Anda di halaman 1dari 5

10 TOKOH PAHLAWAN

Di susun
O
L
E
H
NAMA : YEHESKIEL VIKTORI
ACHMAD YANI S.N
REY WISMAN .M
KELAS : VIII . B

SMP 1 BENGKAYANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
TOKOH DAERAH
Pangeran Antasari Kalimantan

Di bawah kepemimpinan Pangeran Antasari, perlawanan


Kesultanan Banjar berlanjut menjadi perang, yang dikenal
dengan nama Perang Banjar, yang berlangsung sejak 1859
hingga 1905. Perang dimulai dari serangan Pangeran
Antasari terhadap tambang batu bara milik Belanda di
Pengaron pada

Kapitan Pattimura 
merupakan putra pasangan Frans Matulessy dan Fransina
Silahoi, keturunan bangsawan Raja Sahulau di Teluk Seram
Selatan. Dia lahir di Saparua, Maluku pada 8 Juni 1783.
Selanjutnya pernah mendapatkan pendidikan militer dan
memiliki pangkat Sersan Mayor saat bergabung dengan tentara
Inggris.

Sultan Hassanudin
Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape
Muhammad Bakir Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke XVI
dengan gelar Ayam Jantan dari Timur, memproklamirkan
Kerajaan Gowa sebagai kerajaan maritim yang memiliki armada
perang yang tangguh dan kerajaan terkuat di Kawasan Indonesia
Timur.

Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku
Buwono III dan R.A. Mangkarawati yang lahir dengan nama asli
Raden Mas Ontowiryo pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Awal
mula terjadinya Perang Diponegoro adalah ketika sang Pangeran
tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.

I Gusti Ngurah Rai


Ia memegang peranan penting dalam perang Puputan
Margarana. Sebagai pucuk pimpinan tertinggi dalam perang
tersebut, I Gusti Ngurah Rai memiliki peran dalam menyusun
strategi, mengatur serangan, hingga berkomunikasi dengan
Pemerintah Pusat di Pulau Jawa untuk meminta bantuan.

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien (Photo by faseberita.id)


Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional wanita kelahiran 1848 asal Aceh yang paling
ditakuti oleh Belanda. Ia mulai aktif melawan Belanda sejak kematian suaminya, Teuku
Cek Ibrahim dan bersumpah akan menghancurkan Belanda. Setelah ia akhirnya
menikah lagi dengan Teuku Umar dan bersama-sama melawan Belanda secara gerilya.
Mereka berhasil menyerang dan mendesak Belanda di Banda Aceh (Kutaraja) dan
Meulaboh.
Cut Nyak Dien adalah seorang pahlawan perwakilan dari kesultanan Aceh pada masa
pemerintahan Iskandar Muda di Pariaman. Ia terkenal sebagai pahlawan wanita yang
sangat tangguh dalam melawan penjajah Belanda saat itu. Bahkan ia tetap tidak
menyerah melawan Belanda meskipun Suaminya, Teuku Umar tertangkap. Ia terus
melanjutkan perlawan bersama pasukannya hingga tahun 1901.
Akhirnya Cut Nyak Dien pun tertangkap oleh Belanda di Beutong Lhee Sagoe karena
sebelumnya ia dan pasukannya sempat melakukan perlawanan kepada Belanda secara
gerilya. Namun markas mereka diketahui Belanda karena ulah Pang Laot anak buah
Cut Nyak Dien yang berkhianat memberi tahu markas mereka kepada Belanda.
8. R.A Kartini

R. A. Kartini (Photo by majalah suara pendidikan)


Raden Ajeng (R.A) Kartini adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang berjasa
dalam perjuangan bangsa Indonesia. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara yang
kemudian saat ini kita memperingati hari tersebut sebagai Hari Kartini.
Kartini memiliki peran penting dalam pemikiran-pemikiran membangun bangsa
indonesia, yakni perjuangannya untuk para perempuan Indonesia memperoleh ruang
yang lebih berarti daripada sebelumnya. Emansipasi Wanita yang diperjuangkan
Kartini sangat berharga hingga saat ini.
Pemikiran-pemikiran Kartini tersebut tertulis dalam surat-surat yang ia tulis untuk
temannya di Belanda. Kemudian tulisan-tulisan tersebut disusun menjadi buku dengan
judul Door Duisternis Tot Licht yang saat ini versi terjemahannya populer dengan
judul Dari Gelap Menuju Cahaya yang terbit pertama kali pada tahun 1911.
Pemikiran-pemikirannya tentang hak-hak perempuan ia temui dilingkunagn keluarga
bangsawannya yang masih banyak mengekang perempuan. Detail biografinya bisa
Grameds temukan di salah satu koleksi buku di www.gramedia.com berikut ini.

Martha Christina Tiahahu

Martha Chistina Tiahahu (Photo by Wikimedia Commons)


Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita yang merupakan anak dari
Kapitan Paulus Tiahahu yang membantu Kapitan Pattimura melawan Belanda pada
tahun 1917. Sejak umur 17 tahun, Martha sudah mengetahui rencana ayahnya melawan
Belanda. Ia sangat ingin ikut bersama ayahnya bertempur melawan pemerintah kolonial
saat itu, meskipun ayahnya melarang.
Namun, akhirnya Martha tetap ikut dalam perlawanan terbesar Maluku terhadap
Belanda. Selain itu Martha juga terlibat dalam pertempuran di daerah Ulat dan Ouw,
Saparua yang banyak memakan korban baik rakyat sipil atau tentara Belanda. Martha
selamat dalam pertempuran tersebut berkat kelihaiannya memegang tombak saat
bertempur.
Ia pun meninggal dunia setelah menolak makan dan jatuh sakit ketika kapal Belanda
yang menangkap ingin membawanya ke Jawa. Martha Christina Tiahahu adalah
pahlawan nasional wanita termuda dari jajaran tokoh yang lainnya.

Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro (Photo by sejarahlengkap.com)


Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional dari tanah Jawa yang lahir pada 11
November 1785 di Kesultanan Yogyakarta dan wafat di Makassar yang saat itu masih
Hindia Belanda pada 8 Januari 1855. Ia adalah sosok penting pada Perang Diponegoro
atau perang jawa melawan penjajah Hindia Belanda mulai tahun 1825 sampai 1830.
Perang ini adalah perang yang paling banyak menelan korban dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia.
Perang Jawa ini jadi corak sejarah sendri bagi bangsa Indonesia atas perjuangannya
untuk melawan penjajah.  Saat perang ini, Pangeran Diponegoro mengumandangkan
perjuangan untuk melawan kaum kafir. Seruan Pangeran Diponegoro ini sangatlah
berpengaruh bahkan hingga wilayah Kedu dan Pacitan. Dari sinilah ia mulai
mempengaruhi pejuang-pejuang bangsa dari berbagai daerah, seperti daerah Gagatan.
Pangeran Diponegoro dalam keluarga tumbuh sebagai sosok yang tertarik dengan
keagamaan dan rakyat jelata. Detail biografinya bisa Grameds temukan di salah satu
koleksi buku di www.gramedia.com berikut ini.

Bung Tomo

Bung Tomo (Photo by Wikipedia)


Sutomo atau akrab juga disapa Bung Tomo adalah pahlawan nasional yang lahir pada 3
Oktober 1920 di Surabaya dan tumbuh di dalam keluarga yang sangat menghargai
pendidikan. Bung Tomo berperan penting dalam pertempuran di Surabaya 10
November 1945 yang kemudian sekarang kita peringati sebagai hari pahlawan. 
Semboyan Bung Tomo yang paling populer sampai saat ini adalah “Merdeka atau
Mati” menjadi semangat bangsa hingga saat ini.
Pertempuran berdarah di Suraya tersebut menjadi peristiwa penting dalam sejarah
bangsa Indonesia. Tidak hanya kritis terhadap pemerintahan Belanda, Bung Tomo juga
pernah mengkritik kepemimpinan Soekarno dan Soeharto. Ia bahkan pernah ditahan
selama setahun pada tahun 1978 karena kritikannya terhadap Soeharto.
Bung Tomo merupakan seorang jurnalis asal Surabaya yang berani dan kritis dengan
kepiawaiannya dalam berbahasa dan kecemerlangan gagasannya. Dari ia berusia 18
hingga 25 tahun ia sudah terlibat di berbagai media, yakni Ekspres dan Berita Antara.
Detailnya bisa Grameds temukan di salah satu koleksi buku
di www.gramedia.com berikut ini

Anda mungkin juga menyukai