NIM: 206119003
D3 Kebidanan
Resume
Posisi supine
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.
Prosedur
posisi miring dimana posisi pasien bersandar ke samping dengan sebagaian besar berat tubuh
pada pinggul dan bahu.
Prosedur
1. Perkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan tindakan dan menanyakan kesediaan pasien
3. Menyiapkan alat
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien
5. Cuci tangan
6. Naikkan pengaman sisi tempat tidur yang berlawanan dengan posisi perawat
7. Melipat selimut pasien ke bagian kaki
8. Kaji kekuatan otot dan sendi pasien dengan mengangkat tangan dan kaki pasien
9. Geser pasien ke sisi tempat tidur yang berlawanan dengan arah lateral
10. Letakkan tangan dimana pasien akan miring menjauh dari tubuh
11. Tekuk kaki pasien ,tekuk lutut pasien yang tidak bersentuhan dengan tempat tidur
12. Letakkan bantal untuk menyokong tangan bagian atas
13. Letakkan tangan perawat pada panggul dan bahu pasien, tarik/gulingkan pasien kearah
perawat
14. Letakkan bantal/guling di punggung pasien
15. Letakkan bantal diantara kedua kaki pasien
16. Letakkan bantalan pasir sejajar dengan permukaan telapak kaki
17. Evaluasi dan observasi kenyamanan pasien
18. Pamit
Posisi sims
posisi setengah miring dan setengah tengkurap yang bertumpu pada salah satu anterior
dada.
Prosedur
1. Perkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan tindakan dan menanyakan kesediaan pasien
3. Menyiapkan alat
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien
5. Cuci tangan
6. Mengkaji kekuatan otot dan sendi pasien
7. Melepas selimut pasien dan mengambil bantal
8. Geser pasien kesisi tempat tidur yang berlawanan dengan posisi lateral
9. Letakkan bantal di bagian lengan atas untuk mensupport lengan atas yang di tekuk
( difleksikan ) agar sejajar dengan bahu
10. Tekuk lengan dan kaki pasien yang berlawanan arah dengan posisi lateral
11. Letakkan tangan perawat pada panggul dan bahu pasien , tarik/gulingkan pasien kearah
perawat
12. Letakkan bantal dibawah kaki yang difleksikan sokong kaki sejajar pinggul
13. Letakkan bantal pasir sejajar permukaan telapak kaki pasien
14. Evaluasi dan observasi kenyaman posisi pasien
15. Selimuti pasien
16. Naikkan pengaman sisi tempat tidur pasien yang dengan dengan perawat
17. Pamit
Posisi prone
posisi tengkurap yang bertumpu pada bagian perut dan kepala miring ke salah satu sisi.
Prosedur
1. Perkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan tindakan dan menanyakan kesediaan pasien
3. Menyiapkan alat
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien
5. Cuci tangan
6. Membantu pasien menurunkan selimut sampai ke bawah kaki pasien.
7. Mengambil bantal guling pasien.
8. Geser pasien kesisi tempat tidur yang berlawanan dengan arah posisi lateral.
9. Prosedur dan langkah yang dilakukan sama dengan posisi sim’s, tetapi posisi ini pasien
sepenuhnya dalam posisi tengkurap.
10. Bantal kecil diletakkan dibawah perut dan diafragma.
11. Sokong kaki bagian bawah dengan bantal.
12. Gunakan bantalan pasir pada telapak kaki pasien.
13. Membantu menyelimuti pasien kembali dengan selimut pasien.
14. Pasang pengaman disisi kanan pasien.
15. Evaluasi dan observasi kenyamanan posisi pasien
16. Pamit
Posisi setengah duduk/dduk dimana kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
Prosedur
1. Perkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan tindakan dan menanyakan kesediaan pasien
3. Menyiapkan alat
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien
5. Cuci tangan
6. Tinggikan kepala tempat tidur pasien 30-90 derajat, letakkan bantal menyokong kepala ,
leher, dan bahu
7. Gunakan bantal untuk mensupport tangan pasien bila tubuh bagian atas dimobilisasi
8. Evaluasi dan observasi kenyamanan pasien
9. pamit
MACAM-MACAM POSISI PASIEN DI TEMPAT TIDUR
FOWLER
Tujuan: untuk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat
posisi yang menetap. Biasanya posisi ini diberikan pada pasien yang mengalami imbilisasi atau
mengalami gangguan pernafasan.
SIM
Tujuan: untuk memasukan obat supositoria dan mencegah decubitus. Biasanya posisi inidiberikan
pada pasien yang akan di enema atau biasannya untuk tidur wanita hamil.
TRENDELENBURG
posisi berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada kaki.
Tujuan: untuk memperlancar peredaran darah ke otak. Biasanya diberikan pada pasien dengan
pembedahan pada bagian perut atau pasien hipotensi.
DORSAL RECUMBEN
Tujuan: untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Biasanya ddiberikan pada pasien yang akan
dilakukan pemeriksaan anus, pelvic, dan vagiana
LITHOTOMI
Posisi berbaring telentang mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut.
Tujuan: memudahkan pemeriksaan di daerah rongga panggul atau juga memudahkan proses
persalinan, operasi ambeien, dll. Biasanya posisi ini diberikan pada klien yang akan di berikan
pengobatan terhadap penyakit pada uretra, vagina, rectum serta kandung kemih.
GENU PETROCAL
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada tempat tidur.
Tujuan: untuk memudahkan pemeriksaan daerah rectum, sigmoid dan vagina. Biasanya di berikan
pada pasien hemorrhoid atau pasien yang akan di lakukan pemeriksaan pengobatan di daerah
rectum, sigmoid dan vagina.
ORTHOPENEIC
Yaitu posisi duduk dengan menyandarkan kepala pada penopang yang sejajar dada seperti pada
meja.
Tujan: untuk memudahkan pasien yang tidak dapat tidur telentang atau posisi kepala hanya bisa
pada elevasi sedang. Biasanya di berikan pada pasien yang sesak berat.
SUPINASI
Yaitu posisi berbaring dan telentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan
menggunakan bantal.
Tujuan: meningkatkan kenyamanan pasien. Biasanya di berikan pada pasien dengan kondisi yang
sangat lemah atau koma.
LATERAL
Yaitu posisi berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping.
Tujuan: untuk meningkatkan rasa nyaman serta mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap
pada tubuh akibat posisi yang menetap. Biasanya di berikan pada pasien ang ingin beristirahat/tidur,
dan pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama.