Anda di halaman 1dari 74

POLA-POLA

HEREDITAS (2)
1. TAUTAN GEN/GEN LINKAGE
Peristiwa di mana 2 atau lebih gen yang
mengendalikan sifat yang berbeda (bukan
alelnya) terdapat pada satu kromosom yang
sama.
Jk tidak linkage AaBb
a B b
A

AB
ab
Linkage (AB) (ab) atau
A a A a
B b b B
GEN LINKAGE PADA HEWAN

B = warna tubuh kelabu V = sayap


panjang
b = warna tubuh hitam v = sayap
pendek
P1 (BV) (BV) X (bv) (bv)
Gamet (BV) (bv)
F1 (BV) (bv)
P2 (BV) (bv) X (BV) (bv)
Gamet (BV) dan (bv)
F2 (BV)(BV), (BV)(bv), (bv)(BV), (bv)(bv)
Perbandingan Fenotipe=
3 kelabu panjang : 1 hitam pendek
GEN LINKAGE PADA MANUSIA

Polidaktili dan warna mata


P = jari polidaktili
p = jari normal
B = warna mata hitam
b = warna mata biru
P1 (PB)(PB) X (pb)(pb)
Gamet ?
F1 ?
F2 jika di test cross ?
GEN LINKAGE PADA MANUSIA

Polidaktili dan warna mata


P = jari polidaktili
p = jari normal
B = warna mata hitam
b = warna mata biru
P1 (PB)(PB) X (pb)(pb)
Gamet ?
F1 ?
F2 jika di test cross ?
2. PINDAH SILANG
M = biji ungu
P1 (MB)(MB) X (mb)(mb)
m = biji merah
(ungu, panj) (mrh,pd
B = biji panjang
b = biji pendek
G (MB) (mb)
F1 (MB)(mb)

Jika terjadi pindah silang, maka gamet yang terbentuk 4


macam :
(MB), (Mb), (mB), (mb)
Di mana (MB) dan (mb) kombinasi parental (KP)
Sedangkan (Mb) dan (mB) kombinasi rekombinan (KR)
PROSES PINDAH SILANG

A B

a b
AB = KP
Ab = KR
aB = KR
ab = KP

Jika ditest cross akan didapat perbandingan


n : 1 : 1 : n atau 1 : n : n : 1
Menghitung NPS (Nilai Pindah
Silang) Jumlah tipe rekombinasi
NPS = Jumlah seluruh individu x 100%
Contoh:

Persilangan antara lalat jantan mata merah


sayap normal (PPVV) dg betina mata ungu
sayap keriput (ppvv), hasil persilangan F2
sebagai berikut:
mata merah, sayap normal (PpVv) : 382
mata merah, sayap keriput (Ppvv) : 16
mata ungu, sayap normal (ppVv) : 22
mata ungu, sayap keriput (ppvv) : 353
Menghitung NPS (Nilai Pindah
Silang) Jumlah tipe rekombinasi
NPS = x 100%
Contoh: Jumlah seluruh individu
Persilangan antara lalat jantan mata merah sayap normal (PPVV) dg betina mata ungu sayap keriput (ppvv), hasil
persilangan F2 sebagai berikut:
mata merah, sayap normal (PpVv) : 382
mata merah, sayap keriput (Ppvv) : 16
mata ungu, sayap normal (ppVv) : 22
mata ungu, sayap keriput (ppvv) : 353
Menghitung NPS (Nilai Pindah
Silang) Jumlah tipe rekombinasi
NPS = Jumlah seluruh individu x 100%
NPS = ((16+22)/773) x 100% = 4,90%
Jadi kekuatan pindah silang gen-gen
terangkai pada soal tersebut adalah
4,90%
TAUTAN SEKS
DETERMINASI
SEKS/PENENTUAN JENIS
KELAMIN
Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin
suatu organisme yang ditentukan oleh kromosom
seks (GONOSOM)
Penelitian awal tentang adanya hubungan antara
kromosom dengan perbedaan jenis kelamin
dilakukan oleh H. Henking, biologiwan Jerman,
pada tahun 1891. Ia menemukan adanya struktur
tertentu dalam nukleus beberapa serangga
melalui spermatogenesis badan X. Jadi ada
sperma yang memiliki badan X dan ada yang tidak
memiliki badan X.
Tahun 1902, C.E. McClung membenarkan
penemuan Henking.
Tipe Penentuan Jenis
Kelamin
1. Tipe XY
Dijumpai pada lalat buah (Drosophilla melanogaster),
hewan mammalia, tumbuhan berumah dua dan
manusia.

Pada manusia
Pada manusia, jenis kelamin ditentukan oleh
adanya kromosom X dan Y.
Jika memiliki kromosom Y maka fenotipe pria
Jika hanya memiliki kromosom X maka fenotipe
wanita
Pada lalat buah
Lalat buah memiliki 8 kromosom, yaitu
6 autosom (A) dan 2 seks kromosom.
Seks kromosom
dibedakan atas :
1. Kromosom X, berbentuk
batang lurus. Lalat
betina memiliki 2
kromosom-X.
2. Kromosom Y, berbentuk
sedikit bengkok pada
salah satu ujungnya.
Lalat jantan memiliki @
satu kromosom-X dan Y.
Formula kromosom untuk lalat buah :
Lalat betina 3AAXX (= 3 ps autosom + 1 ps
kromosom-X)
Lalat jantan 3AAXY (= 3 ps autosom + 1
kromosom-X + 1 kromosom-Y)

Kromosom-Y pada lalat Drosophilla tidak memiliki


pengaruh pada penentuan jenis kelamin.
Menurut C.B. Bridges, faktor penentu betina pada
lalat buah terdapat pada kromosom-X,
sedangkan faktor penentu jantan terdapat pada
autosom
Kromosom-Y menentukan kesuburan (fertilitas)
lalat buah.
Penentuan jenis kelamin pada lalat buah
didasarkan pada teori perimbangan tentang
penentuan jenis kelamin yaitu dengan
menggunakan indeks kelamin.

Indeks kelamin =

Keterangan :
Indeks kelamin 1 betina
Indeks kelamin >1 betina super
Indeks kelamin 0,5 jantan
Indeks kelamin < 0,5 jantan super
Indeks kelamin antara 0,5 dan 1 interseks
Pada manusia
Memiliki 46 kromosom, terdiri dari 44
(=22 pasang) autosom dan 1 pasang
seks kromosom.
Kromosom-Y menentukan fenotipe
individu pria (jantan), dg formula
kromosom 22AAXY
Individu wanita (betina) memiliki formula
kromosom 22AAXX.
2. Tipe XO
Dijumpai pada beberapa serangga dari ordo
orthoptera dan heteroptera, misalnya belalang
dan kecoak.
Tidak memiliki kromosom-Y, penentuan jenis
kelamin menggunakan tipe X0
Belalang jantan hanya memiliki kromosom-X,
maka menjadi XO fertil
Belalang betina XX
Belalang memiliki 24 kromosom, maka
rumusnya mjd. betina 11AAXX dan jantan
11AAX0
3. Tipe ZW
Dijumpai pada beberapa jenis kupu-
kupu, ikan, reptilia dan burung
Hewan jantan ZZ homogametik
Hewan betina ZW heterogametik
Ayam betina memiliki rumus kromosom
38AAZW dan jantan 38AAZZ
4. Tipe haploid-diploid
Dijumpai pada serangga yang termasuk dalam
ordo Hymenoptera seperti lebah dan semut.
Telur yg tdak dibuahi berkembang mjd
individu jantan=haploid.
Hewan betina diploid
Hewan betina oedo Hymenoptera, dapat
menahan spermanya dalam spermatekanya
dan melepaskannya ke oviduk atau tidak. Shg
dapat menentukan jenis kelamin
keturunannya.
RANGKAI KELAMIN/SEX
LINKAGE/TAUTAN SEX
Peristiwa dimana penurunan sifatnya
dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Ada yang terangkai pada kromosom-X ,
ada yang terangkai pada kromosom-Y
a. Rangkai Kelamin pd Hewan

Pada Lalat Buah: gen terangkai


penentu warna mata. Warna mata
ditentukan oleh gen W dan alelnya gen
w yg terletak pd kromosom X.
Gen W menyebabkan warna mata
merah, dominan thd gen w yg
menyebabkan warna mata putih. Lalat
buah liar warna mata merah, lalat buah
mutan, warna mata putih.
Perkawinan lalat buah betina mata
merah dg jantan mata putih:
F1 = semua keturunan baik
jantan/betina mata merah
F1 diresiprok, F2= semua keturunan
betina mata merah, jantan ada yg mata
merah dan putih. Mutan hanya terjadi
pada Drosopihila jantan.
Pada Kucing: terdapat pada gen yg menentukan
warna rambut kucing terangkai pd kromosom X.
Determinasi seks mengikuti tipe XY (betina =
XX dan jantan = XY)
Misal: gen B menentukan warna hitam, gen b
menentukan warna kuning, dan Bb genotip untuk
warna belang tiga (hitam, kuning, putih).
Apabila: Kucing Betina Hitam >< Kucing Jantan
Kuning
(XBXB) (XbY-)
G : XB Xb, Y-
F1 : XBXb : 50% betina belang tiga
X BY - : 50% jantan hitam
Biasanya berjenis kelamin betina. Jarang
dijumpai kucing jantan yang belang tiga,
dapat terjadi karena non-disjunction
pada spermatogenesis (kucing
steril/mandul)
b. Tautan Seks/Gen terangkai
pada Manusia kromosom-X (X-
linked genes)
Disebabkan oleh gen resesif, misalnya :
1. Butawarna (cc = butawarna, C = normal)
2. Anodontia (aa = anodontia, A = normal)
3. Hemofilia (hh = hemofilia, H = normal)
4. Gigi coklat dan mudah rusak karena
kurang email (B = gigi coklat, b = gigi
normal)
5. Sindrom Lesch-Nyhan
6. Hidrosefali tertaut-X
* Buta warna
suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-
sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum
warna tertentu akibat faktor genetis.
Gen penentu kelainan buta warna terdapat pada
kromosom-X
Seorang wanita disebut pembawa sifat jika memiliki
satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.
Wanita pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami
kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada
umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat
berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada
anaknya kelak.
Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor
buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta
warna.
Disebabkan oleh gen resesif c (= colourblind)
yang terdapat pada kromosom-X.
Alelnya dominan C menentukan orang
normal.
Lebih banyak dijumpai pada laki-laki.
Bagaimanakah keturunan dari perkawinan
antara :
1. Pria butawarna dan wanita normal
homozigotik ?
2. Pria normal dengan wanita butawarna ?
Tes buta warna
* Hemofilia
Kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan
adanya kekurangan faktor pembekuan darah
Dikenal 2 macam penyakit hemofilia, yaitu hemofilia A
dan B/penyakit christmas. Hemofilia C bukan karena
gen terangkai pd kromosom X.
Hemofilia A timbul jika ada defek gen yang
menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (Faktor
anti hemofilia) sedangkan hemofilia B disebabkan
kurangnya faktor pembekuan IX (Plasma tromboplastin
komponen).
Hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai
tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang
serupa.
Hemofilia tipe A lebih banyak dijumpai daripada
hemofilia B
Hemofilia
Ditentukan oleh gen resesif h yang terdapat
pada kromosom-X
Alelnya dominan H menentukan seseorang
memiliki faktor anti hemofilia sehingga darah
dapat membeku secara normal.
Anak perempuan hemofila boleh dikatakan tidak
pernah dijumpai karena henotip hh biasanya
letal.
Bagaimanakah individu keturunan dari
perkawinan antara :
1. wanita normal (homozigot) dan pria hemofilia
?
2. wanita F1 dengan pria hemofilia ?
* Anodontia
Penderita kekurangan jumlah gigi (antara 1 sd
6 atau lebih dari 6) dari jumlah gigi normal.
Ditentukan oleh gen resesif a yang terdapat
pada kromosom-X
Alelnya dominan A menentukan gigi normal.
Pada umumnya, penderita anodontia memiliki
ciri-ciri mempunyai rambut yang tipis, bahkan
hampir tidak mempunyai rambut dan rahang
tidak berkembang selayaknya orang normal,
tidak memiliki benih gigi pada rahangnya.
Anodontia
*Sindrom Lesch-Nyhan
Basa purin berlebihan (terutama guanin)
karena tak mampu membentuk enzim
hipoksantin-guanin fosforibosil
transferase (HGPRT) sehingga enzim
adenin fosforibosil transferase (APRT)
semakin aktif.
Menyebabkan kejang otot, muntah,
penurunan mental dll.
*Hidrosefali tertaut-X
Penyakit yg ditandai dengan kepala
membesar akibat penimbunan cairan
serebrospinal di dalam otak.
*Gigi coklat dan rusak
Disebabkan oleh gen dominan B yang
terdapat pada kromosom-X
Alelnya resesif b menentukan gigi normal
Bagaimanakah keturunan dari
perkawinan antara :
1. wanita normal dengan pria bergigi
coklat ?
2. wanita bergigi coklat homozigot
dengan pria normal ?
c. Tautan Seks/Gen terangkai
pada kromosom-Y (Y-linked
genes)
Misalnya pada
Hypertrichosis.
Disebabkan oleh
gen resesif h yang
terdapat pada
kromosom-Y.
Sifat keturunan
yang ditentukan
oleh gen pada
kromosom-Y hanya
akan diwariskan
pada keturunan
laki-laki saja.
GEN LETAL
GEN LETAL

Gen letal atau gen kematian adalah gen


yang dalam keadaan homozigotik
dapat menyebabkan kematian individu
yang memilikinya.
Dalam keadaan heterozigot bersifat
normal/subletal.

Dikenal gen letal dominan dan gen letal


resesif
a. Gen Letal Dominan
Ayam creeper

Dalam keadaan homozigot dominan akan


mengakibat-kan kematian pada individu.
Contoh :
Ayam redep (Creeper) = kaki dan sayap pendek
= Cc
Ayam dengan genotip CC = letal
Ayam dengan genotip cc = normal

Bagaimanakah hasil perkawinan 2 ayam redep ??


P Cc x Cc
redep redep
Gamet C,c C,c
F1 : 1 CC = letal
2 Cc = redep
1 cc = normal
Perbandingan fenotip redep : normal = 2:1

Ayam homozigot CC tidak pernah dikenal, sebab


sudah mati waktu embryo. Banyak kelainan
terdapat padanya, seperti kepala rusak, rangka
tidak mengalami penulangan, mata kecil dan
rusak.
Tikus Kuning

P Yy x Yy
Tikus kuning Tikus kuning
Gamet Y,y Y,y
F1 1 YY = letal
2 Yy = tikus kuning
1 yy = normal
Perbandingan 2 tikus kuning : 1 normal
Tikus dg genotip YY tidak pernah ada,
karena letal.
Penyakit Huntington

Gejalanya: kejang-kejang, sering


membuang barang tanpa disadari,
syaraf buruk, sel-sel otak rusak-
menyebabkan depresi dan bunuh diri.
Gen dominan H menyebabkan
kematian.
Genotipe HH mula-mula normal, di
usia 25 tahun akan memperlihatkan
penyakit ini.
Brakhifalangi/brakidaktili

Pada manusia dikenal kelainan


Brakhifalangi/brakidaktili, dimana
individunya memiliki jari pendek karena tulang
jari yang pendek dan tumbuh menjadi satu.

Disebabkan oleh gen dominan B


BB = letal
Bb = brakhifalangi
bb = normal

Bagaimanakah hasil perkawinan antara dua


orang penderita brakhifalangi ??
P Bb x Bb
Brakhifalangi brakhifalangi
Gamet B,b B,b
F1 1 BB = letal
2 Bb = brakhifalangi
1 bb = normal
Perbandingan 2 brakhifalangi : 1 normal

Seorang pria brakhifalangi menikah dengan


wanita normal. Bagaimanakah
kemungkinan anak-anak mereka ?
b. Gen Letal Resesif
Tanaman Jagung

Dalam keadaan homozigot resesif akan


mengakibatkan kematian pada individu.

Contoh :
Pada tanaman jagung
GG = tanaman membentuk klorofil (daun
hijau= normal)
gg = letal (daun putih)
Gg = daun hijau kekuningan (normal)

Bagaimanakah hasil perkawinan dari dua


tanaman normal heterozigot ??
P Gg x Gg
normal normal
Gamet G,g G,g

F1 1 GG = normal
2 Gg = normal
1 gg = letal/albino

Keturunan (F1) 100% normal namun


dengan fenotip 1 hijau : 2 hijau
kekuningan
Ichtyosis congenita

Kelainan pada kulit, dimana kulit menjadi kering,


bersisik dan bertanduk. Bayi lahir dengan kulit
tebal dan banyak luka terutama didaerah
lekukan-lekukan. Biasanya bayi telah mati
dalam kandungan.
Ditentukan oleh gen I yang normal sedangkan i
dalam keadaan homozigot mengakibatkan letal.

Bagaimanakah keturunan jika terjadi perkawinan


antara dua orang pembawa gen untuk Ichtyosis
congenita??
Harlequin fetus (1886)
Salah satu jenis Ichtyosis congen
KESIMPULAN
Gen letal dominan dalam keadaan
heterozigotik memperlihatkan sifat cacat
Adanya gen letal menyebabkan
keturunan menyimpang dari hukum
Mendel, perkawinan monohibrid tidak
menunjukkan perbandingan 3:1
melainkan 2:1
Gen letal resesif dalam keadaan
heterozigotik tidak menunjukkan
kecacatan
CONTOH SOAL POLA-POLA
HEREDITAS
No. 1
Persilangan antara Drosophila melanogaster mata merah sayap
normal dengan mata ungu sayap keriput menghasilkan F1 yang
semuanya mata merah sayap normal. Kemudian diadakan uji
silang antara Drosophila melanogaster F1 mata merah sayap
normal heterozigotik dengan induk jantan resesif, diperoleh hasil
sebagai berikut.
864 mata merah sayap normal Keterangan: M = mata
merah
876 mata ungu sayap keriput m = mata ungu
36 mata merah sayap keriput p = sayap keriput
24 mata ungu sayap normal P = sayap normal
Tentukan Nilai Pindah Silangnya!
No. 2
Pada Drosophila melanogaster warna badan
hitam ditentukan gen resesif b dan warna
badan tipe liar (abu-abu) oleh alel
dominannya B. Sayap rudimenter (pendek)
ditentukan gen resesif v dan sayap normal V.
Jika gen B dan V adalah bebas, dari 256
individu hasil persilangan Drosophila BbVv
dengan sesamanya diperoleh pemisahan
fenotip dengan rasio Hitam pendek : Hitam
panjang : Abu-abu pendek : Abu-abu
panjang adalah...
No. 3
Pada tikus diketahui warna bulu
kuning (K) bersifat dominan dan letal,
sedangkan alelnya albino (k). Ekor
panjang (P) dominan terhadap ekor
pendek (p). Jika tikus kuning berekor
panjang heterozigot dikawinkan
sesamanya, kemungkinan jumlah
anak tikus yang lahir hidup adalah ....
No. 4
Pernikahan antara wanita dan laki-
laki yang keduanya berpengelihatan
normal menghasilkan seorang anak
laki-laki yang buta warna dan dua
anak perempuan berpengelihatan
normal. Tentukan genotip dari orang
tuanya!
No. 5
Diketahui lalat Drosophila
melanogaster sayap normal dada
polos (CcSs) mengalami
tautan/pautan.
Tentukan gametnya!

Tentukan perbandingan genotip

keturunannya jika di test cross!


HEREDITAS PADA MANUSIA
GOLONGAN
Gol.
darah
DARAH
Genotip Antigen antibodi Alel dlm
Kromosom
MANUSIA
A IAIA , Antige Anti-B IA
IAIo n-A
B IBIB , Antige Anti-A IB
IBIo n-B
AB IAIB Antige - IA dan IB
n-A
Antige
n-B
O IoIo - Anti-A Io
Anti-B
Golongan darah tipe Rh
Diperkenalkan oleh Karl Laindsteiner pada
tahun 1940 yang melakukan penelitian pada
monyet rhesus (Macaca mulatta).
Pada mulanya Landsteiner menyimpulkan
bahwa penurunan golongan darah ini
dipengaruhi oleh satu gen yang terdiri dari 2
alel, yaitu R dan r, dimana R dominan terhadap
r.
Dikenal 2 macam golongan darah yaitu Rh+
dan Rh-
Rh+ memiliki antigen Rh pada permukaan
eritrositnya. Genotipe RR dan Rr.
Rh- tidak memiliki antigen Rh. Genotipe rr.
Penelitian oleh Wiener
mengemukakan bahwa golongan
darah Rh ditentukan oleh satu seri
alel ganda, yang terdiri dari 8 alel,
yaitu : z 1 2 0

Rh+ alelnya R , R , R , dan R


Rh- alelnya r , r, r, dan r
PERKAWINAN
Perkawinan inkompatibel (tidak sesuai) ialah
perkawinan yang mengakibatkan zat anti dari
serum darah ibu bertemu dengan antigen dari
eritrosit darah fetus dalam kandungan.

Perkawinan kompatibel (sesuai) ialah


perkawinan yang mengakibatkan zat anti dari
serum darah ibu tidak bertemu dengan
antigen dari eritrosit darah fetus dalam
kandungan.
Perkawinan inkompatibel

Rh inkompatibilitas
Misalnya pada perkawinan antara ibu dengan golongan
darah Rh- dengan ayah yang bergolongan darah Rh+.
Eritroblastosis Fetalis
Suatu kelainan pada bayi yang disebabkan karena
perkawinan yang inkompatibel
Terjadi pada perkawinan antara ayah Rh+ dengan
ibu Rh-
Bayi (fetus) bergolongan darah Rh+ yang memiliki
antigen-Rh.
Darah fetus akan mengalir ke tubuh ibu melalui
plasenta dengan membawa antigen-Rh
Serum dan plasma darah ibu distimulir untuk
membentuk anti-Rh, sehingga darah yang mengalir
ke fetus telah mengandung anti-Rh
Eritrosit fetus akan diselimuti oleh anti-Rh sehingga
rusak (hemolisis) dan bayi menderita anemia
Jika ibu hamil untuk pertama kalinya,
maka anti-Rh yang terbentuk masih
sedikit, sehingga bayi masih dapat hidup
Namun untuk kehamilan kedua dan
seterusnya, jika fetus yang dikandung
kembali memiliki golongan darah Rh+,
maka serum dan plasma darah ibu akan
memproduksi lebih banyak anti-Rh
Hal ini mengakibatkan terjadinya
hemolisis yang lebih besar pada fetus
sehingga fetus biasanya tidak selamat
(meninggal dalam kandungan)
Inkompatibilitas abo
Terjadi misalnya pada perkawinan antara
ibu bergolongan darah O dengan ayah
yang bergolongan darah B atau A atau
AB
Penyelidikan membuktikan bahwa
sejumlah besar zat anti dari darah ibu
dapat merusak eritrosit bayi dalam
kandungan yang memiliki antigen
sehingga dapat terjadi keguguran
Kombinasi Rh
inkompatibilitas dan ABO
inkompatibilitas
Kenyataan menunjukkan bahwa ABO inkompatibilitas

dapat mencegah timbulnya penyakit eritroblastosis


fetalis sebagai adanya Rh inkompatibilitas.
Misalnya pada perkawinan antara ibu bergolongan
darah O,Rh- dengan ayah bergolongan darah A,Rh+
Eritrosit embrio mengandung antigen-A dan
antigen-Rh.
Apabila sel ini masuk ke dalam sirkulasi darah
ibu, sel-sel ini dapat dirusak oleh anti-A dari
ibu.
Dengan demikian, antigen-Rh di pada eritrosit
darah fetus tidak mungkin lagi menstimulir ibu
untuk membentuk anti-Rh.
Akibatnya tidak akan terjadi lagi reaksi
antigen-Rh bayi dengan anti-Rh ibu.
Kemungkinan timbulnya eritroblastosis fetalis
pada bayi tidak ada atau setidaknya diperkecil.
Penerapan golongan darah
dalam kedokteran
kehakiman
Sepasang suami isteri kaya raya meninggal dunia dalam
suatu kecelakaan pesawat beserta ketiga anak mereka.
Tidak ada anggota keluarga lagi yang dikenal. Menurut
wasiat, kekayaan mereka akan disumbangkan ke PMI.
Pada suatu hari, ada seorang pria yang mengaku sebagai
anak almarhum yang telah meninggalkan rumah pada
waktu masih muda. Menurut teman dekat keluarga itu,
memang keluarga tersebut memiliki 4 orang anak. Pria
tersebut menuntut warisan yang ada. Dari rumah sakit
akhirnya diketahui data golongan darah yang
bersangkutan, sbb:
ayah : A, Rh+
ibu : B, Rh-
pria penuntut : O, Rh+
Apakah tuntutan tersebut dapat diterima?

Anda mungkin juga menyukai