Anda di halaman 1dari 3

Tugas : Resume Etnobotani

Nama : Nurhayati
NIM : 145090101111002

Etnobotani Di Masa Sekarang Dan Masa Depan

Pendekatan Interdisiplin Ilmu


Etnobotani merupakan bidang ilmu yang cakupannya berupa ilmu interdisipliner.
Salah satu contohnya kajian ilmu ini biasanya melibatkan kerjasama antara ahli botani dan
ahli kimia, misalnya penelitian mengenai jenis-jenis tanaman halusinogenik di daerah
Amazon. Pada kenyataannya umumnya kajian mengenai etnobotani seringkali tidak
melibatkan kerjasama antara beberapa ahli, misalnya ahli botani yang memiliki pengalaman
yang tidak banyak mengenai etnologi seringkali tidak melibatkan ahli antropologi dalam
kajiannya, begitupun sebaliknya ahli antropologi yang memiliki sedikit latar belakang
mengenai biologi biasanya akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi spesimen yang
didapatkannya.
Pemisahan beberapa disiplin ilmu tersebut didorong oleh beberapa hal, salah satunya
dikarenakan kebijakan mengenai pendanaan yang dibuat oleh lembaga pemberi dana
penelitian itu sendiri. Salah satu kasusnya dialami oleh penulis buku ini. Beberapa tahun yang
lalu penulis berencana melakukan kerjasama dengan ahli antropologi yaitu Robert Carneiro
yang berasal dari instutusi “American Museum of Natural History”. Proposal yang mereka
ajukan mengenai proyek inventarisasi kuantitatif etnobotani dari hutan yang berada di daerah
Kuikuru Indian, akan tetapi proposal yang mereka ajukan tersebut ditolak oleh lembaga
pendanaan. Pertama, proposal yang mereka ajukan ditolak oleh bagian departemen Biologi di
Lembaga The National Science Foundation, hal ini dikarenakan departemen tersebut menurut
mereka proposal yang mereka ajukan cenderung mengarah ke penelitian antropologi.
Selanjutnya proposal tersebut diajukan kembali ke departemen antropolofi di lembaga yang
sama, akan tetapi proposal yang mereka ajukan kembali ditolak dengan alasan menurut
mereka proposal tersebut cenderung mengarah ke penelitian biologi. Hal tersebutlah yang
menyebabkan beberapa disiplin ilmu tidak bisa bergabung dalam satu proyek penelitian.
Salah satu aspek yang penting dalam perkembangan etnobotani di masa yang akan
datang ialah adanya pemeliharan hubungan kerjasama yang dengan antara beberapa ahli
dibidang ilmunya seperti : ahli botani, ahli antropologi, ahli kimia, ahli ilmu tanah, dan lain
sebagainya. Pertanyaanya ialah mengapa kerjama sama beberapa ahli dibidang ilmu yang
berbeda sangat diperlukan dalam kajian etnobotani, hal ini dikarenakan beberpa ahli tersebut
dalam bekerja dan saling melengkapi sesuai dengan bidang ilmu yang dikajinya. Ahli botani
dapat berperan untuk mengidentifikasi tumbuhan secara akurat, pengambilan sampel, serta
mengkaji aspek ekologi dan lingkungannya. Ahli antropologi dapat berperan untuk
mendapatkan data secara maksimal mengenai penggunaan tanaman yang dikaji, cara
masyarakat melakukan preparasi dan menggunakan tanaman tersebut, pengaruh budaya
masyarakat sekitar, serta untuk mengkaji dan tumbuhan yang dianggap ajaib sebagai obat
yang sebenarnya. Ahli kimia dapat berperan dalam menguji dan melakukan perbaikan
mengenai ramuan yng berbeda serta metode yang digunakan oleh masyrakat. Berdasarkan hal
tersebut kajian mengenai etnobotani sangatlah membutuhkan interdisiplin ilmu dalam
perkembangan di masa yang akan datang.

Etnoekologi
Etnobotani telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu
perkembangan etnobotani di masa sekarang ialah memasukkan lebih banyak aspek ekologi.
Aspek-aspek ekologi yang dikaji diantaranya ialah interaksi antara hewan dan tumbuhan,
koevolusi, mekanisme pertahanan diri, dinamika hutan, demografi tumbuhan, serta light gap
ekologi. Hal tersebut telah menjadi suatu hal yang menarik untuk menghasilkan penelitian di
bidang etnobotani.
Kajian mengenai etnoekologi salah satunya bisa dilihat di daerah Amazon suku
indian. Masyarakat di daerah tersebut telah behasil dalam pengelolaan area hutan hujan
secara berkelanjutan menghasilkan hasil yang berkelanjutan pula. Hal ini sangat bertentangan
dengan perkembangan kontemporer dan eksploitasi hutan. Masyarakat di daerah tersebut. Hal
ini dikarenakan banyaknya informasi mengenai ekologi yang disimpan dan diperoleh oleh
suku indian sejak 10.000 tahun pengalaman suku ini berada di daerah hutan.

Studi Mengenai Agrikultur Petani


Penelitian mengenai etnobotani cendrung banyak yang masyarakat asli tribal di dunia
dibandingkan melibatkan para petani yang hidup disekitarnya untuk mempelajari hutan yang
ada di sekitar daerah tersebut. Hal ini dikarenakan menurut para peneliti hal tersebut lebih
banyak memiliki sisi petualangan dan perasaan. Salah satu aspek yang sering diabaikan
dalam kajian etnobotani di masa sekarang ialah campesinos, cobalos, mestizos, petani, atau
apapun yang sering mereka sebut dengan lokal, padahal orang-orang tersebut ialah orang-
orang yang memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan dan pengelolaan lingkungan dari
tempat yang mereka tinggali.
Orang-orang tersebut meskipun hidup hidup dan memiliki kontak dengan obat-obatan
modern, namun mereka masih sering mengelola tumbuhan farmakop dan menggunakan
tumbuhan asli dari daerah tersebut sebagai obat. Hal ini terjadi karena pilihan dan kebutuhan
mereka, sebagian besar para petani sangatlah miskin untuk membeli obat-obatan. Salah satu
contohnya ialah penelitian van den Berg (1982, 1984) menemukan bahwa terdapat lebih dari
600 tumbuhan obat yang digunakan oleh toko Ver-o-Peso di daerah Brazil. Faktanya
menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut selain digunakan masyarakat kota juga digunakan
olah para petani, meskipun tidak digunakan oleh masyaraka Indian
Penelitian lainnya juga mengembangkan kajian entobotani yang dikaitkan dengan
sistem agroforesty serta sisi ekonomi. Sisi ekonomi yang dimaksudkan ialah bagaimana
pemasaran dari hasil penanaman tumbuhan dan buah-buahan yang telah didaptkan.
Berdasarkan hal tersebut kajia agrikultur daalam etnobotani sangat penting untuk dilakukan,
namun saat ini masih sedikit data etnobotani yang berkaitan dengan agrikultur. Oleh karena
itu di masa mendatang sangalah diharapkan para peneliti yang mengkaji mengenai
masyarakat cara pengelolaan tumbuhan yang dilakukan oleh masyarakat Indian.

Inventarisasi Etnobotani secara Kuantitatif


Suku Indian di daerah Amazon terkenal sebagai suku yang memiliki pengetahuan
mengenai penggunaan sebagian besar tumbuhan yang berada di hutan dan melalui hal itulah
mereka belajar mengenai pentingnya untuk menjaga kelestarian hutan. Berdasarkan hal
tersebut pengetahuan masyarakat lokal mengenai penggunaan hutan sangatlah penting untuk
konservasi hutan itu sendiri, akan tetapi sebelum abad ke-20 hanya terdapat sedikit data
kuantitatif mengenai pengunaan sebagian besar tumbuhan yang digunakan oleh suku Indian
di hutan daerah Amazon. Oleh karena itu muncullah proyek dari Institute of Economic
Botany yang menginventarisasi secara kuantitatif tumbuhan yang digunakan di Amazonia.
Studi pertama yang dilakukan dalam proyek tersebut ialah mengenai penggunaan
bahasa di daerah tersebut. Metode yang digunakan meliputi pemilihan satu hektar dari hutan
yang dekat desa dari suku Indian dan membuat standar inventarisasi di daerah tersebut, yang
mana setiap pohon yang berdiameter di atas 10 cm (4 inchi) diukur, diambil sampelnya, serta
diidentifikasi. Tahapan selanjutnya para peneliti mencari tahu cara penggunaan dari Suku
Indian dari masing-masing spesies pohon melalu informan di daerah inventarisasi
sertamelalui diskusi di desa tersebut. Hasilnya sungguh menakjubkan, suku Inian
menggunakan 82% spesies yang terdapat dalam satu hektar hutan (75 dari 91 spesies), serta
95% pohon yang digunakan(619 dari 649 pohon). Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh
ahli antropologis seperti William Bale.
Pengetahuan suku Indian mengenai pengelolaan penggunaan hutantersebut sangatlah
penting ukur konservasi hutan. Data yang tak kalah pentingnya dan dibutuhkan ialah
mengenai bagaimaimana Suku indian mengelola hasil hutan. Data yang lainnya ialah
bagaimana meraka mengelola cara penanaman tumbuhan di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai