Anda di halaman 1dari 13

A.

Cara Pelaksanaan Pengaturan Posisi Pasien


Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3
Definisi :
Postur / pembantuan dan mengubah posisi adalah pembantuan pasien
dalam posisiyang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini
merupakan shalatsatu aspek keperawatan yang penting. Posisi tubuh
apapun baik atau tidak akan mengganggu singgah dilakukan dalam waktu
yang lama. (Potter dan perry, 2009).
Tujuan :
- Mempertahankan jalan napas pasien
- Meningkatkan sirkulasi darah
- Memberikan ekspansi daerah dada
- Memberikan posisi yang aman dan nyaman pada pasien
- Membantu dalam proses pemberian terapi dan obat pada pasien
PERSIAPAN
A. Alat dan Bahan :
1. Tempat tidur pasien
2. Bantal
3. Selimut / selimut kain penutup
4. Handsinitiser
5. Handscoon
6. Gulungan Handuk
7. Bantalan kaki
8. Bantal kecil
9. Penyangga kaki

B. Persiapan Perawat
1. Cek dan mengkaji tentang kebutuhan posisi pasien
2. Siapakan peralatan atau kumpulkan peralatan yang disebutkan
diatas.
3. Cuci tangan dan tetap menjaga diri akan tetap bersih dan steril
C. Persiapan Pasien
1) Kaji apakah benar pasien membutuhkan posisi yang sudah
disiapkan sebelumnya
2) Kaji terhadap setiap indikasi dan kontraindikasi pasien terhadap
posisi yang akan diberlakukan
3) Kaji tanda-tanda vital pasien

PELAKSANAAN
A. Tahap Pra Interaksi :
a. Persiapan Pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan atau memastikan identitas pasien
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami
oleh pasien dan keluarga
5. Selama komunikasi digunakan Bahasa yang jelas, sistematis,
serta tidak mengancam
6. Klien/keluarga diberi kesempatan untuk bertanya dan
mengklarifikasi hal yang belum dipahami
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian
serta respect selama komunikasi dan melakukan Tindakan
9. Membuat kontrak waktu, tempat, dan Tindakan yang akan
dilakukan
b. Persiapan Lingkungan
1. Sampiran untuk menghargai privacy klien bila dibutuhkan
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam
2. Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
3. Memperkenalkan diri sebagai perawat
4. Jelaskan prosedur dan Tindakan pada klien serta memberikan
kontrak waktu
5. Menjelaskan kerahasiaan
- Tahap Kerja
- Posisi Supinasi

Tujuan : Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi


penyembuhan terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses
anestesi tertentu.
Indikasi :
- Pasien dengan Tindakan post anestesi atau pembedahan tertentu
- Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma
Kontraindikasi :
- Pada klien dengan sesak napas
- Pada klien dengan fraktur lumbal
Cara kerja :
1. Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
2. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
3. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbar, jika
terdapat celah disana.
4. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
5. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki.
6. Jika klien sadar atau mengalami paralisis ekstrimitas
atas,elevasikan tangan dan lengan bawah dengan menggunakan
bantal.
- Posisi Trendelenburg

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas posisi


trendelenburg terhadap peningatan tekanan darah pada pasien syok
hipovolemik.
Indikasi :
- Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
- Pasien shock
- Pasien hipotensi
Kontraindikasi :
- Pada klien yang mempunyai potensi peningkatan tekanan cranial
- Klien yang memiliki pemeriksaan melalui rektal
Cara Kerja :
1. Pasien dalam keadaan terbaring terlentang, pasang bantal diantara
kepala dan ujung tempat tidur
2. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain
memberi balok di bagian kaki tempat tidur
3. Pada tempat tidur khusus atur posisi pasien dengan meninggikan
bagian kaki pasien
- Posisi Fowler
Tujuan :
- Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
- Meningkatkan rasa nyaman
- Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya
ekspansi dada dan vetilasi paru
- Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang
menetap
Indikasi :
- Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
- Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Kontraindikasi :
- Pasien dengan fraktur tulang pelvis, post operasi abdomen
- Pasien dengan fraktur tulang belakang (Vetebra lumbalis)
- Pasien dengan gagar otak atau contusion serebri
Cara Kerja :
1. Tinggikan kepala tempat tidur 90˚.
2. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil.
3. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien
tidak dapat mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan
tangan dan lengan.
4. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah
5. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
6. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
pergelangan kaki.
7. Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
8. Turunkan tempat tidur.
9. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik
potensi tekanan.
- Posisi Semi Fowler

Tujuan :
- Mobilisasi
- Memberikan perasaan lega pada klien sesak napas
- Memudahkan perawatan, misalkan memberikan makanan
Indikasi :
- Pasien dengan gangguan pernafasan

- Pasien pasca bedah, terutama : bedah hidung, thorax dan bila

keadaan umum pasien baik atau sudah sadar betul

- Pada pasien yang mengalami imobilisasi


Kontraindikasi :
- Pada klien dengan post operasi servikalis vertebra
- Contusion serebri atau gegar otak
- Comser (Comusio seribri) atau memar otak
- Klien dengan pembedahan spinal

- Klien dengan pemberian anastesi spinal

Cara Kerja :
1. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat (45-
90°)
2. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika
tubuh bagian atas klien lumpuh
3. Letakkan bantal dibawah kepala klien sesuai dengan keinginan
klien, menaikkan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari
adanya tekanan di bawah jarak popliteal (di bawah lutut)
- Posisi Orthopneic

Tujuan : Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan


bernapas yang ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala
hanya bisa pada elevasi sedang.

Indikasi :

- Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang

Kontraindikasi :

- Pasien pasca operasi abdominal


- Pasien dengan fraktur lumbal

Cara Kerja :

1. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikan.


2. Tinggikan kepala tempat tidur 90˚.
3. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
4. Pastikan tidak terdapat tekanan pad area poplitea dan lutut dalam
keadaan fleksi
5. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
6. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki
7. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
8. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien
tidak dapat mengontrolnya secara sadar/tidak dapat menggunakan
tangan dan lengan.
9. Tempatka bantal tipis di punggung bawah
10. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.
11. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah
pergelangan kaki
12. Tempatkan papan kaki di dasar kaki pasien.
13. Turunkan tempat tidur.
14. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik
potensi tekanan.
- Posisi Lateral

Tujuan :

- Mempertahankan body aligement


- Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
- Meningkatkan rasa nyaman
- Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat
posisi yang menetap

Indikasi :

- Pasien yang ingin beristirahat


- Pasien yang ingin tidur
- Pasien yang posisi fowler dan dorsal recumbent dalam posisi lama
- Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi

Kontraindikasi :

- Pada klien yang mengalami gangguan pernapasan


- Pasien dengan fraktur cervical
- Pasien dengan spondilitis

Cara Kerja :
1. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur
2. Gulungkan hingga posisi miring
3. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien
4. Fleksikan bahu dibawah paha dan posisikan ke depan sehingga
tubuhtidak menopang bahu tersebut
5. Letakkan bantal dibawah lengan atas
6. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga
ekstermitas bertumpu sacara paraler dengan permukaan tempat
tidur
7. Lepaskan bantal guling dibelakang punggung klien untuk
menstabilkan posisi
- Posisi Sims

Tujuan :

- Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor


otot pinggang
- Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
- Memasukkan obat supositoria
- Mencegah decubitus

Indikasi :

- Untuk pasien yang akan di huknah


- Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus

Kontraindikasi :

- Klien dengan kelainan sendi pada lutut dan panggul


- Klien dengan pasca operasi abdominal

Cara Kerja :

1. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur


2. Gulingkan pasien hingga posisi miring yang sebagian pada
abdomen
3. Tempatkan bantal di bawah kepala pasien
4. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan yang
menyokong lengan setinggi bahu. Sokong lengan lain diatas tempat
tidur
5. Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan yang
menyokong tungkai setinggi pinggul
6. Letakkan alat penopang dibawah telapak kai pasien

- Posisi Pronasi

Tujuan :

- Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang


- Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut

Indikasi :

- Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan


- Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung

Kontraindikasi :

- Pasien yang bermasalah pada daerah servikal atau lumbal tulang


belakang
- Pasien dengan masalah jantung dan pernapasan karena akan
menyebabkan mati lemas, dan pembatasan perluasan dada.

Cara Kerja :

1. Letakkan bantal kecil di bawah kepala klien.


2. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah pada kurva lumbal
bila dada celah.
3. Tempatkan bantal tipis di bawah paha.
4. Tempatkan bantal kecil di bawah pergelangan kaki.
5. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan penyangga
kaki / bantalan kaki.
- Posisi Litotomi

Tujuan :

Posisi tersebut digunakan untuk prosedur mulai dari pemeriksaan panggul


sederhana hingga pembedahan dan prosedur termasuk yang
melibatkan organ reproduksi , urologi , dan sistem gastrointestinal

Indikasi :

- Untuk pasien ibu hamil


- Untuk pasien yang akan menjalani persalinan
- Untuk pasien wanita yang akan memasangkan alat kontrasepsi

Kontraindikasi :

- Pada klien dengan antritis berat


- Pada klien dengan fraktur lumbal
Cara Kerja :

1. Pasien dalam keadaan berbaring / terlentang.


2. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen.
3. Tungkai bawah membentuk sudut 90˚ terhadap paha.
4. Letakkan bagian lutut / kaki pada penyangga kaki di tempat
tidur khusus untuk posisi lithotomi.
5. Pasang selimut.
- Posisi Dorsal Recumbent

Tujuan : Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan


punggung belakang

Indikasi :

- Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia


- Untuk persalinan

Kontraindikasi :

- Pada klien yang artritis karena terbatas untuk menekuk lutut dan
panggul
- Klien yang mengalami cranial

Cara Kerja :

1. Pasang bantal di bawah kepala pasien


2. Bantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki
3. Kedua telapak kaki tetap menapak pada tempat tidur
4. Kedua tangan pasien diletakkan kearah kepala
- Posisi Knee Chest

Tujuan : Memudahkan penmeriksaan daerah rectum, sigmoid, dan vagina

Indikasi :

- Pasien hemorhoid
- Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid, dan vagina

Kontraindikasi :

- Klien dengan atritis atau kelainan bentuk persendian lainnya


- Klien dengan gangguan saluran pernapasan

Cara Kerja :

1. Minta pasien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua


kaki ditekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur.
2. Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.
3. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
C. TAHAP TERMINASI
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Menanyakan pasien apa yang dirasakan setelah dilakukannya
Tindakan
3. Melakukan kontrak untuk Tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement yang dilakukan dalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai