)
= 18 ∠ 90°

Rangkuman Kelas XII 127


- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks atau sebaliknya.

 Pembagian Bilangan Kompleks


- Jika keduanya bentuk siku

= x perkalian sekawan

=
Contoh soal :
= x

=
=
=
=
=1-i
- Jika keduanya bentuk polar

= ∠ (θ1- θ2)

Contoh soal :

= ∠ (90° - 60°)

= 3 ∠ 30°
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks atau sebaliknya.

 Phasor
Phasor adalah kedudukan sesaat vektor yang berputar pada pangkalnya.
Notasi phasor P=r ∠ θ, dengan r = panjang phasor dan θ = sudut yang
dibentuk phasor dengan sumbu R positif.
Bentuk penulisan phasor ada 2, seperti
bilangan kompleks :
r ∠θ
r 1. Bentuk Polar
I
P = r ∠ θ , dengan

θ r =√ θ = arc tan
R
2. Bentuk Siku
P = a+bi , dengan
a = r ∙ cos θ b = r ∙ sin θ
contoh soal :
 Nyatakan phasor P=4 ∠ 60° ke bentuk siku!
r=4 dan θ=60° b = r ∙ sin θ
a = r ∙ cos θ = 4 ∙ sin 60°
= 4 ∙ cos 60° =4∙ √
=4∙ = 2√
=2 Jadi, P=2+2√ i

Rangkuman Kelas XII 128


 Nyatakan phasor P=4+3i dalam bentuk polar !
a=4 dan b=3 θ = arc tan
r =√
= arc tan
=√
= arc tan 0,75 daftar III
=√
= 36,87°
=5
Jadi, P= 5 ∠ 36,87°

 Operasi Hitung Pada Phasor

 Penjumlahan dan Pengurangan Phasor


- Jika keduanya bentuk siku
Penjumlahan  (a1+b1i)+(a2+b2i) = (a1+a2)+(b1+b2)i
Pengurangan  (a1+b1i)-(a2+b2i) = (a1-a2)+(b1-b2)i
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku, maupun keduanya bentuk polar
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks, dan diubah menjadi bentuk polar kembali.
Contoh soal :
Tentukan hasil dari 12,73 ∠ 225° + 5,2 ∠ -30° !
Jawab :
Diubah ke bentuk siku = -4,5-11,6i
12,73 ∠ 225° Diubah ke polar lagi
a = r ∙ cos θ r =√
= 12,73 ∙ cos 225°
=√
= 12,73 ∙ -cos 45° daftar III
=√
= 12,73 ∙ -0,7071
= -9 =√
b = r ∙ sin θ = 12,44
= 12,73 ∙ sin 225° θ = arc tan
= 12,73 ∙ -sin 45° = arc tan
= 12,73 ∙ -0,7071
= arc tan 2,5778
= -9
= 248,8°
P1 = -9-9i
Jadi, hasilnya adalah 12,44 ∠
248,8°
5,2 ∠ -30°
a = r ∙ cos θ
= 5,2 ∙ cos -30°
= 5,2 ∙ cos 30° daftar III
= 5,2 ∙ 0,8660
= 4,5

b = r ∙ sin θ
= 5,2 ∙ sin -30°
= 5,2 ∙ -sin 30°
= 5,2 ∙ -0,5
= -2,6
P2 = 4,5-2,6i

P1+P2 = -9-9i+4,5-2,6i
 Perkalian dan Pembagian Phasor
- Jika keduanya bentuk siku
Perkalian  (a1+b1i)(a2+b2i) = a1a2 + (a1a2 + b1b2)i + (b1b2)2
Pembagian  = x perkalian sekawan

- Jika keduanya bentuk polar


Perkalian  (r1 ∠ θ1) ∙ (r2 ∠ θ2) = r1 ∙ r2 ∠ (θ1+θ2)

Pembagian  = ∠ (θ1- θ2)

Contoh soal :
 6 ∠ 40° ∙ 2 ∙ 10° = 6 ∙ 2 ∠ (40°+10°)
= 12 ∠ 50°
 12 ∠ 50° : 2 ∙ 10° = 12 : 2 ∠ (50°-10°)
= 6 ∠ 40°
- Jika 1 bentuk polar dan 1 bentuk siku
Bentuk polar diubah dahulu ke bentuk siku, baru dihitung menggunakan operasi
hitung bilangan kompleks atau sebaliknya.

Rangkuman Kelas XII 130


MATERI 14

IRISAN KERUCUT

 Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki jarak sama
terhadap titik tertentu.

 Bagian-Bagian Lingkaran
OA = OB = OC = jari-jari (r)
I AB = diameter (d) = 2r
P Q
T PQ = tali busur ∩ PQ (garis lengkung)
A O B Daerah I = tembereng
Daerah II = juring
II
OT = apotema (garis tinggi)

Berlaku : C
∠ ∩
= =
∠ ∩
Contoh soal :
1. Sebuah busur lingkaran panjangnya 121 cm, jika jari-jari lingkaran 35 cm,
tentukan besar sudut pusat busur tsb!
Jawab :
∩=121 cm dan r=35 cm
∠ ∩
=


=

=
220∙∠pusat = 242π
∠ pusat = 1,1 ∙ 180°
= 198°
2. Tentukan keliling plat tsb !
r=14 cm ∠ ∩
=


=
60° 60°

=
r=14 cm 6 ∙ ∩AB = 88
∩ AB =
= 14
∩ CD = ∩ AB = 14
Kell plat = AD + CD + BC + AB
= 15+14 +15+14
= 59 cm

Rangkuman Kelas XII 131


 Persamaan Lingkaran
1. Di pusat (0,0) dan jari-jari r

y
P(x,y)
r
x
(0,0) x 2 + y2 = r 2

Contoh soal :
1. Diketahui persamaan lingkaran 2x2+2y2-32=0, tentukan pusat dan jari-jarinya!
Jawab :
2x2+2y2 = 32 : 2 r2 = x2+y2
x2+y2 = 16 r2 = 16
r =√
Jadi, lingkaran di pusat (0,0) dan =4
jari-jari 4
2. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) yang melalui titk (0,-5) !
Jawab :
(0,-5)  x2 + y2 = r2
2 2
0 + (-5) = r2
r =√
=5 jadi, persamaan garis x2 + y2=5

2. Di pusat (a,b) dan jari-jari r

P(a,b) r
b
(x-a)2 + (y-b)2 = r2

x
a
Contoh soal :
1. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran (x+2)2 + (y-1)2 – 9 =0 !
Jawab :
(x+2)2 + (y-1)2 = 9 Pusat (a,b)  (-2,1)
x3 r2 = 27
(x+2)2 + (y-1)2 = 27
2 2
[x-(-2)] + [y-1] = 27 r =√
a b = 3√
2. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (1,-2) melalui titik (4,0) !
Jawab :
(a,b)  (1,-2)
(x-a)2 + (y-b)2 = r2
(x-1) + (y-(-2)) = r2
2 2

Rangkuman Kelas XII 132


(4,0)  (x-1)2 + (y+2)2 = r2
(4-1)2 + (0+2)2 = r2
9+4 = r2
r2 = 13
persamaan garis :
(x-1)2 + (y+2)2 = 13

3. Di pusat (a,b) dan jari-jari r dalam bentuk umum


Merupakan penjabaran dari (x-a)2 + (y-b)2 = r2 , menjadi :
x2 + y2 – 2ax – 2by + a2 + b2 – r2 = 0
x2 + y2 + Ax + By + C = 0
ket :
A = -2a a=- A
B = -2b b=- B
C = a + b – r2
2 2

Pusat (a,b)  (- A, - B)

r =√

Contoh soal :
Diketahui persamaan lingkaran x2+y2-4x+8y-29=0. Tentukan pusat dan jari-
jarinya!
Jawab :
x2+y2-4x+8y-29=0
r =√
A = -4 , B=8, C=-29
Pusat (a,b)  (- A, - B) =√
(- ∙ -4, - ∙ 8)
=√
(2, -4)
=√
=√
=7
 Garis Singgung Lingkaran

1. Di pusat (0,0) dan jari-jari r

y
P(x,y)
r l
x Dari persamaan x2 + y2 = r2 menjadi
(0,0) x 1 ∙ x + y1 ∙ y = r 2

Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari x2+y2=20 dititik (4,2)!
Jawab :
(4,2)  x1∙x + y1∙y = r2
4x + 2y = 20

Rangkuman Kelas XII 133


2y = 20 – 4x
y = 10 – 2x
2x+y-10 =0

2. Di pusat (a,b) dan jari-jari r


Dari persamaan (x-a)2 + (y-b)2 = r2 menjadi
(x1-a)(x-a)+(y1-b)(y-b) = r2
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari (x+2)2+(y-4)2=45 dititik
(4,1)!
Jawab :
(x+2)2+(y-4)2 = 45
(x1+2)(x+2) + (y1-4)(y-4) = 45  (4,1)
(4+2)(x+2) + (1-4)(y-4) = 45
6x+12 +-3y+12 = 45
6x-3y = 21
:3
2x – y =7
2x – y – 7 =0

3. Di pusat (a,b) dan jari-jari r dalam bentuk umum


Dari persamaan x2 + y2 + Ax + By + C = 0 menjadi
x1∙x + y1∙y + A(x1+x) + B(y1+y) + C = 0
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari x2+y2+4x+2y-8=0 dititik
(-5,-3)!
Jawab :
x2+y2+4x+2y-8=0 A=4, B=2, dan C=-8
x1∙x + y1∙y + A(x1+x) + B(y1+y) + C =0  (-5,-3)
(-5)∙x + (-3)∙y + ∙ 4[(-5)+x] + ∙ 2[(-3)+y] – 8 =0
-5x-3y-10+2x-3+y-8 =0
-3x-2y-21 =0
3x+2y+21 =0

4. Di pusat (0,0) , jari-jari r , dan gradien m


Dari persamaan x2 + y2 = r2 , gradien m dari y=mx+n, dan syarat D=0
y = mx ± r√
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari x2+y2=4 dan bergradien 2!
Jawab :
x2+y2 =4 , m=2 y = mx ± r√
2
r =4 y = 2x ± 2√
r =√ y = 2x ± 2√
=2 2x-y+2√ =0 V 2x-y-2√

5. Di pusat (a,b) , jari-jari r , dan gradien m


Dari persamaan (x-a)2 + (y-b)2 = r2 dan gradien m dari y=mx+n
y-b = m (x-a) ± r√

Rangkuman Kelas XII 134


Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran dari (x-2)2+(y+3)2 = 25 dan
bergradien -1 !
Jawab :
(x-2)2+(y-(-3))2 = 25 a=2 dan b=-3
r2 = 25 m=-1
r =√
=5
y-b = m (x-a) ± r√
y – (-3) = -1 (x-2) ± 5√
y+3 = -x+2 ± 5√
y = -x – 1 ± 5√
x+y+1+5√ V x+y+1-5√
6. Garis Singgung Persekutuan Luar
A
B
|AB| = √
P Q

Contoh soal :
Dua lingkaran berjari-jari 5 cm dan 3 cm. Jarak kedua kedua pusat lingkaran
adalah 17 cm. Tentukan garis singgung persekutuan luar !
Jawab :
GSPL =√ r r
=√
=√
=√
7. Garis Singgung Persekutuan Dalam

|AB| = √
P Q
B
Contoh soal :
Dua lingkaran berjari-jari 5 cm dan 3 cm. Jarak kedua kedua pusat lingkaran
adalah 17 cm. Tentukan garis singgung persekutuan luar !
Jawab :
GSPL =√ r r
=√
=√
=√
= 15
 Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke suatu titik
tertentu (fokus) sama dengan jaraknya ke garis tertentu.

Rangkuman Kelas XII 135


 Persamaan Parabola
1. Di puncak (0,0)
y2 = 4px
Y 2
y =4px Komponen parabola :
Puncak (0,0)
Fokus (p,0)
X Garis Direktrik x=-p
O F(p,0) Sumbu simetris sumbu x atau y=0
Latus Rectum = 2 ∙ y
Kurva membuka ke kanan/kiri

X=-p - y2 = 4px  kanan


- y2 = -4px  kiri
Latus Rectum  garis yang melalui fokus dan tegak lurus sumbu simetri
x2 = 4py
Y x2=4py Komponen parabola :
Puncak (0,0)
F(0,p) Fokus (0,p)
Garis Direktrik y=-p
X Sumbu simetris sumbu y atau x=0
O Latus Rectum = 2 ∙ x
y=-p Kurva membuka ke atas/bawah
- x2 = 4py  atas
- x2 = -4py  bawah

Contoh soal :
1. Tentukan titik fokus, persamaan sumbu simetri, garis direktrik, dan latus rectum
dari :
- y2 = 12x membuka kanan Sumbu simetris sumbu x atau y=0
2
y = 4px Fokus (3,0)  y2 = 12x
4p = 12 y2 = 12 ∙ 3
p =3 y =√
Puncak (0,0) =6
Fokus (p,0)  (3,0) Latus Rectum = 2 ∙ y =2∙6=
Garis Direktrik x=-p  x=3 12 satuan

- x2 = -8y membuka bawah Sumbu simetris sumbu y atau x=0


2
x = 4py Fokus (0,-2)  x2 = -8y
4p = -8 x2 = -8 ∙ -2
p = -2 x =√
Puncak (0,0) =4
Fokus (0,p)  (0,-2) Latus Rectum = 2 ∙ x =2∙4=
Garis Direktrik y=-p  y=2 8 satuan

2. Tentukan persamaan parabola di puncak (0,0) dengan fokus :


- (3,0)  y2 = 4px - (0,-3)x2 = 4py
2
y = 4 ∙ 3x x2 = 4 ∙ -3 y
y2 = 12x x2 = -12y
\

Rangkuman Kelas XII 136


3. Tentukan persamaan parabola di puncak (0,0) dengan garis direktrik :
- x = -4 - y =5
x = -p y = -p
p =4 p =-5
2
fokus (4,0)  y = 4px fokus (0,-5)  x2 = 4py
2
y = 4 ∙ 4x x2 = 4 ∙ -5y
2 2
y = 16x x = -20y
2. Di puncak (a,b)
(y-b)2=4p(x-a) (y-b)2 = 4p(x-a)
Y Komponen parabola :
Puncak (a,b)
b F(a+p,b) Fokus (a+p, b)
X Garis Direktris x = a-p
a Sumbu simetris y=b
O
Kurva membuka ke kanan/kiri
- (y-b)2 = 4p(x-a)  kanan
X=a-p 2
- (y-b) = -4p(x-a)  kiri
Latus Rectum = antara y1 hingga y2

(x-a)2 = 4p(y-b)
Komponen parabola :
Puncak (a,b) Kurva membuka ke atas/bawah
Fokus (a, b+p) - (x-a)2 = 4p(y-b)  atas
2
Garis Direktris y = b-p - (x-a) = -4p(y-b)  bawah
Sumbu simetris x=a Latus Rectum = antara x1 hingga x2
Contoh soal :
1. Tentukan titik puncak, titik fokus, persamaan sumbu simetri, garis direktrik, dan
latus rectum dari :
- y2 + 6y – 6x – 9 = 0
y2 + 6y + 32 = 6x +9 + 32 ditambah bilangan kuadrat untuk mengetahui faktornya
2
(y+3) = 6x+18
2
(y+3) = 6(x+3)
(y-b)2 = 4p(x-a)
a =-3  titik puncak (a,b)(-3,-3)
b =-3
4p = 6
p =
=  titik fokus (a+p, b) (-3+ , -3)
(- , -3)
Persamaan sumbu simetri y=b  y=-3
Garis direktrik x = a-p = -3 - =-
Fokus (- , -3)  (y+3)2 = 6(x+3)
(y+3)2 = 6(- +3) cuma pake x-nya
2
(y+3) = -9+18
y+3 = ±√
y = ±3 – 3 y1 = 0 V y2 = -6
Latus rectum = 6 satuan

Rangkuman Kelas XII 137


- x2 – 8x – 4y + 4 = 0
x2 – 8x +(-4)2 = 4y - 4+(-4)2 ditambah bilangan kuadrat untuk mengetahui faktornya
(x-4)2 = 4y +12
(x-4)2 = 4(y+3)
2
(x-a) = 4p(y-b)

a =4  titik puncak (a,b)(4,-3)


b =-3
4p = 4
p =1  titik fokus (a, b+p) (4,-3+1) = (4, -2)
Persamaan sumbu simetri x=a  x=4
Garis direktrik y = b-p = -3-1 = -4
Fokus (4, -2)  (x-4)2 = 4(y+3)
(x-4)2 = 4(-2+3) cuma pake y-nya
2
(x-4) = 4
x-4 =±√
x =±2 +4 x1 = 6 V y2 = 2
Latus rectum = 4 satuan
2. Tentukan persamaan parabola dari :
- Puncak (4,6) dan fokus (6,6) - Puncak (-4,5) dan fokus(-4,2)
M (4,6) a=4 dan b=6 M (-4,5) a=-4 dan b=5
F (a+p, 6) F (-4, b+p)
F (4+p, 6)  F(6,6) F (-4, 5+p)  F(-4,2)
4+p =6 5+p =2
p =2 p = -3

(y-b)2 = 4p(x-a) (x-a)2 = 4p(y-b)


(y-6)2 = 4 ∙ 2(x-4) (x+4)2 = 4 ∙ -3(y-5)
y2-12y+36 = 8x – 32 2
x +4x+16 = -12y+60
y2-12y-8x+68 = 0 x2 +4x+12y-44=0

 Garis Singgung Parabola


1. Di puncak (x1, y1)
Dari persamaan y2 = 4px menjadi
y1y = 2p(x+x1)
2
Dari persamaan x = 4py menjadi
x1x = 2p(y+y1)
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung parabola dari :
- y2 = 4x yang melalui titik (4,4) y1y = 2p(x+x1)  (4,4)
2
y = 4px 4y = 2 ∙ 1 (x+4)
4p = 4 4y = 2x + 8
p =1 2x-4y +8 = 0
x-2y+4 = 0

- x2 = 3y yang melalui titik(-3,3) p =


x2 = 4py
4p = 3

Rangkuman Kelas XII 138


x1x = 2p(y+y1)  (-3,3) -6x = 3y + 9
-3x = 2 ∙ (y+3) 6x+3y+9 =0
2x+y+3=0
-3x = y +
2. Di puncak (a,b)
Dari (y-b)2 = 4p(x-a) menjadi
(y1-b)(y-b) = 2p(x+x1 – 2a)
2
Dari (x-a) = 4p(y-b)
(x1-a)(x-a) = 2p(y+y1 – 2b)
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung parabola dari :
- (y+1)2 = 2(x-4) melalui titik - (x-2)2 = 4(y+1) melalui titik
(6,1) (6,3)
(y-b)2 = 4p(x-a) (x-a)2 = 4p(y-b)
a=4, b=-1, dan 4p =2 a=2, b=-1, dan 4p =4
p = p =1

(y1-b)(y-b) = 2p(x+x1 – 2a) (x1-a)(x-a) = 2p(y+y1 – 2b)


 (6,1)  (6,3)
(6-2)(x-2) = 2 ∙ 1(y+3 – 2
(1+1)(y+1) =2∙ (x+6 – 2
∙ -1)
∙ 4) 4x – 8 = 2y + 10
2y + 2 =x–2 4x – 2y – 18 =0
X – 2y – 4 =0

3. Di puncak (0,0) dan gradien m


Dari persamaan y2 = 4px dan gradien m dari y=mx+n
y = mx +
2
Dari persamaan x = 4py dan gradien m dari y=mx+n
y = mx – pm2
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung parabola dari :
- y2 = -8x bergradien 3 - x2 = 2y bergradien 4
2
y = 4px x2 = 4py
4p = -8 4p =2
P = -2 P =

y = mx + m=3 y = mx – pm2 m=4


2
y = 3x + y = 4x - ∙4
3y = 9x – 2 y = 4x – 8
9x – 3y – 2 =0 4x – y – 8 =0

4. Di puncak (a,b) dan gradien m


Dari persamaan (y-b)2 = 4p(x-a) dan gradien m dari y=mx+n
y-b = m(x-a) +
Dari persamaan (x-a)2 = 4p(y-b) dan gradien m dari y=mx+n
y-b = m(x-a) – pm2

Rangkuman Kelas XII 139


Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung parabola dari :
- (y+3)2 = -6(x-1) bergradien 4 y-b = m(x-a) + m=4
(y-b)2 = 4p(x-a)
a=1, b=-3 y+3 = 4(x-1) +
4p = -6 y+3 = 4x – 4 -
P =- y = 4x -
32x – 8y – 59 = 0

- (x-2)2 = 8(y+3) bergradien -2


(x-a)2 = 4p(y-b)
a=2, b=-3
4p = 8
P =2

y-b = m(x-a) – pm2 m=-2


y+3 = -2(x-2) – 2 ∙ (-2)2
y+3 = -2x+4 – 8
y = -2x – 7
2x+y+7 = 0

 Ellips
Ellips adalah himpunan titik yang jumlah jaraknya terhadap titik tertentu
(fokus) adalah tetap.
 Bagian-Bagian Ellips
y F1(c,0) dan F2(-c,0) adalah fokus ellips
dengan pusat (0,0)
(0,b)
2a = panjang sumbu mayor (panjang)
F2(-c,0) F1(c,0) x 2b = panjang sumbu minor (pendek)
(-a,0) 0 (a,0) 2c = jarak fokus

(0,-b)

 Persamaan Ellips
1. Di pusat (0,0)

+ = 1 , dengan a>b

Komponen ellips
Pusat ellips (0,0)
Fokus ellips F1(-c,0) dan F2(c,0) dengan b2=a2 – c2
2a = panjang sumbu mayor
2b = panjang sumbu minor
Puncak ellips (a,0), (-a,0), (0,b), dan (0,-b)
Sumbu simetri = sumbu x dan y
Nilai eksentrisitet e =

Persamaan Direktrik x = - dan x =

Rangkuman Kelas XII 140


+ = 1 , dengan a>b

Komponen ellips
Pusat ellips (0,0)
Fokus ellips F1(0,-c) dan F2(0,c) dengan b2=a2 – c2
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Puncak ellips (0,a), (0,-a), (b,0), dan (-b,0)
Sumbu simetri = sumbu x dan y
Nilai eksentrisitet e =

Persamaan Direktrik x = - dan x =


Contoh soal :
Diketahui ellips dengan persamaan + = 1, tentukan :
a. Titik puncak
b. Titik fokus
c. Panjang sumbu mayor dan minor
d. Nilai eksentrisitet
e. Persamaan direktrik

Jawab :

Bentuk ellips + = 1 , dengan a>b  25>16

a2 =25
a =√
=5

b2 = 16
b =√
=4

c2 = a2 – b 2
c2 = 25 – 16
c2 = 9
c = √
= 3

a. Titik puncak  (a,0), (-a,0), (0,b), dan (0,-b)


 (5,0), (-5,0), (0,4), dan (0,-4)
b. Titik fokus  F1(-c,0) dan F2(c,0)
 F1(-3,0) dan F2(3,0)
c. Sumbu mayor = 2a = 2 ∙ 5 = 10
Sumbu minor = 2b = 2∙ 4 = 8
d. Nilai eksentrisitet e = = = 0,6

e. Persamaan direktrik  x = - dan x =

x=- dan x =

X=- dan x =

Rangkuman Kelas XII 141


2. Di pusat (p,q)

+ = 1 , dengan a>b

Komponen ellips
Pusat ellips (p,q)
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Fokus ellips F1(p+c,q) dan F2(p-c,q)
Puncak ellips (p+a, q), (p-a, q), (p, q+b), dan (p, q-b)

Persamaan Direktrik x = p±

Nilai eksentrisitet e =

+ = 1 , dengan a>b

Komponen ellips
Pusat ellips (p,q)
2a = sumbu mayor
2b = sumbu minor
Fokus ellips F1(p, q+c) dan F2(p, q-c)
Puncak ellips (p, q+a), (p, q-a), (p+b, q), dan (p-b, q)

Persamaan Direktrik x = q±

Nilai eksentrisitet e =

Contoh soal :
Diketahui ellips dengan persamaan + = 1, tentukanlah :
a. Titik pusat, titik puncak, dan titik fokus ellips
b. Panjang sumbu mayor dan minor
c. Nilai eksentrisitet
d. Persamaan direktrik
Jawab :
Bentuk ellips + = 1 , dengan a>b  36>25
P=2 dan q=-1
a2 = 36 b2 = 25 c2 = a2-b2
a =6 b =5 c =√
=√
a. Titik pusat  (p,q)
 (2,-1)
Titik fokus  F1(p+c,q) dan F2(p-c,q)
 F1(2+√ , -1) dan F2(2-√ , -1)
Titik puncak  (p+a, q), (p-a, q), (p, q+b), dan (p, q-b)
 (2+6, -1), (2-6, -1), (2, -1+5), dan (2, -1-5)
 (8, -1), (-4, -1), (2, 4), (2,-6)
b. Sumbu mayor  2a = 2 ∙ 6 = 12
Sumbu minor  2b = 2 ∙ 5 = 10

c. Nilai eksentriset e = e= = √

d. Persamaan direktrik x = p±

x=2+ =2+ √

x = 2– =2- √

 Garis Singgung Ellips


1. Di pusat (0,0)
Dari + = 1 di titik (x1,y1) menjadi

+ =1

Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung ellips pada ellips + = 1 di titik (2,1)!
Jawab :
a2 = 8, b2 = 2
+ =1  (2,1)

+ =1
2x+4y =8
x+2y-4 =0

2. Di pusat (p,q)
Dari + = 1 di titik (x1,y1) menjadi

+ =1
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung pada ellips + = 1 dititik (-3,1) !
Jawab :
a2 = 6, b2 = 3, p = -1, q=2
+ =1  (-3,1)
+ =1
+ =1
+ =1
-2x-2-2y+4 =6
2x+2y+4 =0
X+y+2 =0

3. Di pusat (0,0) dan gradien m


Dari + = 1 dengan a>b dan gradien m dari y=mx+n
y = mx ± √

Rangkuman Kelas XII 143


Dari + = 1 dengan a>b dan gradien m dari y=mx+n
y = mx ± √
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis isnggung pada ellips + = 1 yang bergradien !
Jawab :
Bentuk ellips + = 1 dengan a>b  25>16
a2=25, b2=16, dan m=
y = mx ± √

y = ∙x±√ ( )

y = x±√

y = x±√
y = x±5
5y = 3x ± 5
3x-5y±5 = 0
Jadi, persamaan garis singgung 3x-5y+5=0 dan 3x-5y-5=0

4. Di pusat (p,q) dan gradien m


Dari + = 1 dan gradien m
(y-q) = m(x-p)± √
Dari + = 1 dan gradien m
(y-q) = m(x-p) ± √
Contoh soal :
Tentukan persamaan gais singgung pada ellips + = 1 bergradien 1 !
Jawab :
Bentuk ellips + =1
a2=16, b2=9, p=-2, q=3, m=1 y-3 = x+7
(y-q) = m(x-p)± √ y = x+10
(y-3) = 1(x+2)±√ y-3 = x-3
(y-3) = x+2 ± √ y = x
jadi, persamaan garis singgung x-y+10=0 dan x-y=0

 Hiperbola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua
titik tertentu (fokus) adalah tetap.
 Persamaan Hiperbola
y
B1(0,b)

F2(-c,0) A2(-a,0) A1(a,0) F1(c,0) x


0

B2(0,-b)

Rangkuman Kelas XII 144


1. Di pusat (0,0)

- = 1, dengan a>b

Komponen hiperbola :
Pusat O(0,0)
Puncak (a,0) dan (-a,0)
Fokus (c,0) dan (-c,0) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =

Persamaan direktrik x = ±

Asimtot y = ± x
Sumbu utama (nyata) = sumbu x
Sumbu sekawan (imaginer) = sumbu y

- = 1, dengan a>b

Komponen hiperbola :
Pusat O(0,0)
Puncak (0,a) dan (0,-a)
Fokus (0,c) dan (0,-c) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =

Persamaan direktrik y = ±

Asimtot y = ± x
Sumbu utama (nyata) = sumbu x
Sumbu sekawan (imaginer) = sumbu y
Contoh soal :
Diketahui hiperbola dengan persamaan - = 1, tentukan koordinat titik
puncak, titik fokus, persamaan direktrik, dan persamaan asimtotnya !
Jawab :
Bentuk - = 1 dengan a>b  16>9
2 2
a = 16 b c2 = b2+a2
=9
2
a =4 b c =3
= 16+9
c =5
koordinat titik puncak (a,0) dan (-a,0)
(4,0) dan (-4,0)
Titik fokus (c,0) dan (-c,0)
(5,0) dan (-5,0)
Persamaan direktrik x = ± x= dan x = -

Persamaan asimtot y = ± x  y = x dan y = - x

2. Di pusat (p,q)

- = 1, dengan a>b

Komponen hiperbola :

Rangkuman Kelas XII 145


Pusat O(0p,q)
Puncak (p+a, q) dan (p-a, q)
Fokus (p+c, q) dan (p-c, q) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =

Persamaan direktrik x = p±

Asimtot y-q = ± (x-p)

- = 1, dengan a>b

Komponen hiperbola :
Pusat O(0p,q)
Puncak (p, q+a) dan (p, q-a)
Fokus (p, q+c) dan (p, q-c) dengan b2 = c2 – a2
Eksentrisitet e =

Persamaan direktrik y = p±

Asimtot y-q = ± (x-p)

Contoh soal :

Diketahui hiperbola - = 1 tentukan koordinat pusat, puncak,


fokus, persamaan direktrik, dan asimtotnya !
Jawab :
Bentuk hiperbola - = 1 dengan a>b  16>9
2 2 2
a = 16 b c=9 = b 2 + a2 p=2, dan q=-1
a =4 b c2
=3 = 9+16
c =5
koordinat pusat (p,q)  (2,-1)
Puncak (p+a, q) dan (p-a, q)  (2+4, -1) dan (2-4, -1)
(6,-1) dan (-2, -1)
Fokus (p+c, q) dan (p-c, q)  (2+5, -1) dan (2-5, -1)
(7,-1) dan (-3,-1)
Persamaan direktrik x = p± x = 2+ =
x = 2- =-
Asimtot y-q = ± (x-p)
y+1 = (x-2) y+1 =- (x-2)
Y+1 = x- y+1 =- x+
4y+4 = 3x – 6 4y+4 = -3x + 6
3x – 4y – 10 = 0 3x+4y – 2 = 0

 Garis Singgung Hiperbola


1. Di pusat (0,0) melalui (x1, y1)
Dari - = 1 melalui titik (x1,y1) menjadi

- =1

Rangkuman Kelas XII 146


Contoh soal :
Tentuksn persamaan garis simggung pada hoperbola - = 1 di titik (3, ) !
Jawab :
Bentuk - =1
2 2
a = 8, b = 2
- =1  (3, )

- =1
3x – 2y =8
3x – 2y – 8=0

2. Di pusat (p,q) melalui (x1,y1)


Dari - = 1 melalui titik (x1,y1) menjadi

=1

Contoh soal :
Tentukan persamaan garis singgung hiperbola - = 1 di titik (2,-3) !
Jawab :
a2 = 12, b2 = 48, p=-2, dan q=1
=1 (2,-3)
=1
=1
16x+32-(-4y+4) = 48
16x+32+4y-4 = 48
16x + 4y-20 = 0
4x + y – 5 = 0

3. Dengan gradien
Dari - = 1 dan gradien m
y = mx ± √
Dari - = 1 dan gradien m
y = mx ± √
Contoh soal :
Tentukan persamaan garis isnggung hiperbola - = 1 yang bergradien 4 !
Jawab :
Bentuk - =1
2 2
a = 16, b = 6, dan m=4
y = mx ± √
y = 4x ± √
= 4x ± √
= 4x ± √
= 4x ± 5√
Jadi, persamaan garis singgungnya 4x-y+5√ dan 4x-y-5√

Rangkuman Kelas XII 147

Anda mungkin juga menyukai