Anda di halaman 1dari 4

PENGKAJIAN PRIMER DAN SEKUNDER

1. PENGERTIAN
Pengkajian standar merupakan pengkajian fisik dan psikososisal secara komprehensif
dan berkelanjutan untuk mengetahui masalah yang dialami penderita dalam lingkup kegawat
daruratan.
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek
keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan pada klien oleh perawat yang
berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruangan gawat darurat.
Asuhan keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah biologi, psikologi dan
sosial klien, baik aktual maupun potensial yang timbul secara bertahap maupun
mendadak.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi : pengkajian, diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan, dan evaluasi. Asuhan keperawatan di ruang
gawat darurat seringkali dipengaruhi oleh karakteristik ruang gawat darurat itu
sendiri, sehingga dapat menimbulkan asuhan keperawatan spesifik yang sesuai
dengan keadaan ruangan.
Pengkajian

Standard : perawat gawat darurat harus melakukan pengkajian fisik dan psikososial di
awal dan secara berkelanjutan untuk mengetahui masalah keperawatan klien dalam
lingkup kegawatdaruratan.

Keluaran : adanya pengkajian keperawatan yang terdokumentasi untuk setiapklien gawat


darurat

Proses : pengkajian merupakan pendekatan sistematik untuk mengidentifikasimasalah


keperawatan gawat darurat. Proses pengkajian dalam dua bagian : pengkajian primer dan
pengkajian skunder.

B. Pengkajian Primer keperawatan Gawat Darurat (ABCDE, AMPLE)

Pengkajian Primer merupakan tindakan yang bertujuan untukmengetahui


dengan segera kondisi yang mengancam penderita.Pengkajian ini dilakukan secara
sekuensial sesuai dengan prioritas dalamtempo yang singkat (kurang dari 10 detik dan
difokuskan pada Airway,Breathing, Circulation, Disability and Exposure

(ABCDE)
1. Pengkajian Primer

a. Airway adalah : Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan


sekret akibat kelemahan reflek batuk. jika adaobstruksi maka lakukan :

 Chin lift /jaw trust


 Suction /hisap
 Guedel airway

b. Breathing : Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,timbulnya


pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suaranafas terdengar ronchi / aspirasi,
whe1ing, sonor, stidor / ngorok, ekspansi dinding dada.

c. Circulation : TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada


tahaplanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini,disritmia, kulit dan
membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjutd.

d. Disability : Menilai kesadaran dengan cepat,apakah sadar, hanya


responterhadap nyeri atau atau sama sekali tidak sadar. tidak dianjurkan
mengukur GCS. Adapun cara yang cukup jelasadan cepat adalah:

Awake :A Respon bicara : V Respon nyeri :P Tidak ada respon : U

e. Eksposure : Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat dicarisemua
cidera yang mungkin ada, jika ada kecurigan cederaleher atau tulang belakang,
maka imobilisasi in line harus dikerjakan.

C. Pengkajian Sekunder

Proses pengkajian lanjutan dilakukan secara sistematik, akurat dan


berkesinambungan dengan melibatkan keluarga/pengantar dengan memperhatikan
kebutuhan akan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan.

Pendidikan kesehatan yang dibutuhkan meliputi:


1. Tanda tanda vital dan saturasi oksigen serta berat badan
2. Pemeriksaan head to toes
3. Patient safety dan kenyamanan
4. Riwayat kesehatan
5. Diagnosa yang menunjang

Indikator pengkajian sekunder adalah:

1. Tersedia SPO pengkajian sekunder.

2. Tersedia form pengkajian keperawatan gawat darurat contohpengkajian sistem


ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disabilitydan Eksposure), DOTS (Deformity,
Open Wounds, Tenderness,Swelling), SAMPLE (Sign and symptomp, Allergy,
Medication, Pasthistory, Last medication/meal, Event leading).

3. Terdokumentasi data fokus pengkajian meliputi pemeriksaan fisik,anamnesa pada


pasien dan keluarga dan pemeriksaan penunjang.

4. Keperawatan gawat darurat dilaksanakan oleh perawat dengan levelminimal PK III.

5. Perawat melakukan analisa terhadap hasil pengkajian sebagai dasar penegakan masalah
keperawatan yang sesuai

6.Terdokumentasi pengkajian sekunder. Pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan melalui


tahapan-tahapan sebagai berikut yaitu:

 Pengkajian berupa pengumpulan data


 Menetapkan diagnosa keperawatan
 Rencana keperawatan
 Implementasi keperawatan
 Evaluasi
 Dokumentasi keperawatan
 Melalukan rujukan dan memberi tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
kompetensi
KESIMPULAN

Keperawatan kegawatdaruratan adalah pelayanan profesional yang diberikan pada


pasien dengan kebutuhan urgent dan kritis atau rangkaian kegiatan praktek
keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai