Anda di halaman 1dari 17

Materi 6

PRODUKSI BENIH HIBRIDA


SECARA KOMERSIAL

ettiwasti3@gmail.com
Langkah-langkah yang ditempuh untuk
menghasilkan varietas Hibrida

 Membuat galur silang dalam dengan mengadakan


penyerbukan sendiri secara terus-menerus sehingga
menjadi galur (Inbred) atau dgn metoda kultur antera
 Menentukan galur yang bila disilangkan dengan galur
lain yang berbeda secara genetik menimbulkan
keunggulan pada keturunannya (heterosis)
 Dilakukan dengan mencari kemampuan daya gabung
(combining ability) baik DGU maupun DGK yang tinggi
melalui silang di alel (diallel cross) dan Top cross (silang
puncak)
Populasi dasar untuk menghasilkan
inbred: Var bersari bebas
Var sintetik
Var Hibrida
Populasi alami hsl eksplorasi
Langkah-langkah yang ditempuh untuk
menghasilkan varietas Hibrida

Lanjutan.......

 Pasangan galur terpilih diperbanyak untuk digunakan


dalam persilangan untuk penghasil biji hibrida (hibrida
F1)
 Dilakukan evaluasi hibrida terhadap resistensi dan
toleransi terhadap hama dan penyakit penting maupun
abiotik
 Dilakukan Pengujian Hibrida baik UDHP, UDHL dan UML
 Pendaftaran dan pelepasan Varietas Hibrida
Hal –hal Penting yang perlu diperhatikan dalam
produksi benih hibrida secara massal atau komersial

AdaTiga Persyaratan yang Diperlukan


untuk Suksesnya Produksi Benih Hibrida secara komersial

1. Adanya Hybrid Vigor (Heterosis)


2. Eliminasi Polen fertil pada tetua betina
3. Cukupnya polen dari tetua jantan untuk polinasi

Tipe-tipe persilangan untuk membentuk benih hibrida:


1. Single Cross (SC)
2. Three-way cross (TWC)
3. Double Cross (DC)
 1. Single Cross: melibatkan 2 galur atau inbred

Inbred A X Inbred B

Hibrida SC

 1. Three Way Cross: melibatkan 3 galur atau inbred

Galur A X Galur B

Hibrida SC X Galur C

Hibrida TWC
 1. Double Cross: melibatkan 4 galur atau inbred
Inbred A X Inbred B Inbred A X Inbred B

Hibrida SC Hibrida SC
X

Hibrida DC

Single Cross:
1. Peluang munculnya hybrid vigor atau heterosis
paling besar
2. Produksi lebih tinggi
3. Uniform dr segi bentuk benih, misalnya
tinggi dan umur panen tanaman
Penggunaan Galur CMS

KOMPONEN :
 Cytoplasmic Male Sterile
(Mandul Jantan)  A line

 Maintainer
(Galur Pelestari)  B line

 Restorer
( Galur Pemulih Kesuburan)  R line
Skema sistem
Cytoplasmic Male Sterility
B Line R Line
(Maintainer) A Line (CMS) (Restorer)

rf rf Rf

N S N/S

rfrf rfrf Rfrf RfRf

N S S N/S

B Line A Line Hybrid R Line


(Fertile) (Sterile) (Fertile) (Fertile)
Kebutuhan mendasar untuk produksi benih
hibrida Adalah suply benih dasar memadai
dari tetua.

1. Menjaga kemurnian sumber tetua


2. Menjaga kemurnian selama penangkaran tetuaa

1. Isolasi dari tetua /inbred lain


2. Isolasi lokasi produksi
3. Isolasi waktu tanam
4. Membuang tipe simpang
5. Penanganan panen dan benih
Tipe tetua/inbred
1. Eliminasi polen fertil dr tetua betina
2. CMS membutuhkan B line (pelestari), A
line (CMS) dan R line (restorer)
OPTIMALISASI PRODUKSI
BENIH HIBRIDA

1. Seleksi lokasi: Penting untuk kemurnian, hasil dan


kualitas benih hibrida
2. Kerjasama dengan petani
3. Pengelolaan tanaman khususnya kecukupan dan
lamanya viable polen saat stigma reseptif

(Female : Male ratio):


Sorghum 3:1 sampai 6 : 1
Jagung 2:1 sampai 4:1
Bunga matahari 2:1 sampai 7:1
Gandum 1:1 sampai 3:1
Lanjutan ...

4. Penanaman sistim baris


Jagung 4:2 atau 6:2
Sorghum 12:4
5. Pembuangan tipe simpang
- untuk mempertahankan kemurnian benih
hibrida yang dihasilkan
- pada inbred betina dan inbred jantan
- fertil jantan dariCMS
6. Emaskulasi dan polinasi
emaskulasi manual tidak ekonomis untuk
produksi benih hibrida scr komersial kecuali
pada jagung (oleh manusia dan mekanik
(rotaru cutter pada pola 6:2)
Lanjutan ...

7. Panen dan penyimpanan


Waktu, KA, pengeringan dan penyimpanan
Jagung, gandum dan sorghum KA 13%
Bunga matahari 9.5%

8. Kuality kontrol
TUGAS IV

1. Mencari, mengumpulkan dan membuat inti sari


artikel ilmiah yang berkaitan dengan perakitan
varietas hibrida dan produksi benih hibrida secara komesial
pada jurnal jurnal Nasional dan jurnal Internasional

2. Tugas diupload ke ilearn pada tanggal 21 Maret 2023


paling lambat pukul 23:59 WIB

Anda mungkin juga menyukai