Pasien Dewasa
by:
Ns. Maladewi,S.kep
7/3/2019 1
PENDAHULUAN
Penderita gawat darurat
Penderita yang oleh suatu penyebab
(penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan
anestesi) jika tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ
tubuh atau meninggal
7/3/2019 2
Karakteristik Kondisi Kegawat-
Daruratan
Tingkat kegawatan pasien sulit diprediksi
Ketebatasan waktu,data & sarana: Pengkajian,
diagnosis, dan tindakan
Keperawatan diberikan untuk seluruh usia,
Tindakan memerlukan kecepatan dan ketepatan yang
tinggi
Saling ketergantungan yang tinggi antara profesi
kesehatan
7/3/2019 3
Prinsip Umum AsKep Gadar
Cepat dan tepat:
a. Triase,
b. Diagnose keperawatan,
c. Tindakan keperawatan,
d. Evaluasi yang berkelanjutan
Pelayanan utama: Penyelamatan hidup dan
stabilisasi
Monitoring kondisi pasien setiap sesuai kondisi
7/3/2019 4
… Lanjut prinsip umum
7/3/2019 5
Penatalaksanaan terhadap Pasien Gawat
darurat
1. PrimarySurvey
2. Secondary Survey
7/3/2019 6
1. Primary Survey
Tujuan dari Primary survey adalah
untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki dengan segera
masalah yang mengancam
kehidupan.
7/3/2019 7
Ruang Lingkup Primary Survey
Airway maintenance dengan cervical spine
protection
Breathing dan oxygenation
Circulation dan kontrol perdarahan
eksternal
Disability-pemeriksaan neurologis singkat
Exposure dengan kontrol lingkungan
7/3/2019 8
Kunci untuk perawatan trauma pada
primary survey yang baik adalah
penilaian yang terarah, kemudian
diikuti oleh pemberian intervensi yang
tepat dan sesuai serta pengkajian ulang
melalui pendekatan AIR (assessment,
intervention, reassessment).
7/3/2019 9
Prioritas Kegawatan
MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)
7/3/2019 25
Tahapan Secondary Survey
1. Anamnesis Meliputi keluhan utama, riwayat
masalah kesehatan sekarang, riwayat medis, riwayat
keluarga, sosial, dan sistem/ kronologis trauma,
kemudian lakukan pemeriksaan TTV
2. Pemeriksaan Fisik Head to toe (mulai dari kepala,
wajah, vertebra servikalis dan leher, toraks,
abdomen, pelvis, ekstremitas, bagian punggung dan
neurologis).
7/3/2019 26
Contoh Anamnesis
Akronim PQRST ini digunakan untuk mengkaji
keluhan nyeri pada pasien yang meliputi :
a. Provokes/palliates : apa yang menyebabkan nyeri?
Apa yang membuat nyerinya lebih baik? apa yang
menyebabkan nyerinya lebih buruk? apa yang
dilakukan saat nyeri? apakah rasa nyeri itu membuat
klien terbangun saat tidur?
7/3/2019 27
Lanjutan
Quality : bisakah klien menggambarkan rasa
nyerinya?apakah seperti diiris, tajam, ditekan, ditusuk
tusuk, rasa terbakar, kram, kolik, diremas? (biarkan
pasien mengatakan dengan kata-katanya sendiri.
Radiates: apakah nyerinya menyebar? Menyebar
kemana? Apakah nyeri terlokalisasi di satu titik atau
bergerak?
7/3/2019 28
Lanjutan
Severity : seberapa parah nyerinya? Dari rentang skala
0-10 dengan 0 tidak ada nyeri dan 10 adalah nyeri
hebat
Time : kapan nyeri itu timbul?, apakah onsetnya cepat
atau lambat? Berapa lama nyeri itu timbul? Apakah
terus menerus atau hilang timbul?apakah pernah
merasakan nyeri ini sebelumnya?apakah nyerinya
sama dengan nyeri sebelumnya atau berbeda?
7/3/2019 29
Pemeriksaan Diagnostik
1. Endoskopi
2. Bronkoskopi
3. CT Scan
4. USG
5. Radiologi
6. MRI
7/3/2019 30
CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN
GAWAT DARURAT
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Pola nafas tidak efektif
Gangguan pertukaran gas
Penurunan curah jantung
Perfusi perifer tidak efektif
Perfusi serebral tidak efektif
CONTOH MASALAH KEPERAWATAN PASIEN GAWAT DARURAT (Lanjutan...)
Hipervolemia
Hipovolemia
Defisit Nutrisi
Hipertermia
Hipotermia
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Observasi, pemantauan/monitor,
Tindakan mandiri keperawatan,
Kolaborasi
Pendidikan kesehatan
Contoh Intervensi
MANDIRI : Keperawatan
Airway : head tild chin lift, jaw trust, Heimlich
manuveur, suction, pasang OPA, NPA
Breathing : posisi semifowler, observasi RR, irama,
latihan nafas dalam, latihan batuk, bagging, dll
Circulation : BHD, monitor TTV, monitor intake
output, monitor tetesan infus, menghentikan
perdarahan dengan balut tekan, dll
Contoh Intervensi Keperawatan
KOLABORASI :
Airway : Pemasangan intubasi,
krikotirotomi
Breathing : terapi oksigen, Nebulizer, dll
Circulation : pemberian terapi cairan,
pemasangan cateter, dll
EVALUASI
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan
tingkat kegawatdaruratan klien dapat 5
menit, 15 menit, 30 menit, atau 1 jam
sesuai dengan kondisi klien/kebutuhan.
DOKUMENTASI
Tujuan Dokumentasi Keperawatan adalah :
7/3/2019 38
7/3/2019 39
KESIMPULAN
Pengkajian kegawat daruratan pada orang dewasa
akan berbeda dengan pengkajian yang dilakukan pada
anak-anak dan lanjut usia yang membutuhkan
kekhususan dalam pengkajian maupun
penanganannya.
Unit gawat darurat harus selalu dalam keadaan siap
siaga. Perawat gawat darurat harus siap mengenali
adanya abnormalitas pada sistem dan berpartisipasi
dalam penatalaksanaan pasien dengan tepat.
7/3/2019 40
Lanjutan
Area pengkajian pertama harus selalu pengkajian
sistem kardiovaskuler dan respirasi. Pengkajian
tersebut merupakan pengkajian utama yang
dimandatkan pada semua perawat gawat darurat
untuk dilakukan pada semua pasien.
7/3/2019 41
DAFTAR PUSTAKA
Krisanty, P., et al. (2009) Ed. Asuhan Keperawatan Gawat
Darurat. Jakarta : CV. Trans Info Media , 103-105.
Koeshartono, Penyunting-General Emergency Life
Support(GELS)-Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
(PPGD) Edisi Ke 11, Januari 2011.
American College of Surgeon, Advance Trauma Life
Support, Program for Doctors, 6th edition, USA, 1997.
Guidelines for cardiopumonary resusitation and
emergency cardiac care. AHA2010.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.
Jakarta, 2016.
7/3/2019 42
DAFTAR PUSTAKA
2010 American Hearth Association. Guidelines for CPR
& ECC
De Jong RN. Buku Ajar Imu Bedah Edisi ke 2, Penerbit
EGC Jakarta, 2002.
5th ed, Trauma, Ernest E Moore, David V Feliciano,Mc
Graw-hill, 2004.
7/3/2019 43
TERIMAKASIH
7/3/2019 44