Anda di halaman 1dari 51

Bab 2.

DETERMINAN
Determinan
• Determinan dari matriks bujursangkar Anxn, ditulis IAI,
didefinisikan sebagai bilangan yang dihitung dari
penjumlahan :
A     a 1i a 2j ..... a nr

Dimana penjumlahannya meliputi semua permutasi


dari (i, j, ….., r). Tandanya adalah positif jika (i, j, ….., r)
adalah permutasi genap dan negatif jika
permutasinya ganjil.
Karena banyaknya permutasi (i, j, ….., r) dari bilangan-
bilangan (1, 2, 3, ….. n) adalah n! maka dalam
penjumlahan di atas terdapat n! hasilkali (suku).
Determinan Matriks 2x2

• Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur


matriks sedemikian hingga berasal dari baris dan kolom
yang berbeda, kemudian hasilnya dijumlahkan.
• Jika diketahui matriks berukuran 2x2,

 a11 a12 
A=   Det(A) = a11 a22 – a12 a21
 a21 a22 

a b 
A   det (A) = |A| = ad-bc
c d 
DETERMINAN MATRIKS Orde 2x2
Aturan Sarrus untuk Matriks 3x3
• Untuk matriks berukuran 3x3, maka determinan
matriks dapat dicari dengan aturan Sarrus.
Aturan Sarrus untuk Matriks 3x3
Aturan Sarrus untuk Matriks 3x3

Contoh :  3 2  1
 
Tentukan determinan matriks B 1 1 0
 2  2 1 
 
Jawab :
3 2 1 3 2
det B   1 1 0 1 1
2 2 1 2 2

 (3)(1)(1)  (2)(0)(2)  (1)(1)(2)  (1)(1)(2)  (3)(0)(2)  (2)(1)(1)

 30 2202
1
DETERMINAN MATRIKS Orde 3x3
1. Metode Sarrus
2. Row Reduction Method
3. Metode Ekspansi Kofaktor

DETERMINAN MATRIKS Orde >3x3


1. Row Reduction Method
2. Metode Ekspansi Kofaktor
Determinan matriks segitiga
Determinan matriks segitiga
Menghitung Determinan Matriks Segitiga dengan OBE

Perhatikan :
Dengan mudah…
1 2 Karena hasil kali elementer bertanda selain
a. det 
 0 3   3 unsur diagonal adalah nol
 

b. 1 2 3 Det(A) =
Hasilkali unsur diagonal?
0 4 5  24
0 0 6

c.  1 0 0
 
det  4 5 0   45
7 8 9
 
Matriks bujur sangkar ~ OBE ~ matriks segitiga
Perlu OBE untuk menentukan determinan suatu matriks yang
bukan segitiga.

Berikut ini adalah pengaruh OBE pada nilai determinan suatu


matriks, yaitu :
1. Jika matriks B berasal dari matriks A yang salah satu baris
(kolom) nya ditukar dengan baris (kolom) yang lain, maka nilai
determinan matriks tersebut berubah menjadi negatip
determinan semula Det (B) = - Det (A)
Contoh :
 2 1
A   
1 1 A 3
sehingga 1
  1 1 1
B    B   3   A
 2 1 2 1
Matriks bujur sangkar ~ OBE ~ matriks segitiga
• Jika matriks B berasal dari matriks A yang salah satu baris (kolom)
dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi
k A
Det (B) = k Det (A)
2 1 Jika baris kedua 2 1
|A| =
3 4 dikalikan dengan 7  21 28

|A| = 5
2 1 2 1
Akibat sifat ini : =7 = 7 (5) = 35 = 7 |A|
 21 28 3 4

Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai


faktor yang sama, maka sudah dapat difaktorkan.

9 6 12 3 2 4 2 4 1 2 1 1
1 2 1 = 3 1 2 1 3 8 1 = 4 3 2 1
1 1 2 1 1 2 1  12 2 1 3 2
Matriks bujur sangkar ~ OBE ~ matriks segitiga
3. Jika matriks B berasal dari matriks A dengan perkalian salah
satu baris (kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom)
yang lain maka determinan tidak berubah nilainya
Det (B) = Det (A)
Sifat ini sering dipakai untuk
Contoh 3 : menyederhanakan baris
1 3  (kolom), sebelum menghitung
A    A  12 nilai determinan
 2  6
Perhatikan
1 3 1 3 OBE yang dilakukan pada matriks

2 6 0  12 tersebut adalah –2b1 + b2

 - 12
Matriks bujur
Rowsangkar ~ OBE
Reduction ~ matriks segitiga
Method
Matriks bujur
Rowsangkar ~ OBE
Reduction ~ matriks segitiga
Method
Contoh :
Gunakan sifat determinan untuk menghitung :

1 2 2
3 5 4
2 1 1

1 2 2 1 2 2 1 2 2
3 5 4 b2 + 3b1 0 1 2
b3 – 2 b1
0 1 2 b3 + 3 b2
2 1 1 2 1 1 0 3 3

1 2 2
0 1 2 = (1)(-1)(3) = - 3
0 0 3
Matriks bujur sangkar ~ OBE ~ matriks segitiga
SIFAT-SIFAT DETERMINAN

1. Determinan dari matriks dan transposenya adalah sama; |A T| = |A|

7 3 7 4
|A| = = 26 |AT| = = 26
4 2 3 2
Akibatnya :
semua sifat determinan berlaku secara baris / dan secara kolom.

2. Matriks persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, determinannya nol (0).

2 1 3 2 2 0
det(B) = 0 0 0 = 0 det(C) = 6 5 0=0
7 6 5 7 8 0
SIFAT-SIFAT DETERMINAN

3. Determinan dari suatu matriks persegi yang mempunyai dua baris (kolom)
yang sama adalah sama dengan 0 (nol).
1 1 1
7 2 =0 2 3
2 =0
7 2 3 0 3

4. Determinan dari suatu matriks persegi yang salah satu barisnya


(kolomnya)merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain adalah sama dengan
0 (nol).
1 2 1 1
|B| =  1  4 2 2
Karena kolom ke dua kelipatan kolom ke empat, |B| = 0
1 6 1 3
1 2 1 1
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
5. Determinan dari matriks persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i
(kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua
suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang baris
ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama ditambah
determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku yang kedua.

8 5 53 4 1 =
5 4
+
3 1
9 6 9 6 9 6 9 6

53 5 = 5 5 3 5
+
5 4 6 5 6 4 6
6. Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali)
elemen-elemen diagonalnya.

3 7 2 3 0 0 0
0  1 3 = (3)(-1)(5) = - 15 0 2 0 0
= (-3)(-2)(4)(1) = 24
0 0 5 1 1 4 0
0 0 3 1
Determinan dan Invers Matriks
Misalkan A matriks bujur sangkar dan punya invers , maka
1
A1  adj( A)
det( A)

A mempunyai invers jika dan hanya jika det (A)  0.

Beberapa sifat determinan matriks adalah :


1. Jika A adalah sembarang matriks bujursangkar, maka
det (A) = det (At)
2. Jika A dan B merupakan matriks bujursangkar berukuran sama,
maka :
det (A) det (B) = det (AB)
1
3. Jika A mempunyai invers maka : det( A1 ) 
det( A)
Ekspansi Kofaktor
• Mencari determinan untuk matriks nxn, digunakan
ekspansi kofaktor.
Ekspansi Kofaktor

❖ Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah


determinan yang berasal dari determinan orde ke-n tadi
dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j.
❖ Dinotasikan dengan Mij
❖ Contoh Minor dari elemen a₁₁

 a11 a12 a13 


  M 11 
a22 a23
A   a21 a22 a23  a32 a33
a a33 
 31 a32

 a11 a12 a13 a14  a22 a23 a24


 
a a22 a23 a24  M 11  a32 a33 a34
A   21
a a32 a33 a34 
 31  a42 a43 a44
a a44 
 41 a42 a43
Ekspansi Kofaktor

❖ Minor-minor dari Matrik A (ordo 3x3)


Ekspansi Kofaktor
• Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij
• Kofaktor dan minor hanya berbeda tanda
cij =  Mij.
• Untuk membedakan apakah kofator pada ij
bernilai + atau -, bisa dilihat pada gambar ini, atau
dengan perhitungan cij = (-1)i+j Mij.
Ekspansi Kofaktor

Contoh :

2 1 0
 
A1 2 1 
0 2 
 1
maka

1 0
C21   1
2 1

1 2
= (– 1)3 .2
=–2

25
Ekspansi Kofaktor
Secara umum, cara menghitung determinan dengan
ekspansi kofaktor :
• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang baris ke-i
det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ain Cin
• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang kolom ke-j
det (A) = aij C1j + a2j C2j + . . . + anj Cjn

26
EKSPANSI KOFAKTOR

❖ Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris


Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3
 a11 a12 a13 
 
A   a21 a22 a23 
a a33 
 31 a32

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi


kofaktor baris pertama
|A|  a11c11  a12 c12  a13c13
 a11 M 11  a12 M 12  a13 M 13
a22 a23 a21 a23 a21 a22
 a11  a12  a13
a32 a33 a31 a33 a31 a32
EKSPANSI KOFAKTOR

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor


baris kedua
|A|  a 21c 21  a 22 c 22  a 23 c 23
 a 21 M 21  a 22 M 22  a 23 M 23
a12 a13 a11 a13 a11 a12
 a 21  a 22  a 23
a32 a33 a31 a 33 a31 a 32

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor


baris ketiga
|A|  a31c31  a32 c32  a33 c33
 a31 M 31  a32 M 32  a33 M 33
a12 a13 a11 a13 a11 a12
 a31  a32  a33
a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22
EKSPANSI KOFAKTOR

❖ Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom


Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3
 a11 a12 a13 
 
A   a21 a22 a23 
a a33 
 31 a32

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi


kofaktor kolom pertama
 a11c11  a 21c 21  a31c31
|A|
 a11 M 11  a 21 M 21  a31 M 31
a 22 a 23 a12 a13 a12 a13
 a11  a 21  a31
a32 a33 a32 a33 a 22 a 23
EKSPANSI KOFAKTOR

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor


kolom kedua
|A|  a12 c12  a 22 c 22  a32 c32
 a12 M 12  a 22 M 22  a32 M 32
a 21 a 23 a11 a13 a11 a13
 a12  a 22  a32
a31 a33 a31 a33 a 21 a 23

❖ Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor


kolom ketiga
|A|  a13 c13  a 23 c 23  a33 c33
 a13 M 13  a 23 M 23  a33 M 33
a 21 a 22 a11 a12 a11 a12
 a13  a 23  a33
a31 a32 a31 a32 a 21 a 22
Ekspansi Kofaktor
Mencari determinan matriks A dengan kofaktor ekspansi baris -1

i = 1, j = 1

6 3
3 = 3 x (-1)1+1 x (6x0 - 3x-4) = 36
-4 0
i = 1, j = 2

1 3
2 = 2 x (-1)1+2 x (1x0 - 3x2) = 12
2 0
i = 1, j = 3

1 6
-1 = -1 x (-1)1+3 x (1x-4 - 6x2) = 16
2 -4

sehingga determinan matriks A adalah = 36 + 12 + 16 = 64


Ekspansi Kofaktor
Mencari determinan matriks A dengan kofaktor ekspansi baris -2

i = 2, j = 1

2 -1
1 = 1 x (-1)2+1 x (2x0 - (-1x-4)) = 4
-4 0
i = 2, j = 2

3 -1
6 = 6 x (-1)2+2 x (3x0 - (-1x2)) = 12
2 0
i = 2, j = 3

3 2
3 = 3 x (-1)2+3 x (3x-4 - 2x2) = 48
2 -4

sehingga determinan matriks A adalah = 4 + 12 + 48 = 64


Ekspansi Kofaktor
Mencari determinan matriks A dengan kofaktor ekspansi baris -3

i = 3, j = 1

2 -1
2 = 2 x (-1)3+1 x (2x3 - (-1x6)) = 24
6 3
i = 3, j = 2

3 -1
-4 = -4 x (-1)3+2 x (3x3 - (1x-1)) = 40
1 3
i = 3, j = 3

3 2
0 = 0 x (-1)3+3 x (3x6 - 1x2) = 0
1 6

sehingga determinan matriks A adalah = 24 + 40 + 0 = 64


Ekspansi Kofaktor
 2 1 1 3 
 
 2 3 1 4
Berapakah determinan dari G =  1 2 1 1
 
 3  2 0  1
 
 2 1 1 3 
Berapakah determinan dari G =  
 2 3 1 4
 1 2 1 1
 
 3  2 0  1
 

Dipilih ekspansi melalui kolom ke tiga :


2 1 1 3
2 1 1 3 2 1 1 3
Det(G) =  2 4 B2 + B1
3 1 B3+B1
0 4 0 7 0 4 0 7
1 2 1 1
1 2 1 1 3 3 0 4
3 2 0 1
3 2 0 1 3 2 0 1

0 4 7 B3 – B2
Det(G) = g13 C13 = g13 M13 = (-1) 0 4 7
3 3 4 (-1) 3 3 4
3  2 1
0 5 5
Det(G) = (-1) g21 C21 = (-1) g21 (- M21) = g21 M21 = (3) {(4)(-5) – (7)(-5)}

Det(G) = (3) (15) = 45.


Determinan Matriks 5x5
Kofaktor dan Adjoin

Jika A adalah sebarang matriks nxn dan Cij adalah


kofaktor dari aij, maka matriks

Dinamakan matriks kofaktor A. Transpos matriks ini


dinamakan adjoin A dan dinyatakan dengan
adj(A)
Kofaktor dan Adjoin
Mencari kofaktor melalui minor matriks A

i =1, j = 1

6 3
Mij = M11 = = (6 x 0) - (3 x -4) = 12
-4 0

Cij = (-1)i+j x Mij


C11 = (-1)1+1 x M11
C11 = 1 x 12
C11 = 12
i =1, j = 2

1 3
Mij = M12 = = (1 x 0) - (3 x 2) = -6
2 0

Cij = (-1)i+j x Mij


C12 = (-1)1+2 x M12
C12 = -1 x -6
C12 = 6

i =1, j =3

1 6
Mij = M13 = = (1 x -4) - (6 x 2) = -16
2 -4

Cij = (-1)i+j x Mij


C13 = (-1)1+3 x M13
C13 = 1 x -16
C13 = -16
i =2, j = 1

2 -1
Mij = M21 = = (2 x 0) - (-1 x -4) = -4
-4 0

Cij = (-1)i+j x Mij


C21 = (-1)2+1 x M21
C21 = -1 x -4
C21 = 4

i =2, j = 2

3 -1
Mij = M22 = = (3 x 0) - (-1 x 2) = 2
2 0

Cij = (-1)i+j x Mij


C22 = (-1)2+2 x M22
C22 = 1 x 2
C22 = 2
i =2, j =3

3 2
Mij = M23 = = (3 x -4) - (2 x 2) = -16
2 -4

Cij = (-1)i+j x Mij


C23 = (-1)2+3 x M23
C23 = -1 x -16
C23 = 16

i =3, j = 1

2 -1
Mij = M31 = = (2 x 3) - (-1 x 6) = 12
6 3

Cij = (-1)i+j x Mij


C31 = (-1)3+1 x M31
C31 = 1 x 12
C31 = 12
i =3, j =2

3 -1
Mij = M32 = = (3 x 3) - (-1 x 1) = 10
1 3

Cij = (-1)i+j x Mij


C32 = (-1)3+2 x M32
C32 = -1 x 10
C32 = -10

i =3, j = 3

3 2
Mij = M33 = = (3 x 6) - (2 x 1) = 16
1 6

Cij = (-1)i+j x Mij


C33 = (-1)3+3 x M33
C33 = 1 x 16
C33 = 16
Hasil kofaktor dibentuk menjadi matriks

Matriks kofaktor

Matriks kofaktor ditranspose


Kofaktor dan Adjoin
3 1 2
• Jika diketahui matriks 3x3  
0 1 4 
2  2 1 
 
• Kofaktor dari matriks tersebut adalah:
c11=9 c12=8 c13=-2  9 8  2
 
c21=-3 c22=-1 c23=4  3 1 4 
c31=-6 c32=-12 c33=3   6  12 3 
 
• Adjoint matriks didapat dari transpose matriks kofaktor,
didapat:
T
 9 8  2  9 3 6 
   
 3 1 4    8  1  12 
  6  12 3   2 4 3 
   
Invers Matriks

• Rumus:

dengan det(A)0
• Ex: Cari invers dari 3 1 2
 
A  0 1 4 
2  2 1 
 
Invers Matriks
Penyelesaian:
• det(A)=3(1)(1)+(-1)(4)(2)+2(0)(-2)-2(1)(2)-(-2)(4)(3)-
1(0)(-1)
=3-7-0-4+24+0 =16
• Adjoint A =  9 3 6 
 
 8  1  12 
 2 4 3 

• Maka A-1 =  9  3  6   9 / 16  3 / 16  3 / 8 
1    
 8  1  12    1 / 2  1 / 16  3 / 4 
16   1 / 8 1 / 4 
  2 4 3   3 / 16 
Metode Crammer

• Digunakan untuk mencari penyelesaian SPL selain


dengan cara eliminasi-substitusi dan eliminasi
Gauss/Gauss-Jordan.
• Metode Cramer hanya berlaku untuk mencari
penyelesaian SPL yang mempunyai tepat 1 solusi.
Metode Crammer

• Diketahui SPL dengan n persamaan dan n variabel


a11 x1 + a12x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1 + a22x2 + … + a2n xn = b2
…………………
an1 x1 + an2x2 + … + ann xn = bn
dibentuk matriks
 a11 a12 ... a1n   b1 
   
a a 22 ... a 2n   b2 
A   21 , B 
     
   
a  b 
 n 1 a n 2 ... a nn   n
Metode Crammer

• Syaratnya |A|0; sistem tersebut mempunyai jawab


tunggal
• Penyelesaian untuk variabel-variabelnya adalah:
A1 A2 An
x1  ,x2  ,..., x n 
A A A

dengan |Ai| adalah determinan A dengan mengganti


kolom ke-i dengan B.
Metode Crammer
Diketahui : 2x  5 y  9
x  2y  0
Bentuk matriksnya adalah :
2 - 5  x  9
1 2   y   0 maka
    
2 -5 9 5
det(A)   9 ; det(A1 )   18;
1 2 0 2
2 9
det(A 2 )   9
1 0
18 -9
Sehingga : x  2 dan y   1
9 9
Jadi solusinya adalah {2,-1}

Anda mungkin juga menyukai