Anda di halaman 1dari 39

Materi UAS

1. Kesetimbangan & Elastisitas, Gravitasi

2. Mekanika Fluida

3. Temperatur, Hk. Termodinamika 1 dan teori


kinetika gas.

4. Entropi, Hk. Termodinamika 2 dan Mesin


Kalor
Latihan Soal-Soal

Osilasi dan Kesetimbangan

Fluida Bergerak

SUHU DAN KALOR

Kinetika Gas, Hk. Termodinamika 1&2,


Entropi
Osilasi dan Kesetimbangan

1. Pegas dari sebuah neraca memiliki panjang 20 cm.


Ketika digunakan untuk menimbang sayuran 100 g,
pegas mengalami pertambahan panjang 2 cm.
Jika gantungan sayuran tersebut sedikit ditarik
sehingga berosilasi, berapakah frekuensi osilasi
yang terjadi?
Jawab :
Kita hitung dulu nilai konstanta pegas
Besar gaya yang dialami pegas ketika menahan
sayuran :
F = Wsayuran = msayuran g = 0,1 x 10 = 1 N
= k x, maka k = 1/0,02 = 50 N/m

Frekuensi osilasi yang terjadi :

1 k 1 50
f    3 ,56 Hz
2 m 2 x 3 ,14 0 ,1
2. Tentukan momen gaya yang bekerja pada benda
berbentuk batang yang sedang bergerak jatuh saat
sudutnya 30 derajat terhadap sumbu horizontal (lihat
gambar). Panjang batang adalah 1,2 m dengan masa
per satuan panjang μ = 25 kg/m
Karena massa batang tersebar homogen (rapat massa
konstan), maka pusat massa benda berada di tengah-
tengah batang. Vektor posisi pusat massa adalah :
r  i 0 ,6 cos 300  j 0,6 sin 300
 0 ,3 3i  0 ,3 j m
Gaya yang bekerja pada batang berpusat di pusat massa,
yaitu sama dengan berat benda:

W  mgk  Lgk  294k N

Momen gaya:
 
  r x w  0 ,3 3i  0 ,3 j x  294k 
 88 ,2 3 i x k  88 ,2 j x k
 88 ,2 3 j  88 ,2i Nm
3. Berapakah gaya yang harus
dikeluarkan otot bisep (lihat gambar)
saat bola 5,0 kg dipegang di tangan
bila :
a) dengan lengan horizontal
b) bila lengan berada pada sudut 45
derajat
Otot biseps dihubungkan ke lengan
bawah oleh tendon yang berada 5,0
cm dari sendi siku. Asumsikan
bahwa massa lengan bawah dan
tangan adalah 2,0 kg dan Pusat
Massa (CG) seperti ditunjukkan pada
gambar.
Jawab :
a) Torsi di titik dimana Fj bekerja seperti dalam gambar:
  0
0 ,050 m FM  0 ,15 m2 ,0 kgg  0 ,35 m5 ,0 kgg  0

FM 
0 ,15 m 2 ,0 kgg  0 ,35 m 5 ,0 kgg  41 kgg  400 N
0 ,05 m

b). Lengan pengungkit, dihitung dari sendi dikurangi dengan


faktor cos 45 derajat untuk ketiga gaya tersebut.
Persamaan torsi seperti di atas, namun setiap lengan
pengungkitnya dikurangi dengan faktor yang sama,
sehingga bisa dihilangkan. Maka diperoleh hasil yang
sama FM = 400 N
Catatan
 Gaya yang dibutuhkan otot (400 N) cukup besar
dibandingkan dengan berat benda yang diangkat (mg =
49 N). Memang, otot dan sendi tubuh pada umumnya
dapat dikenai gaya yang cukup besar

 Gaya yang diberikan pada sendi bisa besar dan bahkan


menyakitkan atau mencelakakan. Menggunakan Σfy=0
dapat dihitung :
Fj = FM – (2 kg) g – (5 kg) g = 330 N
Fluida Bergerak
1. Sebuah pipa venturi untuk mengukur laju aliran zat cair
dengan cara mengukur penampang pipa yang besar A1
dan pipa yang kecil A2 serta perbedaan tinggi zat cair
kedua tabung h, seperti terlihat pada gambar di bawah
ini, Hitunglah kecepatan zat cair jika diameter
penampang besar 2 kali diameter penampang kecil
dan perbedaan tinggi zat cair dalam tabung 10 cm

1 2
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli pada titik 1
dan titik 2 yang sama tinggi :
1 1
P1  v12  gh1  P2  v 22  gh2
2 2
1 2 1 2
P1  v1  gh  P2  v 2  gh
2 2
1
P1  P2  ( v 22  v12 )
2
Lalu gunakan persamaan kontinuitas : A1v1  A2 v 2 dan
tekanan hidrostatis di titik 1 dan 2 : P1  P2  gh maka di
peroleh :  2

1 2  A1 
gh  v1    1
2  A2  

Jadi : 2 gh
v1  2
 A1 

 A  1
 2 
Diketahui : d1 = 2 d2
h = 10 cm = 0,1 m
g = 9,8 m/s
Ditanya : v1
Jawab :

2 gh 2 gh
v1  2
 2
 0 ,36m / s
 A1   d12 
   1  2  1
d 
 A2   2
2. Jenis pipa venture lain adalah pipa yang menggunakan
manometer seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Akibat perbedaan tekanan di titik 1 dan di titik 2 tinggi
air raksa dalam manometer tidak sama tinggi. Jika
perbedaan tinggi adalah h= 5 cm dan diameter
penampang besar dan kecil masing-masing 6 cm dan 4
cm . Hitunglah laju aliran zat cair yang masuk pipa
venture ini !
Seperti soal sebelumnya, beda tekanan antara titik 1 dan
titik 2 ketika massa jenis air raksa dalam manometer
dinyatakan dengan  adalah :

P1  P2    gh
Sehingga diperoleh hasil :

2   gh
v1  2
 A1 

 A  1
 2 
Diketahui : d1 = 6 cm
d2 = 4 cm
h = 10 cm = 0,1 m
g = 9,8 m/s
 = 1 gr/cm2
’ = 13,6 gr/cm2
Ditanya : v1 ?
Jawab :
2  gh      2 gh
v1    
 A1 
2
  
  d1 2
2

  1  2   1
 A2   d 2  
 
v1 = 2,47 m/s
3.Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan gas
yang dialirkan dalam tabung. Akibat perbedaan tekanan
di titik 1 dan 2, maka tinggi air raksa pada kedua sisi
berbeda seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Jika
perbedaan tinggi air raksa adalah h= 3 cm, hitunglah
kecepatan aliran gas apabila massa jenis udara 0,0013
gr/cm2
Gas tidak dapat mengalir di titik 2 sehingga v2 = 0, maka
dengan persamaan Bernoulli diperoleh :
1 2 1 2
P1  v1  gh1  P2  v 2  gh2
2 2
1 2 1
P1  v1  gh  P2  0  gh
2 2
1 2
P2  P1  v1
2
2 P2  P1 
v1 

Karena perbedaan tekanan di titik 1 dan 2 adalah: P1  P2  gh
Maka kecepatan alir gas adalah :
2gh
v1 

Diketahui : h = 3 cm = 0,03 m
g = 9,8 m/s2
 = 0,0013 gr/cm3
’ = 13,6 gr/cm3
Ditanya : v1 ?

2gh   
v1     2 gh  78,43 m / s
 
SUHU DAN KALOR
1. Satu kilogram air mendidih dituangkan ke dalam bejana
logam aluminium (c= 900 J/kg K) yang massanya 2 kg.
Setelah tercapai kesetimbangan, suhu akhirnya menjadi
75 derajat C. Hitung suhu bejana mula-mula, jika
diketahui kalor jenis air 4180 J/kg K
air 100 0

75 0

aluminium
Air suhunya turun, berarti air melepas kalor, besarnya kalor
yang dilepas:
Qlepas  mair cair T  25 mair cair

Suhu bejana naik, berarti bejana menerima kalor, besarnya


kalor yang diterima :

Qditerima  mal cal T  mal cal 75  t 0 

Menurut asas Black :


Qlepas  Qditerima

25 mair cair
t 0  75 
mal cal
Diketahui : cair = 4180 J/kg K
cal = 900 J/kg K
mair = 1 kg
mal = 2 kg
Ditanya : t0
Jawab :

t0 = 16, 94 derajat C
2. Batang tembaga panjangnya 75 cm dan batang baja
panjangnya 125 cm dihubungkan ujung dengan ujung.
Keduanya berpenampang berbentuk lingkaran dengan
diameter 2 cm. Ujung bebas tembaga dihubungkan
dengan suhu 100 derajat dan ujung baja bersuhu 0
derajat. Permukaan batang terisolasi secara termal,
sehingga tidak ada panas yang dialirkan keluar
lingkungan. Jika konduktivitas termal baja = 46 J / m .s .0 C
dan tembaga = 385 J / m .s .0 C , hitunglah panas yang
dialirkan tiap satuan waktu !

75 cm 125 cm

0C0 Tembaga Baja 100 0 C


T
Anggap suhu diperbatasan adalah T
Besarnya laju kalor yang mengalir di batang tembaga :
Q k t AT k t A100  T 
 
t d 0 ,75

Besarnya laju kalor yang mengalir di batang baja :

Q kb AT kb AT  0
 
t d 1,25

Karena dalam keadaan setimbang, maka laju kalor yang


mengalir sama :
46T 385100  T 

1,25 0 ,75
T  93 ,31
Jadi, laju kalor yang mengalir tiap detik adalah :

Q k b AT  0

t 1,25



46  0 ,022 / 4 93,31 
1,25
 1,08 J / s
3. Sebuah pemanas listrik digunakan dalam suatu ruang yang luas total
dindingnya 137 m2 dan suhu di dalam dipertahankan 20 derajat C.
Suhu diluar saat itu sedang musim dingin yaitu – 10 derajat C.
Dinding-dinding mempunyai 3 lapisan. Bagian dalam dari kayu
dengan ketebalan 2,5 cm, ditengah terdapat semen dengan
ketebalan 1 cm dan yang terluar terdapat lapisan batu bata dengan
ketebalan 25 cm. Hitunglah daya listrik untuk mempertahankan
suhu 20 derajat C dalam ruangan ini. Anggap tidak ada panas yang
hilang melalui lantai atau atap. Konduktivitas termal kayu, semen
dan batu bata: 0 ,25W / m .0 C ; 1,5 W / m .0 C dan 1,0 W / m .0 C

2,5 cm 1,0 cm 25 cm
Semen

20 0 C Kayu Batu bata  10 0 C

T1 T2
Dalam keadaan setimbang (steady state), laju aliran panas
tiap-tiap material sama :
Q k k A20  T1  k s AT1  T2  k b AT2  10
  
t 0 ,025 0 ,01 0 ,25
0 ,12520  T1  1,5T1  T2  1 ,0T2  10
 
0 ,025 0 ,01 0 ,25
520  T1   150 T1  T2   4T2  10 
940
T1 
137
Banyaknya kalor yang mengalir adalah :
 940 
0 ,125 . 137. 20  
Q k k A20  T1   137   9000 J/s
 
t 0 ,025 0 ,025
Laju energi inilah yang harus disupplai oleh pemanas listrik.
Jadi besarnya daya listrik = 9000 J/s = 9000 watt
Kinetika Gas, Hk. Termodinamika 1&2,
Entropi
1. Gas hidrogen sebanyak 0,25 mol pada suhu menengah
mengalami proses adiabatik. Suhu awal dan tekanan
awal gas masing-masing 300 K dan 1,5 x105 Pa. Jika
tekanan akhir gas adalah 2 ,5 x105 Pa, tentukan :
a) Volume awal gas
b) Volume akhir gas
c) Perubahan energi dalam gas
d) Kerja
Jawab:
a) Untuk menentukan volume gas, digunakan persamaan
gas ideal :
nRT1 0 ,25 x 8,315x 300
V1    0 ,004 m 3
P1 1,5 x105

b) Gas hidrogen adalah gas diatomik. Pada suhu


menengah, kapasitas kalor pada volume tetap
memenuhi :
5 5
C v  nR  x 0,25 x 8,315 5,2 J/K
2 2
Kapasitas kalor pada tekanan tetap :

C p  Cv  nR  5 ,2  0 ,25 x 8,315  7,3 J/K


Dengan demikian :
Cp 7 ,3
   1 ,4
Cv 5 ,2
Karena proses dari keadaan awal ke keadaan akhir
berlangsung secara adiabatik, maka :
P1V1  P2V2
P1V1 1,5 x 105 x 0,004
1 ,4

V2    0 ,000264
P2 2 ,5 x 105
V2  0 ,000264   0 ,0028 m 3
1 ,4

c) Suhu akhir gas dihitung dengan persamaan gas ideal :

P2V2 2 ,5 x 105 x 0,0028


T2    337 K
nR 0,25 x 8,315
Perubahan energi dalam gas :
U  C v T  C v T2  T1   5 ,2 x 337 - 300   192 J

d) Karena tidak ada pertukaran kalor, maka kerja pada


proses adiabatik adalah :
W = ∆U = 192 J
2. Sebanyak 0,1 mol gas monoatomik mengalami proses
seperti dalam gambar. Tentukan :
a) Kalor yang diserap dari reservoir panas
b) Kalor yang dibuang ke reservoir dingin
c) Kerja yang dihasilkan
d) Efisiensi mesin
Jawab :
Perlu diketahui bahwa :
Mesin pemberi kalor jika Q berharga positip
Mesin penyerap kalor jika Q berharga negatip

Mari kita tinjau masing-masing proses :


i) Proses A B adalah proses isokhorik sehingga :
W = 0 dan QAB = ∆UAB
∆UAB = (3/2)nR(TB – TA), maka kita harus menghitung TA
dan TB dengan menggunakan persamaan gas ideal
PAV A 4 x 105 x 10- 3
TA    481 K
nR 0,1 x 8,315
PBV B 5 x 105 x 10- 3
TB    601 K
nR 0,1 x 8,315
3
Dengan demikian : Q AB  2
x 0,1 x 8,315x (610  481)  150 J
Karena QAB positip, maka kalor diserap dari reservoir panas
selama proses AB
ii) Proses B C adalah proses isobarik sehingga :
WBC   PB (VC  VB )  5 x 105 x (2 x 103  103 )  500 J
Perubahan energi dalam dihitung dari rumus umum :
3
U BC  nR(TC  TB )
2
Perlu dihitung terlebih dahulu TC dengan hukum gas ideal :
PCVC 5 x 105 x 2 x103
TC    1202K
nR 0 ,1 x 8,315
Dengan demikian, perubahan energi dalam adalah :
3
U BC  x 0,1 x 8,315x(1202 601)  750 J
2
Kalor yang terlibat dalam proses B C adalah :
QBC = ∆UBC – WBC= 750 – (– 500) = 1250 J
Pada proses ini pun kalor diserap dari reservoir panas
iii) Proses C D adalah isokhorik, sehingga :
3
W = 0 dan CDQ  U CD  nR(TD  TC )
2
Kita selanjutnya perlu menghitung TD dengan
menggunakan hukum gas ideal

PDVD 4 x 105 x 2 x103


TD    962 K
nR 0 ,1 x 8,315
Dengan demikian diperoleh :
3
QCD  x 0,1 x 8,315x (962  1201)  299 J
2
Nilai Q yang negatif menunjukkan pada proses CD kalor
dibuang ke reservoir dingin
iv) Proses D A adalah isobarik sehingga :
WDA   PA (VA  VD )  4 x 105 x (103  2 x 103 )  400 J
Energi dalam dihitung dari rumus umum :
3 3
U DA  nR(TA  TD )  x 0,1 x 8,315x (481 962)  600 J
2 2
Dengan demikian kalor yang terlibat adalah :

QDA  U DA  W DA  600  400  1000 J

Nilai Q yang negatif menunjukkan selama proses DA


diserahkan kalor ke reservoir dingin.
a) Kalor total yang diserap dari reservoir panas :
Q1 = QAB + QBA = 150 + 1250 = 1400 J
b) Besarnya kalor yang dibuang ke reservoir dingin (kita
hitung positifnya)
Q2  QCD  QDA  299  1000  1299 J
c) Kerja yang dilakukan :

W = Q1 – Q2 = 1400 – 1299 = 101 J

d) Efisiensi mesin :

W 101
e x100%  x100%  7%
Q1 1400
3. Sebuah kubus es yang bermassa 60 g dan suhu 0 0 C
ditempatkan di dalam gelas. Setelah disimpan beberapa
lama, setengah dari es tersebut telah mencair menjadi
air yang besuhu C. Berapa perubahan entropi es/air?
Diketahui kalor laten peleburan es adalah 80 kal/g.
Massa es yang mencair m = 30 g.

Kalor yang diperlukan untuk melebur es tersebut adalah

Q = m L = 30 x 80 = 2400 kal. Karena proses berlangsung pada


suhu tetap T = C = 273 K maka perubahan entropi es/air
adalah :
Q 2400
S    8 ,8 kal/K
T 273
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai