UJI UJI BIOLOGIS EKONOMIS TUJUAN DILAKUKAN PENGUJIAN PAKAN
Untuk mengetahui apakah pantas, berguna,
berkualitas, ekonomis suatu pakan diberikan pada ikan. Pengujian Secara Fisik
kehalusan bahan baku: (sangat halus, halus, agak
kasar dan sangat kasar.) Kekerasan : Pengujian ini dapat dilakukan dengan memberikan beban pada pelet sebanyak 5 kali berat pelet yang akan diuji. Pelet yang baik harus memiliki kekerasan yang tinggi, ditandai dengan lamanya waktu pelet tersebut menjadi hancur. Pelet yang baik biasanya memiliki bahan baku yang cukup halus, sehingga tidak mudah hancur. daya tahan di dalam air : dilakukan dengan jalan merendam pelet di dalam air yang sebelumnya telah diberi aerasi kuat. Waktu yang diperlukan sampai saat pelet yang bersangkutan itu hancur merupakan ukuran daya tahannya. Pelet yang baik harus memiliki daya tahan dalam air minimal 15 menit. daya apung: dilakukan dengan menjatuhkan pelet ke dalam air di dalam akuarium atau wadah lain yang berisi air dengan kedalaman sekitar 20 cm. Waktu yang diperlukan mulai saat pelet menyentuh permukaan air sampai tenggelam di dasar adalah ukuran daya apungnya. Pelet yang baik memiliki daya apung > 5 menit. Pengujian Secara Kimiawi
untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan yang
telah kita buat. Pengujian pelet secara kimiawi dilakukan di laboratorium dengan mengirimkan contoh pelet ke laboratorium terdekat. Pelet yang baik memiliki kadar air maksimal 12%, kandungan serat kasar maksimal 10%, sedangkan kandungan protein, lemak, dan karbohidrat tergantung kepada kebutuhan nutrisi biota air yang dibudidayakan. Misalnya, untuk pelet pakan ikan sebaiknya mengandung protein lebih dari 25%, lemak maksimal 8% dan karbohidrat antara 30 - 40%. Sedangkan udang, membutuhkan protein minimal 30%, lemak maksimal 10% dan karbohidrat sekitar 30%. Kandungan gizi yang sebaiknya diketahui:
Protein, Lemak, Karbohidrat, Abu, Serat dan Air. Lanjutan....