PJMK DOSEN :
NAMA :
ATMOSFER
Fasilitator : Nur Chabibah M.Si
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung
yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut
dengan atmosfer. Atmosfer terdiri atas bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya
terjadi proses pembentukan dan perubahan cuaca dan iklim.
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphira berarti
bulatan, berarti atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi.
Sifat-sifat atmosfer, antara lain :
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk
angin;
dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut;
transparan terhadap beberapa bentuk radiasi;
mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
komposisi atmosfer
No. Unsur kimia Lambang Volume (%)
1 Nitrogen / zat lemas N2 78.08
2 Oksigen / zat pembakar O2 20.95
3 Argon Ar 0.93
4 Karbondioksida CO2 0.03
5 Neon Ne 0.0018
6 Helium He 0.00015
7 Kripton Kr 0.00011
8 Xenon Xe 0.00005
9 Nitrous oksida N2O 0.00005
10 Hidrogen H2 0.00005
Fungsi atmosfer
Atmosfer memiliki fungsi atau peran yang sangat penting bagi bumi, yaitu:
Atmosfer berperan sebagai sumber gas – gas penting yang digunakan dalam
proses kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen misalnya, merupakan gas
yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi.
Demikian pula karbon dioksida (CO2), dan nitrogen (N2) yang terdapat dalam
atmosfer, sangat diperlukan dalam proses kehidupan tumbuhan di bumi.
Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter) radiasi sinar matahari. Lapisan
ozon (O3) yang terdapat pada atmosfer membantu menahan radiasi sinar
matahari yang bisa berdampak merusak organ tubuh atau bahkan mematikan
makhluk hidup di bumi.
Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di bumi. Gas dan uap air yang
terdapat pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi
yang diterimanya. Proses penyanggaan oleh atmosfer membantu menyangga
stabilitas suhu di bumi sehingga suhu di bumi menjadi tidak terlalu panas pada
siang hari ataupun terlalu dingin pada malam hari.
Atmosfer merupakan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi.
Sebagian daur hidrologi (pembentukan awan dan hujan) yang merupakan
faktor yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di
atmosfer bumi.
Struktur Atmosfer
Struktur atmosfer terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut adalah
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer atau desifasisfer.
1) Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara
permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19
km pada daerah ekuator.
Ciri-ciri troposfer:
Lapisan terbawah
Ketebalan di katulistiwa 19 km, di kutub 8 km, Rata-rata 11 km.
Temperatur makin turun seiring dengan bertambahnya ketinggian (0,6°C tiap
100 m dpal)
Terjadi gejala cuaca.
Sebagian besar massa atmosfer terdapat di sini
Puncaknya dibatasi oleh tropopause
Gambar 1: Troposfer
2) Stratosfer
Gambar 2 : stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan
adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan
kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
Berada di atas troposfer hingga ketinggian 50 km
Terdiri atas dua lapisan:
Lapisan Isotermal terletak pada ketinggian 11-20 km, temperatur tetap
(-60°C)
Lapisan Inversi ketinggian 20-50 km, makin ke atas temperatur makin
tinggi
Tempat konsentrasi gas Ozon, pada 15-35 km lapisan Ozonosfer
Puncak dibatasi lapisan Stratopause
3) Mesosfer
Mesosfer merupakan salah satu lapisan atmosfer ketiga dari atmosfer.
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km. Lapisan mesosfer
ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus
meter.
Gambar 3 : mesosfer
Lapisan ini memiliki keistimewaan dalam memantulkan gelombang
elektromagnetik radio dan televis dan semacamnya.
Ciri-ciri mesosfer :
Terletak pada ketinggian 50-85 km
Makin ke atas temperatur makin rendah. Tiap naik 1000 m, temperatur
4) Termosfer
Gambar 4 : termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada
ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut
juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi
partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi
gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra
ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan
gelombang radio.
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
Ketinggian 85 – 500 km
Dinamakan lapisan panas (Hot Layer)
Temperatur tinggi 90 - 500°C, karena molekul oksigen
mengabsorbsi (menyerap) energi surya
5) Eksosfer
Gambar 5: eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik.
Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya zodiakal
dan gegenschein. Antara eksosfer dengan termosfer terdapat lapisan termopause.
Kandungan gas yang dominan pada lapisan ini adalah helium dan hidrogen.
Lapisan ini merupakan daerah berbahaya karena merupakan tempat hancurnya
benda-benda luar angkasa. Tidak terdapat gaya gravitasi di lapisan ini sehingga
benda-benda akan melayang
3. Tekanan udara
Tekanan udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per
satuan luasan kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara
pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi.
Tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas wilayah tertentu
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.
Satuan : milibar
Semakin tinggi tempat maka tekanan makin berkurang
Isobar : garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-
tempat di permukaan bumi yang memiliki tekanan yang sama
4. Angin
Udara yang bergerak dari tekanan maximum ke tekanan minimum
Alat ukur kecepatan angin: Anemometer
Macam gerakan angin ; Konveksi, Adveksi dan turbulensi
Manfaat angin
Gangguan-gangguan iklim
1. Efek rumah kaca
Meningkatnya suhu udara di bumi akibat semakin banyak gas
pencemar dalam udara
Penyebab : Gas buang dari industri, kendaraan bermotor, rumah
tangga. Terutama CO2
Energi matahari yang sampai Bumi tertahan di atmosfer sehingga
membuat panas muka Bumi.
2. El-Nino
Peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut pantai barat Peru-Equador
yang mengakibatkan gangguan iklim secara global
Gejala yang terjadi : Kekeringan di Asia dan Afrika
3. La Nina
Kebalikan dari El Nino, konsentrasi panas terjadi di wilayah Indonesia
sehingga angin basah sekitar Pasifik dan Samudera Hindia bergerak ke
Indonesia
Gejalanya : musim hujan yang lama di Indonesia dan sekitarnya
Daftar pustaka :
Diakses melalui http://www.anneahira.com/lapisan-eksosfer.htm pada tanggal 8
Oktober 2013 pukul
Diakses melalui http://www.hikmat.web.id/geografi-kelas-x/lapisan-eksosfer/ pada
tanggal 8 Oktober 2013
KESEHATAN MATRA UDARA
Fasilitator : dr. Rizky
1. Hubungan ketinggian dengan tekanan udara
2. Arti hipoksia
3. 4 macam hipoksia (hipemik, iskemik, hitostostik, hipobarik)
4. Gejala hipoksia
5. Pencegahan hipoksia
6. Arti jetlag
7. Gejala jetlag
8. Pencegahan jetlag
Jawaban
1. Tekanan udara disebabkan oleh beban dari berat udara dari atmosfer , semakin tinggi
suatu tempat kepadatan udara semakin kecil karena udara tertarik oleh gravitasi bumi
sehingga memadat di daerah yang rendah , kepadatan udara yang rendah pula maka
tekanan udara di daerah yang tinggi letaknya juga rendah. rata-rata setiap kenaikan
ketinggian sebesar 100 m tekanan udara turun sebesar 1,2 kilopascal.
Kondisi kurangnya oksigen di dalam tubuh sehingga tubuh tidak dapat melakukan
secara fungsional.
4. Gejala hipoksia
Napas pendek
Berkeringat
Kebingungan
Ngos-ngosan
Kelelahan
Detak jantung cepat,
Kulit merah keunguan/biru
5. Pencegahan hipoksia
Dilakukan dengan cara menghindari kondisi yang menurunkan kadar oksigen /
secepatnyamemberikan pasokan oksigen sebelum hipoksia muncul.
Jawing
Ibu hamil tidak boleh minum alkohol
Diet rendah lemak
Berhenti merokok
Olharaga teratur
6. Arti jetlag
Perasaan kelelahan dan kebingungan setelah perjalanan udara (pesawat terbang) yang
panjang sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan
zona waktu yang baru. Dengan melewati lebih dari zona waktu yang telah ditentukan.
Biasanya sering terjadi ke arah timur 2 jam
7. Gejala jetlag
Gangguan tidur
Gangguan pencernaan
Merasa kelelahan dan kehabisan energi
Merasa tidak enak badan
Kebingungan, sulit berkonsentrasi
Mual, muntah, nyeri otot, pusing, lemas
8. Pencegahan jetlag
Mengubah rutinitas tidur
Membatasi paparan cahaya terang
Tidur yang cukup
Menghindari dehidrasi
Batasi konsumsi kafein , dan minuman keras
Istirahat selama perjalanan
APD PADA KESEHATAN UDARA
Fasilitator : dr. Rizky
Types of respiratory
Dokter Penerbangan
Awalnya, kebutuhan dokter penerbangan didorong oleh kebutuhan pilot militer yg
berkualitas untuk menerbangkan pesawat di peperangan.
Perawat udara
Pertama kali di mulai pada PD II ketika pesawat mulai digunakan untuk evakuasi
prajurit yang luka
Saat itu, perawat merupakan bagian dari KOWAD jadi semua perawat udara yang
terlibat perang adalah wanita
Psikiatri
Monitor perubahan moral dan perasaan awak
Akibat kebiasaan tidur, personalitas, bising, bau, kurangnya hubungan dengan
keluarga
Gangguan ritme sirkadian sehingga terjadi “jet lag”
Pemeriksaan penerbangan :
Dokter akan menggali riwayat medis, termasuk sakit yang pernah dialami.
Pemeriksaan fisik secara umum, termasuk ketajaman penglihatan, dan pendengaran.
Pemeriksaan laboratorium rutin , darah, dan urin, pemeriksaan penunjang lain seperti
rekam jantung/EKG dan fungsi paru-paru, rontgen.
Pemeriksaan khusus lainnya yang diperlukan tergantung kasus per kasus.
Pemeriksaan gigi, pemeriksaan fisik (tekanan darah)