Anda di halaman 1dari 34

PAUTAN DAN

PINDAH SILANG
LINKAGE AND CROSSING OVER

Oleh :
Save our
earth, Tim Dasar-dasar
Genetika Tahun 2020
Save our
children
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Sub pokok bahasan Materi VI

• Penyimpangan hukum Mendel


• Jenis – jenis rekombinasi
• Peta genetik
• Triple point tescross

Snapdragon (Antirrhinum sp.)


Penyimpangan dari nisbah 9:3:3:1
• Bateson and Punnett (1905)
menyilangkan Snapdragon (Antirrhinum
sp.)
Bunga ungu dan Pollen panjang
PPLL

Bunga pendek dan Pollen bulat


ppll
Dr. P.K. Dewi Hayati
P
PPLL X ppll
Berbunga ungu,
F1 PpLl pollen panjang

F2 Fenotype Observed Expected (O-E)2/E

• Purple, long (P_L_) 284 (9/16) 215 22.1

• Purple, round (P_ll) 21 (3/16) 71 35.2

• Red, long (ppL_) 21 (3/16) 71 35.2

• Red, round (ppll) 55 (1/16) 24 40.0

132.5
• 2 hit = 132.5
• 2 table (db=3, α=0.95) = 0.35
• 2 table (db=3, α=0.01) = 11.34

• 2 hit > > > 2 table ?


Asumsi Bateson dan Punnet:
Gen untuk Bunga ungu dan Pollen panjang cenderung
bersama-sama dan sebaliknya

Saat itu tidak diketahui bahwa kromosom


mengandung banyak gen
Pengamatan Kromosom pada saat meiosis

• Sutton dan Boveri (1905) mengamati


kromosom pada saat meiosis
• Asumsi : Tingkah laku faktor Mendel
selama menghasilkan gamet pada ercis
paralel dengan tingkah laku kromosom
pada saat meiosis
Faktor Mendel Kromosom

A Berpasangan
a

A a
Segregasi or
or
a A

AB Ab Berpadu
or bebas or
ab aB
Meiosis dan pindah silang
Profase I

Kesimpulan Sutton dan Boveri ?


Percobaan mengenai LINKAGE
• Morgan dan Bridges (1910) melakukan
persilangan pada Drosophila untuk
membuktikan adanya pautan (linkage)
• Tipe liar adalah dominan
• Susunan gen pada tetua diatur :
1. Coupling (CIS) : kedua alel dominan pada
satu tetua dan alel resesif pada tetua yg lain
2. Repulsion (TRANS) : alel dominan dan resesif
terdapat pada satu tetua
Susunan dalam bentuk CIS
P pr+pr+ vg+vg+ X prpr vgvg
Mata merah, sayap normal Mata ungu, sayap vestigal

F1 pr+pr vg+vg
tipe liar
F1 kemudian di testcross
pr+pr vg+vg X prpr vgvg

Nisbah fenotipe pada progeni


(seharusnya) 1:1:1:1
F1 Gamete Observed Expected (O-E)2/E
pr+ vg+ 1339 709.75 557.9
pr+ vg 151 709.75 439.9
pr vg+ 154 709.75 435.2
pr vg 1195 709.75 331.8
Total 2839 2839.00 X2=1764.8

• 2 hit > > > 2 table


• Nisbah yang diperoleh bukan 1:1:1:1
Susunan dalam bentuk TRANS
P pr+pr + vg vg X pr pr vg+vg+
Mata merah, sayap vestigal Mata ungu, sayap normal

F1 pr+pr vg+vg
tipe liar
F1 kemudian di testcross
pr+pr vg+vg X prpr vgvg

Nisbah fenotipe pada progeni


(seharusnya) 1:1:1:1
Uji 2
F1 Gamete Observed Expected (O-E)2/E
pr+ vg+ 157 583.75 312.0
pr+ vg 965 583.75 249.0
pr vg+ 1067 583.75 483.3
pr vg 146 583.75 328.3
Total 2335 2335.00 2=1372.6

• 2 hit > > > 2 table


• Nisbah yang diperoleh bukan 1:1:1:1

Kesimpulan Morgan dan Bridges ?


Gambarkan !
• Satu pasang kromosom homolog yang
sedang mengalami tahapan Meiosis I
• Posisikan dua gen Aa dan Bb pada kromosom
tersebut
• Lengkapi dengan sentromer dan kromatid
(sister kromatid dan non sister kromatid)
• Bagaimana jika terjadi perpindahan material
genetik (pindah silang) ?
Pindah silang dan rekombinasi

4 tipe gamet
yang dihasilkan

Tipe tetua Tipe rekombinan Tipe tetua


Pindah silang tunggal dan p.s. ganda

A B C D E

a b c d e
Jenis Rekombinasi

1. Rekombinasi antar kromosom


2. Rekombinasi di dalam kromosom
1. Rekombinasi antar kromosom
A B X a b
P
A B a b TESTER
A B a b
F1 X
a b a b

A B a b
F2 Tipe Tetua
a b a b 50%
1/4 1/4

A b a B
Tipe Rekombinan
a b a b 50%
1/4 1/4 Dr. P.K. Dewi Hayati
2. Rekombinasi di dalam kromosom
A B X a b
P
A B a b TESTER
A B a b
F1 X
a b a b

A B a b
F2 Tipe Tetua
a b a b >50%
> 1/4 > 1/4

A b a B
Tipe Rekombinan
a b a b <50%
< 1/4 < 1/4 Dr. P.K. Dewi Hayati
PETA GENETIK
Morgan
Jarak dua gen yang terpaut sebanding dengan
nilai/persentase pindah silang
Jika persentase pindah silang adalah 1%, maka jarak
antara 2 gen adalah 1 unit peta

Sturtevant
Semakin jauh jarak antara 2 gen, semakin besar
terjadi nya pindah silang, semakin besar
dihasilkannya (gamet bertipe) rekombinan hasil
meiosis
PETA GENETIK
PERSENTASE PINDAH SILANG
= Recombination Frequency
= RF

RF = ∑ Tipe Rekombinan X 100%


∑ Total Gamet
1 UNIT PETA
= Jarak linear antara 2 gen pada 1 kromosom
= 1 % RF (1% gamet /fenotipe rekombinan)
=1 cM

Contoh :
Data tipe rekombinan yang diperoleh oleh
Morgan dalam bentuk
• Cis
• Trans
Coupling F1 Gamete Testcross Distribution Gamete Type

Data pr+ vg+ 1339 Parental


pr+ vg 151 Recombinant
pr vg+ 154 Recombinant
pr vg 1195 Parental

Jarak genetik pr vg = (151 +154)/2839 = 10.7 unit peta = 10.7 cM

Repulsion F1 Gamete Testcross Distribution Gamete Type

Data pr+ vg+ 157 Recombinant


pr+ vg 965 Parental
pr vg+ 1067 Parental
pr vg 146 Recombinant

Jarak genetik pr vg = (157 + 146)/2335 = 13.0 cM


pr vg

10.74 cM

Maka,
nilai RF antara 2 gen saja sulit untuk digunakan
dalam pemetaan kromosom yang lebih kompleks
(ada pindah silang tunggal, pindah silang ganda dan
interferensi
Dr. P.K. Dewi Hayati
A B C
---X----
-------Y-------
------------Z------------

Jarak A – C, bukan Z karena


nilai RFA-C = X + Y
Nilai Z harus dikoreksi karena adanya
pindah silang ganda (rekombinasi antara)
A-B dan B- C
Tipe gamet tetua dan gamet rekombinan yang
berasal dari Triple Point Test Cross
INTERFERENSI (I):
PS pada satu tempat mengurangi/ meningkatkan
terjadinya PS pada daerah yg lain

COEFFICIENT COINCIDENT (C) :


% PS ganda yg diamati
% PS ganda yg diharapkan

I=1–C
I = 0, tidak ada Interferensi
I = 1, Interferensi sempurna

Ada berbagai factor yang mempengaruhi rekombinasi gen:


TRIPLE POINT TEST CROSS
A B C X a b c
P A B C a b c

Triple resesif
F1 A B C a b c
a b c X a b c
AaBbCc aabbcc

F2 Analisis data Triple Point Test Cross


Genotype ∑ Progeny Observed Tipe Gamet
ABC /abc 390 Tipe Tetua
abc /abc 374 Tipe Tetua
ABc /abc 27 PS Tunggal B - C
aBC /abc 81 PS Tunggal A - B
AbC/abc 5 PS Ganda
aBc/abc 8 PS Ganda
Abc /abc 85 PS Tunggal A - B
abC /abc 30 PS Tunggal B - C
Total 1000
Jarak A – B
= (81+5+8+85) x 100 % = 17.9 cM
1000

Jarak A– C
= (27+30+81+85) x 100 % = 22.3 cM
1000

Jarak B – C
= (27+5+8+30) x 100 % = 7.0 cM
1000
A C

22.3 cM
A B
17.9 cM
B C
7.0 cM
17.9 + 7.0 ≠ 22.3 ?
Jarak A – B – C adalah 24.9 cM
Jarak A – C sebenarnya adalah :

= (27+30+81+85+PS Ganda A-C dan B-C) x 100 %


1000
= (27+30+81+85+5+8+5+8) x 100 %
1000
= 249/1000 x 100 %
= 24.9 cM
PS Ganda yang diamati C = Coefficient
= (5 + 8)/1000 = 0.013 Coincidence
= 0.013/0.01253
PS Ganda yg diharapkan = 1.04
= [(17.9/100) x (7.0/100 )]
= (0.179 x 0.07) I=1–C
= 0.01253 I = 1 – 1.04
I = – 0.04 ~ 0
I = 0, Tidak ada
Interferensi

Anda mungkin juga menyukai