Anda di halaman 1dari 7

CHECKLIST POSISI FOWLER

Nama : ……………………………….............. No.Mhs: …………………………....

Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Definisi : Posisi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikkan
kepala dan dada setinggi 45°-90° tanpa fleksi lutut
Tujuan :
 Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan
kardiovaskular
 Melakukan aktivitas tertentu
Persiapan alat dan bahan :
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan jika di perlukan
Tahap Pre Interaksi
1) Cuci tangan
2) Siapkan alat-alat
Tahap Orientasi
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5) Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak mengancam.
6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7) Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8) Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan).

2) Tahap Kerja :
1. Cuci tangan
2. Minta pasien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala di naikkan
3. Naikkan kepala tempat tidur 45-90 sesuai kebutuhan.
4. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal, jika
ada celah disana
5. Letakkan bantal kecil di bawah pasien
6. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
7. Pastikan tidak terdapat tekanan pada area popliteal dan lutut dalam
keadaan fleksi
8. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
9. Topang telapak kaki pasien dengan menggunakan bantalan kaki
10. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, jika
pasien memiliki kelemahan pada kedua tangan tersebut.
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan

4. Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
5. Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan

6. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperwatan.

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan sempurna
CHECKLIST POSISI SEMI FOWLER

Nama : ……………………………….............. No.Mhs: …………………………....

Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Definisi : Posisi semi fowler adalah suatu posisi dimana bagian kepala
tempat tidur dinaikkan 30-45 derajat, bagian ujung dan tungkai kaki sedikit
diangkat, lutut diangkat dan ditopang, dengan demikian membuat cairan
dalam rongga abdomen berkumpul diarea pelvis.
Tujuan :
 Mengurangi tegangan intra abdomen dan otot abdomen
 Memperlancar gerakan pernafasan pada pasien yang bedrest total
 Memberikan rasa nyaman bagi pasien dalam beristirahat.

Indikasi :
Posisi semi fowler biasanya diberikan pada pasien yang imobilisasi atau pada
pasien yang relative lama menjalankan perawatan bedrest total, seperti pada
keadaan berikut ini ; pasien dengan penyakit jantung utamanya
dekompensasi kordis, pada penyakii system pernafasan seperti asma
bronkiale, pada pasien post partum, dan beberapa keadaan pada pasien post
operasi.
Persiapan alat dan bahan :
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan jika di perlukan
Tahap Pre Interaksi
1) Cuci tangan
2) Siapkan alat-alat
Tahap Orientasi

1. Mengucapkan salam terapeutik


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

Tahap Kerja :
1. Cuci tangan
2. Minta pasien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala di naikkan
3. Naikkan kepala tempat tidur 45-90 sesuai kebutuhan.
4. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal, jika ada
celah disana
5. Letakkan bantal kecil di bawah pasien
6. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
7. Pastikan tidak terdapat tekanan pada area popliteal dan lutut dalam
keadaan fleksi
8. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
9. Topang telapak kaki pasien dengan menggunakan bantalan kaki
10. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, jika pasien
memiliki kelemahan pada kedua tangan tersebut.
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan

Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan

Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperwatan.

Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna

2 = Dikerjakan dengan sempurna


CHECKLIST POSISI ORTOPNEA

Nama : ……………………………….............. No.Mhs: …………………………....

Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2
Definisi : Posisi ortopnea merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi,
pasien duduk di tempat tidur atau di tepi tempat tidur dengan meja yang
menyilang di atas tempat tidur.

Tujuan:
 Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dengan
memberikan ekspansi dada maksimum
 Membantu klien yang mengalami masalah ekshalasi.
Persiapan alat:
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan jika diperlukan
Tahap Pre Interaksi
1) Cuci tangan
2) Siapkan alat-alat
Tahap Orientasi

1. Mengucapkan salam terapeutik


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

Prosedur pelaksanaan:
1) Cuci tangan
2) Minta pasien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala di naikkan
3) Naikkan kepala tempat tidur 90°
4) Letakkan bantal kecil di atas meja yang menyilang di atas tempat tidur
5) Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
6) Pastikan tidak terdapat tekanan pada daerah popliteal dan lutut dalam
keadaan fleksi
7) Letakkan gulungan handuk disamping masing-masing paha
8) Topang telapak kaki pasien menggunakan bantalan kaki
9) Cuci tangan
10) Dokumentasikan tindakan
Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan

Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperwatan.

Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna

2 = Dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai