Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Persilangan Dihibrid

Disusun oleh:

Inggrid Manuella Dayana

Jonathan Desenata Imannuel

Olga Talenta Meishinta

Bastian Nevan Baruch

Yori Githa Juliana Rajaguguk

GOLDEN CHRISTIAN HIGH SCHOOL TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berlimpah berkat dan rahmat-Nya, Penuntun
Praktikum Biologi Persilangan Dihibrid telah berhasil disusun bersama teman sekelompok.
Praktikum ini dibuat sebagai bagian yang terintegrasi dengan Mata Pembelajaran Biologi
didalam materi pewarisan sifat pada hukum Mendel. Penuntun Praktikum ini tersusun pada bab
5, dan materi tentang pewarisan sifat, meneliti perbandingan fenotip pada percobaan dengan
menggunakan kertas sebagai media percobaan

Kami selaku tim percobaan praktikum mengucapkan terima kasih kepada kepada guru biologi
kami, yaitu Miss. Medyanna Utamy atas pembelajaran mengenai materi pewarisan sifat pada
hukum Mendel. Selain itu, terima kasih juga diucapkan kepada teman sekelompok yang
membantu terwujudnya penuntun praktikum ini. Saran dan kritik sangat penulis harapkan bagi
pembaca buku ini untuk perbaikan penuntun praktikum ini. Terima kasih.

Palangka Raya, Januari 2024

2 | Biologi – Persilangan Dihibrid


DAFTAR ISI

⮚ Judul Makalah

⮚ Kata Pengantar……………………………………………….......……………………......2

⮚ Daftar isi…………………………………………………………................…..................3

Bab I: Pendahuluan

A. Latar Belakang………………………………………………..............………………......4
B. Tujuan dan Tanggal dan Tempat Praktikum..........…………………….........……….......5

Bab II: Pembahasan

A. Alat dan Bahan…..………………………….......................................................……......6


B. Prosedur Kerja…………………....................................………………………………....6

Bab III: Hasil dan Pembahasan

A. Hasil…………………………………………………………………………...........…….7
B. Pembahasan………………………………………………………………………………8

Bab IV: Penutup

A. Kesimpulan…….……………………………………………………………...………....9
B. Saran…….………………………………………………………………….....................9

⮚ Daftar Pustaka…….………………………………………………………………….......10

3 | Biologi – Persilangan Dihibrid


Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam perkawinan antara bunga merah dan bunga putih pada Mirabilis jalapa,
hanya satu ciri yang berbeda, yaitu warna. Meskipun hanya warna yang menjadi
perhatian, F1 tetap dapat dianggap sebagai hasil persilangan monohibrid karena adanya
potensi perbedaan pada sifat-sifat lainnya. Praktiknya, varietas dapat memiliki lebih dari
satu ciri yang berbeda, seperti bentuk bunga, daun, dan biji.

Hasil persilangan antara dua varietas dengan beberapa sifat yang berbeda dapat
disebut sebagai F1 dihibrid, trihibrid, atau polihibrid (Dwidjoseputro, 1981). Genotipe
dihibrid bersifat heterozigot pada dua lokus, dan saat meiosis, mereka membentuk empat
gamet genetik yang berbeda secara acak. Uji persilangan melibatkan perkawinan antara
genotip yang tidak diketahui dengan genotip homozigot resesif pada semua lokus yang
dibahas.

Fenotipe keturunan hasil uji silang menunjukkan variasi gamet yang terbentuk
dari genotip tetua yang diuji. Jika gamet diketahui dengan lengkap, genotipe individu
juga dapat diketahui. Persilangan uji monohibrid menghasilkan rasio fenotipik 1:1,
menunjukkan adanya segregasi faktor. Uji silang dihibrid menghasilkan rasio 1:1:1:1,
menunjukkan adanya dua pasang faktor seleksi yang terpisah dan independen (Stansfield,
1991). Hukum ini berlaku pada saat pembentukan gamet, di mana gen pada setiap sel
bergerak secara bebas menuju kutubnya masing-masing saat meiosis. Konsep ini dapat
diaplikasikan pada dihibrid atau polihibrid, yang melibatkan persilangan individu-
individu dengan dua atau lebih sifat yang berbeda (Yatim, 1980).

4 | Biologi – Persilangan Dihibrid


B. Tujuan Dan Tanggal & Tempat Praktikum

1. Tujuan:
- Membuktikan hukum Mendel tentang persilangan Dihibrid
- Menentukan jumlah dan macam gamet
- Menentukan rasio genotif dan fenotif pada persilangan dihibrid
- Membuktikan perbandingan fenotip untuk perkawinan dihibrid adalah (9:3:3:1)

2. Tanggal & Tempat Praktikum:


- Tanggal Praktikum:
Rabu, 24 Januari 2024
- Tempat Praktikum:
Ruang kelas 12 IPA, Lt.4 SMAS Golden Christian School

5 | Biologi – Persilangan Dihibrid


Bab II

Pembahasan

A. Alat dan bahan


1. 32 lembar potongan kertas berwarna merah
2. 32 lembar potongna kertas berwarna putih
3. 32 lembar potongan kertas berwarna hijau
4. 32 lembar potongan kertas berwarna kuning

B. Prosedur Kerja
1. Buatlah ketentuan warna kancing dengan jenis sifat yang dibawakan.
Contoh:
Sifat I: Bentuk Bulat = B (Potongan kertas warna merah)
Bentuk Kisut = b (Potongan kertas warna putih)
Sifat II: Warna Hijau = M (Potongan kertas warna hijau)
Warna Kuning = m (Potongan kertas warna kuning)

2. Pasangkanlah potongan kertas tersebut tanpa melihat dan catat hasil pengambilan
potongan kertas tersebut.

Gametnya = Jantan (MB, Mb, mB, mb)


Betina (MB, Mb, mB, mb)

3. Lakukan sampai potongan kertas habis.

6 | Biologi – Persilangan Dihibrid


Bab III

Hasil dan Pembahasan

Perbandingan Fenotif Perbandingan Fenotif


Fenotif Genotif Tirus pada Percobaan menurut Hukum Mendel

Bulat Hijau BBMM


BBMm 35
BbMm Rasio Fenotip = Bulat Rasio Fenotip = Bulat
BbMM hijau : Kisut hijau : Bulat hijau : Kisut hijau : Bulat
Bulat Kuning BBmm 11 kuning : Kisut kuning kuning : Kisut kuning
Bbmm 35 : 11 : 12 : 6 9:3:3:1
Kisut Hijau bbMM 12
bbMm
Kisut Kuning bbmm 6
A. Hasil

Gamet BM Bm bM bm

BM BBMM BBMm BbMM BbMm

Bm BBMm BBmm BbMm Bbmm

bM BbMM BbMm bbMM bbMm

bm BbMm Bbmm bbMm bbmm

7 | Biologi – Persilangan Dihibrid


B. Pembahasan
Dari eksperimen ini, terlihat bahwa pada persilangan dihibrid juga terjadi
segregasi bebas atau pemisahan gen sealel. Awalnya, genotip putih kuning (mb)
disilangkan dengan genotip putih hitam (mB). Hasilnya, terjadi pemisahan gen sealel
dengan = 1, menghasilkan genotip putih hitam (mmBb).

Pemisahan gen sealel ini mengakibatkan pemasangan alel secara acak. Setelah = 1
disilangkan dengan sesamanya, diperoleh hasil berikut: 35 Bulat Hijau (B_M_), 11 Bulat
Kuning (B_mm), 12 Kisut Hijau (bb_M), dan 6 Kisut Kuning (bbmm). Rasio genotipnya
(B_M_) : (B_mm) : (bb_M) : (bbmm) adalah 35 : 11 : 12 : 6. Dengan demikian, rasio
fenotip Bulat Hijau : Bulat Kuning : Kisut Hijau : Kisut Kuning adalah 8,75 : 2,75 : 3 :
1,5.

Meskipun tidak persis sama dengan rasio ideal 9:3:3:1 pada percobaan Mendel,
hasil praktikum ini cukup mendekati. Hal ini menunjukkan adanya hukum berpasangan
secara bebas acak. Meskipun angka rasio fenotip tidak identik dengan percobaan Mendel,
namun eksperimen ini membuktikan bahwa pada persilangan dihibrid, rasio fenotipnya
dapat mendekati 9:3:3:1.

Praktikum ini juga membuktikan bahwa dua pasangan alel bersegregasi secara
bebas satu sama lain, mengemas gen-gen dalam gamet-gamet dengan kombinasi alel
yang mungkin. Setiap gamet memiliki satu alel untuk setiap gen, sesuai dengan hukum
pemilihan bebas yang menyatakan bahwa pasangan alel bersegregasi secara bebas selama
pembentukan gamet.

Hukum ini berlaku pada gen-gen yang terletak pada kromosom yang berbeda,
artinya, pada kromosom yang tidak homolog. Gen-gen yang terletak dekat satu sama lain
pada kromosom yang sama cenderung diwariskan bersama-sama, menciptakan pola

8 | Biologi – Persilangan Dihibrid


pewarisan sifat yang lebih kompleks daripada yang diprediksikan oleh hukum pemilihan
bebas.

Bab IV

Kesimpulan

A. Kesimpulan
1. Hukum pemilihan bebas, menurut percobaan Mendel, menghasilkan rasio fenotip
9:3:3:1.
2. Persilangan yang dilakukan menghasilkan empat kelas kombinasi alel, yaitu
(MMBB), (MMbb), (mmBB), dan (mmbb).
3. Dari hasil praktikum, perbandingan keempat kelas yang didapat adalah 8,75 : 2,75
: 3 : 1,5.
4. Hukum II Mendel terbukti, menunjukkan bahwa setiap pasangan alel bersegregasi
secara bebas terhadap pasangan alel-alel lain selama pembentukan gamet.
B. Saran
Dalam setiap praktikum, penting untuk menjalankan prosedur dengan teliti.
Kerjasama antar anggota tim dan pemanfaatan referensi akan memudahkan pelaksanaan
praktikum.

9 | Biologi – Persilangan Dihibrid


Daftar Pustaka

Kusumawati, R. I, Pitaloka, Elok Dyah, Sri Suli’ah, Kartika Sulistyaningsih, Ade Kurniawati.
2014. Laporan Praktikum Genetika Pola Sidik Jari (Poligen pada Manusia). Laporan Praktikum.
Universitas PGRI Semarang.

Ammariah, Hani. 2023. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel.

10 | Biologi – Persilangan Dihibrid

Anda mungkin juga menyukai