Anda di halaman 1dari 16

PAUTAN GEN PETA KROMOSOM

PAUTAN GEN
1. Rasio harapan gen-gen tidak terpaut
Jika : BbPp x bbpp

1/4 BbPp (htm,tdkBertnduk)


1/4 Bbpp(htm,bertnduk)
1/4 bbPp(mrh,tdkBertnduk)
1/4 bbpp(mrh,Bertnduk)

Testcross dihibrida.(utk mengetahui genotip suatu individu


dengan jalan menyilangkannnya dengan invidu homozigot
resesif)
Rasionya 1 : 1 : 1 : 1
...

2. Rasio harapan gen-gen terpaut.


Gen C pada tikus (warna htm), alelnya c (homozigot albino). Alel
dominan F (bulu normal), alel resesif f (bulu kusam). Jika tikus htm bulu
normal heterozigot(CcFf) disilangkan dengan tikus albino bulu kusam
akan dihasilkan dua macam fenotip, yaitu 1/2 CCFF dan 1/2 ccff.
Tetua : CF c f
--*------*-- --*------*--
--*------*-- --*------*--
C Fc f
C F
--*------*--
--*------*--
c f
--*------*-- --*------*--
C F c f
...

3. Pindah Silang (crossing over)


Terjadi antara kromatid yg bukan pasangannya dari
kromosom homolog pada tahap profase dan metafase
pada pembelahan meiosis.
Terbentuk 4 macam gamet yaitu CF dan cf dis. Tipe
gamet tetua serta Cf dan cF dis gamet tipe
Rekombinasi.
Jika hsl PS ditestcross akan menghasilkan fenotip tetua
(sekitar 79,4%) dan fenotip rekombinasi (20,6%).
...

Kromosom
Sebelum PS Pindah Silang Sesudah PS
C F C F C F
--*------*-- --*------*-- --*------*--
--*------*-- --*- -*-- --*------*--
C F C f C f

c f c F c F
--*------*-- --*- -*-- --*------*--
--*------*-- --*------*-- --*------*--
c f c f c f
...

Bukti adanya pautan gen’


Jika hasil testcross : rasio fenotip dan genotip 1:1:1:1
serta pesentase fenotip dan rekombinasi nya
masingmasing 50%, berarti tidak ada pautan gen.
Ada pautan gen, jika :
Rasio hasil testcross jauh menyimpang dari rasio
harapan
Rasio rekombinasi kurang dari 50 %
Proporsi rekombinasi jauh lebih kecil dari proporsi
fenotip tetua.
...

Peta Kromosom
Jarak antara dua lokus pada sebuah kromosom setara dengan jml
PS yg dpt dideteksi dengan menggunakan testcross
Persentase PS = jarak antara dua gen yg terpaut (pengukur
kuantitatif jarak pemetaan)
Persentase rekombinasi = unit pemetaan.
Persentase maksimal PS 50 % dapat digunakan sebagai panjang
kromosom
Jarak kromosom diukur dengan satuan angstrom atau nanometer
(nm)
Satu unit pemetaan didefenisikan sebagai 1/50 panjang kromosom.
Panjang relatif kromosom adalah 50 unit pemetaan.
Contoh %tase PS 20,6%, jarak antara lokus C dan F =20,6%
...

Pemetaan Kromosom
Gen d pada tikus akan mendilusi warna hitam menjadi
abuabu. Gen D memungkinkan warna hitam
diekspresikan secara penuh. Gen w menghasilkan kumis
keriting, sedang gen W menghasilkan kumis lurus.
persilangan antara ddWW dengan DDww akan
menghasilkan tikus hitam kumis normal heterozigot
(DdWw).
Jika DdWw ini disilangkan dengan ddww dihaslkan
fenotip: 15 abuabu kumis normal; 13 hitam kumis
keriting; 8 hitam kumis normal dan 9 abuabu kumis
keriting. (jml anak 45 ekor)
...

Dapat dihitung persentase rekombinasinya: 8/45 + 9/45 =


17/45 = 37,8%. Ini menyatakan bahwa gen D dan W
terletak pada kromosom yang sama dengan jarak
pemetaan 38 unit. Gen D juga terpaut dengan gen w pada
salah satu tetuanya dan gen d dengan gen W pada tetua
lainnya.
Lokus K juga termasuk gen terpaut dalam grup gen diatas.
Gen homozigot kk mengakibatkan bentuk ekor terpilin,
sedangkan gen K menyebabkan ekor normal yang lurus.
Misalkan tetua tikus ini berwarna hitam ekor terpilin dan
tikus abuabu ekor lurus. Hasil testcrossnya : 35 abuabu
ekor lurus; 33 ekor hitam ekor terpilin; 1 abuabu ekor
terpilin dan 2 ekor hitam ekor lurus (jml. Anak 71 ekor)
...

Hasil persilangan ini persentase PS-nya = (1+2)/71 = 4,20 %


Salah satu tetua (gen D) terletak disekitar 38 unit dari w
dan sekitar 4 unit dari k. Pada tetua lainnya, jarak yg sama
akan didapatkan pada jarak gen d, W dan k. Disini tidak
diketahui jarak W dan K. Jarak kedua gen ini bisa 38 – 4 =
34 unit atau 38 +4 = 42 unit.
Hasil testcross yg melibatkan K dan W adalah: 14 ekor
normal kumis normal; 14 ekor terpilin kumis keriting; 11
ekor terpilin kumis normal, dan 9 ekor normal kumis
keriting (jml anak 48 ekor).
Persentase rekombinasi persilangan ini= (11+9)/48 x 100%
= 47 %, yaitu sekitar 42 unit pemetaan.
...

Kesimpulan lokus D terletak antara lokus K dan W. Peta


kromosomnya :
W 38 d 4 K
---*-----------------------------*---------------*---
---*-----------------------------*---------------*---
w D k
...

Coupling dan Repulsi


Kalau pautan terjadi antara gen dominan dgn gen dominan dan
genresesif dengan gen resesif, ini disebut terpaut secara coupling.
Individu AABB x aabb, gengen ini terletak pada kromosom yang sama
dengan jarak 24 unit. Hasil testcross individu F1 dengan individu aabb
adalah :
38% AaBb
38% aabb
fenotip tetua =76%
12% Aabb
12% aaBb

Fenotip rekombinasi – 24%


...

Jika genotip tetua Aabb dan aaBB maka hsl testcross


F1 nya adalah :
12% AaBb
12% aabb fenotip rekombinasi = 24%

38% Aabb
38% AaBb fenotip tetua = 76%

Pada kasus kedua ini gengennya terpaut secara repulsi


yaitu gen dominan dengan gen resesif dan gen resesif
dengan gen dominan.
...

Testcross trihibrida
Warna hitam (B-) pada kelinci dominan terhadap warna coklat (bb).
Warna penuh (C-) dalam hal ini hitam atau coklat dominan terhadap pola
himalaya (cc). Lemak yang berwarna putih (Y-) dominan terhadap lemak
yang berwarna kuning (yy). Hasil testcross individu BbCcYy dengan
bbccyy menghasilkan 908 anak yang memiliki fenotip dan genotip sbb:

276 hitam, himalaya, lemak putih


7 hitam, himalaya, lemak kuning
55 hitam, warna penuh, lemak putih
108 hitam, warna penuh, lemak kuning
125 coklat, himalaya, lemak putih
56 coklat, himalaya, lemak kuning
57 coklat, warna penuh, lemak putih
275 coklat, warna penuh, lemak kuning
...

Jika gen ketiga lokus ini tidak terpaut, jumlah individu


untuk masing-masing fenotip mendekati 113 – 114
ekor. Fenotip yg berjumlah 275 dan 276 adalah fenotip
tetuanya, sedang fenotip lain yang mengalami pindah
silang adalah sbb:
Tipe tetua PS PS PS
Tunggal tunggal ganda
276 BcY 108 BCy 55 BCY 7 BcY
275 bCy 125 bcY 46 bcy 16 bCy
551(60,7%) 233(25,7%) 101(11,1%) 23(2,5%)
...

Dengan membandingkan gamet-gamet PSGanda dengan


gamet Tetua, dapat disimpulkan bahwa gen-gen yang
mengalami perpindahan adalah gen pada lokus Y. Oleh karena
itu lokus Y berada diantara dua lokus lainnya. Jadi urutan lokus
adalah B – Y – C
Pada salah satu tetuanya yg memiliki fenotip hitam, himalaya,
lemak putih, gametnya adalah Byc, tetua lainnya yg memiliki
fenotip cokelat, warna penuh dan lemak kuning dihasilkan dari
gamet tetua byC. Jadi genotip tetuanya adalah BBYYcc dan
bbyyCC.
Persentase PSTunggal sebesar 25,7% terjadi dilokasi antara B
dan Y, namun jarak antara kedua lokus ini lebih besar dari
25,7% unit krn adanya Psganda. Total persentase PS antara
lokus B dan Y adalah 25,7 + 2,5 = 28,2 unit
...

Jarak antara lokus C dan Y adalah 11,1 + 2,5 = 13,6 %


unit. Hasil pemetaan lokus-lokus itu adalah:
B 28,2 Y 13,6 c
------*----------------------------------------*---------------*---
------*----------------------------------------*---------------*---
b y C
41,8

Diagram hasil pemetaan PS Trihibrida.

Anda mungkin juga menyukai