Cara berbaring pasien dengan berbagai posisi tertentu di tempat tidur, ditempat pemeriksaan, atau
ruang operasi dengan maksud dan tujuan tertentu
Tujuan
Mencagah rasa tidak nyaman pada otot
Mempertahankan tonus otot
Mencegah terjadinya komplikasi immobilisasi, seperti ulkus decubitus, kerusahakan saraf
surficial, kerusakan pembuluh darah dan kontraktur.
Membantu pasien untuk memudahkan tindakan perawatan / pemeriksaan / pengobatan.
Prinsip
Pertahankan agar tempat tidur yang di gunakan dapat memberikan support yang baik bagi
tubuh
Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yang lembab atau
terlipat akan meninggalkan risiko terjadinya ulkus decubitus
Letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi
Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama daerah tonjolan
tulang
Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur ( buat jadwal
posisi )
Alat
Beberapa bantal
1 – 2 trochanter roll dan sandbags ( jika diperlukan )
Papan k aki / footboard ( jika diperlukan )
Restraints ( jika diperlukan )
1. Tekuk lutut pasien dan anjutkan untuk meletakkan tangan diatas dadanya.
2. Letakkang satu tangan anda dibawah bahu pasien dan tangan yang lain dibawah paha
pasien
3. Angkat dan tarik pasien, sesuai dengan posisi yang diinginkan, anjurkan pasien untuk
mendorong kakinya.
Tujuan
Mempermudah tindakan pemeriksaan atau perawatan pada daerah genetikal, dan mempermudah
proses persalinan.
Posisi Fowler
Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi
1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Alat dan bahan :
1). Tempat tidur khusus
2). Selimut
Cara kerja :
2. Posisi semi fowler
Pengertian
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan
1. Mobilisasi
2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur
1. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat)
2. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien lumpuh
3. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut dari tempat tidur yang
rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak poplital ( di bawah lutut )
3.Posisi sim
Definisi :
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan
memberikan obat melalui anus (supositoria).
Tujuan :
1. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
2. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah dekubitus
Indikasi :
Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan setengan
telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan lurus, lutut
dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat tidur.
4. Posisi trendelenburg
Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi
ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
Indikasi :
1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
2) Pasien shock
3) Pasien hipotensi.
Alat dan bahan :
Cara kerja :
5. Posisi dorsal recumbent
Definisi :
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau direnggangkan) diatas tempat
tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.
Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
Indikasi :
1. Tempat tidur
2. Selimut
Cara kerja :
6. Posisi Litotomi
Definisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini
dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi :
Cara kerja:
1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik ke arah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4. Pasang selimut
7. Posisi Genu pectrocal/ Knee chest
Definisi :
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat
tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi :
1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
Cara kerja :
1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada mencmpel pada
kasur tempat tidur.
2. Pasang selimut pada pasien.