Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Intranatal dala

m Kebidanan Komunitas

Fahni Yustari P3.73.24.2.19.011


Jihan Fadila P3.73.24.2.19.018
Shafira Ramadhani P3.73.24.2.19.034
Vania Ledy Zain P3.73.24.2.19.037
Asuhan Intranatal

• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolonga


n persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ko
mpeten yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan bidan
• Persalinan adalah suatu proses pengeluaran konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Dengan me
mberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar
, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
• Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhu
bungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat.
a.   Asuhan saat persalinan Standar
Pelayana
Kebidana n
n
b. Persalinan yang aman

c.   Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat

d.   Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi

• Standar pelayanan asuhan intranatal di komunitas merupakan bagian dari ruang l


ingkup pelayanan kebidanan yaitu standar 9 – standar 12.
1) Standar 9 asuhan persalinan kala I : memberikan pelayanan kebidanan yang
memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman unt
uk ibu dan bayi.
2) Standar 10 persalian kala II yang aman : memastikan persalinan yang bersih d
an aman untuk ibu dan bayi
3) Standar 11 penatalaksanaan aktif persalinan kala III : membantu secara aktif pe
ngeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi keja
dian perdarahan.
4) Standar 12 penanganan kala II dengan gawat janin melalui epsiotomi : mempe
rcepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat jan
in pada saat kepala janin meregangkan perineum.
Manajemen Ibu Intranatal
 Pemberian asuhan persalinan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan keb
idanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman.
 Manajemen asuhan persalinan kala II bertujuan untuk memastikan proses persal
inan aman, baik utuk ibu maupun bayi.
 Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, menginngat salah satu p
enyebab kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam asuhan kala III
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai penolong persalin
an harus terlatih dan terampil melakukan manajemen aktif kala III. Asuhan persa
lianan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu mengeluarkan plasenta
dan selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian perdarahan pasca-salin,
memperpendek kala III, mencegah terjadinya komplikasi, dan mencegah terjadin
ya retensio plasenta.
 Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada pengawasan
satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak menutup kemung
kinan terjadi perdarahan dan antonia uteri
Beberapa tindakan yang harus dilakukan bidan apabila menghadapi
kasus kegawatdaruratan persalinan adalah sebagai berikut:

 Jangan menunda-nunda untuk melakukan rujukan.


 Mengenali masalah dan memberikan intruksi dengan tepat.
 Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan
pendampingan secara terus-menerus. Tetap berada disamping ibu d
an berikan pertolongan kegawatdaruratan secara tepat.
 Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan tekanan
darah setiap 15 menit.
 Rujuk dengan segera apabila terjadi fetal distress atau persalinan m
emanjang.
 Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwa
yat kasus dengan singkat.
Pertolongan Persalinan di Rumah
 Ibu yang memilih melahirkan di rumah mempunyai berbagai alasan u
ntuk keputusannya. Meskipun sikap terhadap kelahiran di rumah se
mentara ini masih menjadi idola bagi ibu di daerah pedesaan namun
beberapa penolong persalinan tentunya tenaga profesional yaitu dok
ter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan terutama disini yang pal
ing dekat dengan masyarakat desa yaitu bidan desa merasa tidak am
an untuk merawat wanita yang ingin melahirkan di rumah dengan be
berapa alasan :
tempat / rumah orang pedesaan
seringnya kurang bersih

pengawasan selama proses persalinan &


selepas persalinan (post partum) akan lebih
mudah bila proses persalinan di rs

peralatan emergensi yang tidak semua bisa


dibawa di rumah pasien
Yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengkonfirm
asikan bahwa kehamilan tersebut sifatnya fisiologis ata
u normal. Artinya tidak terdapat kelainan 3 P, yakni pow
er atau kekuatan dari si calon ibu, passage atau jalan lah
ir dan passanger yakni kondisi janin yang akan melaluiny
a.
Syarat kedua adalah tersedianya tenaga penolong pers
alinan yang andal.Dalam waktu yang tidak terlalu lama
kita akan bisa memperoleh informasi tentang dokter ata
u bidan mana yang andal sebagai penolong persalinan d
an bersedia dimintai pertolongan sewaktu-waktu. Meski
pun berprofesi sebagai penolong persalinan, mereka ha
rus mengenal dengan baik siapa yang akan ditolong. Ole
h karena itu dikontrolkanlah kehamilan anda secara tera
tur.
Yang ketiga adalah mempersiapkan satu kamar atau
ruang bersalin di rumah. Kamar ini hendaknya bersi
h, tenang dengan penerangan dan ventilasi udara y
ang baik dan memadai.
Tersedia pula perlengkapan lain untuk kebutuhan ib
u dan bayi. Misalnya untuk ibu, dua helai kain panja
ng bersih, satu gunting steril, minimal direbus dulu d
alam air mendidih selama lebih dari 15 menit. Janga
n lupa, benang kasur steril, satu buah kateter urin lo
gam steril untuk wanita, sebuah neerbeken atau pisp
ot bersih dan sebuah baskom penampung ari-ari. Se
dangkan untuk bayinya disediakan sebotol baby-oil,
baju, popok, baju hangat, sepotong kain kasa steril, d
an sebotol alkohol 70% sebanyak kurang lebih 60 cc.
Persiapan Bidan untuk Persalinan di Rumah
Penolong persalinan di rumah harus mengetahui dengan pasti ad
akah indikasi dan kontraindikasi pertolongan persalinan di rumah,
riwayat antenatal care, rencana rujukan dan kolaborasi.
Bidan harus tetap memberikan asuhan dan berkonsultasi segera d
an membuat catatan dengan tepat, pada kondisi berikut :
1) Apabila bidan menganggap bahwa persalinan tidak boleh di
lakukan di rumah dan ibu menolak saran-saran untuk bersal
in di RS.
2) Apabila bidan memerlukan bantuan medis selama proses p
ersalinan namun ibu atau suami menolak untuk dihadiri dok
ter.
Yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan pertolongan persalinan dirumah :

1) Keluarga harus tahu dengan tepat kapan dan bagaimana menghubungi bidan.
2) Bidan sebaiknya pernah bertemu dengan keluarganya dan tahu rumah pasien d
an cara mencapainya.
3) Bidan sebaiknya melakukan kunjungan untuk mengkaji situasi untuk mengantis
ipasi bila bidan dipanggil mendadak oleh pasien.
4) Jika tanda persalinan belum ada dan tidak perlu ditunggu terus menerus maka
beritahukan kepada ibu dan keluarganya cara menghubungi bidan dengan cepa
t dan mudah.
5) Sebaiknya bidan mendampingi ibu mulai permukaan kala II sampai plasenta da
n selaputnya lahir, tinggal di rumah ibu selama 1 jam – 2 jam sampai kondisi ba
ik, ibu dan bayi aman untuk ditinggalkan.
6) Prinsip asuhan persalinan di rumah sama dengan asuhan persalinan di tempat lain.
7) Selalu memberikan dukungan emosional dan fisik, termasuk mengatasi nyeri persa
linan, suami pasien dapat dilibatkan untuk melakukan masase punggung ibu atau
membantu merubah posisi, memberikan kompres air hangat dingin dan sebagainy
a.
8) Observasi kondisi ibu dan bayi untuk mengawasi kemajuan persalinan dan mewasp
adai kondisi abnormal agar menolong persalinan dengan aman.
9) Perencanaan persalinan dan kelahiran dibicarakan secara rinci sebelum persalinan
banyak ibu memilih bersalin di rumah karena cemas, ingin menghindari pengguna
an obat-obatan, ingin ditunggu selama mungkin dengan tenang dan supportif rilek
s dalam pengawasan.
10) Bila hal yang mungkin dapat menimbulkan konflik selama proses persalinan dibicar
akan sebelum persalinan, terutama dalam menghadapi kasus emergensi
11) Setelah bayi lahir, bayi diperiksa, ditimbang, diberi pakaian.
12) Ibu dibersihkan agar nyaman.
13) Ruangan dan alat dibersihkan, kotoran dibuang secara aman te
rmasuk plasenta.
14) Bidan menulis catatan / laporan persalinan secara terinci, lengk
ap dan tepat.
15) Bidan memberikan petunjuk tentang cara menghubunginya, jik
a diperlukan.
16) Kunjungan 1 post partum sekitar 6 jam sesudah persalinan (pad
a waktu kunjungan ibu dan bayi diperiksa).
17) Bidan sebaiknya selalu siap untuk dipanggil secara mendadak u
ntuk menolong persalinan dan situasi emergensi, alat – alat da
n obat harus selalu dicek tanggal kadaluwarsa.
Faktor-Faktor Ibu Memilih Bersalin di Rumah

• Pertimbangan :
1) Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setela
h orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dan sebagian besar penge
tahuan didapat melalui indera mata dan telinga.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang, dimana pengetahuan itu sendir
i berperan dalam hal pembentukan sikap dan perilaku seseorang yang diperoleh melalui ma
ta dan telinga. Karena pendidikan adalah proses pembentukan sikap dan perilaku seseorang
/ kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pen
elitian (Notoatmodjo, 2003).
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hid
up terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam perkembangan kesehatan
. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah untuk menerima informasi sehi
ngga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, faktor pendidikan seseorang sangat me
nentukan kecemasan. Klien dengan pendidikan tinggi akan mampu mengerti, menggunakan
pemikiran yang efektif dan konstruktif (Notoamodjo, 2003).
3) Tingkat Sosial Ekonomi : keluarga yang memiliki status ekonomi remdah,
Mereka beranggapan bawah bersalin di rumah lebih hemat (Nolan, 2004)
.
4) Sosial Budaya : Di daerah pedesaan masih banyak yang beranggapan bah
wa apabila orang tuanya dulu bersalin di rumah maka anak-anaknya dihar
apkan melahirkan keturunannya di rumah juga (Nolan, 2004).
5) Jarak : Biasanya ibu bersalin yang rumahnya jauh dari BPS / klinik akan m
emilih bersalin di rumah, selain sarana transportasi yang terbatas juga me
ngingat biaya yang akan digunakan untuk menyewa mobil sebagai sarana
untuk datang ke BPS / Klinik.
6) Keamanan : Ibu yang bersalin di rumah merasa lebih aman dibanding yan
g bersalin di BPS / RS. Mereka beranggapan bahwa dengan bersalin di ru
mah bayinya tidak mungkin tertukar dengan bayi yang lain. Selain itu ibu
bersalin juga merasa bahwa bayi yang dilahirkan tidak akan terinfeksi den
gan bayi lain atau penyakit lain
Persiapan Rumah & Lingkungan

A. Situasi dan Kondisi


Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu : 
• Rumah cukup aman dan hangat
• Tersedia ruangan untuk proses persalinan
• Tersedia air mengalir
• Terjamin kebersihannya
• Tersedia sarana media komunikasi
B. Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu
dan syarat rumah diantaranya :
• Ruangan sebaiknya cukup luas
• Adanya penerangan yang cukup
• Tempat nyaman
• Tempat tidur yang layak untuk proses
persalinan
Persiapan Alat/Bidan Kit
• Tensimeter
• Stetoskop
• Jam yang mempunyai detik
• Thermometer
• Partus set
• Heating set
• Bahan habis pakai
(injeksi oksitosin, lidokain, kapas, kassa)
• Set kegawatdaruratan
• Bengkok
• Tempat sampah medis, non medis,
dan tajam
• Alat-alat pelindung diri
Persiapan Ibu dan Keluarga
• kendil atau kwali untuk ari-ari
• baju berkancing
• kain panjang / sewek
• handuk
• celana dalam
• pembalut
• perlengkapan pakaian bayi
• selimut bayi
• sabun
• waslap
Asuhan Intranatal pada Era Pandemi Covid-19
• layanan kesehatan ibu tidak terlepas terkena dampak baik secara akses
maupun kualitas dikarenakan merebaknya Coronavirus disease 2019 (C
OVID-19) yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe A
cute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS- COV2).
• Pemberian layanan maternal di masa pandemi perlu menjadi perhatian
untuk menghindari terjadi peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu, te
rlebih saat ini terdapat pembatasan pelayanan kesehatan maternal.
Selama Situasi Krisis Penyebaran Covid-19

1) Pastikan semua peralatan dan perlengkapan sudah di desinfeksi.


2) Semua pelayanan dilakukan dengan membuat perjanjian terlebih dah
ulu melalui telepon/WA
3) Mencuci tangan dengan sabun & air mengalir sesuai standar sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
4) Pastikan menggunakan APD sesuai standar pelayanan
5) Bidan harus menerapkan prinsip pencegahan penularan covid-19, jag
a jarak minimal 1 meter jika tidak diperlukan tindakan, dan semua pa
sien & tim kesehatan yang bertugas menggunakan masker sesuai keb
utuhan.
6) Bila Bidan tidak siap dengan APD sesuai standar pelayanan, dan tidak mem
ungkin untuk memberikan pelayanan, segera melakukan kolaborasi dengan
Puskesmas / Rumah Sakit.
7) Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk infor
masi yang berkaitan dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jika diperlu
kan bidan dapat berkomunikasi dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau
pimpinan daerah setempat khususnya informasi tentang status ibu apakah
termasuk dalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum memberikan pel
ayanan.
8) Pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL serta Kespro dan
KB pada situasi pandemi covid-19 mengacu pada panduan dari Kemenkes,
PP POGI, PP IDAI dan PP
Edukasi yang Diberikan Pada Ibu Bersalin

Rujukan terencana untuk ibu hamil berisiko.


Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Segera k
e fasilitas kesehatan jika sudah ada tanda tanda persalinan.
Ibu dengan kasus COVID-19 akan ditatalaksana sesuai tatala
ksana persalinan yang dikeluarkan oleh PP POGI.
Pelayanan KB Pasca Persalinan tetap berjalan sesuai prosed
ur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Protokol Pelayanan Pada Ibu Bersalin

 Ibu hamil diminta segera menghubungi Bidan melalui telepon/WA jika sudah ada tanda-ta
nda bersalin,

 Bidan melakukan pengkajian komprehensif sesuai standar, termasuk informasi yang berkai
tan dengan kewaspadaan penularan Covid-19. Jjika diperlukan Bidan dapat berkomunikasi
dan koordinasi dengan RT/RW/Kades atau pimpinan daerah setempat khususnya informasi
tentang status ibu, apakah termasuk dalam masa isolasi mandiri (ODP/PDP) sebelum meno
long persalinan;

 Jika Bidan siap dengan APD sesuai kebutuhan APN, dapat melakukan pertolongan persalin
an, dan meminta ibu menggunakan masker. Apabila bidan tidak siap, maka segera berkola
borasi dengan Puskesmas atau RS terdekat;

 Pertolongan persalinan diberikan sesuai standar APN dan menerapkan prinsip Pencegahan
Covid-19.

 Keluarga/pendamping ibu bersalin dan semua tim kesehatan yang bertugas menggunakan
masker dan menerapkan prinsip pencegahan penularan COVID-19.

 Melaksanakan rujukan persalinan terencana untuk Ibu bersalin dengan risiko, termasuk Ib
u bersalin yang dicurigai ODP
Daftar Pustaka

• Dewi Pudiastuti Ratna,2011.Buku ajar Kebidanan Ko


munitas.Yogyakarta : Nuha Medika
• Marmi.2012.Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada
Persalinan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Yulifah Rita, Tri johan Agus Yuswanto.2011.Asuhan Ke
bidanan Komunitas.Jakarta : Salemba Medikan
• Materi diambil dari pertemuan AHS UGM Webinar: L
ayanan Maternal di Masa Pandemi Covid-19, tanggal
4 Juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai