Anda di halaman 1dari 63

BHD

KESLAP & PAM


VVIP/VIP

dr. A. Paramasari
KESLAP
KESEHATAN LAPANGAN/KESLAP

- Merupakan bagian dari ilmu kedaruratan medik yang mempelajari permasalahan medik di
lapangan

- Keslap termasuk kemampuan dokpol dalam kegiatan Keskamtibmas

- Keskamtibmas adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran untuk


kepentingan tugas POLRI dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
BANTUAN HIDUP DASAR
(BHD) &
EVAKUASI PASIEN
BIDDOKKES POLDA JABAR
BHD ?

Suatu tindakan penanganan yang dilakukan dengan sesegera mungkin


pada kondisi korban yang mengancam jiwa dan bertujuan untuk
menghentikan proses menuju kematian
PADA KONDISI APA ?
HENTI NAPAS

Vs
HENTI JANTUNG
YANG HARUS DILAKUKAN ?
D ANGER
PASTIKAN KEAMANAN :

Aman Penolong
Aman Lingkungan
Aman Korban
R ESPONSE CEK RESPON KORBAN

Memeriksa respon pasien dengan memanggil, menepuk bahu


pasien atau dengan rangsang nyeri
HATI-HATI KEMUNGKINAN TRAUMA LEHER !
S HOUT FOR HELP
Tetap bersama korban
Panggil bantuan
Cek Napas dan Nadi !
Cek napas dan nadi bersamaan
kurang dari 10 detik

Jika nadi tidak teraba


 Beri 30 kompresi dan 2 ventilasi
(RJP, Resusitasi Jantung Paru)

Jika nadi teraba


 Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10-
12 kali/menit)
C IRCULATION
Resusitasi Jantung Paru
A IRWAY 1. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
2. MEMBUKA JALAN NAPAS

JAW THRUST
HEAD TILT & CHIN LIFT
B REATHING
Cek Pernapasan :
Look
Listen
Feel
B REATHING
EVALUASI
setelah 5 siklus

CEK NADI
(-) (+)

LANJUTKAN CEK NAPAS


RJP
(+) (-)

POSISI VENTILASI
RECOVERY 12x/menit

Evaluasi
setiap 2 menit
POSISI RECOVERY
SAMPAI KAPAN ?
Jantung kembali berdetak
Datang penolong yang lebih ahli
Penderita sudah tidak dapat ditolong lagi
(pupil full dilated, lembam mayat)
Penolong sudah sangat lelah
Mengangkat dan
Evakuasi Korban
Pendahuluan
Do No Further Harm.
Ada korban yang dapat langsung diangkat dan dipindahkan, ada
korban tertentu yang membutuhkan proses pemindahan yang rumit.
Memindahkan korban
EVAKUASI

EVAKUASI : Adl. Pemindahan korban dari Lokasi


kejadian ke tempat lain yg.lebih aman, atau
untuk mendapatkan pertolongan
medis yg lebih baik/ lengkap.
KEBERHASILAN MENOLONG KORBAN
TERGANTUNG PD. 3 KECEPATAN :
1. Kecepatan ditemukannya korban

2. Kecepatan minta tolong

3. Kecepatan dan kualitas pertolongan


MACAM MACAM TEKNIK
EVAKUSI
PERTOLONGAN 1 ORANG
Pasien bisa berjalan

Kaki pasien menginjak


kaki penolong
Pasien tidak bisa berjalan
1) 2)
Pasien tidak bisa jalan jarak jauh
Evakuasi korban di daerah bahaya
Posisi korban terlentang

1) 2)
Pertolongan 2 orang
Posisi tangan
Evakuasi 2 orang jarak jauh
Pertolongan 3 orang
1) 2)

3)
36
Pengangkutan dengan Tandu
Macam-macam tandu

 Tandu Kanvas  Tandu Pole &Kanvas


 Tandu Scoop  Tandu Trolley
 Tandu Basket  Papan Spinal
Macam-macam tandu improvisasi
Log Roll
Setiap ada kecurigaan cedera tulang belakang anda tidak dapat
memutar korban semaunya karena tindakan tersebut mungkin
mengakibatkan kelumpuhan.
Log Roll (2)
Log roll memutar korban seolah-olah menggulingkan sebatang kayu utuh (log).

Kepala korban diusahakan untuk selalu segaris terhadap sumbu tubuh.

Seorang penolong ditempatkan khusus untuk memegang kepala korban dan penolong
lainnya di daerah badan korban.
Melakukan logroll dengan komando pemegang kepala.
Perhatikan posisi tangan penolong,tangan saling MENYILANG.
Melepas Helm
Pengangkutan dengan tandu
PENGAMANAN MEDIK
VVIP/VIP

Oleh :
dr. SARI
BIDDOKKES POLDA JABAR
PENGAMANAN VVIP/VIP SECARA UMUM

ADALAH RANGKAIAN KEGIATAN ATAU BENTUK


TINDAKAN DARI SATUAN YANG MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA OBJEK PENGAMANAN YANG
DIANGGAP SANGAT PENTING DARI ANCAMAN DAN
GANGGUAN SERTA DIPERMALUKAN BAIK SECARA
LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG.
PRINSIP-PRINSIP PAM VVIP/VIP SECARA UMUM

1. Prinsip Tindakan Pencegahan, yaitu pelaksanaan Pam phisik langsung haruslah dititik beratkan pada
tindakan pencegahan;
2. Prinsip Mememgang Teguh Tujuan, yaitu Pam phisik terhadap VVIP/VIP adalah amankan dan selamatkan
jiwa raga VVIP/VIP dari seriap ancaman baik yang oleh manusia, hewan maupun alam;
3. Prinsip Tidak Ambil Resiko (Prinsip Perlindungan), yaitu merupakan kelengkapan daripada prinsip
pencegahan dalam Pam VVIP/VIP harus perhitungkan segala kemungkinan bahaya atau hambatan sekecil
mungkin;
4. Prinsip Selalu Operasi Baru, yaitu giat Pam VVIP/VIP jangan dianggap sebagai Pam rutin tetapi harus wajib
merupakan operasi baru yang terencana dan terarah;
5. Prinsip Kewaspadaan, yaitu para pelaksana Pam VVIP/VIP untuk setiap saat tetap waspada;
6. Prinsip Tidak Ganggu Kebebasan Bergerak (Kenyal), yaitu para petugas harus sesuaikan dengan kehendak
VVIP/VIP tanpa kurangi kewaspadaan;
7. Prinsip Kerjasama, yaitu kerjasama dalam Pam VVIP/VIP merupakan hal yang mutlak diperlukan.
TUJUAN PENGAMANAN MEDIK VVIP/VIP

 TERWUJUDNYA KETERPADUAN DARI SEMUA UNSUR YANG


DILIBATKAN DALAM KEGIATAN OPERASI SECARA TERNCANA DAN
TERPADU UNTUK BERSAMA SAMA MENGAMANKAN VVIP/VIP;

 MENIADAKAN BERBAGAI POTENSI ANCAMAN DARI BERBAGAI


PIHAK YANG INGIN MENCELAKAI KESELAMATAN VVIP/VIP MELALUI
SARANA BIDANG MEDIS;

 TERJAMINNYA KESELAMATAN VVIP/VIP SEBAGAI OBYEK OPERASI


PENGAMANA.
Tugas pengamanan medik dalam melindungi VVIP/VIP
dari setiap ancaman phisik, biologis dan kimiawi, radiasi
yang akan berakibat patal, perlu nggunakan prinsip-
prinsip :

Prinsip kegitan terencana

Prinsip mengutamakan upaya pencegahan

Prinsip tindakan cepat dan cepat

Prinsip koordinasi dan kerjasama


Setiap kegiatan pengamanan medis terhadap
VVIP/VIP harus dimulai dengan membuat suatu
Kegiatan
perencanaan yang matang, disesuaikan dengan
terencana
kemampuan situasi dan kondisi setempat serta sifat
dan kegiatan tersebut

Dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan medik


upaya pencegahan harus di utamakan, dengan cara
Mengutamakan
menekan faktor dan resiko yang sekecil-kecilnya yang
upaya pencegahan
mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan
terhadap VVIP.VIP
Jika terjadi keadaan darurat medik yang menimpa VVIP/VIP
harus segera mengambil suatu keputusan dan tindakan
Kegiatan dengan cepat, cermat dan tepat baik dalam melakukan
Terencana suatu tindakan pertolongan pertama di tempat kejadian,
evakuasi, sampai tindakan di Rumah Sakit yang sudah
ditentukan

Kegiatan pengamanan medik VVIP/VIP adalah bagian dari


keseluruhan kegiatan Pam VVIP/VIP oleh karena itu harus
Kegiatan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pengamanan lainnya,
Terencana dengan cara melakukan koordonasi dan kerjasama mutlak diperlukan
baik antara petugas kesehatan maupun dengan petugas dari unsur
lainnya dalam suatu kegiatan pengamanan
PENGAMANAN BIDANG MEDIK

Tindakan Tindakan
Preventif Kuratif
Kegiatan pencegahan yang dilaksankaan tim pengamanan medik
VVIP/VIP dan keluarga khususnya serta rombongan umumnya tidak
Tindakan Preventif mendapat gangguan kesehatan yang disengaja (sabotase) maupun
tidak disengaja (alami)

1. Pengamanan dokumen/data kesehatan


sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan pengamanan medik dimulai, petugas perlu
mendapatkan dokumen/data kesehatan untuk mengetahui status kesehatan VVIP/VIP.
Selanjutnya petugas harus mengamankan seluruh dokumen kesehatan VVIP/VIP jangan sampai
disalah gunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dokumen tersebut dapat
diperoleh melalui dokter pribadi VVIP/VIP, protokol atau instansi/satuan kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan VVP/VIP. Dokumen selanjutnya harus aman dan
rahasia.

Dokumen meliputi :
a) data kesehatan pribadi VVIP/VIP yang terkhir;
b) data penyakit yang pernah diderita
c) data penyakit yang mungkin timbul secara akut (emergensi)
d) data tentang makanan yang menjadi pantangan dan kesukaan VVIP/VIP
Kegiatan pencegahan yang dilaksankaan tim pengamanan medik
VVIP/VIP dan keluarga khususnya serta rombongan umumnya tidak
Tindakan Preventif mendapat gangguan kesehatan yang disengaja (sabotase) maupun
tidak disengaja (alami)

2. Pengamanan kondisi kesehatan VVIP/VIP


dalam melaksankan tugas ini agar diwaspadai kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan
VVIP/VIP secara mendadak seperti :
a) adanya kecelakaan mendadak
b) timbul reaksi tubuh akibat mengkonsumsi makanan dan minuman dan lain-lain
c) serangan wabah yang sedang berjangkit
d) terjadi kontaminasi dengan penderita yang mempunyai penyakit tertentu
e) adanya pencemaran lingkungan hidup
f) pengaruh perubahan cuaca
g) adanya bencana yang mungkin datang dari manusia maupun dari alam

3. Pengamanan makanan
dengan masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh manusia selalu terbuka
kemungkinan turut masuknya elemen-elemen yang dapat membahayakan kesehatan, baik itu
secara sengaja ataupun tidak disengaja
Kegiatan pencegahan yang dilaksankaan tim pengamanan medik
VVIP/VIP dan keluarga khususnya serta rombongan umumnya tidak
Tindakan Preventif mendapat gangguan kesehatan yang disengaja (sabotase) maupun
tidak disengaja (alami)

4. Geomedicine
untuk memperoleh data geomedicine perlu diperhatikan faktor-faktor lingkungan dari suatu
daerah yang dapat memberikan petunjuk tentang spektrum penyakit. Data geomedicine harus
dimiliki oleh setiap kewilayahan, dengan cara memanfaatkan laporan kesehatan yang berasal
dari Puskesmas wilayah, Dinkes, Bidokkes wilayah dan istansi lainnya.
Data geomedicine yang dibutuhkan dalam rangka pengamanan medik terdiri dari :
a) spektrum penyakit dan penyakit endemis
b) kebiasaan/prilaku masyarakat
c) makanan khas daerah
d) iklim/keadaan cuaca setempat dan aspek lingkungan lainnya.

5. Evakuasi
persiapan yang perlu diperhatikan pada evakuasi adalah sarana transportasi, perlengkapan,
route dan personilnya.
Kegiatan pencegahan yang dilaksankaan tim pengamanan medik
VVIP/VIP dan keluarga khususnya serta rombongan umumnya tidak
Tindakan Preventif mendapat gangguan kesehatan yang disengaja (sabotase) maupun
tidak disengaja (alami)

6. Route
route yang akan ditempuh pada evakuasi perlu dibuat dalam bentuk peta/denah dan
ditentukan route utama serta route/jalur alternatif, personil yang bertugas untuk evakuasi
harus mempunyai kemapuan khusus tentang PPGD dan menggunakan peralatan gawat darurat
pada ambulance.

7. Rumah Sakit Rujukan


rumah sakit rujukan yang telah dijunjuk perlu disiapkan, untuk menghadapi segala
kemungkinan yang dapat terjadi dari gangguan kesehatan, gangguan keamanan sampai tindak
kekerasan yang dapat mengancam keselamatan..
Dilaksanakan bila di lapangan telah terjadi suatu gangguan
kesehatan terhadap VVIP/VIP, dan keluarga atau rombongan.
Kalau dalam pengamanan terjadi peristiwa gangguan
kesehatan mendadak terhadap VVIP/VIP maka harus dapat
Tindakan Kuratif dilakukan tindakan untuk mengurangi akibatnya sejauh
mungkin, walaupun ini berarti tujuan pengemanan itu sendiri
tidak tercapai (gagal) tindakan ini harus dilakukan secepat
mungkin sesuai prosedur yang berlaku.

1. Tindakan Pertolongan Pertama


tindakan yang dilakukan dapat berupa tindakan pertolongan pertama sampai pertolongan
gawat darurat di tempat kejadian (TKP) dan selama dalam perjalanan ke rumah sakit yang telah
ditunjuk.

2. Transportasi
transportasi menuju rumah sakit rujukan yang telah dipersiapkan sesuai dengan standar
VVIP/VIP yaitu : Mobil ambulance VVIP/VIP lengkap dokter jantung, dokter anasthesi dan
perawat mahir.
3. Pengawalan dan Pengamanan Ketat
untuk merujuk ke rumah sakit perlu disiapkan pengamanannya secara ketat, biasanya kejadian
ini merupakan salahsatu petunjuk adanya gejala ke arah kesengajaan yang harus diwaspadai,
oleh karena itu pengamanan di lokasi dan route juga harus dilakukan dengan ketat.

4. Pengambilan Sampel Makanan


bila kejadian yang memerlukan pertolongan pertama di atas disebabkan oleh karena makanan
dan minuman, maka tindakan lanjutan adalah dengan melakukan pengambilan sampel (sesuai
standar). Pelacakan lebih lanjut dilakukan dengan cara penelitian epidemologis.

Anda mungkin juga menyukai