Triase adalah aktivitas yang mengacu pada pengamatan atau screening secara singkat
untuk digolongkan sesuai skala prioritas kemudian dilakukan penanganan segera dan
bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada meliputi tenaga kesehatan, waktu,
alat, atau fasilitas yang tersedia sehingga secara efisien. Lamanya penanganan triase ini
memakan waktu rata-rata 2-5 menit pada tiap pasien atau 7 menit pada pasien anak. Triase ini
dapat dilakukan oleh perawat yang sudah teregistrasi dan berpengalaman dalam penanganan
triase atau bekerja di UGD lebih kurang 6 bulan. Sebagai perawat triase mereka harus siap
dituntut bekerja 24 per hari dan selama 7 hari di UGD.
Beberapa kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh perawat yang melakukan triase, antara
lain:
Pada umumnya anamnesis yang dilakukan pada triase merujuk pada keluhan utama
diantaranya mekanisme cidera, waktu munculnya masalah, tindakan apa saja yang telah
dilakukan , dan atau analisa gejala yang muncul.
Menanyakan pada pasien terkasit riwayat alergi, konsumsi obat, vaksinasi, siklus
menstruasi, serta riwayat penyakit. Dokumentasikan hasil observasi cara pasien datang ke
UGD. UGD turut menampis terhadap korban perilaku kekerasan (KDRT, ancaman,
keterbatasan komunikasi) dengan pertanyaan serta memisahkan pasien dengan orang yang
menganggu tersebut. Perawat UGD berperan dalam melakuakan penjelasan form persetujuan
tindakan dengan wali pasien.
Oman, Kathleen S, dkk. 2008. Emergensy Nursing Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus
INC.
Gilboy, N. et al., 2011. Emergency Severity Index (ESI): A Triage Tool for Emergency
Medicine. Philadephia: Elsevier Health Science pp. 1087-1096.
Datusanantyo, R. A., 2013. Emergency Severity Index (ESI): Salah satu sistem Triase
Berbasis Bukti. RAD Journal 10:007.