Setelah mengetahui tentang hukum Mendel 1 dan 2 yaitu tentang proses pembentukan gamet dan proses
pembuahan, maka pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang contoh percobaan Mendel yaitu
tentang persilangan Monohibrid dan persilangan hibrid.
Bila sesama F1 ini disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F2. Bagaimana sifat keturunan kedua
tersebut? Untuk itu perhatikan diagram berikut.
.
Jika sesama F1 ini disilangkan, akan diperoleh 16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram berikut ini.
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4 macam fenotipe pada F2 yaitu:
Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid tersebut adalah bulat
kuning : bulat hijau: keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1.
Jika dari persilangan tersebut dihasilkan 1600 keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji bulat
warna kuning ialah: 9/16 × 1600 = 900 pohon.
Untuk menentukan macam gamet yang terbentuk dapat digunakan diagram garpu, misalnya: AaBb,
macam gametnya adalah:
Demikian pembahasan lengkap tentang percobaan Mendel secara lengkap yaitu pada persilanan
monohibrid dan persilangan dihibrid dan cara penghitungan mencari jumlah dan macam gametnya.
Genetika, Trik Mengerjakan Persilangan Dihibrid, Cara Cepat
Biologi Edukasi Minggu, Juli 27, 2014
Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang membutuhkan waktu lama dalam mengerjakan soalnya
karena harus membuat kotak-kotak untuk mengerjakan soal persilangan dihibrid yaitu pada penentuan F2
nya. Hal ini tentu akan menyita waktu banyak untuk mengerjakan soal ini. Disamping membutuhkan
waktu yang banyak, tingkat ketelitian untuk menentukan genotip dan fenotipnya juga dibutuhkan
konsentrasi yang tinggi, maka dari soal jenis ini memiliki tingkat kesalahan mengerjakan yang tinggi jika
tidak teliti dalam menyilangkannya. Berikut contoh persilangan dihibrid
Disilangkan tanaman kacang ercis biji bulat warna kuning dengan biji keriput warna hijau. Bulat dominan
terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau. Tentukan F2 nya
persilangan dihibrid
persilangan dihibrid
Cara di atas adalah cara dalam persilangan dihibrid yang benar, sesuai dengan teori dimana yang
disilangkan adalah gametnya, namun membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan soalnya.
Berikut adalah trik mengerjakan persilangan dihibrid supaya waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan
lebih singkat dengan ketelitian yang lebih baik
Disilangkan mangga manis besar(MmBb) dengan mangga manis besar(MmBb). Manis dominan terhadap
asam, dan besar dominan terhadap kecil. Tentukan perbandingan fenotip dari persilangan tersebut.
cara cepat, persilangan dihibrid
Persilangan dihibrid apabilang menggunakan alur yang benar maka gamet disilangkan dengan gamet,
untuk trik ini bukan gamet yang disilangkan tetapi manis disilangkan dengan manis, besar disilangkan
dengan besar, perhatikan garis lengkung diatas dimana Mm x Mm, dan Bb x Bb(masih ingat bukan cara
melakukan persilangan monohibrid). Maka nantinya akan dihasilkan untuk persilangan Mm x Mm
dihasilkan 1 MM, 2 Mm, dan 1 mm. begitu juga Bb x Bb, hasilnya 1 BB, 2 Bb, 1 bb.
Nah setelah ketemu hasilnya, maka tahap selanjutnya adalah 1MM dikalikan dengan 1 BB hasinya adalah
1MMBB, 1MM dikalikan dengan 2 Bb hasilnya 2MMBb, 1MM dikalikan dengan 1bb hasilnya 1MMbb.
Hal ini juga berlaku untuk yang bawahnya sampai penggabungannya selesai.
Hasil akhirnya maka didapatkan manis besar jumlahnya 9, manis kecil jumlahnya 3, asam besar
jumlahnya 3, dan asam kecil jumlahnya 1, mudah bukan.
Untuk membuktikan bahwa cara ini benar, coba buat persilangan tersebut sama persis tetapi
menggunakan cara biasa yang menggunakan kotak kotak, dan bandingkan hasilnya. Sama atau tidak.
Pewarisan Sifat: Persilangan Monohibrid,
Intermediet, dan Dihibrid
By admin | February 3, 2018
0 Comments
Seorang anak biasanya mempunyai kemiripan dengan orangtuanya, hal ini disebabkan adanya
penurunan sifat dari induk (orangtua) kepada keturunannya (anak). Ilmu tentang pewarisan sifat
dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang disebut genetika. Istilah dalam biologi untuk
pewarisan sifat adalah hereditas.
Gen dan kromoson adalah unsur yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya. Kromosom adalah materi genetis berbentuk benang-benang halus yang biasa
disebut dengan kromatin. Kromatin inilah yang membawa informasi genetis kepada
keturunannya. Sedangkan gen adalah bahan kimia yang terdapat pada kromosom. Fungs dari
gen adalah mempengaruhi sifat atau karakteristik setiap makhluk hidup.
Gregor Johan Mendel adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan ilmu tentang pewarisan
sifat. Berkat penemuannya ini, Mendel diberi sebutan sebagai Bapak Genetika. Percobaan
yang dilakukan oleh Gregor Johann Mendel menggunakan kacang ercis. Kacang ercis dipilih
sebagai objek percobaan karena mudah dikembangbiakkan dan disilangkan, mempunyai jenis
keturunan yang cukup beragam, dan mempunyai daur hidup yang pendek.
Persilangan pada pewarisan sifat yang dilakukan oleh Gregor Johan Mendel menggunakan
kacang ercis (Pissum sativum). Sifat yang diamati ada 7 (tujuh) yaitu bentuk biji, kotiledon biji,
warna bunga, bentuk kulit, warna kulit, tempat batang, dan ukuran batang. Sifat yang diamati
tersebut dapat dilihat secara lebih detail pada gambar di bawah.
Ada dua hukum yang berlaku terkait ilmu pewarisan sifat yang disampikan oleh Gregor Johann
Mendel, yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. Bunyi kedua hukum mendel tersebut
adalah sebagai berikut
Dalam mempelajari pewarisan sifat, terdapat istilah-istilah penting yang akan sering disebut
dalam pembahasan. Contoh istilah yang sering digunakan adalah dominan, resesif, hibrid, dan
lain sebagainya. Daftar istilah pada pewarisan sifat secara lengkapnya dapat dipelajari di
bawah.
Persilangan Monohibrid
Karakteristik persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda, sifat yang kuat
disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, dan sifat yang lemah disebut sifat resesif.
Proses persilangan monohibrid akan diberikan melalui sebuah contoh persilangan mawar
merah dominan dan mawar putih resesif. Selengkapnya, perhatikan contoh proses persilangan
di bawah.
Contoh: persilangan pada Mawar Merah dominan (MM) dan Mawar Putih resesif (mm)
Hasil yang kita dapat di atas dapat dibuat dua kesimpulan, yaitu raiso genotipe dan rasio
fenotipe.
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai hasil
persilagan di atas adalah
Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe
keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan di atas adalah
Persilangan Intermediete
Contoh Persilangan Antara Bunga Miriabilis Jalapa Merah dan Miriabilis Jalapa Putih
Rasio Genotipe
Rasio genotipe menunjukkan sifat yang tidak tampak, individu dengan gen dominan dan
membawa sifat dihitung berbeda. Jadi, rasio genotip keturunan yang terbentuk sesuai hasil
persilagan di atas adalah
Rasio Fenotipe
Rasio genotipe menujukkan sifat yang nampak, individu dengan gen dominan dan membawa
sifat dihitung satu dengan gen dominan yang bukan pembawa sifat. Sehingga, rasio fenotipe
keturunan yang terbentuk sesuai hasil persilagan di atas adalah
Pembahasan selanjutnya adalah persilangan dihibrid. Simak ulasan materinya di bawah.
Persilangan Dihibrid
Jika persilangan monohibrid dan intermediete menyilangkan satu sifat berbeda maka
persilangan dihibrid dilakukan pada dua sifat berbeda. Contohnya persilangan dihibrid antara
kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning homozigot, disimbolkan BBKK, dengan kacang ercis
berbiji keriput berwarna hijau homozigot, disimbolkan bbkk. Semua keturunan kacang ercis
dengan dua sifat beda tersebut adalah kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning, BbKk.
Apabila kacang ercis pada keturuan disilangkan dengan sesamanya maka kacang ercis ini
akan membentuk empat macam gamet baik jantan maupun betina. Kombinas empat gamet
yang dihasilkan adalah BK, Bk, bK, dan bk. Selanjutnya, kita akan mengulas proses persilangan
dihibrid, yang memiliki kombinasi empat gamet BK, Bk, bK, dan bk.
Bagian akhir dari ulasan ini, akan diberikan contoh soal dan pembahasan persilangan pada
pewarisan sifat.
Kelinci berbulu kasar tebal (hhTT) disilangkan dengan kelinci berbulu halus tipis (HHtt)
menghasilkan F1 kelinci berbulu halus tebal. Bila F1 disilangkan sesamanya, keturunan yang
dapat digunakan untuk bibt unggul (kelinci berbulu halus tebal) memiliki genotipe ….
A. HHTT
B. HHTt
C. HhTT
D. HhTt
Pembahasan:
Hasil perbandingan fenotip F2:
9 = H_T_ Halus Tebal
3 = H_tt Halus Tipis
3 = hhT_ Kasar Tebal
1 = hhtt Kasar Tipis
Bibit unggul dapat diperoleh dari kedua induk homozigot dominan. Jadi, keturunan F2 yang
dapat digunakan untuk bibit unggul adalah kelinci berbulu halus dengan genotipe homozigot
dominan HHTT.
Jawaban: A
Sekian pembahasan mengenai langkah-langkah jenis persilangan pada pewarisan sifat yang
terdiri atas persilagan monohibrid, persilangan intermediete, dan persilangan dihibrid.
Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Bila sesama F1 ini disilangkan akan menghasilkan keturunan II atau F2. Bagaimana sifat keturunan kedua
tersebut? Untuk itu perhatikan diagram berikut.
.
Jika sesama F1 ini disilangkan, akan diperoleh 16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram berikut ini.
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4 macam fenotipe pada F2 yaitu:
Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid tersebut adalah bulat
kuning : bulat hijau: keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1.
Jika dari persilangan tersebut dihasilkan 1600 keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji bulat
warna kuning ialah: 9/16 × 1600 = 900 pohon.
Untuk menentukan macam gamet yang terbentuk dapat digunakan diagram garpu, misalnya: AaBb,
macam gametnya adalah:
Demikian pembahasan lengkap tentang percobaan Mendel secara lengkap yaitu pada persilanan
monohibrid dan persilangan dihibrid dan cara penghitungan mencari jumlah dan macam gametnya.