Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

PRATIKUM GENETIKA

OLEH :
NAMA : YERTAMINA WARUWU
NIM : 192111043
KELAS/SEMESTER : A/VII
MATA KULIAH : PRATIKUM GENETIKA

DOSEN PENGAMPU:
NATALIA KRISTIANI LASE, S.Pd., M.Pd.

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih
dan pertolongan-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas Laporan mata

kuliah Pratikum Genetika dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Dosen
Pengampu, yang dengan jerih payahnya Ia memberikan tugas ini kepada Penulis
maha siswa untuk mengembangkan potensi dan kreabilitas kami pada masa
persaingan globalisasi saat ini. Adapun tujuan dari penulisan tugas ini ialah
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Pratikum Genetika
Penulis menyadari bahwa Laporan ini hasilnya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati Penulis mengharapkan kritikan
dan saran-saran yang bersifat membangun. Demikian Laporan ini dibuat, semoga
dapat bermanfaat bagi semua pihak seperti pepatah mangatakan “ Ibarat Setitik Air di
Gurun Pasir”

Gunungsitoli, 27 Desember 2023

Penulis,
PRAKTIKUM I
PERSILANGAN DIHIBRID

Tanggal Praktikum : 24 November 2022

A. Tujuan
Agar dapat menemukan angka perbandingan fenotipe dan genotype keturunan
kedua (F2) pada persilangan dihibrid.

B. Tinjauan Teori
Persilangan Dihibrid Pengertian dari persilangan dihibrid adalah persilangan
suatu organisme yang memiliki 2 (dua) sifa tbeda. Dengan kata lain, persilangan
dilakukan dengan organism satu dengan organism lain, masing-masing memiliki dua
sifat beda diantara kedua organisme. Dalam hokum mendel II atau dikenal dengan
The Law of Independent assortmen of genes atau Hukum Pengelompokan
Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel
akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.
Pembuktian hokum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid, yaitu persilangan
dari 2 individu yang memiliki satu atau lebih karakter yang berbeda. Dihibrid adalah
hybrid dengan 2 sifat beda. Fenotip adalah penampakan atau perbedaan sifat dari
suatu individu tergantung dari susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-
kata (misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb). Genotip adalah
susunan atau konstitusi genetic dari suatu individu yang ada hubungannya dengan
fenotip; biasanya dinyatakan dengan symbol atau tanda pertama dari fenotif. Oleh
karena individu itu bersifat diploid, maka genotip dinyatakan dengan huruf dobel,
misalnya AA, Aa, aa, AABB, dsb.
Sebelum melakukan percobaan, harus diketahui cara pewarisan sifat. Dua
pasang yang diawasi oleh pasangan gen yang terletak pada kromosom yang
berlainan. Sebagai contoh Mendel melakukan percobaan dengan menanam
kacangercis yang memiliki dua sifat beda. Mula-mula tanaman galurmurni yang
memiliki biji bulat berwarna kuning disilangkan dengan tanaman galurmurni yang
memiliki biji keriput berwarna hijau, maka F1 seluruhnya berupa tanaman yang
berbiji bulat berwarna kuning. Biji-biji dari tanaman F1 ini kemudian ditanam lagi
dan tanaman yang tumbuh dibiarkan mengadakan penyerbukan sesamanya untuk
memperoleh keturunan F2 dengan 16 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan
9/16 tanaman berbiji bulat warna kuning : 3/16 berbiji bulat warna hijau : 3/16 berbiji
keriput berwarna kuning : 1/16 berbiji keriput berwarna hijau atau dikatakan
perbandingannya adalah ( 9 : 3 : 3 : 1 ).

C. Alat dan Bahan


- Kotak genetic dengan 4 warna manik-manik
- Kotak /beker glass

D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan model gamet dari individu F1 dengan membuat gabungan
model gen MH, Mh, mH, dan mh masing-masing sebanyak 48 pasang.
2. Menyiapkan kotak ♂ dan ♀ menempat kan kedalam setiap kotak tersebut
masing-masing model gamet 24 buah (24 MH, 24 Mh, 24 mH, 24 mh).
3. Mengocok tiap-tiap kotak sehingga seluruh model gamet tercampur benar.
4. Dengan mata tertutup, mengambil secara serentak model gamet dari kotak
♂ dan ♀
5. Mengamati model gamet yang terambil, kemudian menulis kode rangkaian
model gamet itu kedalam table pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan

Merah : 48♀ , 48♂


Kuning : 48♀ , 48♂
Putih : 48♀ , 48♂
Hijau : 48♀ , 48♂
Kancing Genetika

Kancing genetika warna merah,


putih, kuning dan hijau dicampur

Hasil persilangan

Hijau Putih

Merah Hijau
Putih Kuning

MerahPutih

Merah Kuning

Fenoti
Kodekombinasi Genotip Tabulasi Frekuensi
No. p
ModulGamet
3 4 5 6 7
1. MH-MH 6 IIII I 1 VI I
MH-Mh/Mh-
2. 2 II 2 II II
MH
3. Mh-Mh 9 IIII IIII 1 IX I
MH-mH/mH-
4. 3 III 2 III III
MH
MH-mh/mh-MH
5. 8 IIII III 4 VIII IV
Mh-mH/mH-Mh
6. Mh-mh/mh-Mh 4 I 2 I II
7. mH-mH 7 II 1 II I
8. mH-mh/mh-mH 4 IIII IIII 2 IX II
9. mh-mh 5 II 1 II I
Jumlah 48 16 XLVIII XVI

F. Pembahasan
Hukum mendel II atau dinamakan hukum penggabungan bebas (the
mendelion law of independent) mengenai ketentuan penggabungan bebas yang harus
menyertai terbentuknya gamet pada perkawinan dihibrid secara teoritis diperoleh
perbandingan fenotip 9:3:3:1 di peroleh perbandingan fenotip melalui rumus X2
dengan perbandingan teoritisnya.
Berikut hasil persilangan :
P1 : MH >< mh
merah-besar putih-kecil
G : M,H m,h
F1 : Mm Hh 100% merah besar
P2 : Mm Hh><Mm Hh
G : MH,MhMH,Mh
mH,mh mH,mh
F2 :
♀ ♂ MH Mh mH mh

MH MMHH MMHh MmHH MmHh


Mh MMHh MMhh MmHh Mmhh
mH MmHH MmHh mmHH mmHh
mh MmHh Mmhh mmHh mmhh

Perbandingan fenotipe :
Bunga merah buah besar (MMHH) = 9
Bunga merah buah kecil (MMhh) = 3
Bunga putih buah besar (mmHH) = 3
Bunga putih buah kecil (mmhh) =1
9 : 3 : 3 : 1
Perbandingan fenotip :
MMHH :1
MMHh :2
MmHH :2
Mmhh :2
mmHH :1
mmHh :2
mmhh :1
MMhh :1
MmHh :2
Mmhh :2
1: 2 : 2 : 2 : 1 : 2 : 2 : 1 : 2 : 1

G. Pertanyaan
1. Dalam perilangan tersebut kombinasi yang dihasilkan 48 kombinasi
2. Dari kombinasi tersebut terbagi atas genotip sebanyak 9 macam
3. Genotip yang frekuensinya tertinggi adalah ( Mh-Mh) yaitu 9
4. Model gametnya disusun berpasangan karena hal ini sebagai bentuk
penyilangan antara gamet jantan dengan gamet betina. Maka dari hasil
persilangan tersebut nanti akan didapatkan hasil keturunan melalui peristiwa
persilangan
5. Fenotipe yang frekuensinya tinggi adalah MH-mh/mh-MH yaitu 4
6. Induk dariturunan F2 berfenotip merah besar disilangkan merah besar tapi
dalam keturunannya muncul bermacam-macam fenotip, hal itu dikarenakan
alel-alel yang berpasangan yang sifatnya heterozigot sehingga apa bila
heterozigot maka akan menghasilkan fenotip yang bermacam-maca
7. Persilangan antara tanaman bunga merah besar dengan putih kecil dilihat dari
hasil persilangan pada bagian pembahasan. Hasil perbandingan 9:3:3:1
8. Berdasarkan uji ratio fenotip melalui rumus X2 maka dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh memenuhi perbandingan yaitu bagus.
H. Kesimpulan
Persilangan Dihibrid Pengertian dari persilangandihibrid adalah persilangan
suatu organisme yang memiliki 2 (dua) sifat beda. Dengan kata lain, persilangan
dilakukan dengan organism satu dengan organism lain, masing-masing memiliki dua
sifat beda diantara kedua organisme. Dalam hokum mendel II atau dikenal dengan
The Law of Independent assortmen of genes atau Hukum Pengelompokan
Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel
akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.
Fenotip adalah penampakan atau perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari
susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata (misalnya mengenai
ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb). Genotip adalah susunan atau konstitusi
genetic dari suatu individu yang ada hubungannya dengan fenotip; biasanya
dinyatakan dengan symbol atau tanda pertama dari fenotif. Oleh karena individu itu
bersifat diploid, maka genotip dinyatakan dengan huruf dobel, misalnya AA, Aa, aa,
AABB, dsb.

I. Daftar Pustaka
 Modul praktikum genetika, 2022. Kristiani Natalia Lase, M.Pd. UNIAS
 Irnanigtyas, 2013. Buku Biologi kelas XII – Erlangga
 Mulyady, 2013, Biologi XII – Bumi Aksara
PRAKTIKUM II
EPISTATIS DAN HIPOSTATIS

Tanggal Praktikum : 24 November 2022

A. Tujuan :
Menemukan angka-angka perbandingan yang tampaknya menyimpang
dari hokum mendel dapat menjelaskan pengertian epistatis hipostatis

B. Tinjauan Teoritis :
Prinsip-prinsip yang dikemukakan mendel pada umumnya berlaku
misalnya pada persilangan dihibrid maka pada F2 akan diperoleh 4 macam
fenotipe dengan rasio 9:3:3:1. Rasio ini selalu demikian apabila setiap gen
memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter. Tetapi ada
beberapa gen yang berlainan saling berinteraksi dalam menumbuhkan karakter
sehingga menyebabkan penyimpangan terhadap hokum mendel yang disebut
penyimpangan semu hukum mendel. Salah satu bentuk penyimpangan epistatis
hipostatis. Epistatis dan hipostatis adalah salah satu bentuk interaksi dimana
gen dominan mengalahkan gen dominan lain yang bukan sealel. Gen dominan
yang menutup gen dominan lainnya disebut epistatis dan gen dominan yang
tertutup itu disebut hipostatis.
Penyimpangan semu hokum mendel pertama adalah atavisme.
Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau
keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya.
Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya suatu gen dominan jika
tidak berpasangan dengan gen dominan dari alel lainnya. Jadi, jika gen dominan
tersebut berdiri sendiri, maka sifatnya akan tersembunyi (kriptos). Polimeri
adalah interaksi antar gen-gen berbeda alel yang memunculkan satu fenotip dan
bersifat kumulatif (saling menambah). Contohnya adalah warna merah pada biji
gandum yang ditentukan oleh dua gen yaitu M1 dan M2, sehingga apabila
kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna merahnya akan semakin kuat.
Semakin banyak gen M yang dimiliki, maka warna merah dari gandum akan
semakin gelap.
C. Alat dan Bahan
- Kotak genetika dengan 4 warna
- 2 buah kotak

D. Cara Kerja
- Menyiapkan 2 kotak, yang satu beri table O dan lainnya dengan tabel
- Membuat model gamet yang terdiri dari pasangan model gen yang membentuk
pasangan HK,Hk,hK dan hk masing-masing 48 pasang.
- Mengisi kedalam kotak O : model gamet HK,Hk,hK, dan hk masing-masing 24
pasang, hal yang sama untuk kotak.
- Mengocok kotak-kotak tersebut sehingga isinya tercampur benar.
- Mengambil satu gamet dari kotak O dan satu gamet dari kotak , lalu
menjodohkan gamet itu dan membuat rumus kombinasinya.
- Melakukan berulang-ulang hingga seluruh gamet berhasil.
- Mengisi hasil percobaan kedalam table pencatatan hasil tersebut.

E. Hasil pengamatan

Kode
No. genotip tabulasi Fenotip frekuensi
kombinasi
1. MH-MH 6 IIII I 1 VI I
2. MH-Mh/ Mh- 2 II 2 II II
MH
3. Mh-Mh 9 IIII IIII 1 IX I
MH-mH/ mH-
4. 3 III 2 III II
MH
MH-mh/ mh- IIII III
5. 8 4 VIII IV
MH
Mh-mh/ mh-
6. 4 IIII 1 IV II
Mh
7. mH-mH 7 IIII II 1 VII I
mH-mh/mh-
8. 4 IIII 2 IV II
mH
9. Mh-mh 5 IIII 1 V I
Jumlah 48 16 XLVVI XVI

F. Pembahasan
Secara defenisi epistatis dan hipostatis merupakan peristiwa penyimpangan
hukum mendel dimana suatu gen dominan menutup pengaruh gen dominan lain
yang bukan alelnya. Gen ini bukanlah alel/pasangan dari gen tersebut, namun bisa
menutupi pengaruh dominannya. Epistatis merupakan gen yang menutupi
sedangkan hispostatis adalah gen yag ditutupi. Epistatis dominan rangkap terjadi
adalnya karna alel pada salah satu 2 gen yang dapat menutupi ekspresi alel resesif
dikedual gen. sedangkan pada epistatis dominan terdapat alel dominan
mengespresikan sepenuhnya pada fenotip sementara alel resesif tidak sepenuhnya
mengespresikan fenotip.

G. Pertanyaan
Jawaban :
1. Dalam persilangan tersebut kombinasi yang dihasilkan 48 kombinasi
2. Dari kombinasi tersebut terbagi atas genotip sebanyak 9 macam
3. Genotip yang frekuensinya tertinggi adalah (Mh-Mh)=9
4. Model gametnya disususun berpasang-pasangan, karena hal ini sebagai
bentuk penyilangan antara gamet jantan dengan betina, maka dari hasil
persilangan tersebut nanti akan didapatkan hasil keturunan melalui peristiwa
persilangan
5. Fenotip yang frekuensinya tinggi adalah MH-mh/mh-MH=4
6. Induk dari keturunan F2 berfenotip merah-besar disilangkan merah-besar,
tetapi dalam keturunannya muncul bermacam-macam fenotip, hal itu
dikarenakan alel-alel yang berpasangan yang sifatnya heterozigot, maka
akan menghasilkan fenotip yang bermacam 1
7. Persilangan antara tanaman bunga merah-besar dengan bunga putih-kecil
dapat dilihat hasil persilangannya pada bagian pembahasan (dibelakang
hasil perbandingan 9:3:3:1
8. Berdasarkan uji rasio fenotipe melalui rumus x2, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil yang diperoleh memenuhi perbandingan yaitu bagus.

H. Kesimpulan
Epistatis dan hipostatis adalah salah satu bentuk interaksi dimana gen
dominan mengalahkan gen dominan lain yang bukan sealel. Gen dominan yang
menutup gen dominan lainnya disebut epistatis dan gen dominan yang tertutup itu
disebut hipostatis. Prinsip-prinsip yang dikemukakan mendel pada umumnya
berlaku misalnya pada persilangan dihibrid maka pada F2 akan diperoleh 4 macam
fenotipe dengan rasio 9:3:3:1. Rasio ini selalu demikian apabila setiap gen
memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter. Tetapi ada
beberapa gen yang berlainan saling berinteraksi dalam menumbuhkan karakter
sehingga menyebabkan penyimpangan terhadap hokum mendel yang disebut
penyimpangan semu hukum mendel. Salah satu bentuk penyimpangan epistatis
hipostatis.

I. Daftar Pustaka
Kristiani.natalia.2019, modul praktikan Genetika .Gunungsitoli.
https://www.makarizokarfriend.com/2016/12/02/mengenal-lebih-dalam-tentang-
Persilangan antara tanaman bunga merah-besar -dan -jenisnya.

PRAKTIKUM III
PELUANG DAN PEWARISAN SIFAT

Tanggal Praktikum : 01 Desember 2022

A. Judul : Peluang dan pewarisan sifat

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami hukum mendel tentang
peluang dan pewarisan sifat.

C. Tinjauan Teoritis
Biasanya, gen dominan ataupun sifat yang dominan ditulis dengan huruf
kapital. Sementara gen resesif atau sifat yang resesif akan ditulis dengan huruf
kecil. Misalnya saja, seseorang yang mempunyai bentuk tubuh yang tinggi akan
ditulis dengan T dominan. Sedangkan seseorang yang mempunyai bentuk tubuh
yang pendek akan ditulis dengan huruf t resesif. Bentuk alternatif atau variasi dari
gen tersebut disebut dengan alel. Sifat ataupun karakter yang dapat dilihat oleh
mata yaitu seperti bentuk rambut, warna kulit, dan juga jenis cuping telinga. Tak
hanya itu saja, dalam pewarisan sifat genetik, kita juga akan mengenal yang
namanya istilah fenotipe dan genotipe. Fenotipe merupakan perwujudan dari
“ekspresi” gen atau ekspresi karakter yang dapat kita lihat. Sementara susunan
informasi genetik dari seorang individu yang mengkode karakter fisik disebut
dengan genotipe. Fenotipe individu bisa diperkirakan apabila kita mengetahui
genotipe masing-masing. Sebab, ekspresi gen tergantung dengan dominan atau
resesifnya alel.
Anda akan mensimulasikan percobaan mendel tentang peluang dan pewarisan
sifat dengan menggunakan koin sebagai perwakilan genotipe tanaman. Kemudian
anda bandingkan apa yang yang anda harapkan dan apa yang sebenarnya terjadi.

D. Alat dan bahan


Bahan yang digunakan berupa 2 buah koi

E. Prosedur kerja
Dibagi menjadi beberapa kelompok dengann satu kelompok beranggotakan 2
orang
Satu orang melempar 2 koin bersamaan dan satu orang lagi mencatat hasilnya

F. Hasil pengamatan

G. Pembahasan
AA : Burung
BB : Bunga
AB : Campur
o Percobaan 4 kali lemparan
1. AB
2. AA
3. AB AA : AB : BB
4. AA 2 : 1 : 0
o Percobaan 50 kali lemparan
1. AB 26. AA
2. AB 27. AB
3. AA 28. BB
4. BB 29. AB
5. AB 30. AB
6. AB 31. BB
7. AB 32. AA
8. BB 33. AB
9. AB 34. AA
10. AB 35. AA
11. AB 36. BB
12. AB 37. AA
13. BB 38. AB AA : AB : BB
14. BB 39. AB 13 : 25 : 12
15. AB 40. AA
16. AB 41. BB
17. AA 42. AA
18. AA 43. AB
19. AA 44. AA
20. AB 45. AB
21. AB 46. AB
22. AB 47. BB
23. BB 48. AA
24. AB 49. BB
25. BB 50. AB
o Percobaan 100 kali lemparan
1. AB 51. AA
2. BB 52. AB
3. BB 53. AB
4. AB 54. AB
5. BB 55. BB
6. AA 56. AB
7. AB 57. AB
8. AB 58. BB
9. BB 59. AB
10. AB 60. AA AA : AB : BB
11. AB 61. AB 23 : 49 : 28
12. AA 62. AB
13. BB 63. AA
14. BB 64. BB
15. AB 65. AA
16. AB 66. BB
17. BB 67. BB
18. AA 68. AB
19. AB 69. AA
20. AB 70. AB
21. BB 71. AB
22. AA 72. BB
23. AB 73. AA
24. AB 74. AA
25. AB 75. AB
26. BB 76. BB
27. AA 77. AA
28. AB 78. AB
29. BB 79. BB
30. AA 80. AB
31. AB 81. AB
32. AB 82. AA
33. AB 83. BB
34. AB 84. BB
35. BB 85. AB
36. AA 86. AB
37. AB 87. AA
38. AB 88. AB
39. BB 89. AA
40. BB 90. BB
41. AB 91. AB
42. AB 92. BB
43. AB 93. AA
44. AB 94. BB
45. AA 95. AA
46. AB 96. AA
47. BB 97. AB
48. AA 98. BB
49. AB 99. AB
50. AB 100. BB

H. Pertanyaan
Berapa rasio AA : AB : BB pada 4 kali lemparan? 50 kali lempara? 100 kali
lemparan?
Jawab : rasio AA : AB : BB
4 kali lemparan = 2: 1 : 0
50 kali lemparan = 13 : 25 : 12
100 kali lemparan = 23 : 49 : 28
Apakah persis sama atau mendekati hukum mendel?jelaskan
Jawab :
Berdasarkan pemahaman saya dan dengan percobaan yang telah kami
lakukan, menurut saya tidak persis sama dengan hukum Mendel tetapi
mendekati hukum Mendel, dimana pewarisan sifat yang ada terjadi
atas peluang atau kemungkinan yang ada.
Apa yang dapat anda pelajari pada praktikum peluang dan pewrisan sifat kali
ini?
Jawab :
Biasanya kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah
sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya.

I. Kesimpulan
Probabilitas adalah kemungkinan atau kebolehjadian bahwa suatu hal atau
luaran akan terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Mendel menggunakan
teori probabilitas untuk menentukan perbandingan 3:1, yaitu sebagai angka
matematik untuk model mekanisme segregasi genetik yang dirumuskannya.

J. Daftar pustaka
Modul praktikum penuntun genetika, Universitas Nias, Gunungsitoli 2022
Irnaning, 2013 . Biologi kelas XII . Erlangga
Sry Mulyadi , 2013 Biologi kelas XII . Bumi Aksara
PRATIKUM IV
SIMULASI BINOMIAL DAN MULTINOMIAL

Tanggal Praktikum : 01 Desember 2022

A. Tujuan Pratikum
Untuk memberikan keterampilan dan menggunakan teori probabilitas dan
statistik sebagai alat untuk menganalisis data yang di kumpulkan dari hasil suatu
percobaan. Prosedur yang di pelajari dalam pratikum ini juga digunakan dalam
percobaan genetika hewan dan tumbuhan.

B. Tinjauan Teori
Simulasi Binomial merupakan Suatu percobaan sering kali terdiri atas uji-
coba (trial) yang diulang-ulangdan masing-masing mempunyai dua kemungkinan
hasil yang dapat diberi nama sukses atau gagal. Setiap ulangan dari percobaan
tersebut disebut uji-cobaBernoulli. Percobaan yang merupakan uji-coba Bernoulli
yang bebas dinamakanpercobaan binomial.Misalnya, ketika kita melempar sebuah
koin sebanyak 10 kali dan kita ingin menghitung peluang dari 10 kali pelemparan
tersebut sebanyak 5 kali pelemparan kita memperoleh gambar. Kejadian tersebut
merupakan salah satu contoh kejadian yang memerlukan formula peluang binomial
yang akan kita pelajari pada tulisan ini. Pada kondisi tersebut, kondisi dimana koin
menunjukan gambar bisa kita anggal sebagai konisi "berhasil" maka saat koin
menunjukan angka bisa kita anggal sebagai kondisi "gagal".
Distribusi probabilitasmultinomial digunakan untuk penentuan probabilitas
hasil yangdikategorikan ke dalam lebih dari dua kelompok. Percobaan multinomial
terjadi bila tiap usaha dapat memberikan lebih dari2 hasil yangmungkin.Jadi
pembagian hasil pabrik jadi ringan, berat/masih dapat diterima, demikaian juga
percobaan kecelakaan disuatu simpang jalan menurut hari dalam seminggu
merupakan percobaanmultinomial. Penarikan suatu kartu dari sekotak kartu
brigedengan pengambilan juga merupakan percobaan multinomial bila yang menjadi
perhatian keempat warna kartu
Suatu percobaan binomial adalah suatu percobaan yang memiliki sifat-sifat
Berikut:

1. Percobaan terdiri atas n percobaan yang identik


2. Setiap hasil percobaan dapat diklasifikasikan sebagai sukses atau gagal
3. Probabilitas suskes, dinyatakan dengan p, dan kegagalan dengan q = 1- p
4. Percobaan-percobaan yang dilakukan tidak saling bergantun (independent

C. Alat dan Bahan


Dalam pratikum ini di perlukan alat – alat simulasi berupa koin dengan
ukuran dan bentuk yang sama,dadu, kakulator,dan alat Tulis.

D. Prosedur Kerja
Simulasi Binomial
1. Melemparkan satu koin sebanyak 25 kali catat oermukaan yang akan muncul (A
atau G) berdasarkan teori probabiltas, berapa hasil yang di harapkan dari
percobaan I ni ? hitunglah selang kepercayaan 95 % untuk permunculan A dan G
dari data yang di peroleh. Menggunakan analisis X2 untuk membandingkan nilai
yang diharapkan dengan yang di dapat.
2. Melemparkan sepasang koin sebanyak 50 Kali. Catat permukaan yang akan
muncul . ada tiga kemungkinan yang akan bermunculan AA, AG, dan GG
dengan cara perluasan binomial, hitunglah berapa frekuensi yang di dapatkan.
3. Menulangi pelemparan sepasang koin sebanyak 50 kali, Jika yang muncul AA
atau AG catat sebagai A dan jika GG yang muncul catat sebgai G. dengan
menggunakan X2 dan membandingkan hasil pelemparan dengan hasil yang di
harapkan berdasarkan perhitungan binomialmya.
4. Melemparkan 2 koin sebanyak 100 kali untuk total masing – masing sebanyak
200 kali dengan aturan sebagai berikut : Jika dua koin pertama adalah TT atau
HT, catat sebgai T jika H catat sebgain short .
5. Melemparkan 5 Koin sebanyak 32 kali. Catat jumlah A dan G ada enam
kemungkinan permunculan dari setiap kali pelemparan yaitu 5A-OG, 4A-1G,
3A, 2A-3G, 1A-4G. dan bandingkan Hasil yang diharapkan dengan
menggunakan analisis X2
Simulasi Multinomial
1. Pelemparan dadu Melemparkan sepasang dadu sebanyak360 kali, dan catat setiap
permuculan
2. Melmparkan 1Dadu dan 1 koin sebanyak 240 kali
3. Melemparkan 2 dadu sebanyak 180 kali, dengan berbagai ketentuan yang di
gunakan.

E. Hasil Pengamatan

Koin dikocok Koin muncul AA Koin muncul BB Koin muncul AB


F. Pembahasan
 Lemparan 1 koin sebanyak 25 kali
1. A 10. B 19. B
2. B 11. B 20. B
3. B 12. B 21. A
4. A 13. A 22. A
5. B 14. A 23. B
6. B 15. B 24. B
7. A 16. B 25. B
8. A 17. B
9. B 18. A

 Lemparan sepasang koin sebanyak 50 kali


1. AB 18. AB 35. AA
2. AB 19. BB 36. AB
3. AA 20. AB 37. BB
4. BB 21. AA 38. AA
5. AB 22. BB 39. AB
6. BB 23. AB 40. AA
7. AB 24. AB 41. AB
8. AA 25. BB 42. AA
9. AB 26. AB 43. AB
10. BB 27. BB 44. BB
11. AB 28. AB 45. BB
12. AB 29. BB 46. AB
13. AA 30. AA 47. AA
14. AB 31. AB 48. AB
15. AB 32. AA 49. AA
16. BB 33. AA 50. AB
17. BB 34. BB
 Lemparan sepasang koin sebanyak 50 kali
1. A 13. A 25. A
2. A 14. G 26. A
3. A 15. G 27. G
4. G 16. G 28. A
5. A 17. A 29. G
6. A 18. A 30. A
7. A 19. G 31. A
8. G 20. G 32. G
9. G 21. A 33. A
10. A 22. G 34. A
11. G 23. G 35. G
12. A 24. A 36. A
37. A 42. A 47. A
38. A 43. G 48. A
39. G 44. A 49. G
40. G 45. A 50. G
41. A 46. G
 Lemparan 2 koin sebanyak 100 kali
1. TT 25. TH 49. HH
2. TT 26. TT 50. TH
3. TT 27. HH
4. TT 28. TH
5. TT 29. HH
6. TH 30. HH
7. TT 31. HH
8. HH 32. TH
9. HH 33. HH
10. TH 34. TH
11. HH 35. TH
12. HH 36. TH
13. TT 37. TH
14. TH 38. TH
15. HH 39. TH
16. TT 40. TT
17. TT 41. TT
18. HH 42. TH
19. TH 43. TT
20. HH 44. TH
21. HH 45. TT
22. HH 46. TH
23. TH 47. TT
24. HH 48. TH
 Percobaan I Tes Chi-Square = 3:1
2
2 d
Fenotipe A B x=
e
O 9 16
2 44,93
E 18,75 6,25 x=
18,75
deriod (o-e) -9,75 9,75
d2 44,93 44,93
x2 12,75 6,26 ∑ ¿19,01

 Percobaan II = 3:9:4
Fenotipe AA AB BB
O 13 24 13
E 9,375 28,125 12,5
deriod (o-e) -3,624 -4,125 0,5
2
d 22,65625 17,01 O,25
x2 2,41 0,6 0,02
∑ ¿ 3,03
Xtabel=5,991
Xhitung=3,03
3,03 > 5,991 (hipotesis ditolak)
 Percobaan III = 3:9:4
Fenotipe TT TH HH
O 33 33 34
E 18,75 56,25 25
deriod (o-e) 14,25 -23,25 9
2
d 203,06 540,56 81
2
x 10,82 9,61 3,24
db = 2 p = 0,05
∑ ¿ 23,67
Xhitung = 23,67
Xtabel = 5,99
23,67 >5,99 (hipotesis diterima)

 Percobaan IV
3A- 4A-1G 5A-0
fenotipe 1A-4G 2A-3G
2G
o 6 10 8 4 4
e 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4
deriod (o-e) -0,4 3,6 1,6 -2,4 -2,4
d
2
0,16 12,96 2,56 5,76 5,76
x
2
0,025 2,025 0,4 0,9 0,9
db = 4 p = 0,05
∑ ¿4,25
Xhitung = 4,25
Xtabel = 9,488
4,25>9,488 (hipotesis ditolak)

G. Kesimpulan
Simulasi Binomial merupakan Suatu percobaan sering kali terdiri
atas uji-coba (trial) yang diulang-ulangdan masing-masing mempunyai
dua kemungkinan hasil yang dapat diberi nama sukses atau gagal. Pada
kondisi tersebut, kondisi dimana koin menunjukan gambar bisa kita anggal
sebagai konisi "berhasil" maka saat koin menunjukan angka bisa kita
anggap sebagai kondisi "gagal".
Distribusi probabilitas multinomial digunakan untuk penentuan
probabilitas hasil yangdikategorikan ke dalam lebih dari dua kelompok.
Percobaan multinomial terjadi bila tiap usaha dapat memberikan lebih
dari2 hasil yangmungkin.

H. Daftar Pustaka
 Kristiani Natalia Lase, M.Pd, 2022. Pedoman Praktikum Genetika,
Universitas Nias. Gunungsitoli
 Irnaningtyas, 2013. Biologi Kelas XII. Erlangga
 Sry Mulyadi, 2013. Biologi Kelas XII. Bumi Aksara

PRAKTIKUM V
GENETIKA POPULASI (MELALUI KONSEP ALEL GANDA)

Tanggal Praktikum : 09 Desember 2022

A. Tujuan : Mengetahui Golongan darah tiap-tiap anggota Populasi


(Populasi= Kelas)

B. Landasan Teori
Alel adalah gen-gen berlainan yang menempati lokus-lokus yang
samapadakromosom Homolog. Bila sebuah lokus dalam sebuah kromosom
ditempati oleh beberapa atau suatu serialel maka alel demikian disebut Alel
Ganda (=”multiple alleles”), atau jika terdapat dua atau lebih alel yang
mengontrol/mempengaruhi suatu sifat maka suatu sifat tersebut dikatakan
dikontrol oleh alel ganda. Peristiwanya disebut multiple allelomorfi. Alel
ganda dapat dijumpai dalam golongan darah manusia yang
terdiridarialelIA,IB,dani.
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam
lebih dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan
satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat
kemungkinan fenotip untuk karakter ini: Golongan darah seseorang
mungkin A, B, AB, atau O. huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat,
substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel
darah merah. Sel darah seseorang mungkin mempunyai sebuah
substansi( tipe A atau B), kedua-duanya ( tipe AB), atau tidak sama sekali
( tipe O). Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfuse
darah. Jika darah donor mempunyai factor ( Aatau B) yang dianggapasing
oleh resipien, protein spesifik yang disebut anti body yang diproduksi oleh
resipienakan mengikatkan diri pada molekulasing tersebut sehingga
menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal.
Penggumpalan ini dapat membunuh resipien.
C. Alat dan Bahan
 Jari tangan
 Objek glass dan spatula
 Lancet steril
 Serum anti-A, anti-B
 Alkohol 70% dan kapas

D. Cara kerja
1. Gen alel ganda golongan darah system ABO
a) Menyiapkan objek glass yang bersih dan membuat dua lingkaran
dan diberitanda A dan B
b) Pengambilan darah dari jari tangan yang tidak digunakan untuk
menulis/bekerja :
 Mengayunkan dengan keras tangan saudara beberapa kali
 Membersihkan jari tangan saudara dengan kapas yang telah
dicelupkan kelarutan alcohol 70%, membiarkan mongering
sejenak dan menjaga agar tidak terkontaminasi.
 Menusuk jari tangan saudara dengan lancet steril dengan kuat
dan cepat. Mengusap tetesan darah pertama yang keluar
dengan kapas beralkohol
 Kemudian meneteskan darah berikutnya pada kedua lingkaran
pada glass objek yang telah di persiapkan
 Meneteskan serum anti-A pada lingkaran A serum anti-B pada
lingkaran B, mencampurkan dengan cepat menngunakan
spatula yang berbeda
 Mengamatireaksi yang terjadi antara tetesan cairan darah dan
serum tersebut. Apakah terjadi
penggumpalan/reaksiaglutinasiu atau tidak?
2. Mentukan Genotip saudara
Menghitung frekuensi genotip populasi kelas, apakah tampak
adanya cirri populasi etrik, mencoba membedaka antara
berbagai variasi etrik yang ada dalam populasi kelas.
Membahas dalam laporan.

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan
Asas Hardy-weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi
genotip dalam suatu populasi akan tetap konstan , yakni berada dalam
suatu populasi akan konstan , yakini berada dalam kesetimbanga darisuatu
generasi kegenerasi lainnya kecuali apa bila terdapat pengaruh-pengaruh
tertentu yang mangganggu kesetimbangan tersebut. Berdasarkan data
perhitungan di atas frekuensi alel dominan memiliki nilai yang besar.
Artinya, pada percobaan kali ini terjadi perkawinan secara acak yang
menghasilkan pelu yang individu beralel dominan. Jadi dalam suatu
populasi individu yang beralel dominan hamper melebihi stengahnya dari
jumlah populasi .

G. Kesimpulan
Alel adalah gen-gen berlainan yang menempati lokus-lokus yang sama
pada kromosom Homolog. Bila sebuah lokus dalam sebuah kromosom
ditempati oleh beberapa atau suatus erialel maka alel demikian disebut Alel
Ganda (=”multiple alleles”), atau jika terdapat dua atau lebih alel yang
mengontrol/mempengaruhi suatu sifat maka suatu sifat tersebut dikatakan
dikontrol oleh alel ganda. Peristiwanya disebut multiple allelomorfi. Alel
ganda dapat dijumpai dalam golongan darah manusia yang terdiri dari alel
IA,IB, dan i. Berdasarkan data perhitungan di atas frekuensi alel dominan
memiliki nilai yang besar.Artinya, pada percobaan kali ini terjadi perkawinan
secara acak yang menghasilkan pelu yang individu beralel dominan. Jadi dalam
suatu populasi individu yang beralel dominan hamper melebihi stengahnya dari
jumlah populasi .
H. Daftar pustaka
Kimbbal, J.W. 1990. Biologi J jilid 1, 2 dan 3.Erlangga. Jakarta
Natalia Kristiani lase, 2022, Modul praktikum, gunungsitoli.

PRAKTIKUM VI
PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG

Tanggal Praktikum : 15 Desember 2022

A. Tujuan praktikum: Untuk mengaplikasikan teknik pembuatan preparat


kromosom tumbuhan, pengamatan strukturnya serta menentukan fase-fase
pembelahan mitosis sel yang teramati pada akar bawang.

B. Tinjauan Teori
Sel akar bawang yang ditumbuhan pada akuades menunjukkan
proses mitosis yang paling banyak dapat diamati, yaitu sebanyak 2,25 sel,
sedangkan pembelahan mitosis yang paling sedikit dapat diamati terlihat
pada akar bawang yang ditumbuhkan pada larutan minuman berenergi
dengan konsentrasi 45% (1,46 sel). Namun hasil ini tidak jauh berbeda
pada akar bawang yang ditumbuhkan pada minuman berenergi dengan
konsentrasi 15%, 30%, dan 60%

Tahapan pembelahan mitosis abnormal yang paling banyak dapat


diamati pada akar bawang yang ditumbuhkan pada minuman berenergi
dengan konsentrasi 30%. Sedangkan akar bawang yang ditumbuhkan pada
akuades tidak menunjukkan ketidaknormalan kromosom pada saat
melakukan pembelahan mitosis. Berdasarkan uji Tukey pada taraf
kepercayaan 5% menunjukkan tidak adanya perbedaan sel yang
mengalami kerusakan saat mitosis antar akar bawang yang tumbuh pada
larutan minuman berenergi dengan konsentrasi 15%, 30% 45%, dan 60%.
Namun terdapat perbedaan yang nyata antara keempat perlakuan dengan
akar bawang yang ditumbuhkan dalam akuades
C. Alat dan Bahan :

Alat : Mikroskop histoligis, kaca objek, kaca penutup, pinset, petridish, pipet
tetes, pisau kecil, pensil pencacah, stereomikroskop, beaker glass, lampu
spiritus.
Bahan : Akar bawang ( bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay),
kolkisin, acetoorcein 2 %, HCI 1 N, larutan carmoys, tissue gulung dan
aquadest.

D. Prosedur kerja :
1. Akar bawang ditumbuhkan dengan menanamnya diatas wadah berair.
Potong bagian ujuang akar + 2 mm dan rendam dalam kolkisin selama 2
jam.
2. Setelah di rendam dalam kolkisin, sampel difiksasi dengan cermoys
minimal 15 menit lalu cuci dengan aquadest.
3. Pisahkan bagian akar yang putih dengan bagian akar yang transparan
dengan menggunakan pinset.
4. Letakkan bagian sampel akar yang putih ke kaca objek, tetesi dengan HCI
1 N kemudian panaskan diatas lampu spiritus selama + 10-15 detik ( suhu
600 C).
5. Tetesi sampel dengan pewarna acetootrcein dan biarkan 10-15 menit
hingga warna terserap oleh jaringan.
6. Tutup dengan kaca penutup dan cacah jaringan dengan menggunkan pensil
cacah secara perlahan.
7. Lapisin preparat dengan kertas tissu beberapa lapis dan sqush (tekan)
secara cermat
8. Amati preparat pada mikroskop dan tentukan fase mitosis sel yang
dutemukan serta gambar secara lengkap.

E. Hasil pengamatan :
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum yang bertujuan untuk
mengetahui mengaplikasikan teknik pembuatan preparat kromosom
tumbuhan, pengamatan strukturnya serta menentukan fase-fase pembelahan
mitosis sel yang teramati pada akar bawang. Dimana praktikum ke 6 ini kami
lakukan pengamatan dimikroskop. Bawang merah adalah salah satu bubuk
masak utama bagi manusia. Akar bawang merah memliki akar serabut dengan
sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencer, pada kedalaman antara 15-
20 cm di dalam tanah dengan diamater akar 2-5 mm. Sedangkan akar bawang
putih terbentuk dipangkal bawang batang sebening. Diatas discus terbentuk
batang semu yang berubah bentuk fungsinya sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan atau disebut umbi. Dan akar bawang bombay ttidak terlalu
panjang dan serabut.

G. Kesimpulan
Bawang merah adalah salah satu bubuk masak utama bagi manusia. Akar
bawang merah memliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan
bercabang terpencer, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah dengan
diamater akar 2-5 mm. Sedangkan akar bawang putih terbentuk dipangkal
bawang batang sebening. Diatas discus terbentuk batang semu yang berubah
bentuk fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan atau
disebut umbi. Dan akar bawang bombay ttidak terlalu panjang dan serabut.

H. Daftar Pustaka
 Kristiani.natalia.2019, modul praktikan Genetika .Gunungsitoli.
 https://www.makarizokarfriend.com/2016/12/02/mengenal-lebih-dalam-
tentang-bawangt-dan -jenisnya.
 http://www.sehatq.com.struktur-kulit-bawang-dan-penyakit-yang-
menyertainya.
PRAKTIKUM VII
EKSTAKSI DAN SEDERHANA

Tanggal Praktikum : 15 Desember 2022

A. Pendahuluan
Asam nukleat berupa asam deoksiribonukleat, lebih di kenal dengan DNA
( bahasa inggris : dexyribonuclein acid), umumnya terletak didalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA didalam sebuah sel adalah materi genetik :
artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku
umum bagi setiap organisme.
DNA merupakan plomer yang terdiri dari 3 komponen utama, yaitu gugus
fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang
terdiri dari 3 komponen tersebut dinamakan nukleotika.
DNA daoat diisolasi, baik sel dari manusia maupun sel tumbuhan. DNA
manusia dapat diisolasi dari cairan darah. Darah manusia terdiri dari plasma
darah, globulus lemak, substansi kimia dan gas. Plasma darah terdiri dari
eritrosi, leukosit dan trombosit. Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah
putih. Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki nukleus dimana
terdapat DNA didalam nya.
Pada praktikum ini kita akan melakukan isolasi DNA dengan metode
sederhana dengan menggunankan sampel daging buah untuk mendapatkan
DNA.

B. Tujuan
1. Dapat mengetahui proses isolasi dari sel – sel buah
2. Dapat mengetahui Gambaran umum DNA hasil isolasi sebagai unit
hereditas
C. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan : mortar, pisau, beaker glass 50 ml, gelas ukur,
penyaring, waterbath, sendok pengaduk, pipet tetes, timbangan.
Bahan yang digunakan : 100 gram buah berdaging lunak seperti pepaya dan
tomat, 5 gram deterjen, aquadest, air biasa, spiritus atau ethanol.

D. Cara kerja
1. Larutkan dengan deterjen sebanyak 5 gram ke dalam 50 ml air dan aduk
secara perlahan sampai homogeny
2. Haluskan 100 gram daging buah menggunakan mortar
3. Pindahkan daging buah yang telah halus kedalam beaker glass yang berisi
cairan deterjen yang di telah halus ke dalam beaker glass yang berisi
cairan deterjen yang telah homogen
4. Aduk campuran saring larutan menggunakan saringan dan ditempatkan
pada beaker glass baru yang berisi.
5. Tetesin hasil saringan (alikot) dengan spritus dingin secara perlahan
melalui dinding gelas.
6. Amati perubahan yang terjadi dan catatlah hasil pengamatan

E. Hasil pengamatan

F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang DNA genetika sederhana.
DNA merupakan plomer yang terdiri dari 3 komponen utama, yaitu gugus
fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang
terdiri dari 3 komponen tersebut dinamakan nukleotika. Pada praktikum kali
kami menggunakan bahan utama yaitu daging buah pepaya dan daging buah
tomat dimana tomat dan pepaya ini digunakan sebagai bahan parktikum untuk
mengetahui DNA. Di daging buah yang kami gunakan baik pepaya maupun
tomat terdapat DNA dimana kedua nya terdapat kerjernihan setelah didiamkan
dengan bebapa menit.

G. Kesimpulan
Pada praktikum kali kami menggunakan bahan utama yaitu daging buah
pepaya dan daging buah tomat dimana tomat dan pepaya ini digunakan
sebagai bahan parktikum untuk mengetahui DNA. Di daging buah yang kami
gunakan baik pepaya maupun tomat terdapat DNA dimana kedua nya terdapat
kerjernihan setelah didiamkan dengan bebapa menit.

H. Daftar pustaka
Kristiani, Natalia. 2019. Modul-praktikum-Genetika.Gunungsitoli.
https://www.sehatq.com.artikel-mengenal-bagian-dan-fungsi bawang -yang-
melindungi-ot.
PRAKTIKUM IX
TIPE SIDIK JARI

Tanggal Praktikum : 15 Desember 2022

A. Tujuan : Mahasiswa berlatih untuk mengetahui tipe sidik jari

B. Tinjauan teoritis :
Sidik jari merupan gamabaran khas dari tonjolan dan lekukan pada
permukaan telapak ujung jari tangan dan kaki. Sidik jari bersifat
genetik, tetapi juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan pada tirmester
pertama kehamilan. Telah terbentuk pada janin ketika epidemis berkembang
menyesuikan dari dengan perkembangan tonjolan papila dermis. Pada
telapak tangan dan jari terdapat kelenjar keringat yang bermuara pada
tonjolan epidermis pada jari. Pembentukannya terjadi selama masa embrio
dan tidak pernah berubah dalam hidup kecuali diubah secara
kebetulan akibat luka-luka terbakar, penyakit lain yang tidak wajar pada
jari dan telapak tangan.
Pola sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasikan orang-orang
dengan predisposisi genetik untuk perkembangan penyakit tertentu. karena
sidik jari diturunkan secara genetik dan tidak dipengauhi lingkungan eksternal
setelah lahir seperti geografi, ekomomi dan lain-lain, sidik jari memiliki ciri
yang paling bermanfaat untuk menentukan hubungan mendasar dalam
kehidupan.

C. Alat Dan Bahan:


- Alat : tinta stempel, bak stempel dan kertas HVS
- Bahan : jari tangan kiri dan kanan
D. Prosedur kerja :
1. Letakkan jari-jari tangan pada bak stempel yang telah diberi tinta
2. Tempelkan masing-masing jari tangan pada kertas HVS untuk setiap
orangnya
3. Indentifikasikan bentuk tipe sidik jari setiap dari seluruh anggota
kelompok pada data pengamatan tersebut berdasarkan gambar tipe sidik
jari.
E. Hasil pengamatan :

F. Pembahasan
Sidik jari merupan gamabaran khas dari tonjolan dan lekukan pada
permukaan telapak ujung jari tangan dan kaki. Sidik jari bersifat
genetik, tetapi juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan pada tirmester
pertama kehamilan. Telah terbentuk pada janin ketika epidemis berkembang
menyesuikan dari dengan perkembangan tonjolan papila dermis.
Fungsi sidik jari adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari
dapat memegang benda-benda lebih berat. Sidik jari manusia menggunakan
untuk keperluan indentifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki
sidik jari persis sama. Hal ini dimulai dilakukan pada akhir abad ke-19. Sidik
jari sudah dikembangkan ke arah security sistym yang berfungsi sebagai data
ke amanan.

G. Pertanyaan
1. Tipe sidik jari jenis apa yang paling dominan pada mahasiswa dikelas
kamu?
2. Mengapa tipe sidik jari tiap orang berbeda?
3. Bagaimana tahap pembentukan sidik ditinjau dari segi ilmu embriologi
dan genetika?
4. Mengapa catatan sidik jari diperluhkan sebagai catatan identitas, seperti
pada KTP, SIM, DLL.

H. Jawaban
1. Ulnar Loop dan Radial Loop
2. Karena adanya perbedaan gen berdasarkan keturunan
3. Sidik jari dibentuk secara utuh dalam 16 minggu setelah pembentukan
janin dari embrio dan 5 bulan penuh sebelum kita dilahirkan
4. Sidik jari sudah dikembangkan ke arah security sistym yang berfungsi
sebagai data ke amanan.

I. Kesimpulan
Fungsi sidik jari adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat
memegang benda-benda lebih berat. Sidik jari manusia menggunakan untuk
keperluan indentifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari
persis sama. Hal ini dimulai dilakukan pada akhir abad ke-19. Sidik jari sudah
dikembangkan ke arah security sistym yang berfungsi sebagai data ke amanan.

J. Daftar pustaka :
Kristiani, Natalia.2019. modul praktikum Genetika.Gunungsitoli

Anda mungkin juga menyukai