Anda di halaman 1dari 5

POLA – POLA HEREDITAS (I)

 Hereditas adalah Penurunan atau pewarisan sifat – sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen
 Pola – pola Hereditas adalah Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan – aturan tertentu
pola – pola hereditas ini terjadi karena hal – hal sebagai berikut :
1. Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi mitosis dan meiosis, bentuk
dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah tetap.
2. Saat terjadi meiosis, kedua perangkat kromosom yang berasal dari kedua induknya memisah secara
bebas, kemudian mengelompok secara bebas dengan kromosom lain yang bukan sehomolog
3. Jumlah kromosom yang terkandung dalam ovum maupun spermatozoa adalah sama (bersifat haploid),
yaitu setengah dari jumlah kromosom sel tubuh induknya.
4. Individu hasil pembuahan antara ovum dengan spermatozoa bersifat diploid, artinya mengandung dua
perangkat kromosom.
Istilah dalam mempelajari pola – pola Hereditas, yaitu :

 Parental (P) adalah induk yang disilangkan


Misalnya P₁ merupakan induk dalam persilangan pertama
P₂ merupakan induk dalam persilangan kedua.
 Gamet (G) adalah sel kelamin jantan atau betina
 Filial (F) adalah hasil keturunan atau anak
Misalnya : F₁ merupakan keturunan pertama
F₂ merupakan keturunan kedua
 Gen adalah factor pembawa sifat, gen dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Gen Dominan (kuat) ditulis dengan huruf besar misalnya M membawa sifat manis
 Gen Resesif (lemah) dituliskan dengan huruf kecil, misalnya m membawa sifat asam
 Alel merupakan pasangan gen yang terdapat pada kromosom sehomolog (dari kedua induknya)
yang menunjukkan sifat alternative sesamanya.
Contohnya adalah panjang dengan pendek, manis dengan asam
Cara penulisan pasangan gen satu alel menggunakan huruf sejenis, tetapi berupa huruf besar
atau huruf kecil misalnya Aa, AA, aa,Bb, Cc dan seterusnya.
 Genotype (tipe gen) adalah keadaan genetic dari suatu invidu atau populasi. Genotype
merupakan factor pembawa sifat dari kedua induknya.
 Fenotipe adalah sifat yang muncul atau diamati dari suatu organisme (baik srtuktural,
biokimiawi, fisiologi atau perilaku) misalnya warna bunga ungu atau bentuk biji bulat
 Karakter merupakan istilah yang digunakan para ahli genetika untuk menjelaskan sifat yang
dapat diturunkan seperti warna bunga, panjang tanaman, atau bentuk biji.
MENGHITUNG MACAM GAMET

 Jumlah macam gamet yang dihasilkan oleh individu dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
2ⁿ , dengan n adalah jumlah pasangan alel heterozigot
 Macam gamet dapat diketahui dengan menggunakan diagram anak garpu.

Langkah – langkah mencari macam gamet adalah sebagai berikut :


1. Alel heterozigot ditulis secara terpisah sedangkan alel homozigot dituliskan salah satu saja
2. Garis penghubung untuk alel heterozigot dibuat bercabang, sedangkan alel homozigot dibuat lurus.
Contoh :
1. Individu bergenotipe Aa Bb CC memiliki jumlah pasangan 2 alel heterozigot, yaitu Aa dan Bb. Jumlah
macam gamet adalah 2² atau 4 jenis. Macam gamet dapat ditentukan dengan diagram anak garpu
(Bracket) sebagai berikut :

B C ABC

b C AbC

B C aBC
a

b C abC
jadi macam gametnya adalah ABC, AbC, Abc dan abC

2. Individu bergenotipe AA Bb CC Dd memiliki 2 pasangan alel heterozigot, yaitu Bb dan Dd. Jumlah
macam gametnya adalah 2² atau 4 jenis. Macam gamet dapat diketahui dengan diagram anak garpu
sebagai berikut.

D ABCD
B C
A d ABCd

b C D AbCD

d AbCd
jadi macam gametnya adalah ABCD, ABCd, AbCD dan AbCd

 Hereditas
 Hereditas merupakan pewarisan sifat dari kedua induk ke keturunannya.
 Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti suatu pola hereditas (pewarisan sifat)
tertentu.
 Pola pewarisan sifat pertama kali diamati oleh mendel.
 Hukum Mendel
Hukum segregasi atau hukum I mendel
Menyatakan bahwa dalam pembentukan sel gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas

Hukum perpaduan bebas atau hukum II mendel


Menyatakan bahwa alel dari lokus satu akan berpabu secara bebas dengan alel – alel dari lokus lainnya

Istilah Penjelasan
Fenotip Sifat yang terlihat, contohnya rambut lurus, hidung mancung, mawar merah,
biji kisut , dll
Genotype Sifat yang tidak terlihat dan dilambangkan dengan huruf, contohnya RR, Rr dan
rr
Homozigot Homo = sama (ditandai dengan huruf yang sama )
RR = homozigot Dominan (ditandai dengan huruf besar semua)
rr = Homozigot Resesif ( ditandai dengan huruf kecil semua )
Heterozigot Rr = heterozigot
Parental Orang tua
Filial Anak

 PERSILANGAN MONOHIBRID ( Satu Sifat Beda)


Bunga mawar merah disilangkan dengan mawar putih, dimana warna merah lebih domonan dibandingkan
warna putih. Berapakah ratio genotype F2nya, jika F1 disilangkan dengan sesamanya…?
Langkah Mengerjakan :
1. Tulis parental (P)
2. Tulis gamet (setengah dari induknya)
3. Tulis filial (F)
4. F1 disilangkan dengan sesamanya
5. Tulis gamet
6. Hitung F2
7. Hitung Ratio genotype dan fenotipe F2
Jawab :
1. Parental : mawar merah (dominan) x mawar putih
MM mm

2. G : M m
3. F1 : Mm ( gen heterozigot, warna merah, karena ada huruf M di depan, menandakan
sifat dominan)
4. F1 disilangkan sesamanya : Mm x Mm
5. Gamet :M ,m M,m
6. F2 : MM ( merah ), Mm ( merah ), Mm ( merah ) dan mm ( putih )
Rasio genotype (tulis semua F2)
MM : Mm : mm = 1 MM : 2 Mm :1 mm
Ratio Fenotipe (tulis sifat fenotipe, yaitu merah dan putih)
Merah : putih = 3 merah : 1 putih

 PERSILANGAN INTERMEDIAT
Bunga mawar merah disilangkan dengan mawar putih, dimana warna merah lebih dominan dibandingkan
dengan warna putih. Berapah ratio genotip dan fenotipe F2nya, jika F1 disilangkan sesamanya..?

Jawab :
1. P : mawar merah (dominan) x mawar putih
MM mm
2. G : M m
3. F1 : Mm ( merah muda, karena terjadi penggabungan warna merah dan warna putih )
4. F1 disilangkan sesamanya :Mm x Mm
5. G : M,m M ,m
6. F2 : MM (merah) , Mm (merah muda), Mm ( merah muda), mm (putih)
Ratio genotype
MM : Mm : mm = 1 MM : 2 Mm : 1 mm
Ratio fenotipe
Merah : Merah Muda ; Putih = 1 Merah : 2 Merah muda : 1 putih
 Hukum Mendel II
 Hukum mendel II atau hukum asortasi (berpasangan) secara bebas adalah suatu kaidah yang
menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel
pada waktu pembentukan gamet
 Hukum mendel II dapat dijelaskan dengan penyilangan Dihibrid.
 Persilangan Dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda atau dua alel yang bebeda.
Misalnya : sifat biji bulat dan keriput atau warna biji kuning dan hijau
 Persilangan Dihibrid ( Dua Sifat Beda )
Manga manis biji bulat disilangkan dengan manga asam biji kisut. Manga manis biji bulat dominan
terhadap manga asam biji kisut. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka berapakah ratio fenotipe
F2nya…?
Langkah - langkah mengerjakan :
1. Tulis parental (P)
2. Tulis gamet (setengah dari induknya)
3. Tulis Filial (F)
4. F1 disilangkan dengan sesamanya
5. Tulis gamet
6. Hitung F2 dengan dua metode yaitu metode papan catur
7. Hitung ratio fenotipe F2
Jawab :
1. → P : Mangga Manis biji Bulat (dominan) x Mangga Asam biji Kisut
MMBB mmbb
2. → G : MB mb
3. → F1 : MmBb (Mangga Manis “ada huruf M biji Bulat “ada huruf B”)
4. →F1 : MmBb x MmBb
5. → G : MB MB
Mb Mb
mB mB
mb mb
untuk menghitung F2 kamu dapat menggunakan metode papan catur
Gamet MB Mb Mb Mb
MMBB MMBb MmBB MmBb(Manis
MB
(Manis Bulat) (Manis Bulat) (Manis Bulat) Bulat)
MMBb MMbb MmBb Mmbb
Mb
(Manis Bulat) (Manis Kisut) (Manis Bulat) (Manis Kisut)
MmBB MmBb mmBB mmBb
mB
(Manis Bulat) (Manis Bulat) (Asam Bulat) (Asam Bulat)
MmBb Mmbb mmBb mmbb
mb
(Manis Bulat) (Manis Kisut) (Asam Bulat) (Asam KIsut)
Maka rasio fenotipe F2 :
Manis Bulat : Manis Kisut : Asam Bulat : Asam Kisut
9 3 3 1
A. Penugasan Mandiri
a. Penjelasan Sistematis Percobaan Mendel
1. Pada percobaan Mendel, karakter yang diamati pewarisan sifatnya adalah……………………..
Karakter tersebut memiliki dua alel, yaitu alel ………………………. Yang bersifat dominan dan
alel ……………………. Yang bersifat ………………………………………
2. Kesimpulan percobaan Mendel dikenal sebagai Hukum Mendel I atau Hukum segregasi.
Berdasarkan kesimpulan Mendel tersebut, pewarisan karakter warna bunga pada tanaman ercis
dapat dijelaskan sebagai berikut :

Induk (P) : Tanaman Ercis x Tanaman ercis


Berbunga Ungu berbunga putih (fenotip)
PP pp (genotip)
Gamet P p
Turunan I (F1) : Pp
(tanaman ercis berbunga ungu)
Induk (P2) : Tanama ercis Tanaman ercis
Berbunga ungu Berbunga Ungu (fenotip)
……………………. ………………. (genotip)
Gamet : …………………… ……………….
Turunan II (F2) : …………………………
…………………………
…………………………
…………………………
3. Apakah hilangnya sifat putih pada F1 disebabkan oleh pencampuran sifat putih dengan sifat
ungu?..........................................................................................................................................
4. Berdasarkan eksperimen, dirumuskan Hukum mendel I atau hokum segregasi. Jelaskan bunyi
hokum tersebut…………………………………………………………………………………..
b. Penyilangan Dua Karakter (Dihibrid)
1. Pada persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat dan berwarna kuning dengan tanaman kacang
ercis berbiji keriput dan berwarna hijau, dihasilkan keturunan pertama (F1) kacang ercis berbiji
bulat dan berwarna kuning. Bentuk biji bulat dan berwarna kuning bersifat dominan. Sementara itu
biji keriput dan berwarna hijau bersifat resesif. Jika keturunan pertama tanaman ercis berbiji bulat
dan berwarna kuning disilangkan dengan sesamanya, akan dihasilkan keturunan kedua (F2), yaitu
tanaman kacang ercis berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau dengan
perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.
Jika hasil diatas dianalisis dengan hipotesis dalam pembentukan gamet, akan tampak hasil sebagai
berikut
BBKK bbkk
Induk (P) : Tanaman Ercis x Tanaman ercis
Berbiji bulat berbiji keriput (fenotip)
Warna kuning warna hijau
BK bk (genotip)
Gamet B,K b,k
Turunan I (F1) : BbKk
(tanaman ercis Berbiji Bulat, berwarna kuning)
BbKk BbKk
Induk (P2) : Tanama ercis Tanaman ercis
Berbiji bulat Berbiji bulat
Warna kuning Warna kuning (fenotip)
……………………. ………………. (genotip)
Gamet : …………………… ……………….
…………………… ……………….
…………………… ……………….
………………….... ……………….
Turunan II (F2) :

Gamet BK Bk bK Bk
BK
Bk
bK
bk
Perbandingan fenotip F2 = ………………….. : ……………….. : ……………….. : ……………….
………………….. ……………….. ……………….. ………………
2. Berdasarkan hokum pemilihan bebas, tentukan kemungkinan sifat gamet yang dapat dibentuk jika
diketahui sifat genotipnya sebagai berikut :
AaBbCc
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………
AABBCcDdEe
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………
AaBBCcDDEeFFGgHh
Gamet yang terbentuk : …………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai