Anda di halaman 1dari 15

PAUTAN/LINKAGE

 Peristiwa di mana 2 atau lebih gen


terdapat pada satu kromosom yang
sama
 Jk tidak linkage  AaBb

a B b
A

 Linkage  (AB) (ab) atau AB



ab
1. Coupling phase (Sis)
A a A a
2. Repulsion phase
B b b B (trans)
1 2
 B = warna tubuh kelabu
 b = warna tubuh hitam
 V = sayap panjang Warna tubuh dan bentuk
 v = sayap pendek sayap pada lalt buah
 P1 (BV) (BV) X (bv) (bv) Drosophila melanogaster
 Gamet (BV) (bv)
 F1 (BV) (bv)

 P2
(kelabu, panjang)
(BV) (bv) X (BV) (bv)
(hitam, pendek)

 Gamet (BV) dan (bv)


 F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv)
(kelabu, panjang)
 3 kelabu panjang : 1 hitam pendek

(kelabu, panjang) (kelabu, panjang)


4. Pindah Silang
Pindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen
suatu kromatid dengan gen-gen kromatid di
homolognya.
 Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman
ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang.
..disilangkan dengan bunga merah pollen
bulat (ppll).
 Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu
pollen lonjong (PpLl)
 Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan
rasio fenotip galur induk ( KP) dengan galur
rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan
hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat :
merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9
PINDAH SILANG
 M = biji ungu P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)
 m = biji merah (ungu, panj) (mrh,pd
 B = biji panjang G (MB) (mb)

 b = biji bulat F1 (MB)(mb)


(ungu,panjang)
Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk
4 macam :
(MB), (Mb), (mB), (mb)
Di mana (MB) dan (mb)  kombinasi parental (KP)
Sedangkan (Mb) dan (mB)  kombinasi rekombinan
(KR)
DETERMINASI SEX
 Manusia  XX dan XY
 Wanita 22AA,XX , Pria 22AA,XY
 Serangga  XX dan XO
 Betina 3AA,XX, jantan 3AA,XO
 Burung, kupu-kupu, ikan  ZZ dan ZW
 Betina ZW, jantan ZZ
TAUTAN SEX
 Gen yang tergantung terdapat pada
kromosom sex, atau tertaut pada sex
kromosom
 Mis  pada warna mata merah pada
Drosophila terpaut pada kromosom X
 Yang putih pasti jantan , tetapi yang
jantan belum tentu putih
GEN LETAL #1
 Gen yang menyebabkan kematian pada
suatu individu yang memilikinya.
 Karena tugas gen asli untuk
menumbuhkan suatu karakter/ bagian
yg vital terganggu (mutasi)
 Pengaruh gen letal  kematian pd
embrio, pada waktu lahir, setelah
menjelang dewasa (gen subletal)
Gen letal Dominan
 Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan
homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya
penderita hanya mengalami kelainan
 Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam
redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek.
Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika
heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki
dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam
normal
LETAL DOMINAN
(Tikus berambut kuning)
Induk Aa x Aa
(berambut kuning) (berambut kuning)
Gamet A,a A,a

♂ ♀ A a
A AA * Aa
a Aa aa
Rasio fenotip
1 berambut kuning homozigot (letal) : 2 berambut kuning heterozigot : 1 normal
LETAL DOMINAN
(Ayam redep)

P Rr x Rr

♂ ♀ R r
R RR* Rr
r Rr rr
Rasio fenotip
1 redep homozigot (letal) : 2 redep heterozigot : 1 normal
GEN LETAL #2
 Gen letal ada yang bersifat resesif ada yg bersifat
dominan (lihat tabel berikut)

Homozigot Heterozigot

Resesif Letal Normal, mewarisi gen


letal
Dominan Letal Umumnya subletal, atau
menunjukkan fenotipik/
kelainan
Perbedaan Gen Letal Resesif dan Dominan
Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan
monohybrid
Gen letal resesif
 Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada
dalam keadaan homozigot resesif. Pada keadaan
heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen
letal
LETAL RESESIF
(Albino pada tanaman)
Induk Aa x Aa
(hijau kekuningan) (hijau kekuningan)
Gamet A,a A,a

♂ ♀ A a
A AA Aa
a Aa aa*
Rasio fenotip: 1 hijau : 2 hijau kekuningan : 1 albino (letal)
Sekian dan Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai