Oleh
Kelas : Agro A
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum Ekologi Tanaman dengan judul “Kompetisi pada Populasi
Tanaman Pakcoy Brassica rapa L. ‟ dengan baik. Tujuan penulisan dari laporan
ini adalah untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan tanaman pakcoy
dengan perlakuan yang berbeda, sehingga dari perbedaan jumlah benih yang
ditanam ini terjadilah kompetisi pada polibag.
Pada penulisan laporan ini banyak hal-hal yang belum sempurna, oleh
karena itu semua kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya konstruktif
sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
Tessa Putri Denia
2
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .......................................................................................................... 26
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman pakcoy (Brassica Rapa L.) merupakan salah satu jenis
sayuran yang memiliki teknis budidaya sangat mudah untuk dikembangkan
dan banyak digemari oleh berbagai kalangan. Bagian pakcoy yang dikonsumsi
adalah bagian daunnya atau seluruh bagian tanaman yang berada di atas
permukaan tanah. Selain itu juga, tanaman pakcoy sangat potensial dan
memiliki prospek yang baik. Kelayakan pengembangan budidaya sawi antara
lain ditunjukkan oleh adanya kondisi wilayah tropis Indonesia yang sangat
cocok untuk komoditas tersebut. Disamping itu, umur panen pakcoy relatif
pendek yakni 35-40 hari setelah tanam dan hasilnya memberikan keuntungan
yang memadai.
7
Pengaruh persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan (misalnya
tinggi tanaman dan diameter batang), warna daun atau kandungan klorofil,
serta. komponen dan daya hasil. Penelitian tentang jarak tanam menunjukkan
bahwa semakin rapat jarak tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan
secara nyata akan berpengaruh terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun
dan pertumbuhan tanaman. Mengingat pentingnya jarak tanaman ideal untuk
pertumbuhan, maka dilakukan percobaan tentang kompetisi yang terjad pada
tanamn yang sejenis.
C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui pengaruh ko mpet isi terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy
2. Mengetahui pengaruh ko mpet isi terhadap hasil tanaman Pakcoy
3. Mengetahui berpengaruh atau tidaknya faktor-faktor lingkungan pada
kompetisi tanaman Pakcoy
D. Manfaat Praktikum
1. Menambah pengetahuan tentang menanam dan mengukur pertumbuhan
tanaman sawi pakcoy
2. Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
9
Spesies : Brassica rapa L.
1. Morfologi
2. Syarat Tumbuh
a. Ketinggian Tempat
b. Suhu
10
suhu udara dalam proses pembelahan sel-sel tanaman, perkecambahan,
pertunasan, pembungaan, dan pemanjangan daun (Cahyono, 2003).
c. Kelembaban Udara
d. Curah Hujan
e. Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah yang subur,
gembur dan banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang, tata aerasi
dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang
optimum untuk pertumbuhannya adalah antara 6 - 7 (Cahyono,2003).
3. Budidaya
a. Persemaian
11
perbandingan 1:1. Benih direndam dengan larutan Previkur N dengan
konsentrasi 0,1% selama ± 2 jam, kemudian dikeringkan. Selanjutnya benih
disebar merata di atas bedengan persemaian yang telah disiram terlebih
dahulu, kemudian ditutup kembali dengan media semai. Ukuran persemaian 1
x 10 m, selanjutnya ditutup dengan alangalang atau jerami kering selama 2-3
hari. Kebutuhan benih 400-1000 gr/ha (Edi dan Bobihoe, 2010).
b. Persiapan lahan
c. Pemupukan
Tiga hari sebelum tanam diberikan pupuk organik (kotoran ayam yang
telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2. Dua minggu setelah tanam
diberikan pupuk susulan berupa Urea 100 kg/ha (10 gr/m2) atau NPK Mutiara
50 kg/ha (0,5 gr/m2), agar pemberian pupuk lebih merata terlebih dahulu
diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping
barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3
ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam (Edi dan Bobihoe, 2010).
d. Penanaman
Bibit yang telah berumur ± 14 hari atau telah berdaun 3-4 helai,
dipindahkan kebedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam 30 x 30 cm
atau 30 x 25 cm (Edi dan Bobihoe, 2010). Bibit yang dipindahkan adalah
harus bibit yang baik karena akan berpengaruh untuk pertumbuhan dan hasil
nantinya. Menurut Susila (2006) bibit tanaman yang baik untuk dipindahkan
12
adalah batangnya tumbuh tegak, daun hijau segar dan tidak terserang hama
atau penyakit.
e. Pemeliharaan
Pakcoy dapat dipanen pada umur ± 45 hari setelah tanam. Pakcoy jenis
kecil produksinya mencapai 10-20 ton/ha dan (tergantung varietas) pakcoy
jenis besar 20-30 ton/ha. Sayuran ini tidak tahan disimpan lama dan
pengangkutan jarak jauh. Jika disimpan pada suhu 0o C dan RH 95% pakcoy
mempunyai umur simpan sekitar 10 hari. Untuk mempertahankan kualitas
sebaiknya ditempatkan dalam wadah yang berlubang (Edi dan Bobihoe, 2010).
13
tanaman. Selain itu daun pada tanaman sayuran merupakan organ yang banyak
mengandung air, sehingga dengan jumlah daun yang semakin banyak maka
kadar air tanaman akan tinggi dan menyebabkan berat segar tanaman semakin
tinggi pula.
14
Pupuk majemuk cukup mengandung hara dengan presentase kandungan
unsur hara makro yang berimbang yaitu NPK Mutiara 16-16-16. Pupuk NPK
Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Fosfat), 16% K2O
(Kalium), 0,5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena
kandungan tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-
16. Pupuk ini memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya
seperti pupuk NPK Phonska dan pupuk NPK Pelangi yang terdapat di pasaran
(Ariani, 2009).
15
BAB III METODE PRAKTIKUM
Alat
1. Polybag
3. Cangkul
Bahan
1. Benih
2. Tanah bekas pembakaran
3. Pupuk kandang
4. Sekam
C. Prosedur Pelaksanaan
Tahap Penyemaian
1. Siapkan biji pakcoy, media tanam, sprayer, dan tempat penyemaian.
2. Semaikan biji pakcoy terlebih dahulu menggunakan polybag atau
wadah lain. Sebelum disemai, benih pakcoy direndam dengan air
hangat kuku selama 1 jam, kemudian tiriskan.
3. Media tanam untuk penyemaian tanah bekas pembakaran dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1 pada polybag.
4. Media tanam dibasahi terlebih dahulu dengan cara disiram.
16
5. Lubangi media tanam di wadah penyemaian dengan ujung jari.
Kedalamannya sekitar satu ruas jari.
6. Masukkan dua biji per lubang. Untuk penyemaian, dalam polybag
berukuran 15 cm bisa dibuat menjadi lima lubang.
7. Kubur lubang yang sudah diberi biji dengan cara menutupnya dengan
media tanam yang berada di bibir setiap lubang, tidak perlu menekan-
nekannya.
8. Siram menggunakan sprayer dengan lembut setiap pagi dan sore.
9. Simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
10. Tunggu hingga pakcoy tumbuh dan berdaun dua.
17
D. Variabel Pengamatan
Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai ujung tanaman
tertinggi pada saat pengukuran.
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm)
No Perlakuan Minggu ke-
2 4 6
1 A 4,4 6,3 7,93
2 B 5,08 6,43 8,3
3 C 5,55 6,65 8,78
19
Grafik 2. Laju Pertumbuhan berdasarkan Jumlah Daun (helai)
7
6.5
6
A
5.5
B
5 C
4.5
4
Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6
2.5
2 A
1.5 B
C
1
0.5
0
Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6
20
Tabel 4. Rata-rata Panjang Daun (cm)
No Perlakuan Minggu ke-
2 4 6
1 A 2,05 3,96 5,93
2 B 1,95 3,36 4,96
3 C 2,3 3,3 4,51
4 A
3 B
C
2
0
Minggu 2 Minggu 4 Minggu 6
21
pakcoy. Pada perlakuan polibag C memiliki nilai tertinggi dibandingkan polibag
yang lain, dan pada polibag B memiliki nilai yang terendah karena mengalami
penurunan. Hal yang menyebabkan tingginya nilai dari Polybag C yaitu jumlah
daun yang banyak sedangkan pada polibag B memiliki jumlah daun yang sedikit.
Hal ini disebabkan oleh terjadinya kompetisi dari setiap tanaman mempengaruhi
perkembangan pembentukan daun pada tanaman.
Garder, et all., (1988) menyatakan bahwa jika tanaman terlalu rapat maka
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman akibat dari menurunnya laju fotosintesis
dan perkembangan daun. Kerapatan tanam sangat mempengaruhi perkembangan
22
vegetatif tanaman dan juga mempengaruhi tinggi produksi panen suatu tanaman.
Spesies tanaman daun yang efisien cenderung menginfestasikan sebagian besar
awal pertumbuhan mereka dalam bentuk penambahan luas daun, yang berakibat
pada pemanfaatan radiasi matahari yang lebih efisien. Kartasaputra (1989)
menambahkan bahwa persaingan tanaman dalam mendapatkan air maupun cahaya
matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif.
23
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Pertumbuhan tanaman pakcoy dengan perlakuan 2 atau 3 benih/lubang
tanam kurang optimum karena adanya kompetisi untuk mendapatkan
nutrisi, sedangakan pada perlakuan 1 benih /lubang tanam
pertumbuhannya optimum karena tidak terjadi persaingan dan kebutuhan
tercukupi.
2. Terhambatnya perkembangan vegetatif dan menurunnya hasil tanaman
pakcoy akibat menurunnya laju fotosintesis dan perkembangan daun oleh
kompetisi tanaman menerima cahaya matahri
3. Kompetisi mempengaruhi banyaknya intensitas matahari yang diserap oleh
tanaman. Semakin tinggi kompetisi suatu populasi tanaman maka semakin
sedikit jumlah intensitas cahaya matahari yang didapat oleh tanaman dan
semakin tinggi tingkat kompetisi antar tanaman untuk mendapatkan sinar
matahari untuk fotodintesis
B. Saran
1. Dalam penanaman sebaiknya praktikan benar-benar mengetahui
kedalaman penanaman, agar tanaman pakcoy yang ditanaman dapat
tumbuh dengan optimal.
2. Pemebrian pupuk dilakukan secara rutin agar tanaman tercukupi nutrisi
dalam pertumbuhannya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Penebar Swadaya.
Jamaludin., Maryati., dan Ranchiano, M.G. 2018. Jumlah Tanaman per Lubang
Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica
oleraceae) pada Sistem Hidroponik NFT. Jurnal Wacana Pertanian. Vol
14(1): 32-40.
Mandha. 2010. Teknik Budidaya sayuran Sawi Sendok atau Pakcoy. Yogyakarta:
Kanisius.
Safitri, Karina,. Dharma,I.P., dan Dibia, I.N. 2020. Pengaruh Komposisi Media
Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica
chinensis L.). Jurnal Agroekoteknologi Tropika. Vol. 9 (4): 198-207.
Sarido, La dan Junia. 2017. Uji Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy
(Brassica rapa L.) dengan pemberian pupuk organik cair pada system
hydroponik. Jurnal AGRIFOR. Vol XVI:4-13.
25
LAMPIRAN
26
Lampiran 2. Perhitungan Pupuk NPK
Dosis NPK yang digunakan yaitu 2g/200 ml NPK per tanaman
1. Populasi A = 2g x 6 tanaman
= 12 g atau 1200 ml
2. Populasi B = 2g x (6 X 2) tanaman
= 24 g atau 2400 ml
3. Populasi C = 2g x (6 x 3) tanaman
= 36 g atau 3600 ml
27
Keterangan : beradaptasi dengan baik di
dataran rendah sampai tinggi dengan
ketinggian 90 – 1.200 m dpl pada suhu 18 –
27°C
Pengusul : PT. Winon Intercontinental
Peneliti : Denichi Takii (Takii Seed
& Co. Ltd.) dan Darmaw
Lampiran 4. Tabel
Variabel Pengamatan
1. A1 5 6 1 1,5
3. A3 3,5 5 1,1 2
4. A4 5 6 2,5 1,5
5. A5 4,5 6 1 2,5
Variabel Pengamatan
2. B2 4,3 4 1 1,5
28
3. B3 5,3 6 1,4 2
4. B4 5,3 6 1 2
5. B5 5 5 1 1,8
6. B6 4,8 6 1 1,9
Variabel Pengamatan
3. C3 5 5 1 1,3
5. C5 4 5 1 1,3
Variabel Pengamatan
1. A1 5 4 1,5 3,5
2. A2 7 5 3 5
29
3. A3 5,5 5 1,4 3,3
6. A6 6,5 6 2,1 4
Variabel Pengamatan
2. B2 6,7 4 1 2,5
5. B5 5 5 1,6 3
6. B6 5 4 1,4 2,3
Variabel Pengamatan
2. C2 6,5 6 1,6 4
30
5. C5 5,7 4 1,2 2,6
Variabel Pengamatan
3. A3 7,7 6 2 4
Variabel Pengamatan
3. B3 8,3 5 2 4
31
5. B5 6,3 7 2,4 4,5
Variabel Pengamatan
2. C2 11 7 2 6,1
5. C5 10,7 5 1,5 3
6. C6 8 6 1,9 3,4
32
2 Penyiapan media tanam
3 Penanaman dengan 3
perlakuan
33
5 Pemeliharaan Tanaman
- Peyiraman
- Penyiangan
- Pemupukan
6 Pengamatan
7 Perkembangan Terakhir
34
35