MEKANIKA FLUIDA
Statika Fluida
Densitas (kerapatan) Fluida
Rapat massa suatu benda yang homogen didefenisikan sebagai massa
per satuan volume. Satuan kerapatan dalam ketiga sistim satuan adalah :
kg/m3, gr/cm3, slug/ft3 atau lb/ft3. Rapat massa dilambangkan dengan (rho) :
m
m V .............(9.1)
V
MEKANIKA FLUIDA
F mg A h g
P h g ............(9.2)
A A A
dengan, adalah massa jenis air (gr/cm3, kg/m3); g adalah percepatan gravitasi
(m/s2); dan h adalah tinggi air diatas titik yang diamati (m).
Sedang untuk fluida gas, persamaan 9.3a dapat digunakan untuk menentukan
perbedaan tekanan, P pada ketinggian yang berbeda dengan adalah
kerapatan rata – rata :
P = g h ...........(9.3b)
MEKANIKA FLUIDA
• Prinsip Archimedes
Gaya apung terjadi karena tekanan dalam fluida naik
sebanding dengan kedalaman. Dengan demikian
tekanan ke atas pada permukaan bawah benda yang
tenggelam lebih besar daripada tekanan ke bawah
pada bagian atas permukaannya.
“Prinsip Archimedes : Setiap benda yang terendam
seluruhnya atau sebagian didalam fluida mendapat
gaya apung menuju kearah yang besarnya adalah
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
benda itu”.
MEKANIKA FLUIDA
Pada gambar ini, fluida mengerjakan tekanan P1 = Fgh1
terhadap permukaan bagian atas silinder. Gaya yang
h1
diakibatkan oleh tekanan pada bagian atas silinder ini
F1
h2
Fgh2A.
Gaya netto yang diakibatkan oleh tekanan fluida, yang disebut sebagai gaya
apung, FB, bekerja ke atas dan mempunyai besar :
FB = F2 – F1 = F g(h2 – h1) = F g Ah
= F gV ...........(9.4)
MEKANIKA FLUIDA
Dinamika Fluida
Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah suatu ungkapan matematis mengenai jumlah
massa yang mengalir ke dalam sebuah permukaan terbatas sama dengan
pertambahan massa didalam permukaan itu. Dengan melihat pada dua tipe
aliran utama, yaitu aliran lurus atau Aliran Laminer (streamline) dan Aliran
Turbulen (bergolak), kedua aliran ini dapat dilihat pada gambar 10-4 :
(a)
(b)
Gambar. 10-4 Pergerakan aliran; a) Aliran laminer, b) Alirean Turbulen
MEKANIKA FLUIDA
Δl1
Δl2
v1 v2
A1 A2
m 1 V1 1 A1 l1
1 A1 v1
t t t
dengan V1 = A1 l1 adalah volume massa m, dan 1 adalah kerapatan fluida.
Hal yang sama terjadi pada titik 2 (melalui luasan A2), laju alir massa adalah 2
A2 v2. Karena tidak ada aliran fluida didalam dan/atau diluar sisi, laju alir melalui
A1 dan A2 haruslah sama. Dengan demikian :
1 A1 v1 = 2 A2 v2
• Persamaan Bernoulli
Bila fluida tak mampat mengalir sepanjang
pembuluh aliran yang penampang lintangnya
tidak sama besar, maka kecepatan akan
berubah, dapat bertambah atau berkurang.
Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa
bilamana kecepatan fluida tinggi, tekanannya
rendah, dan bilamana kecepatannya rendah,
tekanannya tinggi.
MEKANIKA FLUIDA
Δl2
Δl2
v2
Δl1 P2 Δl1
A1
A2
v1
P1 y2
y1 (b)
(a)
p2, A2
V2 = [2(p – pa) / ] ½
atau v2 = (2g h) ½ p1, A1
Gambar. 10-10 Pipa Venturi
Pa Pa
h1 h1
(a) (b)
Gambar. 10-11 Pengukuran tekanan untuk mengukur tekanan statik
p dalam fluida yang mengalir didalam sebuah saluran tertutup
diperoleh :
p2 = p + ½ v2 persamaan ini disebut Tekanan Dinamik.
MEKANIKA FLUIDA
d d’ c c’
v F
l Lapisan
cairan
F a b
Hukum Poiseuille.
Aliran fluida melalui pipa berbentuk silinder sepanjang L dengan jari-jari
penampang R adalah
(p1 - p2 ) R 2 2 R 4 p1 - p2
Q R - r r dr ........(9.18)
2 L r 8 L
MEKANIKA FLUIDA
Contoh :
Minyak mesin (misalnya SAE 10 = 200 x 10-3
Pa.s) melintas tabung halus berdiameter 1,80
mm dalam sebuah mesin prototipe. Tabung
mempunyai panjang 5,5 cm. Berapa
perbedaan tekanan diperlukan untuk
mempertahankan laju alir 5,6 mL/menit ?
104
MEKANIKA FLUIDA
Jawab :
Laju alir, Q = 5,6 mL/menit = 5,6 x 10-6 m3/menit
= 9,3 x 10-8 m3/s
= 200 x 10-3 Pa.s = 0,2 N.s/m2
Sehingga dengan menggunakan pers. 10.16, maka :
r 4 p1 - p 2 8 L Q
Q p1 - p 2
8 L r4
8 0,2 N.s/m2 0,055 m2 9,3 x 10 -8 m3 / s
3,14 0,90 x10-3 m
4