Anda di halaman 1dari 7

 

Sisingamangaraja XII

Sejak 9 November 1961, Sisingamangaraja XII diangkat oleh pemerintah Indonesia


menjadi Pahlawan Nasional.

Ia merupakan salah satu pejuang yang berperang melawan Belanda di masa dulu.

Sisingamangaraja XII dulunya adalah seorang pemimpin yang populer di antara


masyarakat Batak.

Ia mulai memimpin pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Raja Sisingamangaraja


XI yang bernama Ompu Sohahuaon.

Sisingamangaraja XII dinobatkan sebagai raja ke-12 bersamaan dengan masuknya


Belanda ke Sumatra Utara.

Belanda pun kemudian berusaha memberlakukan sistem monopoli atas perdangan


di Bakkara.

Keadaan ini akhirnya memancing perang yang dipimpin oleh Sisimangaraja XII dan
berlangsung selama puluhan tahun lamanya.

Bakkara pun berhasil dikuasai Belanda. Namun, semangat Sisingamangaraja XII


tidak surut, ia tetap memimpin perang gerilya melawan Belanda.
Sampai akhirnya Sisingamangaraja XII gugur di medan perang ditembak Belanda di
Dairi.

Tuanku Imam Bonjol


Pemimpin agama

Deskripsi
Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorang ulama, pemimpin dan
pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang
dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838. Tuanku
Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia
berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6
November 1973. Wikipedia
Kelahiran: 1772, Bonjol
Meninggal: 6 November 1864, Kecamatan Pineleng
Kebangsaan: Indonesia
Dimakamkan: 6 November 1864, Makam Pahlawan Tuanku Imam
Bonjol
Anak: Naali Sutan Caniago, Sutan Saidi
Orang tua: Khatib Bayanudin, Hamatun

PANGERAN DIPONEGORO

Pangeran Diponegoro adalah putra sulung Sultan Hamengkubuwana III,


seorang raja Mataram di Yogyakarta. Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal
11 November 1785 di Yogyakarta. Ibunya Pangeran Diponegoro bernama R.A.
Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri atau selir)
yang berasal dari Pacitan.

Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.


Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak
keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya
menjadi raja.
Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Diponegoro mempunyai 3
orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, &
Raden Ayu Ratnaningrum.

Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga


ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya,
permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton.

Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan


Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota
perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun.

Sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama


Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.

Pattimura
Description
Thomas Matulessy lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 –
meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun,
juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura, atau Pattimura adalah
Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku. Menurut buku biografi
Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M. Wikipedia
Kelahiran: 8 Juni 1783, Haria
Meninggal: 16 Desember 1817, Kota Ambon
Nama lengkap: Thomas Matulessy
Perang/pertempuran: Perang Pattimura
Lahir: 8 Juni 1783; Haria, Saparua, Maluku, Hindia Belanda
Orang tua: Frans Matulessia, Fransina Tilahoi

Pangeran Antasari 
(lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797 atau 1809meninggal di
Bayan Begok, Hindia Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun)
adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia adalah Sultan Banjar Pada 14 Maret 1862, dia dinobatkan sebagai
pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar)
dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul
Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur)
penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung
Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja

TENGKU UMAR

Teuku Umar adalah pahlawan asal Aceh yang berjuang dengan cara
berpura-pura bekerjasama dengan Belanda & terkenal akan strategi
perang gerilyanya. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan
senjata dan uang yang cukup banyak. Wikipedia
Kelahiran: 1854, Meulaboh
Meninggal: 11 Februari 1899, Meulaboh
Pasangan: Cut Nyak Dhien (m. 1880–1899)
Tempat pemakaman: Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan
Pahlawan
Anak: Cut Gambang, Teuku Raja Sulaiman, Cut Mariyam, Teuku
Sapeh, Cut Teungoh, Teuku Bidin, Cut Sjak
Orang tua: Tjut Mohani, Teuku Ahmad Mahmud

Anda mungkin juga menyukai