Anda di halaman 1dari 29

Dinamika Fluida

Dinamika fluida mempelajari


fluida yang sedang mengalir.
Dalam mempelajari fluida dapat digunakan dua
pendekatan yaitu mendeskripsikan gerak setiap partikel
fluida sebagai fungsi waktu atau mendeskripsikan sifat-
sifat fluida pada setiap titik sebagai fungsi waktu. Pada
bab ini akan digunakan pendekatan yang kedua.

Karakteristik Aliran

Saat fluida bergerak, alirannya dapat dikelompokkan menjadi


dua tipe yaitu laminar dan turbulen.
Aliran Laminar atau steady adalah aliran fluida dimana setiap
partikel fluida mengikuti lintasan yang mulus (smooth), yaitu
lintasan-lintasan partikel yang berbeda tidak pernah memotong
lintasan partikel lain.
Aliran Turbulen adalah aliran yang tidak beraturan dimana
lintasan partikel-partikel fluida saling berpotongan.

Gas panas dari rokok dapat dilihat karena adanya


partikel asap. Asap awalnya bergerak dalam aliran
laminar, kemudian menjadi turbulen.
Garis alir
Lintasan yang dilalui partikel
fluida saat mengalir disebut
streamline (garis alir).
Kecepatan partikel selalu
menyinggung (tangensial)
terhadap garis alir tersebut.
Sekelompok garis alir disebut
tabung alir (a tube of flow).
Partikel fluida tidak dapat
mengalir masuk ke atau ke luar
dari tabung ini. Jika ini terjadi
maka garis alir akan saling
potong.
Fluida Ideal
Dalam bab dinamika fluida ini dianggap fluida bersifat ideal.
Fluida ideal memenuhi sifat sebagai berikut:

 Steady: kecepatan, massa jenis dan tekanan


tidak berubah terhadap waktu; tidak ada
turbulensi.
 Incompressible: massa jenis tetap.
 Nonviscous: tidak ada gesekan internal
antara lapisan bertetangga.
 Irrotational: tidak ada rotasi partikel
terhadap pusat massa.
Persamaan Kontinuitas
{Penerapan kekekalan massa}

Jika tidak ada sumber (sources) dan tidak ada bocor


(sinks/drains) maka jumlah massa yang melewati setiap titik
akan sama.
m1  m2
1 A1v1t   2 A2 v2 t
Untuk fluida ideal, maka massa jenisnya konstan sehingga

A1v1  A2 v2
Persamaan Kontinuitas
Av  konstan

Pipa lebih sempit  kelajuan lebih besar, cepat


Pipa lebih luas  kelajuan lebih kecil, lambat

Av  Q (Debit)
 volume fluida mengalir tiap waktu (m3 /s)
Perhatikan saat sebuah kran dibuka, aliran
air makin sempit saat turun.
Kecepatan aliran naik saat air turun karena
gravitasi, sehingga luas penampang harus
lebih sempit. A1
V1
A2  A1 v2  v1
V2 A2
Bernoulli’s Equation: Introduction
Swiss mathematician, son of Johann Bernoulli,
who showed that as the velocity of a fluid
increases, the pressure decreases, a statement
known as the Bernoulli principle. He won the
annual prize of the French Academy ten times
Daniel Bernoulli for work on vibrating strings, ocean tides, and
(1700-1782)
the kinetic theory of gases. For one of these
victories, he was ejected from his jealous father's
house, as his father had also submitted an entry
for the prize. His kinetic theory proposed that
the properties of a gas could be explained by the
motions of its particles.

The Bernoulli Equation is Listed in Michael


Guillen's book "Five Equations that Changed the
World: The Power and Poetry of Mathematics"
Perhatikan fluida yang bergerak dari suatu
Persamaan Bernoulli bagian pipa ke bagian pipa dengan luas
(Kekekalan Energi pada Gerak Fluida) penampang dan ketinggian berbeda.

A1 : luas penampang pipa1 v1 : kealujaun fluida di titik1 y1 : ketinggian pipa1


A2 : luas penampang pipa2 v2 : kealujaun fluida di titik2 y2 : ketinggian pipa2
Kekekalan Energi pada Gerak Fluida F2

W  EK
WF1  WF2  WFg  EK F1
Fg
F1x1  F2 x2  Fg y  EK 2  EK1
1 2 1 2
p1 A1x1  p2 A2 x2  mg ( y2  y1 )  mv2  mv1
2 2
m   A1x1   A2 x2

2 2
p1   v   gy1  p2   v   gy2
1
2 1
1
2 2

2
p   v   gy  konstan
1
2
{Persamaan Bernoulli}
A1 , P1 Suatu tangki tertutup berisi air setinggi y
(10 m). Tekanan pada permukaan atas air
A2
dalam tangki (P1) adalah 4. 105 N/m2 , dan
y luas penampang A1. Pada jarak d (8 m) dari
d dasar tangki terdapat kran yang dapat
dibuka-tutup dengan luas penampang A2.

a) Tentukan tekanan pada posisi kran pada saat kran dalam keadaan tertutup.
b) Tentukan kecepatan keluarnya saat kran dibuka (diketahui A2 = 0,1 A1)
c) Hitunglah volume air yang keluar selama 30 s bila luas penampang kran 2 cm 2.

a) Tekanan pada posisi kran pada saat kran dalam keadaan tertutup (P2)

p2  p1   gh  4.105  1000  10  (10  8)


 4.105  2.10 4  4,2.105 N/m 2
b. Kecepatan keluarnya saat kran dibuka (v2)
p1  12  v12   gy1  p2  12  v22   gy 2

p2  patm y1  y2  10  8  2 m
A2
A1v1  A2 v2  v1  v2
A1
1
2
2
 v  p1  p2  
2
1
2  v
A2 2
A1
2
2   g ( y1  y2 )

1
2
2
 v [1 
2   ] p  p
A2 2
A 1 2   g ( y1  y2 )

1
2
2
 v [1 
2   ] p  p
A2 2
A 1 2   g ( y1  y2 )

2( p1  p2   g ( y1  y2 )) 2[(4.105  1.105 )  (1000 10  2)]


v2  
[1   ]
2
A2 1000[1  0, 01]
A
2[(4.105  1.105 )  (1000 10  2)] 2[3.105  2.10 4 ] 6, 4.105
v2     25, 42 m/s
1000[1  0, 01] 990 990

c). Hitunglah volume air yang keluar selama 30


s.
Vol  Qt  v2 A2t  (25, 42 m/s)  (2.10 4 m 2 )  (30 s)

 0,152 m 3  152,52 cm 3
Contoh: Tabung Venturi
Suatu tabung memiliki data-data: D1 = 6,0 cm, D2 = 4,0 cm.
Perbedaan tekanan P1 – P2 = 3 atm. Massa jenis minyak 800
kg/m3. Tentukan laju aliran dalam cm3/menit.

1 2

Laju aliran Qv = A1V1 = A2V2


Solusi: Tabung Venturi
Kekekalan massa (Persamaan kontinuitas):
2

v1 A1  v2 A2 v1 A2  D2 
  
v2 A1  D1 
Solusi: Tabung Venturi
Persamaan Bernoulli

1 2

p1  12  v12   gy1  p2  12  v22   gy2


2  P1  P2 
1   2 z1  z2 v2 
  D 4 
 1   2  
P1  P2 1 2   D1  
  v2  v12 
 2
 D22  2P1  P2 
Qv  V2 A2   
v 
2
 v1   v22
2
  D 4   4    D 4 
 1     
2
1   2    1   2  
2   v2   2   D1     D1  
Contoh:
Air mengalir dalam sistem seperti di bawah. Hitung (a) Laju alir
Q air harus ditambahkan pada inlet untuk mempertahankan
ketinggian 16 ft (b) ketinggian h dalam feet dari tabung tekanan-
statis.
Solusi: Persamaan Bernoulli sepanjang garis alir
p1 V12 p2 V22 p3 V32 p4 V42
  gz1    gz2    gz3    gz4
 2  2  2  2
 p1  p4  patm ; p3  patm   gh

 z1  z3  16 ft , z1  z4  16 ft , z3  z 4
V  0
 1

V42  V12  2 g( z 1  z 4 )  2 g ( z 1  z 4 )
Antara titik
1 dan 4 V4  2 g( z 1  z 4 )  2( 32.2 ft / s 2 )(16 ft )  32.1 ft / s
 Q  Q in  Qout  V4 A4  ( 32.1 ft / s )(0.1 ft 2 )  3.21 ft 3 / s
Persamaan Bernoulli antara titik 3 dan 4
p1 V12 p 2 V 22 p 3 V 32 p 4 V 42
  gz 1    gz 2    gz 3    gz 4
 2  2  2  2
Q  V 3 A3  V 4 A4
 A4   0.1 ft 2 
 V 3  V 4    ( 32.1 ft / s )   8.025 ft / s
2 
 A3   0.4 ft 
1 1 2

 
( p 3  p 4 )  gh  V4  V 32  g( z 4  z 3 )
2

h 
1
2g

V 42  V 32  1
2
2( 32.2 ft / s )
( 32
. 1 ft / s ) 2
 ( 8 .025 ft / s 
) 2
 15.00 ft
Penerapan Persamaan Bernoulli
Venturi Meter
Kelajuan berubah bila diameter
berubah. Hal ini dapat
digunakan untuk mengukur
kelajuan aliran fluida.
Penerapan Persamaan Bernoulli

Venturi Meter
2
p   v   gy  konstan
1
2

Ketinggian kedua posisi dalam hal ini sama ( y1 = y2), sehingga

1 2 1 2
p1   v1  p2   v2
2 2
2P1  P2 
v2  A1
 A1  A2 
2 2

A2
v1 A1  v2 A2  v1  v2
A1
Tabung Pitot
 Digunakan untuk mengukur kelajuan
udara pada pesawat terbang.
 Dapat digunakan untuk mengukur aliran
air di dalam pipa.
Tabung Pitot

pa  12  va2   gya  pb  12  vb2   gyb

vb  0 yb  ya
2
1
2  v  pb  pa
a
2  ' gh
va 
pb  pa   ' gh 

1
2  va2   ' gh
Static, Stagnation, Dynamic, and Total Pressure: Bernoulli Equation

Static Dynamic Hydrostatic


Pressure Pressure Pressure

Static Pressure: moves along the fluid “static” to the motion.


p1   gh
Dynamic Pressure: due to the mean flow going to forced stagnation.

Hydrostatic Pressure: potential energy due to elevation changes.

Following a streamline:
1 1
p2  V2 2   gz2  p1  V12   gz1 Follow a Streamline from point 1 to 2
2 2
0 0, no elevation 0, no elevation

1
p2  p1  V12 Note: p2   gH “Total Pressure = Dynamic Pressure + Static Pressure”
2
H>h

V1   g H  h In this way we obtain a measurement of the centerline flow with piezometer tube.
Contoh: Fire Truck
Suatu mobil pemadam kebakaran dapat menyemprotkan air 1000
galon/menit dengan kelajuan di ujung selang 120 ft/s. Gedung tertinggi di
kota adalah 100 ft. Petugas memegang ujung slang dengan sudut 75o
terhadap tanah. Tentukan jarak minimum petugas berdiri dari gedung untuk
memadamkan api di atap gedung tanpa menggunakan tangga. Petugas
memegang slang 5ft di atas tanah. Anggap kecepatan air tidak berkurang
oleh gesekan.

1
Solusi: Fire Truck


V2 z1 = 5 ft , p1 = patm , V1 = 120 ft/s
2
z2 = 100 ft , p2 = patm , V2 = ?

V P1  12 V12   gz1  P2  12 V22   gz2
 V22  V12  2 g ( z2  z1 )
V2  (120 ft / s ) 2  2(32.2 ft / s 2 )(100  5) ft  91.0 ft / s

V1 u  V cos u1  V1 cos 1 u 2  V 2 cos 2
   Di setiap titik
 v  V sin  v
 1  V 1 sin  1 v
 2  V 2 sin  2
1
u1 = u2 karena tifak ada gaya fluida pada arah-x
u 2  u1  V1 cos 1  ( 120 ft / s ) cos 75 o  31.06 ft / s
V2  u22  v 22  v 2  (91.0 ) 2  ( 31.06 ) 2 ft / s  85.54 ft / s
Solusi: Fire Truck


V2 dx u V cos
p1 = p = p2 = 0 2 Garis alir    cot 
dz v V sin 

V u  u1  V cos   V1 cos  1
 V 2  V12  2 g ( z  z 1 )  u 2  v 2  V12 cos 2  1  v 2
v  V 2  u 2  V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 )
dx u V1 cos  1
  
V1 dz v V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 )

1 x 
V1 cos  1
g

V1 sin  1  V12 sin 2  1  2 g ( z  z 1 ) 
x2 
(120 ft / s ) cos 75 o
32.2 ft / s 2
120 sin 75 o
 ( 120 sin 75 o 2
)  2 ( 32. 2 )( 100  5 )ft
s
 29.3 ft

Anda mungkin juga menyukai