Anda di halaman 1dari 5

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG – FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU

PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10, Bandung 40132, Indonesia
MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR 1A (FI-1101) KE IX
TOPIK : Hukum 0 dan 1 Termodinamika
Semester 1 2013/2014

A. PERTANYAAN

1. Berdasarkan perjanjian tanda dalam hukum ke-1 termodinamika, bagaimana keadaan kalor, energi
dalam, dan kerja sistem dalam pompa ketika udara dipompakan secara cepat ke dalam ban sepeda ?

Solusi
Q  0, U  0, dan W  0

2. Bayangkan Anda memiliki sampel gelas, besi, dan air yang masing-masingnya bermassa
1 kg dan bertemperatur 100C. Dengan memperhatikan tabel kalor jenis sampel pada buku
rujukan, urutkan dari rendah ke tinggi
(a). temperatur akhir sampel jika ditambahkan energi 100 J ke dalamnya,
(b). kalor yang diterima sampel jika masing-masingnya dipanaskan hingga 200C

Solusi:
(a) Qbesi<Qgelas<Qair
,
(b) Tair<Tgelas<Tbesi

3. Gambar di samping memperlihatkan empat lintasan pada diagram p-V


yang dapat dilakukan suatu gas dari keadaan i ke keadaan f. Urutkan
dari yang terbesar berdasarkan:
(a) kerja yang dilakukan oleh sistem gas.
(b) perubahan energi internal gas

Solusi:

(a) Sistem melakukan ekspansi dari keadaan i ke f maka kerja yang dilakukan sistem pada masing-
masing lintasan bernilai positif, yaitu sebesar luas di bawah kurva lintasan pada diagram p-V
dari i ke f. Jadi, W4 > W3 > W2 > W1.
(b) Masing-masing lintasan mempuyai Eint yang sama sebab Eint bergantung pada keadaan i dan
f, tidak bergantung pada lintasan.

4. Diperlihatkan dua siklus pada diagram p-V dari


sebuah sistem gas. Ketiga bagian lintasan pada
siklus (1) adalah sama panjang dan bentuknya
sebagaimana pada ketiga bagian siklus (2).
Untuk masing-masing siklus, tentukanlah
apakah prosesnya searah jarum jam ataukah
berlawanan jarum jam agar kerja total oleh
sistem gas dalam satu siklus bernilai positif.

Solusi:

Kedua siklus haruslah searah jarum jam agar Wnet > 0.

5. Terdapat proses berbeda dalam setiap diagram p-V sebagai berikut, yaitu (a), (b), (c), dan (d).
Tentukanlah manakah yang merupakan proses: adiabatik, isokhorik, isobarik, dan isotermal

Solusi:
(a) isobarik, (b) isokhorik, (c) isotermal, dan (d) adiabatik.

B. SOAL-SOAL

1. Selembar tembaga bermassa 1 kg dipanaskan pada tekanan atmosfer sehingga temperaturnya


berubah dari 20 0C hingga 50 0C. Tentukan
(a) kerja yang dilakukan tembaga pada atmosfer di sekelilingnya,
(b) kalor yang diserap tembaga,
(c) perubahan energi dalam tembaga

Solusi
(a). Kerja yang dilakukan tembaga pd lingkungannya adalah
W  PV0 T
 P (m /  )T  1,7  10  2 J
(b) Kalor yang diserap tembaga adalah
Q  mcT  1,2  10 4 J
(c) ΔU  Q-W  1,2  10 4 J

2. Hitunglah jumlah energi yang diperlukan (dalam satuan joule) untuk melelehkan 130 gram perak
yang semula bertemperatur 15 oC. Diketahui titik lebur perak adalah 1235 K dan kalor peleburannya
105103 J/kg.

Solusi:

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur perak dari 15°C (= 288 K) ke 1235 K:
Q  mcT f  Ti   0.13kg 236 J/kg.K 1235 K  288 K   2.91 10 4 J
Sekarang perak pada temperatur titik lebur. Kalor yang diperlukan pada pergantian fase:
Q  mLF   0.130 kg  105  103 J/kg   1.36  104 J.
Jadi, total kalor yang diperlukan adalah ( 2.9 04 J + 1.36104 J ) = 4.27 04 J.

3. Sistem A, B, dan C adalah sistem gas dengan koordinat P,V; P,V; dan P,V. Bila sistem A dan C
dalam kesetimbangan termal maka persamaan berikut dipenuhi:
PV  nb  PV   0
Bila sistem B dan C dalam kesetimbangan termal maka hubungan berikut dipenuhi:
n B P V 
P V   P V   0
V
Lambang n, b, B adalah tetapan
Tuliskan persamaan yang menyatakan kesetimbangan termal antara sistem A dan B.

Solusi:
Diberikan persamaan kesetimbangan termal sistem A dan C:
PV  nb  PV   0
Persamaan kesetimbangan termal sistem B dan C dapat dituliskan sbb.:
PV 
 PV 
 n B 
1  
 V 
Jadi, persamaan yang menyatakan kesetimbangan termal antara sistem A dan B adalah
PV 
PV  n b  
 n B 
1  
 V 

4. Dalam pemuaian gas ideal secara adiabatik, tekanannya pada setiap saat memenuhi persamaan:
PV   k , dengan  dan k tetapan.
(a) Tunjukkan bahwa kerja oleh sistem gas pada lingkungannya untuk pemuaian dari keadaan
(Pi,Vi) ke keadaan (Pf,Vf) adalah
Pi Vi  Pf V f
W
 1
(b) Jika tekanan dan volum awalnya 106 Pa dan 10-3 m3 dan nilai akhirnya 2105 Pa dan 3,1610-3
m3, berapa joule kerja yang dilakukan oleh sistem gas dengan  = 1,4?

Solusi:
PiVi   Pf V f  k   cP cV
f f

W   PdV   kV dV  
k Vf  1
 Vi
 1
  P V V
f

f f
 1
 P V V 
i i

i
 1

i i
  1   1

Pi Vi  Pf V f
W
 1

W
Pi Vi  Pf V f

10 Pa 10
6 3
  
m3  2 10 5 Pa 3,16 10 3 m3
 920 J

 1 1,4  1

5. Suatu sistem gas menjalani proses


termodinamika dari keadaan A ke B ke C dan
kembali ke A (lihat gambar).
Lengkapi tabel dengan memberi tanda plus
(+), minus (-), atau nol pada setiap pertanyaan
dari (a) sampai (g).
Q = kalor yang diserap sistem
W = kerja yang dilakukan oleh sistem
Eint = perubahan energi internal sistem

Solusi:
Proses A  B sistem melakukan ekspansi (W  0) dan karena Eint  0 maka Q = W + Eint juga
positif.
(a) Q > 0.
(b) W > 0.
Proses B  C Volume sistem konstan (W = 0)
(c) W = 0.
(d) Tanda Eint sama dengan tanda Q yang sudah diketahui positif, maka Eint > 0.
Proses C  A volume sistem mengecil (W  0). Eint  0 sebab  Eint = 0 (untuk satu siklus).
sehingga Q = W + Eint haruslah negatif.
(e) Q < 0.
(f) W < 0.
(g) Eint < 0.

6. Gas dalam sebuah bejana tertutup menjalani siklus yang


diperlihatkan dalam diagram p-V pada gambar di samping.
Nilai Vs = 4 m3. Hitunglah:
(a) Kerja oleh sistem gas pada proses A B
(b) Kerja oleh sistem gas pada proses B C
(c) Kerja oleh sistem gas dalam satu siklus
(d) Total kalor yang diterima sistem gas dalam satu siklus

Solusi:
(a) proses AB: tekanan fungsi linier dari volume
10  20 
p Pa +  Pa/m3 V ,
3  3 
Yaitu p = 10 Pa ketika V = 1.0 m3 dan p = 30 Pa ketika V = 4 m3.
4
4 4  10 20   10 10 2 
WAB = 1
pdV = 1   V  dV   V  V 
 3 3   3 3 1
 40 160 10 10 
=      J  60 J.
 3 3 3 3
WAB = luas di bawah kurva AB pada diagram p-V

(b) Proses BC pada tekanan tetap


WBC = pV = (30 Pa)(1 m3 – 4 m3) = –90 J.

(c) Proses CA pada volume tetap sehingga WCA = 0.


Total kerja oleh sistem gas dalam satu siklus adalah
W = WAB + WBC + WCA = 60 J – 90 J + 0 = –30 J
(d) Dalam satu siklus, keadaan akhir = keadaan awal sehingga Eint = 0 dan Q = W.
Total kalor yang diserap sistem adalah Q = W = –30 J.
Hal ini berarti gas kehilangan energi sebesar 30 J sebagai kalor.

7. Sampel gas ini mengalami transisi dari keadaan awal a


ke keadaan akhir b dengan tiga lintasan (proses) yang
berbeda seperti ditunjukkan pada diagram p-V di
samping. Diketahui Vb = 5 Vi. Kalor yang diserap oleh
gas dalam proses 1 sebesar 10 pi Vi. Nyatakan jawaban
soal berikut dalam pi Vi untuk:
(a) kalor yang diserap oleh gas dalam proses 2
(b) perubahan energi internal pada proses 3

Solusi:
(a) Kerja oleh gas pada proses 1 (isobarik) adalah is 4piVi, sehingga: Ub – Ua = Q1 – W1 = 6piVi
Kerja oleh gas pada proses 2 = kerja pada proses 1 + luas luas segitiga antara kedua lintasan
ini.
W2 = 4piVi + ( 12 (4Vi)(pi/2) = piVi) = 4piVi + piVi = 5piVi
Q2  W2  Ub  U a  5 pV
i i  6 pV
i i  11 pV
i i.
(b) Lintasan 3 berawal di a dan berakhir di b maka U = Ub – Ua = 6piVi.

8. Mesin Stirling dapat mengkonversikan sebagian dari


energi yang terbebaskan ketika pembakaran menjadi
kerja. Tinjau n mol gas ideal monoatomik menjalani
siklus ini yang terdiri dari dua proses isotermal pada
temperatur 3 Ti dan Ti, dan dua proses isokhorik pada
volum Vi dan 2 Vi. Nyatakan jawabannya dalam n, R,
dan Ti.. Tentukan kalor total yang diserap gas dalam
satu siklus.

Solusi:
kalor total yang diserap gas dalam satu siklus
Proses 1 dan 3 adalah isotermal pada temperatur 3 Ti dan Ti
V 
Q1  nRT ln  2   nR3Ti ln 2
 V1 
V  1
Q3  nRT ln  2   nRTi ln  
 V1  2
Proses 2 dan 4 adalah isokhorik pada volum Vi dan 2 Vi
Q2  Eint  n R T  n R  2Ti 
3 3
2 2
Q4  Eint  n R 2Ti 
3
2
Kalor total lewat transfer kalor adalah:
Q  Q1  Q2  Q3  Q4  2 n R Ti ln 2

9. Hitunglah jumlah energi yang diperlukan (dalam satuan joule) untuk melelehkan 130 gram perak
yang semula bertemperatur 15 oC. Diketahui titik lebur perak adalah 1235 K dan kalor peleburannya
105103 J/kg.

Solusi:
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur perak dari 15°C (= 288 K) ke 1235 K:
Q  mcT f  Ti   0.13kg 236 J/kg.K 1235 K  288 K   2.91  10 4 J
Sekarang perak pada temperatur titik lebur. Kalor yang diperlukan pada pergantian fase:
Q  mLF   0.130 kg  105  103 J/kg   1.36  104 J.
Jadi, total kalor yang diperlukan adalah ( 2.9 04 J + 1.36104 J ) = 4.27 04 J.

10. Ketika satu galon bensin dibakar dalam mesin mobil, energi dalam sebesar 1,18x108J dilepaskan.
Dari nilai tersebut 1,00x108J dilepaskan langsung ke lingkungannya dalam bentuk kalor. Jika kerja
sebesar 6,00x105J digunakan untuk menggerakkan mobil sejauh satu km, berapa km yang dapat
ditempuh mobil akibat pembakaran satu galon bensin?
Solusi
Kerja oleh satu gallon gas adalah
W  Q  U
 -1,00  10 8  (1,18  10 8 )  1,8  10 7 J
Jarak yang dittempuh adalah
1,8  10 7 J
W  30 mil
6  10 5 J

Anda mungkin juga menyukai