Hereditas adalah Penurunan atau pewarisan sifat – sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen
Pola – pola Hereditas adalah Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan – aturan tertentu
pola – pola hereditas ini terjadi karena hal – hal sebagai berikut :
1. Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi mitosis dan meiosis, bentuk
dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah tetap.
2. Saat terjadi meiosis, kedua perangkat kromosom yang berasal dari kedua induknya memisah secara
bebas, kemudian mengelompok secara bebas dengan kromosom lain yang bukan sehomolog
3. Jumlah kromosom yang terkandung dalam ovum maupun spermatozoa adalah sama (bersifat haploid),
yaitu setengah dari jumlah kromosom sel tubuh induknya.
4. Individu hasil pembuahan antara ovum dengan spermatozoa bersifat diploid, artinya mengandung dua
perangkat kromosom.
Istilah dalam mempelajari pola – pola Hereditas, yaitu :
Jumlah macam gamet yang dihasilkan oleh individu dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
2ⁿ , dengan n adalah jumlah pasangan alel heterozigot
Macam gamet dapat diketahui dengan menggunakan diagram anak garpu.
B C ABC
b C AbC
B C aBC
a
b C abC
jadi macam gametnya adalah ABC, AbC, Abc dan abC
2. Individu bergenotipe AA Bb CC Dd memiliki 2 pasangan alel heterozigot, yaitu Bb dan Dd. Jumlah
macam gametnya adalah 2² atau 4 jenis. Macam gamet dapat diketahui dengan diagram anak garpu
sebagai berikut.
D ABCD
B C
A d ABCd
b C D AbCD
d AbCd
jadi macam gametnya adalah ABCD, ABCd, AbCD dan AbCd
Hereditas
Hereditas merupakan pewarisan sifat dari kedua induk ke keturunannya.
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti suatu pola hereditas (pewarisan sifat)
tertentu.
Pola pewarisan sifat pertama kali diamati oleh mendel.
Hukum Mendel
Hukum segregasi atau hukum I mendel
Menyatakan bahwa dalam pembentukan sel gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas
Istilah Penjelasan
Fenotip Sifat yang terlihat, contohnya rambut lurus, hidung mancung, mawar merah,
biji kisut , dll
Genotype Sifat yang tidak terlihat dan dilambangkan dengan huruf, contohnya RR, Rr dan
rr
Homozigot Homo = sama (ditandai dengan huruf yang sama )
RR = homozigot Dominan (ditandai dengan huruf besar semua)
rr = Homozigot Resesif ( ditandai dengan huruf kecil semua )
Heterozigot Rr = heterozigot
Parental Orang tua
Filial Anak
2. G : M m
3. F1 : Mm ( gen heterozigot, warna merah, karena ada huruf M di depan, menandakan
sifat dominan)
4. F1 disilangkan sesamanya : Mm x Mm
5. Gamet :M ,m M,m
6. F2 : MM ( merah ), Mm ( merah ), Mm ( merah ) dan mm ( putih )
Rasio genotype (tulis semua F2)
MM : Mm : mm = 1 MM : 2 Mm :1 mm
Ratio Fenotipe (tulis sifat fenotipe, yaitu merah dan putih)
Merah : putih = 3 merah : 1 putih
PERSILANGAN INTERMEDIAT
Bunga mawar merah disilangkan dengan mawar putih, dimana warna merah lebih dominan dibandingkan
dengan warna putih. Berapah ratio genotip dan fenotipe F2nya, jika F1 disilangkan sesamanya..?
Jawab :
1. P : mawar merah (dominan) x mawar putih
MM mm
2. G : M m
3. F1 : Mm ( merah muda, karena terjadi penggabungan warna merah dan warna putih )
4. F1 disilangkan sesamanya :Mm x Mm
5. G : M,m M ,m
6. F2 : MM (merah) , Mm (merah muda), Mm ( merah muda), mm (putih)
Ratio genotype
MM : Mm : mm = 1 MM : 2 Mm : 1 mm
Ratio fenotipe
Merah : Merah Muda ; Putih = 1 Merah : 2 Merah muda : 1 putih
Hukum Mendel II
Hukum mendel II atau hukum asortasi (berpasangan) secara bebas adalah suatu kaidah yang
menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel
pada waktu pembentukan gamet
Hukum mendel II dapat dijelaskan dengan penyilangan Dihibrid.
Persilangan Dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda atau dua alel yang bebeda.
Misalnya : sifat biji bulat dan keriput atau warna biji kuning dan hijau
Persilangan Dihibrid ( Dua Sifat Beda )
Manga manis biji bulat disilangkan dengan manga asam biji kisut. Manga manis biji bulat dominan
terhadap manga asam biji kisut. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka berapakah ratio fenotipe
F2nya…?
Langkah - langkah mengerjakan :
1. Tulis parental (P)
2. Tulis gamet (setengah dari induknya)
3. Tulis Filial (F)
4. F1 disilangkan dengan sesamanya
5. Tulis gamet
6. Hitung F2 dengan dua metode yaitu metode papan catur
7. Hitung ratio fenotipe F2
Jawab :
1. → P : Mangga Manis biji Bulat (dominan) x Mangga Asam biji Kisut
MMBB mmbb
2. → G : MB mb
3. → F1 : MmBb (Mangga Manis “ada huruf M biji Bulat “ada huruf B”)
4. →F1 : MmBb x MmBb
5. → G : MB MB
Mb Mb
mB mB
mb mb
untuk menghitung F2 kamu dapat menggunakan metode papan catur
Gamet MB Mb Mb Mb
MMBB MMBb MmBB MmBb(Manis
MB
(Manis Bulat) (Manis Bulat) (Manis Bulat) Bulat)
MMBb MMbb MmBb Mmbb
Mb
(Manis Bulat) (Manis Kisut) (Manis Bulat) (Manis Kisut)
MmBB MmBb mmBB mmBb
mB
(Manis Bulat) (Manis Bulat) (Asam Bulat) (Asam Bulat)
MmBb Mmbb mmBb mmbb
mb
(Manis Bulat) (Manis Kisut) (Asam Bulat) (Asam KIsut)
Maka rasio fenotipe F2 :
Manis Bulat : Manis Kisut : Asam Bulat : Asam Kisut
9 3 3 1
A. Penugasan Mandiri
a. Penjelasan Sistematis Percobaan Mendel
1. Pada percobaan Mendel, karakter yang diamati pewarisan sifatnya adalah……………………..
Karakter tersebut memiliki dua alel, yaitu alel ………………………. Yang bersifat dominan dan
alel ……………………. Yang bersifat ………………………………………
2. Kesimpulan percobaan Mendel dikenal sebagai Hukum Mendel I atau Hukum segregasi.
Berdasarkan kesimpulan Mendel tersebut, pewarisan karakter warna bunga pada tanaman ercis
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gamet BK Bk bK Bk
BK
Bk
bK
bk
Perbandingan fenotip F2 = ………………….. : ……………….. : ……………….. : ……………….
………………….. ……………….. ……………….. ………………
2. Berdasarkan hokum pemilihan bebas, tentukan kemungkinan sifat gamet yang dapat dibentuk jika
diketahui sifat genotipnya sebagai berikut :
AaBbCc
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………
AABBCcDdEe
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………
AaBBCcDDEeFFGgHh
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………