RUDIONO, SST
A. POSISI FOWLER
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan (bila
diperlukan)
Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan
sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi
mikroorganisme.
2. Minta klien untuk memfleksikan lutut
sebelum kepala dinaikkan. Mencegah
klien melorot kebawah pada saat
kepala dianaikkan.
3. Naikkan kepala bed 450 sampai 600
sesuai kebutuhan. (semi fowler 15-
450, fowler tinggi 600)
Prosedur kerja
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung
pada kurva lumbal jika ada celah disana.
Bantal akan mencegah kurva lumbal dan
mencegah terjadinya fleksi lumbal.
5. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien.
Bantal akan menyangnya kurva cervikal dari
columna vertebra. Sebagai alternatif kepala
klien dapat diletakkan diatas kasur tanpa
bantal. Terlalu banyak bantal dibawah
kepala akan menyebabkan fleksi kontraktur
dari leher.
Prosedur kerja
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila
diperlukan)
Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung
tangan bila diperlukan. Menurunkan
transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar
ditengah tempat tidur. Menyiapkan klien
untuk posisi yang tepat.
3. Gulungkan klien hingga pada posisi
setengah telungkup, bagian berbaring pada
abdomen
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien.
Mempertahankan kelurusan yang tepat dan
mencegah fleksi lateral leher.
Prosedur kerja
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk
melancarkan peredaran
POSISI TRENDELENBURG
POSISI TRENDELENBURG
D. POSISI DORSAL RECUMBENT
1. Pengertian
Posisi berbaring terlentang
dengan kedua lutut fleksi
(ditarik atau direnggangkan) di
atas tempat tidur.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk
merawat dan memeriksa
POSISI DORSAL RECUMBENT
E. POSISI LITOTOMI
1. Pengertian
Posisi berbaring terlentang
dengan mengangkat kedua kaki
dan menariknya ke atas bagian
perut.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa genetalia pada
proses persalinan dan
memasang alat kontrasepsi.
F. POSISI GENU PECTORAL
1. Pengertian
Merupakan posisi menungging
dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada bagian
alas tempat tidur.
2. Tujuan
Posisi ini digunakan untuk
memeriksa daerah rectum dan
POSISI GENU PECTORAL
G. POSISI TERLENTANG (SUPINASI)
1. Pengertian
Posisi terlentang adalah posisi dimana
klien berbaring terlentang dengan
kepala dan bahu sedikit elevasi
menggunakan bantal.
2. Tujuan
a. Untuk klien post operasi dengan
menggunakan anastesi spinal.
b. Untuk mengatasi masalah yang timbul
akibat pemberian posisi pronasi yang
H. Posisi Orthopneu
1. Pengertian
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari
posisi fowler tinggi dimana klien duduk di
bed atau pada tepi bed dengan meja yang
menyilang diatas bed.
2. Tujuan
a. Untuk membantu mengatasi masalah
pernafasan dengan memberikan
ekspansi dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami
masalah ekhalasi
I. Posisi Pronasi (telungkup)
1. Pengertian
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring
diatas abdomen dengan kepala menoleh
kesamping.
2. Tujuan
a. Memberikan ekstensi penuh pada persendian
pinggul dan lutut.
b. Mencegah fleksi kontraktur dari persendian
pinggul dan lutut.
c. Memberikan drainase pada mulut sehingga
berguna bagi klien post operasi mulut atau
tenggorokan.
Posisi Pronasi
J. POSISI LATERAL (SIDE LYING)
1. Pengertian
Posisi lateral adalah posisi dimana klien
berbaring diatas salah satu sisi bagian
tubuh dengan kepala menoleh
kesamping.
2. Tujuan
a. Mengurangi lordosis dan meningkatkan
aligment punggung yang baik
b. Baik untuk posisi tidur dan istirahat
c. Membantu menghilangkan tekanan
Sekian..