Ketika anak-anak beliau selalu memainkan peran sebagai seorang guru dengan
teman-temannya setelah sekolah. Sepeninggalan ayahnya yang sudah meninggal.
Beliau tinggal bersama pamannya. Saat itu beliau mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan budaya sunda. Sekitar tahun 1899, Dewi Sartika pindah ke kota
Bandung. Dan pada tanggal 16 Januari 1904, beliau mendirikan sekolah yang diberi
nama Sekolah Isteri di darah Pendopo Kabupaten Bandung. Setelah itu sekolah
yang didirikannya itu berkembang menjadi 9 sekolah yang tersebar di seluruh Jawa
Barat. Dan kemudian semakin berkembang menjadi satu sekolah di setiap kota
maupun kabupaten pada tahun 1920. Kemudian pada bulan September 1929
berubah nama menjadi Sekolah Raden Dewi.
Thomas Matulessy Pattimura
Kapitan Pattimura merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Maluku. Beliau
pernah menjadi sersan Militer Inggris. Dan beliau pun pernah melakukan
perlawanan terhadap VOC Belanda.Tahun 1816, Inggris memberikan kekuasaan
terhadap Belanda. Setelah itu pihak Belanda melakukan kebijakan pajak atas tanah
atau landrente, pemindahakan penduduk, pelayaran Hongi atau Hongi Tochten dan
poltik monopoli.
Tahun 1817, rakyat maluku mengangkat senjata untuk bangkit melawan Belanda
yang dipimpin langsung oleh Kapitan Pattimura. Maka pada saat itu terjadilah
peperangan dengan penjajah Belanda.Sebagai panglima, Kapitan Pattimura
mengatur strategi perang bersama pembantunya. Dan juga berhasil mempersatukan
Raja-raja Patihserta menggalang bantuan dari Kerajaan Jawa, Sulawesi, Bali, Tidore
dan Ternate. Pertempuran itu pun berhasil menghancurkan pasukan penjajah
Belanda.
Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro itu berawal dari pihak Belanda yang mematok tanah milik
Diponegoro yang terletak di desa Tegalrejo. Ketika itu Pangeran Diponegoro sudah
merasa muak atas kelakuan belanda yang tidak menghargai adat istiadat dan juga
mengeksploitasi rakyat dengan beban pajak.Akhirnya Pangeran Diponegoro
menentukan sikap untuk menentang Belanda secara terbuka.
Dan banyak dukungan yang dari rakyat terhadap beliau. Perang yang dibawanya
ketika itu adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir.Selama perang
sabil Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Berbagai cara Belanda
upayakan untuk menangkap menangkap Pangeran Diponegoro. Bahkan sampai
melakukan sayembara untuk mendapatkan Pangeran Diponegoro.
Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol terkenal dalam perang Padri ketika melawan penjajah Belanda.
Perang Padri merupakan salah satu perang terlama karena berlangsung dari tahun
1803 sampai 1838. Perang tersebut melibatkan sesama orang Batak atau
Mandailing dan orang Minang.Perang ini penyebabnya yaitu kaum Padri yang
didominasi kaum ulama ingin menerapkan syariat islam.
Namun kaum yang memegang adat istiadat masih berpegang teguh dengan
pendiriannya. Sehingga terjadinya perpecahan antar saudara.Kaum adat yang
sudah terdesak meminta bantuan Belanda. Ikut campurnya Belanda dalam perang
saudara ini membuat situasi semakin kacau. Walaupun Belanda ikut campur dalam
perang Padri, tetapi pihak Belanda cukup kesulitan melawan Kaum Padri yang
dipimpin Tuanku Imam Bonjol.
Dan pada akhirnya Kaum Adat dan Kaum Padri bersatu melawan Belanda. Karena
campur tangannya Belanda dalam perang ini malah menambah kesengsaran
masyarakat Minangkabau.Belanda yang tidak menyerah dalam perang ini
melakukan pengepungan dan penyerangan ke Benteng Kaum Padri. Penyerangan
dan pengepungan itu dilakukan selama 6 bulan.
Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Dhien merupakan seorang pahlawan wanita yang berasa dari Aceh yang
melawan penjajah Belanda ketika masa Perang Aceh. Pada saati itu suaminya
Ibrahim Lamnga meninggal di medang perang sekitar tanggal 29 Juni 1878.
Sehingga Cut Nyak Dhien bersumpah untuk menghancurkan Belanda.Teukur Umar
yang merupakah salah satu tokoh dari Aceh yang melawan Belanda itu melamar Cut
Nyak Dhien. Awalnya Cut Nyak Dhien menolak, akan tetapi Teuku Umar tidak
melarang ia untuk pergi perang. Sehingga lamarannya diterima oleh Cut Nyak
Dhien.Setelah pernikahannya dan dikarunai anak yang diberi nama Cut Gambang.
Mereka bertempur bersama melawan penjajah Belanda. Tetapi, Teuku Umar gugur
di medan perang saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari
1899.Sehingga Cut Nyak Dhien harus berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh
dengan pasukan yang terbilang cukup kecil.
Teuku Umar
Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo pengusaha batik, sesama anggota
organisasi Insulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920. Berbeda dengan
kedua rekannya dalam “Tiga Serangkai” yang kemudian mengambil jalur pendidikan,
Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap
radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda. Ia
wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.
Jenderal Besar Raden Soedirman
(EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34
tahun) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional
Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara
luas terus dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga,
Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah
keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi
seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk
mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam
Muhammadiyah.
Nama:RA Kartini Tmpr Tggl Lahir:Jepara 21 april 1879 Asal: Mayong jepara
Wafat:Rembang 17 september 1904 Raden Adjeng Kartini, lahir di Jepara Jawa Tengah
tanggal 21 April 1879. Atau lebih tepatnya ia dipanggil dengan nama Raden Ayu Kartini,
karena pada dasarnyagelar Raden Adjeng hanya berlaku ketika belum menikah, sedangkan
Raden Ayu adalah gelar untuk wanita bangsawan yang menikah dengan pria bangsawan dari
keturunan generasi kedua hingga ke delapan dari seorang raja Jawa yang pernah
memerintah. Kartini sendiri menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih
Djojo Adhiningrat pada tanggal 12 November 1903 yang telah mempunyai tiga istri. Dari
pernikahannya tersebut ia dikaruniahi seorang anak perempuan bernama Soesalit
Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904
I Gusti Ngurah Rai
Nama:I Gusti Ngurah Rai Tmpt Tggl Lahir:Bali 30 januari 1917 Asal:Bali Wafat:Bali 20
november 1946 I Gusti Ngurah Rai dikenal sebagai sosok yang gigih berjuang untuk
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ia bahkan rela kehilangan nyawa demi Negaranya tercinta.
Seperti yang dituturkan oleh Wayan Sudarta, penyusun buku I Gusti Ngurah Rai Pahlawan
Nasional: Sisi-Sisi Humanis dalam Perang Kemerdekaan Indonesia di Bali.