Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MATA KULIAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN
Dosen pengampu : Diana Hartaty A, SST, M.Keb

Mengenai

“ Perkembangan Teknologi Tepat Guna dalam Membantu Ibu Menjalani Proses Adaptasi
Fisiologis Kehamilan Trimester I, II dan III”

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Ananda Desy Rahmadhany P3.73.24.2.19.003


Annisa Suci Suryaningsih P3.73.24.2.19.005
Barlian Carolina P3.73.24.2.19.006
Choirunnisa Azzahra P3.73.24.2.19.007
Fadia Berliana Mandagie P3.73.24.2.19.010
Nakita Indira Elfariani P3.73.24.2.19.022
Sheila Novarinta P3.73.24.2.19.035

KELAS 3A

JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
Jl. Arteri Jorr Jati Warna Pondok Melati Pondok Gede
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
dan anugrah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini yang disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Teknologi Tepat Guna.

Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini.
Namun berkat dorongan dan bantuan dari pihak yang terkait, baik secara moril maupun
materil, kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan
rasa terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami membutuhkan
kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar
harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun, Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. NST (Non-Stress Test).....................................................................................................3
B. CTG (Cardiotocography)................................................................................................11
C. USG Sebagai Alat Skrining dalam Kehamilan...............................................................13
D. Metode Penghitungan Gerakan Janin (Kick count)........................................................20
BAB III.....................................................................................................................................23
PENUTUP................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan
berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa
kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi,
wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta
masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang
baik.
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya
lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah
berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana
dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi,
ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat
pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan
teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang
berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat
yang bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi
masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan
kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan
maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional
dalam proses pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat

B. Rumusan masalah
1. Apa saja perkembangan teknologi tepat guna dalam membantu ibu hamil dalam
proses adaptasi fisiologis?
2. Bagaimana teknologi NST berkembang?

1
3. Bagaimana teknologi CTG berkembang?
4. Bagaimana cara kerja dan perkembengan alat USG?
5. Bagaimana cara metode perhitungan gerakan janin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja perkembangan teknologi tepat guna dalam membantu
ibu hamil dalam proses adaptasi fisiologis.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknologi NST berkembang
3. Untuk mengetahui teknologi CTG berkembang
4. Untuk mengetahui cara kerja dan perkembengan alat USG
5. Untuk mengetahui cara metode perhitungan gerakan janin

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. NST (Non, Stress Test)

1. Pengertian NST
NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi,
pada umur kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud
melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin. Pemeriksaan
ini dapat dilakukan baik pada saat kehamilan maupun persalinan.
Pemantauan elektronik janin berkelanjutan (Continous Electronic Fetal
Monitoring) dapat dilakukan dengan dua cara :
a) Pemantauan Internal dengan meletakkan electrode pada kulit kepala janin
(selaput ketuban sudah pecah / dipecah). Seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1 Pemeriksaan NST Internal

b) Pemantauan Eksternal (indirect) dimana DJJ dan kontraksi uterus dipantau


melalui tranduser yang diletakkan pada dinding abdomen ibu. Seperti pada
gambar di bawah ini.

3
Gambar 1.2 Pemeriksaan NST

Tes ini bersifat non-invasif dan dilakukan untuk menilai keadaan bayi. Bisa
dilakukan sebagai rutinitas pada setiap pasien hamil yang hendak bersalin
(admission test). Denyut jantung bayi di monitor dan direkam. Tes ini terutama
dilakukan jika usia kehamilan melewati tanggal perkiraan taksiran persalinan
(due date) atau ibu hamil dengan hamil berisiko tinggi.
Berikut ini kondisi dimana tes ini dilakukan:
 Ibu yang diabetes.
 Tekanan darah tinggi.
 Gangguan pertumbuhan bayi.
 Bayi kurang aktif bergerak.
 Air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit.
 Hamil lewat waktu.
 Ada riwayat kematian janin dalam rahim di trimester 2 pada kehamilan
sebelumnya.

2. Fungsi NST
Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj dalam hubungannya
dengan gerakan / aktivitas janin. Adapun penilaian NST dilakukan terhadap
frekuensi dasar denyut janin (baseline, variabilitas (variability) dan timbulnya
akselerasi yang sesuai gerakan /aktifitas janin (Fetal Activity Determination/ FAD).
Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah
bayi menerima cukup oksigen. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (
4
djj ) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang
bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya,
bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi
denyut jantung janin.
Baseline :
1.   Normal = 110 – 160 beats/min
2.   Tachycardia – Moderate 160 – 180 beats/min
3.   Severe > 180 beats/min 
4.   Bradycardia – Moderate 100 – 110 beats/min
      Severe < 100 beats/min

Variability:
Normal        > 5    beats/min
Reduced     3 – 5 beats/min
Absent        < 3    beats/min 

Gambar 1.3 Output Fetal Heart Monitor

3. Indikasi
 Beberapa indikasi tes antepartum pada ibu, yaitu : Sindrom antifosfolipid
Hipertiroidisme Hemoglobinopati Penyakit jantung sianosis Lupus aritematosus
sistemik Penyakit ginjal kronis Diabetes mellitus tipe I Gangguan hipertensi.
 Indikasi obstetri untuk tes antepartum pada ibu, yaitu : Kecurigaan pertumbuhan
intrauteri terhambat (IUGR) pada kehamilan saat ini. Riwayat IUGR pada
kehamilan sebelumnya. Diabetes sebelum hamil. Diabetes kehamilan.
Hipertensi kronis. Hipertensi kehamilan. Pre- eklamsia.

5
 Kehamilan kembar. Oligohidramnion. Kehamilan pascamatur. Isoimunisasi Rh.
Ketuban pecah dini. Penurunan gerakan janin. Kelahiran mati pada kehamilan
sebelumnya.
Dugaan Terjadinya ganguan
Dugaan terjadinya gangguan kesehatan janin adalah indikasi untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan janin:
- Ibu berbaring dan miring kiri.
- DJJ dan kontraksi uterus dipantau terus menerus melalui transduser pada
dinding abdomen ibu.
- Ibu diminta memencet tombol khusus saat merasakan adanya gerakan janin
- Ditentukan adanya perubahan pada frekuensi DJJ akibat gerakan janin dan
kontraksi uterus:
1) NORMAL: Respon perubahan DJJ saat ada gerakan janin adalah > 15 dpm
diatas nilai dasar dan sekurang kurangnya berlangsung selama 15detik
2) REAKTIF : Bila terdapat 2 akselerasi dalam periode 20 menit dan janin
dalam keadaan baik

4. Hasil Pengukuran dan Cara Membaca Hasil Perekaman NST


Hasil NST non REAKTIF adalah indikasi untuk pemeriksaan PROFIL BIOFISIK.
a) Contraction stress test
- CST mengukur respon frekuensi DJJ terhadap kontraksi uterus yang
dibangkittan secara artifisial (oksitosin infus). Sekurangnya diperlukan
adanya 3 his – kontraksi utrerus dalam 10 menitgar dapat meng interpretasi
test ini.
- CST NEGATIF : Tidak ada deselerasi yang bersamaan dengan his ( hasil
ini meyakinkan)
- CST POSITIF: terjadi deselerasi variabel berat atau deselerasi lanjut pada
>  50% his yang terjadi. Hal ini terkait dengan outcome perinatal buruk
pada 35 – 40% kasus
- Tingkat positif palsu mencapai 50%
- CST equivokal harus diulang dalam waktu 24 – 72 jam dan lebih dari 80%
hasil ulangan memperlihatkan hasil negatif  
b) Grafik gerak janin – “kick chart”
- Hasil penilaian dapat diandalkan

6
- Gerak janin semakin lambat dengan:
 Usia kehamilan
 Olgohidramnion
 Merokok
 Terapi kortikosteroid
- Grafik “ kicck chart” : semua gerakan janin yang dirasakan ibu selama 11
jam.
c) Profil biofisik
Pemeriksaan menggunakan ultrasonografi dan kardiotokografi dan menentukan
5 parameter :
- Gerakan pernafasan janin ( gerakan dinding torak )
- Aktivitas janin ( gerakan kasar tubuh atau ekstrimitas janin)
- “Amniotic Fluid Index”
- Tonus Janin (fleksi atau ekstensi sendi ekstrimitas janin)
- Reaktivitas ( “non-stress test” )
Masing masing parameter diberi skore 0 – 1 – 2 dan profil disebut normal
bila jumlah skore 8 – 10.
Catatan:
- Skor ≥ 6 , harus dilihat skore AFI ; bila hasilnya baik maka keadaan janin
normal
- Skor 2 , kehamilan harus segera diakhiri dengan seksio sesar
- Skor 4 , harus segera diterminasi sesuai dengan syarat dan indikasi yang
ada saat itu.

5. Prinsip Kerja NST


Dasar kerja dari NST, atau FAD, adalah bahwa janin normal akan
menghasilkan bentuk karakteristik denyut jantung. Akselerasi dari FHR dalam
berespon terhadap gerakan janin merupakan output dari NST. Karena itu bagi
kehamilan resiko tinggi, test ini dapat diulangi setiap 2 kali sebulan. Hasil yang
reaktif menunjukkan kesehatan janin yang berhubungan dengan perawatan perinatal
yang baik.
Berikut ini salah satu contoh blok diagram dari alat NST

7
Gambar 1.4 Blok Diagram NST

Penjelasan Blok Diagram


Dari sensor yang dipasang pada ibu, lalu masuk ke wireless modul untuk
pengiriman data. Kemudian, wireless modul mengirim data dan diterima oleh
receiver. Setelah diterima, lalu semua data dimixer jadi satu. Selanjutnya data
dikuatkan oleh rangkaian amplifier agar tegangan dapat terbaca oleh rangkaian
ADC. Rangkaian ADC berfungsi untuk mengubah data analog menjadi data digital
sehingga dapat diproses oleh prosessor. Kemudian data yang sudah diolah oleh
prosessor akan ditampilkan hasilnya melalui Graphical and Digital display.

6. Bagian-Bagian Non Stress Test


Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat NST merk Philips

8
Gambar 1.5 Bagian-bagian NST

Penjelasan bagian-bagian NST :


- Elastic pengikat : untuk mengikat tokometer dan tranduser ultrasound yang
ditempatkan pada abdomen ibu.
- Penanda gerakan janin : sebagai penanda saat janin bergerak, sehingga dapat
dicatat pada mesin NST.
- Tokometer : untuk mendeteksi nilai tekanan uterus rahim.
- Transduser ultrasound : untuk mendeteksi DJJ janin.
- Layar pemantauan : sebagai tampilan DJJ dan tekanan uterus.
- Kertas rekaman KTG : sebagai output dari DJJ dan tekanan uterus berupa
grafik.

Contoh NST dalam bentuk lain:

Gambar 1.6 Monitor pada NST

9
Gambar 1.7 Bagian-bagian NST

7. Perkembangan NST
Penemuan alat pendeteksi denyut jantung janin di mulai sejak tahun 1816 oleh
Rene-Theophile-Hyacinthe Laennec seorang professor dari Perancis yang
menggunakan kayu lurus berbentuk tabung untuk mendengar bunyi jantung yang
kemudian berkembang menjadi stetoskop monaural. Di tahun 1818, Francois
Pinardin pertama kali mendeskripsikan tentang bunyi jantung bayi, dilanjutkan
dengan penemuan klinis penting dari Jean de Kergaredec pada tahun 1822
mengenai tanda klinis dari bunyi jantung bayi. Baru pada tahun 1950-an, monitor
detak jantung janin elektronik ditemukan oleh Dr. Edward H. Hon. Monitor ini
menggunakan ultrasound untuk merekam detak jantung janin dan kontraksi uterus
ibu yang dapat digunakan secara intermitten atau berterusan hanya pada saat usia
gestasi 32 minggu yaitu saat system syaraf bayi telah matang (Talon W.R, 2006).
Alat pemantauan janin elektronik (EFM) standar pada umumnya berupa
bangku - pusat unit, yang terdiri atas transduser USG Doppler untuk mengukur
denyut jantung janin, tocodynamometer (Toco) untuk menilai kontraksi uterus,
pengeras suara, dan printer. Sensor yang ditempelkan ke perut ibu, dan kabel ke
unit pusat melalui kabel penghubung. Jika terpasang dengan alat ini maka
mobilisasi ibu terbatas hanya di tempat tidur saja (Vardhan et al, 2006).

10
B. CTG (Cardiotocography)

1. Pengertian CTG
Cardiotocography (CTG) adalah teknologi kompleks yang diterapkan untuk
pengawasan janin selama kehamilan,dan persalinan.Cardiotocography adalah
salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk merekam perubahan di
jantung janinrate (FHR) dan kontraksi uterus.
Kardiotokografi (KTG) adalah seperangkat alat elektronik yang dapat
dipergunakan dalam memantau kesejahteraan janin melaluai penilaian denyut
jantungjanin (DJ), kontraksi uterus, dan gerak janin dalam waktu bers
amaan.Kesejahteraan janin menggambarkan kecukupan oksigenasi dan
pertumbuhan janin yang baik. keschatan ibu, dan volume cairan amnion yang
cukup.
Dalam proses interpretasi CTG diperlukan pemahaman yang baik tentang
peralatan CTG, patofisiologi yang berkaitan dengan sirkulasi uteroplasenta,
pembuatan laporan CTG dan aspek etika dan medikolegal yang berkaitan dengan
pemantauan kesejahteraan janin (PK). Menilai cardiotocography sangat penting
karena mengarah pada idertifikasi janin yang menderita kekurangan oksigen,
yaitu hipoksia.atau biasa disebut gawat janin dan membutuhkan intervensi
janin,untuk mencegah kematian janin atau penyakit neurologis lainnya
disebabkan olch hipoksia.

2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi program efektivitas mengenai Cardiotocography
pada pengetahuan perawat-bidan. Memahami konsep dasar pemantauan
kesejahteraan janin memahami dasar fisiologi kesehatan janin dan facfor yang
mempengaruhinya.
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk
pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan:
1) Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, keneing manis, tiroid, penyakit
infeksi kronis, di)
2) Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth
Retriction)
3) Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)

11
4) Polihidramnion (air ketuban berlebih)

3. Pemeriksaan Cardiotocagraphy Pada Masa Kehamilan


Pada awalnya pemariksan kardiotokografi dilakukan saat persaliran.
Namun, kemudian terbukti bahwa pemeriksaan kandiotokografi ini banyak
manfaatnya pada masa kehamilan khususnya pada kaus-kaus dengan faktor resiko
untuk terjadinya gangguan kesejahteraan janin atau hipoksia dalam rahim seperti:

- Hipenansi dalam kchamilan/geistosis


- Kehamilan dengan dibetes militus
- Kehamilan post-term
- Pertumbuhan dalam janin terhambat
- Ketuban Pecah Prematur (KPP)
- Gerakan janin berkurang
- Kehamilan dengan anemi
- Kehamilan ganda
- Oligihidramnion
- Polihidramnion
- Riwayat obstetrie buruk

4. Fungsi CTG
Pemariksan cardiotokografi sangat penting untuk ibu hamil. Terutama
kehamilan yang disertai komplikasi seperti pre-eklampsia, pecahnya ketuban,
kehamilan lebih dari 40 minggu, diabetes, hipertensi, asma, tiroid, penyakit
infeksi kronis dan komplikasi panyakit lainnya.
Juga ibu hamil yang barat badan janinnya rendah, air ketubannya sedikit,
serta air ketubannya berlebih. Sebab pemeriksan ini dilakukan dengan maghitung
jumlah gerakan janin, pengavekan biofisikal, gerakan pada parnafasan janin,
gerakan tubuh janin, tonun janin dan jumlah volume pada cairan ketuban atau
cairan amnion.
Untuk dapat melakukan pameriksaan CTG poda ibu hamil, pertu
diparhatikan usia kchamilan, sebah pemeriksaan hanya boleh dilakukan ketika
kehamilan sudah memasuki usia 28 minggu. Akan lebih ideal jika pemeriksan
dilakukan pada 2 jam setelah ibu mengkonsumsi makanan.

12
C. USG sebagai Alat Skrining dalam Kehamilan
1. Pengertian USG

USG merupakan suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan


gelombang ultrasonic (gelombang yang berfrekuensi tinggi 250 kHz – 2000 kHz).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik yang memilii frekuensi diatas
20kHz. Interaksi gelombang ultrasonik dengan jaringan mempengaruhi sinyal
yang diterima receiver. Ketika gelombang utrasonik melalui medium yang
berbeda dengan sudut tertentu maka gelombang untrasonik mengalami refraksi
atau perubahan arah gelombang untrasonik yang ditranmisikan pada batas antara
medium yang berbeda disaat berkas gelombang tidak tegak lurus terhadap batas
jaringan (Elfira Wirza, 2008)
Sedangkan menurut Januari (2016:1) Ultrasonografi adalah alat pemeriksaan
dengan menggunakan utrasound( gelombang suara) yang dipancarkan oleh
transuder. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi dari suatu
titik ke titik lainnya sehingga mendapatkan gambaran yang jelas hampir diseluruh
bagian tubuh, kecuali bagian tubuh yang dipenuhi udara atau ditutupi tulang.
Dengan memancarkan utrasound ke arah tubuh maka gelombang akan
memantulkan gambaran tentang keseluruhan kelainan dalam bagaian tubuh
manusia.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan, USG adalah
suatu alat dalam bidang kedokteran yang digunakan untuk pemeriksaan bagian
tubuh maupun janin dalam rahim sorang ibu dengan mengunakan gelombang
ultrasonik yang dipancarakan ke bagian tubuh yang akan di deteksi.

13
2. Fungsi USG
USG atau ultrasonografi mempunyai banyak kegunaan dalam pengobatan.
Mulai dari untuk mengkonfirmasi kehamilan, hingga perkiraan tanggal kelahiran.
Selain itu, kegunaan mesin usg adalah untuk mendiagnosis kondisi tertentu, serta
membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat. Beberapa
kegunaan mesin USG yang bisa didapatkan adalah:
a) Pemeriksaan Kehamilan
Untuk
mengetahui kondisi
kehamilan
seseorang. Alat
tersebut digunakan
untuk menentukan
tanggal lahir, menentukan apakah bayi kembar atau tidak, dan mencegah
terjadinya kehamilan ektopik. Selain itu, alat USG juga dapat membantu
untuk mendeteksi potensi masalah pada janin, termasuk cacat lahir, masalah
plasenta, posisi bayi yang sungsang, dan sebagainya. Pun, USG dapat
mengetahui jenis kelamin pada bayi yang dikandung.

b) Pemeriksaan Diagnostik
Untuk mendiagnosis bermacam-macam kondisi yang dapat memengaruhi
organ dan jaringan lunak tubuh. Termasuk jantung, pembuluh darah, hati,
kantung empedu, limpa, pankreas, ginjal, tiroid, testis, dan lain-lain.
Walau begitu, USG mempunyai beberapa batasan diagnostik, yaitu
gelombang suara tidak dapat ditransmisikan melalui tulang padat atau
bagian tubuh yang berguna untuk menahan udara atau gas, seperti usus
c) Membantu Prosedur Medis
Salah satu kegunaan mesin USG lainnya adalah membantu prosedur
medis. Alat ini dapat membantu prosedur medis, seperti biopsi jarum yang
harus dilakukan dokter untuk menghilangkan jaringan dari area yang tepat
pada tubuh untuk uji laboratorium.

d) Terapi

14
Gelombang suara yang dihasilkan oleh alat tersebut dapat berguna untuk
mendeteksi dan mengobati cedera pada jaringan lunak.
3. Keunggulan USG
USG memiliki banyak keunggulan, yaitu :
 Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit ketika dilakukan dan tidak
memerlukan jarum, suntikan, dan sayatan.
 Seseorang yang mendapat USG tidak terpapar radiasi ion, cara ini lebih aman
dibanding sinar-X dan CT scan.
 Tidak menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai prosedur yang
ada.
 USG dapat menangkap gambar jaringan lunak yang tidak terlihat jelas oleh
sinar-X.
 Ultrasonik mudah untuk ditemukan dan lebih murah dibanding metode lain.

4. Sejarah dan Perkembangan USG

Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu
teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang
Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam
musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut.
Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk
pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat
kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG
berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.Hoery dan Bliss pada tahun
1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada

15
hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis
yang luas.
Sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang utrasonik mulai diterapkan
dalam bidang kedokteran.penggunaaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini
pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis
penyakit. Hasil penelitian William Fry, illinois dan Russerl Meyers dari
Universitas Iowa membuktikan bahwa gelombang ultrasonik dapat digunakan
untuk menghancurkan sel-sel basal ganglia pada penderita penyakit Parkinsons.
Kemampuan gelombang utrasonik untuk menghancurkan sel-sel atau jaringan
berbahaya ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit lainnya.
 Lalu pada tahun 1940, Gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk
digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk
terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik,
seorang Dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan
saudaranya, Freiderich seorang Ahli Fisika, berhasil menemukan letak dari suatu
tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukr transmisi
pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan mengunakan
transuder( kombinasi alat pengiriman dan  peneria data), hasil pemidaian masih
berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas
rendah.
George Ludwig, ahli Fisika dari America menyempurnakan alat temuan
Dussik. Pemindaian terhadap lokasi batu ginjal pada suatu jaringan tubuh dapat ia
dilakukan. Gelombang utrasonik yang menumbuk pada jaringan tubuh akan
dipantulkan dan hasilnya kemudian dapat dilihat pada osiloskop. Selanjutnya
diketahui bahwa gelombang utrasonik memerlukan panjang gelombang tertentu
agara suatu objek jaringan tubuh yang desintasnya beraneka ragam dapat
teridentifikasi
Tahun 1940, John Julian Wild ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico
Tegnlogical Research Institute of Minnesota berkolaborasi dengan Jonh Reid
seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan insvestigasi
terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang di buat
untuk kepentingan tersebut antara lain B-mode utrasound, transduser/ alat
pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut

16
mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka menyebutnya sebagai Tissue
Radar Mechine( mesin radar untuk deteksi jaringan).
 Akhirnya, pengunaan utrasonik mulai merambah bidang obserti genokologi.
Penelitian yang dilakukan Ian Doland pada tahun 1955 terhadap kista ovarium
dengan menggunakan alat Metal Flew Detector mulai membuka peluang
diadakannya penelitian lanjutan. Penelitian lanjutan ini akan menyemp- urnakan
teknik pemakaian ultrasonik sampai menjadi sperti sekarang.
Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang Obserti
genkologi ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry),
teknologi transduser/ alat pemindaian digital, transduser dua dimensi dan tiga
dimensi modern penghasil gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis
kelamin janin pada kandungan ( Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Penemuan metode penentuan ukuran janin (fetal biometry) dimulai sekitar
tahun 1980-an. Berdasarkan tampilan gambar pada layar USG, beberapa
parameter yang biasa dijadikan standar penentuan ukuran dan berat janin antara
lain diameter kepala janin, keliling lingkaran kepala janin, panjang tulang paha,
dan lingkar perut. Metode fetal biometryini dapat membantu Dokter Obserti
genokologi menentukan apakah pertumbuhan janin berjala normal atau tidak.
Teknologi transduser  digital sekitar tahun 1990-an memungkinkan gelombang
utrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh
yang lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990-an membantu
teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses, Pertama gelombang
akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian
rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar
monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua
dimensi dan tiga dimensi.

5. Prinsip Kerja USG

17
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20
– 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini
mengunakan frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi
tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang
disebut transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan teganganlistrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang
merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan
berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan
listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan
dihasilkan gelombang suara frekuensi tinggi
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam
tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2
sampai 13 megahertz.Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke
seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia
(20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan
sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.

18
Cara kerja USG adalah memantulkan gelombang suara dan menerima kembali
gelombang suara yang telah dipantulkan setelah terkena suatu obyek. Obyek
disini berupa organ tubuh. Gelombang suara dikeluarkan oleh transducer dengan
panjang gelombang 2,5-14 kilohertz, panjang gelombang yang dikeluarkan
bervariasi tergantung dari bentuk transducer. Hasil pemantulan gelombang suara

tersebut kemudian akan diterima kembali oleh transducer dan diproses oleh mesin


USG kemudian ditayangkan dalam monitor.

Kinerja USG tergantung dari semua alat-alat yang ada pada mesin USG yaitu :
a. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa seperti  dinding dada  untuk
pemeriksaan paru ataudinding  perut untuk  pemeriksaan kehamilan. Di
dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Kristal ini bernama Piezo
Electric, yang ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun
sekitar 1880; tebalnya sekitar 2,85 mm. Apabila Kristal piezo electric
dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra; begitu pula vibrasi Kristal akan
menimbulkan arus listrik.  Gelombang diterima dalam bentuk akuistik
(gelombang pantul) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk
mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang
dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar.

19
b. Monitor USG
Monitor adalah layar yang digunakan untuk menampilkan
bentuk gambar dari hasilpengolahan data komputer. Monitor yang
digunakan  pada awal penemuan USG masih berupa layar tabung besar
yang terpisah dari mesin USG. Perkembangan teknologi yang terus
berkembang pesat membawa kemajuan pada teknologi monitor. Kalau
pada awal penemuan memakai layar tabung yang besar kini sudah
menggunakan layar kecil dan tipis. Awal penemuan USG layar
monitor masih hitam putih sekarang sudah berwarna. Layar monitor
sekarang juga menjadi satu dengan alat USG sehingga bentuk USG
lebih terlihat kecil. 

c. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG berfungsi mengolah
data yang diterima dalam bentuk gelombang dan mengubah gelombang
menjadi gambar. Mesin USG merupakan pusat pengolah data
seperti  central processor unit (CPU) pada komputer. Mesin USG
sangat mempengaruhi hasil pencitraan USG. Semakin baik CPU yang
dipakai pada mesin akan semakin baik  dan  cepat  hasil yang
ditayangkan  di layar monitor USG. Kemajuan teknologi juga
mempengaruhi perkembangan bentuk mesin USG. Awal penemuan
mesin USG masih berbentuk sangat besar dan berat  sehingga sulit
untuk dipindah-dipindahkan, sekarang ukuran mesin USG sudah
sangat kecil.

D. Metode Penghitungan Gerakan Janin (Kick Count)


Kesejahteraan janin dapat diamati dari gerakan yang ditunjukkan janin. Hal ini
telah banyak dibuktikan oleh berbagai penelitian. Cara menghitung gerakan janin
yang normal adalah dengan memperhatikan banyaknya tendangan janin dalam satu
periode waktu tertentu.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menganjurkan
perhitungan gerakan janin, terutama bagi ibu hamil yang telah melewati hari perkiraan
lahir atau memiliki diabetes maupun darah tinggi.

20
Biasanya sang ibu mulai merasakan janin bergerak di antara kehamilan minggu
ke-18 hingga minggu ke-25. Perbedaan ini tergantung dari anak keberapa yang
dikandung. Untuk ibu dengan anak pertama, gerakan biasanya terasa mendekati
minggu ke-25, sedangkan untuk anak kedua atau ketiga, gerakan janin mulai terasa
mendekati minggu ke-18.

1. Tujuan Penghitungan Gerak Janin


Manfaat menghitung gerakan bayi dalam kandungan yang dapat diperoleh
calon ibu adalah sebagai berikut:
 Mengetahui Perkembangan Janin
Memberikan perhatian terhadap gerakan janin akan membantu para ibu
untuk menyadari apabila ada perubahan yang signifikan.
 Mengidentifikasi Masalah pada Janin
Selain mengetahui bahwa bayi Anda aktif, dengan adanya gerakan
janin, Anda akan dapat mengidentifikasi jika ada masalah pada
kandungan atau bahkan mencegah kejadian mati dalam kandungan.
Menghitung gerakan janin sangat direkomendasikan pada semua
kehamilan, khususnya pada kehamilan yang berisiko tinggi.
 Membangun Bondig
Menyediakan waktu untuk menghitung gerakan atau tendangan bayi
akan membantu Anda beristirahat dan membangun hubungan dengan
bayi Anda.

2. Langkah Menghitung Pergerakan Janin


Bayi sangat aktif setelah sang ibu makan makanan manis, minum
sesuatu yang dingin, atau setelah melakukan aktivitas fisik. Anda juga bisa
menemukan bahwa bayi akan lebih aktif sekitar pukul 9 malam hingga 1 pagi
ketika gula darah Anda menurun.
Bagi calon ibu yang belum berpengalaman, mungkin tidak terbayang
bagaimana merasakan gerakan janin karena belum pernah mengalaminya.
Jangan panik bila tidak yakin dengan yang Anda rasakan. Berikut hal-hal yang
bisa dilakukan saat menghitung gerakan janin:
 Cari posisi nyaman

21
Anda dapat mencari posisi yang nyaman ketika janin mulai
aktif bergerak. Beberapa ibu memilih duduk dengan tangan memegang
perut mereka. Sementara itu, ada juga yang memilih berbaring pada
sisi kiri mereka. Posisi berbaring ke kiri ini baik untuk sirkulasi darah
dan dapat membuat bayi Anda lebih aktif.

 Hitung gerakan menendang janin


Cara menghitung gerakan janin adalah dengan menghitung
berapa lama waktu yang diperlukan untuk merasakan 10 tendangan
atau gerakan-gerakan lainnya. Idealnya, gerakan janin disebut normal
apabila Anda merasakan setidaknya 10 gerakan dalam 2 jam. Namun,
Anda bisa juga merasakan 10 gerakan dalam waktu kurang dari itu.

 Catat bila perlu


Cara menghitung gerakan janin bisa dilakukan dengan mencatat 10
gerakan. Berikut langkah-langkahnya:
 Buat daftar dari gerakan kesatu hingga kesepuluh yang bisa
diberi tanda centang.
 Catat waktu saat Anda merasakan gerakan janin yang pertama.
 Centang untuk setiap gerakan yang Anda rasakan dari gerakan 1
hingga mencapai 10.
 Catat waktu pada saat bayi melakukan gerakan kesepuluh.
Dengan menerapkan pencatatan saat menghitung gerakan janin,
Anda akan terbantu saat mengamati pola dan mengetahui berapa
lama biasanya bayi Anda bergerak 10 kali. Ingatlah bahwa Anda
mencari perubahan yang signifikan dari pola biasanya.
 Tentukan pola nya
Pada beberapa minggu awal, Anda mungkin merasakan
kesulitan hanya untuk membedakan gerakannya. Namun tenang,
seiring waktu, Anda akan terbiasa dan mulai mengenali polanya. Anda
akan mulai mengenal siklus tidur dan terbangun bayi Anda, yaitu
ketika sang bayi mulai aktif dan apa yang mungkin memicu aktivitas
bayi Anda.

22
6. Teknologi Tepat Guna dalam Penghitungan Pergerakan Janin
Penghitungan janin dapat dilakukan secara manual atau dengan
aplikasi penghitung janin. Dengan berkembangnya teknologi sekarang banyak
aplikasi untuk mendeteksi kondisi janin.
contoh aplikasi yang menggunakan teknoogi tepat guna berkalitan dengan
pergerakan janin sebagai berikuta;
 Khicks Counter TheAsianparent
 Count The Kicks
 HalloBumil
 Kick Count

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan
mata pencaharian pokok masyarakat setempat.
Adanya teknologi tepat guna dalam proses adaptasi fisiologis kehamilan pada masa
trimester 1,2 dan 3 ini memudahkan para ahli kebidanan dan dokter obgyn untuk
memantau pertumbuhan dan mendeteksi adanya kelainan atau masalah kesehatan yang
ada pada ibu hamil.
Seiring perkembanganya, teknologi NST, CTG, USG semakin dibutuhkan dan
ditingkatkan lebih canggih dan lebih mudah digunakan oleh tenaga kesehatan.

23
DAFTAR PUSTAKA

AbarwatiA, E R , Sunarsih,T, (2011), KDPK Kebidanan Teori & Aplikasi, Nuha Medika,
Yogyakarta,

Prawirohardjo, Sarwono. 2010, Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Oktavinola, Febrina. 2010. NST DALAM KEHAMILAN

Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

24

Anda mungkin juga menyukai