MENGHITUNG PERNAPASAN
2. Persiapan pasien :
Siapkan lingkungan aman dan nyaman.
Berikan penjelasan pada klien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik
secara umum.
3. Pelaksanaan Tindakan :
Cuci tangan terlebih dahulu sebelum memberikan tindakan.
Ucapkan salam, perkenalkan diri dan melakukan identifikasi sesuai
SPO (Lihat SPO identifikasi).
Pastikan privasi pasien terjaga dengan menutup sampiran.
Letakan lengan pasien pada posisi rileks dengan menyilang di dada atau
abdomen
Hitung pernapasan pasien, lalu amati irama, kedalaman, bunyi nafas,
dan hitung siklus secara utuh (sekali inspirasi dan satu kali ekspirasi
selama satu menit penuh)
Pada saat perhitungan napas jangan sampai diketahui jangan sampai
diketahui oleh pasien.
Mengevalusi perasaan pasien.
Setelah tindakan, lalu mencuci tangan.
MENGHITUNG PERNAPASAN
N
KEGIATAN 0 1 2
O
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat:
1. Selai dengan jarum detik/ stopwatch
2. Alat tulis
3. Buku catatan
3 Salam terapeutik “ selamat pagi” “nama saya”
4 Cuci tangan dengan 6 langkah
5 Lihat Gerakan naik turunnya dada klien, hitung selama satu menit penuh
6 Perhatikan irama dan kedalaman pernapasan, retraksi sianosis, adanya
apnoe, cuits mermorata, apakah klien sedang mendapat oksigen atau tidak
dan bila klien menggunakan ventilator, perjalanan mode ventilator CPAP
atau LUBANG ANGIN.
7 Catat hasil pada formular pengawasan khusus atau mengalir lembar.
8 Cuci tangan setelah melakukan tindakan
9 Pada saat melakukan tindakan, kondisi klien diharapkan dalam keadaan
tenang
10 Dokumentasi
TOTAL
Keterangan :
Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna
Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna
Nilai 0 : Tindakan tidak dilakukan sama sekali
total nilai
Presentase : ×100 %
40
Nilai lulus ujian praktek minimal 75 (3,25)
Mahasiswa yang diuji Penguji
(........................................................) (......................................................)
PENGERTIAN Mengatur posisi semi fowler adalah cara membaringkan pasien dengan posisi
setengah duduk (45°)
TUJUAN 1. Mengurangi sesak nafas
2. Membantu proses pemeriksaan
3. Memberikan rasa nyaman
PERSIAPAN Alat-alat:
ALAT 1. Tempat tidur
2. Bantal
3. Bantal kecil
4. Penyokong lain bila perlu (misalnya splint tangan, kantung pasir,
gulungan trochanter)
PROSEDUR 1. Cuci tangan sebelum tindakan
2. Naikkan kepala tempat tidur setinggi 45-60°
3. Letakkan kepala dikasur atau bantal kecil
4. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan pasien jika pasien
tidak dapat menggerakkan tangannya sendiri
5. Posisikan bantal dibagian punggung bawah
6. Tempatkan bantal kecil atau gulungan kain dibawah paha
7. Tempatkan bantal kecil atau gulungan kain dibawah pergelangan kaki
8. Pasien dirapihkan
9. Evaluasi perasaan pasien
10. Cuci tangan setelah tindakan
11. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
REFERENSI:
N
KEGIATAN 0 1 2
O
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat:
1. Tempat tidur
2. Bantal
3. Bantal kecil
4. Penyokong lain bila perlu (misalnya splint tangan, kantung pasir,
gulungan trochanter)
3 Salam terapeutik “selamat pagi” “nama saya”
4 Jelaskan tujuan prosedur, kontrak waktu, dan hal yang perlu dilakukan
pasien selama kegiatan tersebut berlangsung
5 Cuci tangan sebelum tindakan
6 Naikkan kepala tempat tidur setinggi 45-60°
7 Letakkan kepala di kasur atau bantal kecil
8 Gunakan bantal untuk menyokong engan dan tangan pasien jika pasien
tidak dapat menggerakkan tangannya sendiri
9 Posisikan bantal dibagian punggung bawah
10 Tempatkan bantal kecil atau gulungan kain dibawah paha
11 Tempatkan bantal kecil atau gulungan kain dibawah pergelangan kaki
12 Pasien dirapihkan
13 Evaluasi perasaan pasien
14 Cuci tangan setelah tindakan
15 Dokumentasi
TOTAL
Keterangan :
(........................................................) (......................................................)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN Posisi duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi
fungsi pernapasan pasien. (Posisi 90º)
TUJUAN 1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi
dada dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
PERSIAPAN Alat-alat:
ALAT 1. Tempat tidur
2. Bantal kecil 2 buah
3. Bantal biasa 3 buah
4. Handuk gulung
5. Footboard/bantalan kaki
6. Handscoon
PROSEDUR 1. Ucapkan salam lalu perkenalkan diri.
2. Cuci tangan dan gunakan handscoon.
3. Dekatkan alat ke klien
4. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan.
5. Naikkan kepala tempat tidur setinggi 90°
6. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada
celah disana
7. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
8. Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari lutut sampai tumit
9. Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutut dalam keadaan
fleksi
10. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
11. Topang kaki dengan bantalan kaki
12. Letakkan bantal untuk menompang kedua lengan dan tangan jika ada
kelemahan pada klien
13. Pasien dirapihkan
14. Observasi respons pasien setelah tindakan
15. Cuci tangan dan lepas handscoon.
16. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
REFERENSI:
https://digilib.esaunggul.ac.id
https://id.scribd.com/doc/291323602/SOP-PENGAMBILAN-SAMPEL-SPUTUM-BTA-SPS-doc
LEMBAR OBSERVASI (LO)
N
KEGIATAN 0 1 2
O
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat:
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil 2 buah
3. Bantal biasa 3 buah
4. Handuk gulung
5. Footboard/bantalan kaki
6. Handscoon
3 Mengucapkan salam
4 Menyebut / menanyakan nama klien
5 Memperkenalkan diri dan instansi
6 Cuci tangan dan gunakan handscoon
7 Dekatkan alat ke pasien.
8 Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan
10 Naikkan kepala tempat tidur setinggi 90°
11 Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah
disana
12 Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
13 Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari lutut sampai tumit
14 Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutut dalam keadaan
fleksi
15 Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
17 Topang kaki dengan bantalan kaki
16 Letakkan bantal untuk menompang kedua lengan dan tangan jika ada
kelemahan pada klien
17 Pasien dirapihkan
18 Observasi respons pasien setelah tindakan
19 Cuci tangan setelah tindakan
20 Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
TOTAL
Keterangan :
(........................................................) (......................................................)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memakai APD
3. Memberikan pasien posisi semi fowler atau sesuai dengan
kondisi pasien
4. Mengkaji fungsi pernafasan pasien, tanda hipoksia
5. Membersihkan hidung pasien dengan tissue
6. Memeriksa sambungan dan sumber oksigen
7. Oleskan vaselin atau jelly ke hidung pasien
8. Memastikan tabung humidifier terisi cairan secara adequat
9. Menyambungkan nasal kanul atau masker kesumber oksigen
yang sudah dihumidifikasi
10. Memastikan oksigen mengalir baik dan tidak ada kebocoran
11. Meletakkan kanul ke muka pasien dan sisipkan cabang ke dalam
lobang hidung
12. Mengartur kecepatan aliran oksigen sesuai program terai
13. Merapikan pasien dan alat
Tahap Terminasi
1. Mencuci tangan
2. Mengevaluasi respon klien
3. Mengucapkan salam
N
KEGIATAN 0 1 2
O
1 Identifikasi kebutuhan pasien
2 Persiapan alat:
1. APD
2. Tabung oksigen, lengakap dengan flow meter dan humidifier
3. Nasal kateter kanula atau masker
4. Vaselin atau jelly
5. Air steril atau aquades
6. Tissue
7. Plester
3 Mengucapkan salam dan memeperkenalkan diri
4 Menejelaskan tujuan prosedur
5 Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan.
6 Mencuci tangan
7 Memakai APD
8 Memberikan pasien posisi semi fowler atau sesuai dengan kondisi pasien
9 Mengkaji fungsi pernafasan pasien, tanda hipoksia
10 Membersihkan hidung pasien dengan tissue
11 Memeriksa sambungan dan sumber oksigen
Keterangan :
(........................................................) (......................................................)
Nama Mahasiswa :
NILAI
NO LANGKAH – LANGKAH
0 1 2
A TAHAP PRA-INTERAKSI
3 Siapkan peralatan
B TAHAP ORIENTASI
2 Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien.
3 Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai.
1 Cuci tangan
2 Atur posisi pasien semi fowler ditempat tidur atau duduk di kursi
5 Anjurkan pasien bernapas pelan 2-3 kali melalui hidung dan kemudian
mengeluarkan melalui mulut(lewat mulut, bibir seperti meniup)
6 In Instruksikan pasien menarik napas dalam dan ditahan selama 1-3 detik
kemudian batukkan dengan kuat dengan menggunakan otot abdominal dan otot-
otot asesoris pernapasan lainnya
7 Siapkan pot sputum, anjurkan pasien untuk membuang sputum kedalam pot
sputum
D TAHAP TERMINASI
1 Rapikan peralatan
E TOTAL NILAI
Keterangan :
Penilai / Observer
(……………………)
2. Meningkatkan ventilasi
KONTRAINDIKAS Klien mengalami perubahan kondisi nyeri berat, sesak nafas berat dan
I emergency
2. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
9. Merapikan pasien
Tahap Terminasi
3. Mencuci tangan
Nama Mahasiswa :
NIM :
A TAHAP PRA-INTERAKSI
3 Siapkan peralatan
B TAHAP ORIENTASI
C TAHAP KERJA
1 Cuci tangan
9 Merapikan pasien
D TAHAP TERMINASI
1 Rapikan peralatan
3 Cuci tangan
4 Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan
E TOTAL NILAI
Keterangan :
Penilai / Observer
(……………………)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN Pengambilan sampel sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai
mengandung kuman Mycobacterium Tuberculosa dengan cara dibatukkan,
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan
trakea.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui apakah didalam sputum pasien terdapat kuman
Mycobacterium Tuberculosa
2. Untuk menegakkan diagnosis TB Paru dan pemberian OAT
1. Tempat pot sputum sebanyak tiga buah yg telah diberikan etiket pada sisi
luarnya (Jangan pada tutupnya)
2. Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA disertai dengan blanko
3. .Tissue
4. Tempat khusus penempatan pot sputum yang sudah
5. Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA
6. Air minum
Persiapan pasien
1. Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum (dahak) agar yang
dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur darah atau campuran
antara keduanya Jelaskan cara mengeluarkan sputum
2. Jelasan cara mengeluarkan sputum
3. Berikan pot sputum sebanyak tiga buah.
5. Cara membatukkan sputum dengan menarik napas dalam dan kuat (pernapasan
dada)
8. Bila sputum susah keluar dapat diberikan obat glyseril gulaykolat (ekspektoran)
200 mg atau dengan minum ait teh manis saat malam sebelum pengambilan
sputum 9. Pot penampung sputum diletakkan ditempat khusus yang telah
ditentukan, dilengkapi data-datanya dan siap dikirim ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan.
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/Tanggal Ujian :
Tindakan : Pengambilan Sample Sputum BTASPS
No KEGIATAN 0 1 2
1 Persiapan Alat:
1) Tempat pot sputum sebanyak tiga buah yg telah diberikan etiket
pada sisi luarnya Gangan pada tutupnya)
2) Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA disertai dengan
blanko
3) Tissue
4) Tempat khusus penempatan pot sputum yang sudah
5) Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA
6) Air minum
2 Persiapan Pasien:
1) Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum (dahak)
agar yang dibatukkan
2) Benar-benar merupakan sputum, bukan air liur darah atau
campuran antara keduanya Jelaskan cara mengeluarkan sputum
3) Berikan pot sputum sebanyak tiga buah
3 Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh berkumur-kumur dengan
air, lepaskan gigi palsu jika ada
4 Pasien dipersilakan ke tempat khusus pengambilan septum
5 Sputum diambil dari batukkan yang pertama
6 Ajarkan cara batuk efektif
7 Cara membatukkan sputum dengan menarik napas dalam dan kuat
(pernapasan dada) → kemudian batukkan sputum dari bronchus → trakea
mulut → pot penampung
8 Periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah air
liur (saliva), maka pasien harus mengulang membatukkan sputum
9 Pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti butir keju,
darah dan unsur-unsur lain
10 Bila sputum susah keluar dapat diberikan obat glyseril gulaykolat
(ekspektoran) 200 mg atau dengan minum ait teh manis saat malam
sebelum pengambilan sputum 9
JUMLAH
TOTAL NILAI
PRESENTASE
Keterangan :
10
Lulus ujian praktek
Apabila mahasiswa mampu melakukan prasat dengan presentase minimal 75 (3,25)
Tangerang,
( ) ( )