PATOLOGI ANATOMI
BLOK EMN
Praktikum Patologi Anatomi Blok EMN Program Studi Pendidikan Dokter Unila.
Besar harapan kami agar buku ini dapat mempermudah pemahaman mahasiswa
terhadap kasus kasus Patologi Anatomi. Buku ini dilengkapi skenario, gambaran
mahasiswa.
terlaksananya buku ini. Saran dan kritik selalu kami terima untuk perbaikan buku
ini ke depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB V. Follicular Carcinoma Thyroid............................................ 29
A. Pendahuluan ................................................................... 29
B. Dasar Teori .................................................................... 29
C. Rangkuman .................................................................... 34
D. Tugas Latihan ................................................................ 35
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Hasil operasi thyroid pasien thyroiditis chronis non specific ...... 3
Gambar 1.2 Mikroskopis thyroiditis chronis non spesifik ............................... 4
Gambar 2.1 Hasil operasi tiroid pasien Hashimotos thyroiditis ...................... 10
Gambar 2.2 Mikroskopis Hashimotos thyroiditis ............................................... 11
Gambar 3.1 Penderita adenomatous goiter ........................................................... 16
Gambar 3.2 Operasi penderita adenomatous goiter ............................................. 17
Gambar 3.3 Mikroskopis adenomatous goiter ...................................................... 18
Gambar 4.1 Penderita follicular adenoma thyroid .................................................... 23
Gambar 4.2 Gross hasil operasi penderita follicular adenoma thyroid ..................... 24
Gambar 4.3 Mikroskopis follicular adenoma thyroid ............................................... 25
Gambar 5.1 Penderita follicular carcinoma thyroid yang metastasis ke tulang
tengkorak ............................................................................................. 30
Gambar 5.2 MRI Penderita follicular carcinoma thyroid yang metastasis ke tulang
tengkorak .............................................................................................. 31
Gambar 5.3 Gross hasil operasi penderita follicular carcinoma thyroid ................... 32
Gambar 5.4 Gross potongan melintang hasil operasi penderita follicular carcinoma
thyroid .................................................................................................. 32
Gambar 5.5 Mikroskopis follicular carcinoma thyroid ............................................. 33
Gambar 5.6 Mikroskopis follicular carcinoma thyroid .............................................
34
Gambar 6.1 Inti sel pseudoinclusion pada papillary carcinoma thyroid .................... 39
Gambar 6.2 Mikroskopis papillary carcinoma thyroid ............................................. 40
Gambar 6.3 Papillary carcinoma thyroid varian tipe follicular ................................. 40
Gambar 6.4 Hasil operasi penderita papillary carcinoma thyroid ............................. 41
Gambar 6.5 Microskopis papillary carcinoma thyroid ............................................... 42
Gambar 6.6 Mikroskopis papillary carcinoma thyroid .............................................. 42
Gambar 6.7 Mikroskopis papilary carcinoma ............................................................ 43
Gambar 7.1 Mikroskopis undifferentiated carcinoma thyroid ................................... 48
Gambar 7.2 Mikroskopis undifferentiated carcinoma ................................................ 49
Gambar 7.3 Gross hasil operasi undifferentiated carcinoma thyroid ......................... 50
Gambar 7.4 Mikroskopis undifferentiated carcinoma thyroid ................................... 51
v
Tata tertib praktikum
Mahasiswa telah menyiapkan diri dengan membaca seluruh materi yang akan
dipraktikumkan.
Daftar hadir kurang dari 80% mahasiswa dilarang mengikuti ujian praktikum,
vi
PENDAHULUAN
maka salah satu cara yaitu diadakan praktikum. Praktikum Patologi Anatomi
vii
Buku Praktikum Patologi Anatomi Blok EMN 2014
BAB I.
Thyroiditis Chronis Non Specific
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
Tiroiditis adalah radang yang terjadi pada kelenjar tiroid. Klasifikasi tiroiditis
terbagi tiroiditis akut, tiroiditis sub-akut, tiroiditis riedel, tiroiditis deQuervain, tiroiditis
otoimun.
Tiroiditis subakut disebut juga subacute granulomatous thyroiditis, yaitu sejenis radang
tiroid disertai rasa sakit akut yang pertama kali ditemukan oleh Fritz De Quervain
sebagai kelainan terbatas pada kelenjar tiroid oleh karena infeksi sistem pernapasan atas,
atau sore throat, yang sering dijumpai pada wanita dengan gejala berupa sakit leher yang
mendadak dan tirotoksikosis, secara klinis radang sub-akut memiliki ciri serupa dengan
Kedua penyakit tersebut masih ditandai oleh infiltrasi limfositik, dan adanya serum
Tiroiditis Riedel merupakan bentuk peradangan yang langka dengan nama medis
struma fibrosa dan ciri berupa fibrosis dan infiltrasi sel plasma. Tiroiditis deQuervain
sering disebut pseudotuberculous thyroiditis karena ukuran sel yang menjadi besar.
Tiroiditis yang sulit dimasukkan katagori tersebut di atas disebut dengan thyroiditis
1. Skenario
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan leher membesar setelah sakit
tenggorakan yang tidak sembuh setelah beberapa hari. Benjolan menetap sehingga
2. Makroskopis
Diterima hasil operasi tyroid sebesar 4x4x4 cm, warna coklat. Pada lamelasi massa
padat putih.
Gambar 1.1 Hasil operasi thyroid pasien thyroiditis chronis non specific
3. Mikroskopis
Sediaan terdiri dari folikel tiroid dilapisi epitel torak. Diantaranya tampak jaringan
Gambar 1.2 Mikroskopis thyroiditis chronis non spesifik. Tampak sebukan sel radang
limfosit diantara folikel-folikel tyroid.
C. Rangkuman
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
lihat di mikroskop
thyroiditis!
patogenesis thyroiditis
spesifik
BAB II
Hashimotos Thyroiditis
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
immune. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1912 di Jerman oleh Hakaru Hashimoto
Penyakit ini lebih sering menyerang wanita daripada lai-laki 10:1 dan sering menyerang
weight gain, depression, mania, sensitivif terhadap panas dan dingin, paresthesia,
Pathologi. Gross: benjolan tiroid membesar difus. Kapsul tiroid masih utuh.
Histologi: infiltrasi limfosit diantara folikel tiroid, sebagian membentuk folikel limfoid.
Folikel tiroid atropi dilapisi Hurtle cell. Hurtle cell adalah sel-sel folikel dengan
sitoplasma eosinofilik
1. Skenario
Seorang wanita usia 50 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan benjolan di
leher depan. Benjolan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik, benjolan
dengan batas tidak tegas. Dokter menganjurkan operasi. Hasil operasi diperiksa
2. Makroskopis
3. Mikroskopis
Sediaan tampak folikel-folikel tiroid ukuran kecil dilapisi epitel torak dengan
sitoplasma eosinofilik. Diantaranya tampak jaringan ikat bersebukan sel radang limfosit
Gambar 2.2 Mikroskopis Hashimotos thyroiditis. Tampak folikel-folikel tiroid ukuran kecil
dilapisi epithel dengan sitoplasma eosinofilik. Diantaranya jaringan ikat bersebukan
sel limfoid membentuk struktur folikel limfoid dengan centrum germinativum.
C. Rangkuman
Hashimotos thyroiditis.
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
kasus Hashimotos
lihat di mikroskop!
patogenesis Hashimotos
thyroiditis!
Hashimotos thyroiditis!
spesifik!
Hashimotos thyroiditis
menjadi keganasan!
BAB III
Adenomatous Goiter
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa kasus adenomatous goiter ditinjau dari
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan kelenjar tiroid dapat berupa gangguan fungsi
atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Adenomatous goiter terjadi akibat
kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar
tiroid.
dan Sulawesi. Patologi. Gross: berupa pembesaran kelenjar tiroid masif. Histologi:
berupa folikel-folikel tiroid berdilatasi kistik berisi koloid dilapisi epitel torak.
1. Skenario
Seorang wanita dari Liwa usia 40 tahun datang ke poli bedah RSAM dengan
keluhan benjolan pada leher depan. Benjolan masif menutup seluruh lehernya. Dari
pemeriksaan fisik benjolan dileher ukuran 20x20x20 cm, kenyal, batas tegas. Pasien
dianjurkan FNAB dan USG. Hasil USG: Benign tumor; Hasil FNAB: colloid goiter.
2. Makroskopis
Diterima sebuah jaringan operasi tiroid ukuran 20x20x20 cm, kenyal, warna
merah, batas tegas. Dilakukan lamelasi berupa massa padat lunak warna kecoklatan.
3. Mikroskopis
berdilatasi kistik berisi bahan koloid, dilapisi epitel kuboid, dipisahkan septa jaringan
ikat.
Gambar 3.3 Mikroskopis adenomatous goiter. Folikel-folikel thyroid berdilatasi berisi bahan
koloid, dilapisi epitel kuboid, dipisahkan septa jaringan ikat.
C. Rangkuman
adenomatous goiter.
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
mikroskop
adenomatous goiter!
adenomatous goiter!
terjadinya adenomatous
goiter!
BAB IV
Follicular Adenoma Thyroid
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelaajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
Follicular adenoma thyroid adalah tumor jinak yang berasal dari eiptel folikel
kelenjar tyroid, terdiri dari kelompok sel-sel folikel yang hiperselular dan lebih dominan
menjadi warm dan hot. Warm berarti normotiroid atau hipotiroid, sedangkan hot berarti
dengan melihat invasi kapsul. Pada follicular adenoma thyroid tidak ditemukan invasi ke
kapsul jaringan ikat. Follicular adenoma thyroid rata-rata berukuran diameter 3 cm,
1. Skenario
Seoarang wanita 35 tahun mengeluh timbul benjolan pada leher depan sejak 3
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tampak benjolan ukuran 4x4x4 cm, kenyal, batas
2. Makroskopis
Benjolan pada tyroid ukuran 4x4x4 cm, kenyal, warna coklat. Pada lamelasi massa
3. Mikroskopis
Sediaan terdiri dari sel bentuk bulat, oval, poligonal berkelompok membentuk
C. Rangkuman
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
mikroskop!
patogenesis follicular
adenoma thyroid!
transformasi keganasan
carcinoma thyroid!
follicular carcinoma
thyroid!
adenoma thyroid!
BAB V
Follicular Carcinoma Thyroid
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
Follicular carcinoma thyroid ditemukan kurang lebih 15% dari seluruh kanker
thyroid. Penyakit ini lebih sering menyerang usia di atas 50 tahun. Follicular carcinoma
thyroid cenderung metastasis ke tulang dan paru melalui pembuluh darah. Mutasi yang
jaringan ikat dan atau menginvasi pembuluh darah. Harapan hidup 5 tahun follicular
carcinoma thyroid adalah 91%, dan harapan hidup 10 tahun adalah 85%. Harapan hidup
5 tahun untuk stadium I dan II adalah 100%, stadium III dan tahap IV adalah 50%.
1. Skenario
Seorang wanita usia 59 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher dan kepala.
Benjolan dirasakan 1 tahun yang lalu, 6 bulan yang lalu benjolan berada di kepala.
Pemeriksaan fisik benjolan di leher ukuran 7x7x7 cm, kenyal, terfiksir. Benjolan di
Gambar 5.1 Penderita follicular carcinoma thyroid yang metastasis ke tulang tengkorak.
Gambar 5.2 MRI Penderita follicular carcinoma thyroid yang metastasis ke tulang tengkorak.
2. Makroskopis
Diterima 2 buah jaringan yang berasal dari tiroid dan kepala. Jaringan ukuran
7x7x7 cm dan 6x5x4 cm, warna coklat. Pada lamelasi massa padat rapuh putih
kecoklatan.
3. Mikroskopis
Sediaan terdiri dari sel-sel bentuk bulat, oval poligonal hiperplastis berkelompok-
kelompok menyusun struktur folikel kecil dengan inti atipik. Beberapa tampak massa
Gambar 5.5 Mikroskopis follicular carcinoma thyroid. Tampak sel-sel bentuk bulat, oval,
poligonal berkelompok menyusun struktur folikel ukuran kecil menginvasi
kapsul jaringan ikat.
B
A
Gambar 5.6 Mikroskopis follicular carcinoma thyroid. (A) Sel-sel tumor menginvasi kapsul
jaringan ikat. (B) sel-sel tumor menginvasi pembuluh darah.
C. Rangkuman
carcinoma thyroid.
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
mikroskop
patogenesis follicular
carcinoma thyroid!
follicular carcinoma
thyroid!
follicular carcinoma
thyroid!
menjadi Undifferentiated
carcinoma!
BAB VI
Papillary Carcinoma Thyroid
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
Insidensinya kurang lebih 75-85% dari seluruh kanker tiroid. Papillary carcinoma
thyroid lebih sering menyerang wanita dan biasanya menyerang usia 30-40 tahun.
Kanker ini juga lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan biasanya disebabkan faktor
radiasi atau genetik. Mutasi yang sering terjadi adalah translokasi kromosom RET yang
Metastasis papillary carcinoma thyroid lebih sering melalui pembuluh limfe dan
sangat jarang melalui pembuluh darah. Papillary carcinoma thyroid lebih sering
Ciri khas morfologi papillary carcinoma thyroid adalah inti sel Orphan Annie eye
gambaran salah satu tersebut di atas. Gambaran lain yang menunjang diagnosis adalah
Gambar 6.2 Mikroskopis papillary carcinoma thyroid. Tampak sel-sel nuclear groove.
Gambar 6.3 Papillary carcinoma thyroid varian tipe follicular. Inti sel memberi
gambaran ground glass appearance.
1. Makroskopis
Hasil operasi berupa masa tyroid ukuran 3x3x3 cm pada irisan penampang tampak
massa padat putih diameter 2 cm, padat, putih, rapuh. Diterima pula kgb sebanyak 7 buah
diameter terkecil 1 cm, dan diameter terbesar 2 cm. Pada irisan kgb massa padat putih.
2. Mikroskopis
Sediaan massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk bulat hiperplastis berkelompok
menyusun papil. Inti vesicular, ground glass appearance. Diantaranya tampak jaringan
Gambar 6.5 Microskopis papillary carcinoma thyroid. Tampak massa tumor dengan
sel-sel menyusun papil-papil dilapisi sel-sel tumor dengan inti memberi
gambaran ground glass appearance.
C. Rangkuman
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
mikroskop
patogenesis papillary
carcinoma thyroid!
karakteristik papilary
carcinoma thyroid!
papillary carcinoma
thyroid!
menjadi undifferentiated
carcinoma thyroid!
BAB VII.
Undifferentiated Carcinoma Thyroid
A. Pendahuluan
1. Tujuan Pemebelajaran
2. Metode Pembelajaran
B. Dasar Teori
adalah keganasan tiroid yang terdiri dari sel-sel undifferentiated, baik sebagian maupun
keseluruhan terdiri dari sel spindel atau sel gian atau sel squamoid.
Keganasan ini jarang terjadi, insidensinya kurang lebih 5% dari kanker tiroid. Rata-
rata terdiagnosis usia diatas 60 tahun. Rasio perempuan dibandingka laki-laki adalah 3:1.
Paling sering pasien dalam kondisi eutiroid dan tampak massa di leher depan yang cepat
membesar dan menginvasi organ sekitarnya seperti laring, paring, dan trakea; sehingga
Patologi. Gros: tumor dengan batas tidak jelas, banyak nekrotik, dan perdarahan.
Mikroskopis: terdiri dari sel-sel anaplastik bentuk spindel atau gian, atau squamoid
dengan inti polimorfi dan banyak ditemukan mitosis. Jaringan sekitarnya nekrotik dan
banyak invasi vascular. Sebagian tampak kecil disertai sisa well diffferentiated
thyroid.
Gambar 7.1 Mikroskopis undifferentiated carcinoma thyroid. Tampak sel-sel spindel hiperplastis
padat. Diantaranya tampak sisa papillary carcinoma thyroid.
Gambar 7.2 Mikroskopis undifferentiated carcinoma. Banyak ditemukan sel-sel giant dengan inti
besar dan banyak. Diantaranya jaringan nekrotik dan perdarahan.
maupun jauh. Kurang lebih 70% pasien telah metasatasis pada saat didiagnosis pertama
1. Skenario
Seorang perempuan usia 67 tahun datang dengan keluhan utama suaranya parau
dan sulit menelan. Pasien juga mengeluh sulit tidur karena susah bernapas. 10 tahun yang
lalu penderita pernah operasi thyroid dan diagnosis sebagai papillary carcinoma. Setelah
pemeriksaan fisik tampak benjolan terfiksir dan keras pada leher depan melebar ke
lateral dan bawah, ukuran 7x7x6 cm, dan terdapat bekas sayatan operasi lama. Benjolan
tersebut dirasakan muncul lagi 3 bulan yang lalu, cepat membesar, dan menekan organ
2. Makroskopis
Dari kamar operasi diterima sebuah jaringan ukuran 7x7x6 cm, batas ireguler,
warna coklat kehitaman. Pada irisan penampang tampak massa padat putih, rapuh,
3. Mikroskopis
Massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk spindel hiperplastis padat. Inti spindel,
khromatin kasar, dan banyak ditemukan mitosis tertanam dalam matrik hialin disertai
Gambar 7.4 Mikroskopis undifferentiated carcinoma thyroid. Sel-sel tumor dominan spindel
hiperplastis padat tertanam dalam matrik hialin disertai jaringan nekrotik. Inti
polimorfi, khromatin kasar, dan mitosis ditemukan.
C. Rangkuman
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, riwayat penyakit dahulu, gross hasil operasi,
D. Tugas Latihan
gambaran mikroskopis
kasus undifferentiated
patogenesis undifferentiated
carcinoma thyroid!
undifferentiated carcinoma
thyroid!
mikroskopis
undifferentiated carcinoma
thyroid!
undifferentiated carcinoma
thyroid!
DAFTAR PUSTAKA
2005.
Kumar V, Abas AK, Fausto N. Robbins and Cotran pathologic basis of disease. Edisi
Kumar V, Cotran RS, Robbin SL. Robbin basic pathology. Edisi ke-7. Philadelphia:
Saunders. 2003.
Rosai J. Rosai and Ackermans surgical pathology. Edisi ke-9. Edinburgh: Mosby.
2004.
Velde C.J.H dkk., ONKOLOGI edisi 5. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
1996
Baloch, Zubair W., LiVolski, VA. Neuroendokrine Tumor of the Thyroid Glands.
Chen H, Sippel RS, O'Dorisio S, Vinik AE, Lloyd RV, Pacak K. The North American
abdominal metastases and a thyroid localization after 21 years. Tumore. 2008; 94,
110-113.
Mouguey, AM, Adler DG, Neuroendokrine Tumors : Review and Clinical Update.